Home / Rumah Tangga / Dimadu Adik Sepupu Suamiku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Dimadu Adik Sepupu Suamiku: Chapter 61 - Chapter 70

105 Chapters

061

Danendra melirik kaca spion dalam, ia melihat Saras tertidur di bangku penumpang belakang. Menoleh ke kiri Danendra mendapati Cempaka sedang menengok jalanan sebelah kiri."Kapan kontrol ke dokter kandungan lagi?"Tolehan Cempaka hampa, ia membuang pandang. Hanya ada suara kecil lantunan musik dari radio."Melahirkan di rumah sakit mana? Mau di Bekasi?" tanya Danendra berharap Cempaka menjawab, 'ya'."Jakarta.""Mau tidak di Bekasi, di rumah sakit tempat aku kerja. Akan lebih mudah aku mendatangi kamu ke kamar rawat inap di sela waktu kerja." Inilah salah satu alasan Danendra mendatangi istrinya. dia ingin dekat dengan Cempaka dan calon anak mereka saat lahiran.Dengkusan keras Cempaka membuat konsentrasi Danendra agak terganggu, ia sampai melakukan pengereman mendadak di lampu merah.Untungnya, hal itu tidak mengganggu Saras yang tertidur dengan sabuk pengaman."Kamu mau membunuh kami!" amuk Cempaka dengan paras mengeras."Maaf, Cempaka, ini tidak sengaja.""Bagaimana aku bisa percay
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

062

Danendra pulang dengan tangan hampa, setelah hubungan mereka sedikit membaik, sejak malam di restoran Cempaka malah menjarak darinya."Mama mau balik lihat papa dulu. Mama minta kamu terus berusaha baik pada Cempaka, jangan sampai Cempaka mempelajari bagaimana cara menggugat cerai ke pengadilan."Qonita tidak tahu kalau putranya sedang ribut dengan Cempaka. Dia merasa kalau Cempaka merupakan istri yang ideal bagi Danendra. "Cempaka itu perempuan biasa, tetapi rasa tanggung jawabnya besar bisa lihat bagaimana dulu dia mengurus mendiang Haris, ibunya, dan Bima. Kalau tidak lagi kuat menanggung beban, dia bisa saja cari cara lain, dia yang gugat kamu," tegas Qonita usai sarapan."Ma, aku tidak bisa antar ke bandara. Tidak papa, yah.""Mama mengerti, biar mama diantar sopir kamu," sahut Qonita. "Kamu paham tidak sama yang mama katakan?" lanjutnya.Danendra mengangguk. "Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa Mama tidak setuju kamu dengan Natali. Ini insting seorang ibu, memang belum terjadi
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

063

Keresahan menyerang Cempaka usai Qonita meminta dirinya bertahan di samping Danendra. Ada dugaan yang disampaikan Qonita mengenai Natali padanya, akan tetapi dia pun kurang percaya hal demikian. Cempaka menahan diri untuk tidak memberi penilaian terhadap perkiraan Qonita tersebut. "Huft... mereka berdua tampak saling mencintai bak Romeo dan Juliette." Selang tiga puluh menit, sembari menunggu Saras selesai bermain, Cempaka mendapat panggilan dari orang yang membantu mengatasi kasus Saras dengan Diego. "Ibu Cempaka dan Saras diminta datang besok ke kantor." Awalnya Cempaka resah karena dia harus mempertemukan Saras dengan Diego dan keluarga. "Tidak perlu khawatir, Bu, besok Anita dan papanya juga datang." "Serius, Pak? Bukannya nenek Anita berkeberatan kalau cucunya menjadi saksi atau dilibatkan dalam masalah ini?" "Serius, Bu. Kami langsung mencari siapa orang tua Anita lalu menemuinya. Ibunya Anita telah lama meninggal, jadi tinggal bapaknya. Pengasuhan sehari-hari oleh
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

064

"Aku pulang dulu, Natali." Danendra menggeser tangan Natali yang tengah mengusap dadanya, mereka sedang bersantai sambil menonton film drama romantis China."Jangan dulu, temani aku di sini. Masih jam setengah sepuluh," rengek Natali sembari menunjuk jam di nakas."Kamu harus istirahat, besok aku juga ada kerjaan padat." Menonton film bukanlah kesenangan Danendra, Natali sebenarnya tahu itu. Entah apa alasannya mengajak Danendra. "Duduk lagi." Dia menarik lembut tangan Danendra lalu mendekapnya membuat ada gelenyar asing dalam diri Danendra. "Natali, ingat kamu sedang dalam proses pemulihan," elak Danendra dengan berusaha mendorong pelan badan Natali.Perempuan itu menolak."Aku merindukan kamu selalu, kamu pria yang baik dan bertanggung jawab. Aku ingin menjadi seperti dulu melakukan kewajiban sebagai seorang istri." Natali merebahkan kepalanya di pundak Danendra. Pria itu membeku, pikirannya melayang pada kenangan sewaktu mereka dulu masih menjalani hubungan harmonis sekalipun ti
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

065

Cempaka membawa Saras ke kantor pihak berwajib, di sana telah ada tim yang membantu mereka menyelesaikan kasus. Ada pula Anita dan ayahnya didampingi tim kuasa hukum mereka."Ya, Diego seringkali mengganggu aku. Sejak ada Saras, dia membantu aku dari gangguan Diego." Anita takut-takut menyatakan kebenaran, ia berbicara sambil menggenggam tangan ayahnya."Mana buktinya! Jangan berbohong, Anita ini pasti diajarkan untuk berucap bohong," tunjuk mama Diego pada Anita yang makin ketakutan. Dia sampai mendekap ayahnya."Ibu, tolong suaranya dipelankan. Anak-anak takut mendengar suara ibu. Kalau tidak bersalah, tidak perlu panik," ujar ayah Anita yang terlihat kesal.Pihak keluarga Diego tersudut dengan keberanian Anita. Mama Diego tampak kalang kabut dengan mengatakan semua ucapan Anita adalah bohong. "Kami telah mengumpulkan bukti yang kuat, Bu," timpal tim kuasa hukum Anita. "ditambah keterangan Saras dan Anita."Usai pertemuan yang makin jelas itu, terbit kelegaan pada diri Cempaka. Dia
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

066

"Cempaka, apakah kita boleh berjumpa?" tanya Natali melalui sambungan telepon. Dua hari setelah peristiwa Danendra di rumah Natali, barulah perempuan itu menghubungi Cempaka. "Untuk apa, ya? Lewat telepon saja," jawab Cempaka. Ia tidak ingin berkontak langsung dengan Natali terutama dalam keadaan hamil besar."Lebih baik bertemu, aku ingin menyampaikan sesuatu."Pupil mata Cempaka bergerak ke atas, ia malas dengan Natali yang memaksakan kehendak. "Aku sibuk, bilang saja."Natali terdiam, dia harus lebih sabar dalam menghadapi istri pertama suaminya itu."Begini, aku mau minta tolong pada kamu... Danendra mendiamkanku dua hari ini, telepon tidak diangkat dan pesan tidak dibalas. Bisakah kamu mengatakan pada Danendra agar merespon komunikasi dariku?"Mengernyit kening Cempaka mendengarnya, tidak mengira kalau perempuan yang selama ini ada di hati suaminya sedang galau karena Danendra."Mengapa minta bantuan aku. Kamu selesaikan sendiri urusan rumah tanggamu. Bukannya kalian mulai ber
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

067

"Pak, keluarga Diego meminta damai. Mereka tahu bukti kuat mengarah pada Diego yang melakukan tindakan tidak patut pada Anita.""Apakah Bu Cempaka telah mengetahuinya?""Sudah, Pak, begitu juga Pak Devano."Danendra menghubungi Cempaka untuk menanyakan kelanjutan masalah Diego. Saras diketahui melakukan tindakan pembelaan diri tempo lalu."Halo, Cempaka, bagaimana ajakan damai keluarga Diego?""Ketepatan aku sudah mendiskusikan soal itu bersama Pak Devano. Sekarang juga sedang sama Pak Devano lagi," jawab Cempaka menimbulkan rasa asing dalam diri Danendra. "Oh, Saras, ikut?""Tidak. Saras sudah sekolah. Oh, ya, sekarang Saras dan Anita satu sekolahan," ungkap Cempaka dengan nada antusias.Terhenyak Danendra mendengar berita baru itu."Apa si Devano tidak punya pekerjaan, siang begini tidak di kantor? Terus apa hasil pembicaraannya?""Pak Devan katanya mengambil cuti untuk mengurus masalah putrinya. Sekarang sedang di toilet. Kami bersepakat meminta Diego dilakukan pemeriksaan mental
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

068

Devano melihat kedatangan Cempaka, dia menyongsong ke arahnya sembari tercengang melihat siapa orang yang menggandeng Cempaka."Eh, Danendra... lama tidak berjumpa, malah ketemu di sini," sapa Devano seraya mengulurkan tangan untuk berjabatan. Danendra menerima uluran tangan Devano dengan ekspresi datar."Kalian...." Devano menunjuk Cempaka dan Danendra secara bergantian."Oh, Cempaka istri gua," jawabnya membuat Devano tergemap."Wah, gua gak nyangka selama ini... soalnya Cempaka terlihat sendiri mengurus Saras."Pernyataan itu menimbulkan rasa tidak enak di antara Cempaka dan Danendra. Tidak mungkin pula bagi mereka menceritakan ada apa di balik cerita yang tampak."Selamat buat anak lu, Dev.""Makasih, Dan. Silakan menikmati hidangan, ya. Gua mau menyapa orang tua undangan lainnya." Devano tidak berpamitan pada Cempaka, dia hanya melirik istri dari kawan lamanya itu."Eh, gimana ceritanya kamu bisa kenal Pak Devano?" tanya Cempaka penasaran."Kawan lama," jawab Danendra singkat. C
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

069

Seminggu sebelum melahirkan, Cempaka memutuskan melahirkan di Bekasi dengan syarat dan ketentuan yang disusun bersama Danendra. "Aku melahirkan di Bekasi, hanya seminggu di sana, aku mau kembali ke Jakarta. Tidak butuh bantuan Natali selama mengasuh bayiku. Kamu harus susun jadwal untuk mengunjungi kami ke Jakarta. Tidak ada alasan sibuk." Begitulah perjanjian antara Cempaka dan suaminya.Dengan kesibukan Danendra sebenarnya ia agak sulit untuk memenuhi permintaan itu, mengingat ada Natali pula yang bisa mendadak memerlukan kehadirannya.Namun, dengan bersedianya Cempaka melahirkan di Bekasi sudah membuat Danendra senang bisa melihat anaknya setiap hari sekalipun hanya selama seminggu.Selanjutnya, dia akan berpikir hal terbaik.Di awal Cempaka sempat meragu lantaran Saras akan bersekolah. Syukurnya, anak ketiganya akan lahir tepat di hari libur panjang kalender merah sehingga Cempaka yakin menerima tawaran itu."Selamat datang kembali, Bu Cempaka," sambut Saidah. "Ya, Bik... saya d
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

070

Teringat peristiwa dua hari lalu, Danendra tidak menyangka bila pertemuan dengan Natali menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.Dia bersyukur Cempaka tidak memutuskan pergi dari rumahnya mengingat jadwal melahirkan yang dekat. Cempaka mengultimatum untuk mengganti seluruh perabotan dalam kamarnya.Terbirit-birit Danendra mengerjakannya, melibatkan pihak lain untuk memenuhi kemauan Cempaka, sekalipun ia masih belum ikhlas dituduh membawa Natali masuk ke kamar itu.Malamnya Danendra meminta bertemu dengan Natali di rumahnya.Mendengar rencana itu, Natali merasa senang."Bisa kamu jelaskan ini milik siapa?"Begitu Danendra dibukakan pintu, ia melempar tas kertas berisi pakaian dalam ke kursi di ruang tamu.Natali terkejut melihat tindakan Danendra lantas mengeluarkan isinya."I... ini milikku."Benar saja, hubungannya dengan Cempaka tidak akan pernah membaik setelah peristiwa ini."Apa yang terjadi dua hari lalu? Saat kamu datang ke rumah?""Apa kamu tidak mengingatnya?"Sorot tajam Danen
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status