Share

070

Author: Novisi
last update Last Updated: 2024-07-09 09:44:51

Teringat peristiwa dua hari lalu, Danendra tidak menyangka bila pertemuan dengan Natali menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

Dia bersyukur Cempaka tidak memutuskan pergi dari rumahnya mengingat jadwal melahirkan yang dekat. Cempaka mengultimatum untuk mengganti seluruh perabotan dalam kamarnya.

Terbirit-birit Danendra mengerjakannya, melibatkan pihak lain untuk memenuhi kemauan Cempaka, sekalipun ia masih belum ikhlas dituduh membawa Natali masuk ke kamar itu.

Malamnya Danendra meminta bertemu dengan Natali di rumahnya.

Mendengar rencana itu, Natali merasa senang.

"Bisa kamu jelaskan ini milik siapa?"

Begitu Danendra dibukakan pintu, ia melempar tas kertas berisi pakaian dalam ke kursi di ruang tamu.

Natali terkejut melihat tindakan Danendra lantas mengeluarkan isinya.

"I... ini milikku."

Benar saja, hubungannya dengan Cempaka tidak akan pernah membaik setelah peristiwa ini.

"Apa yang terjadi dua hari lalu? Saat kamu datang ke rumah?"

"Apa kamu tidak mengingatnya?"

Sorot tajam Danen
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   071

    Seorang bayi laki-laki lahir di rumah sakit tempat Danendra bekerja. Rasa senang dan haru melengkapi Danendra, melihat putra pertamanya lahir dengan sehat.Bayi mungil itu belum bisa dibawa ke ruang rawat ibunya untuk diperiksa."Selamat, ya, anak kita sudah lahir."Cempaka yang masih sulit bergerak hanya tersenyum memandang Danendra, dia tahu betapa gembira suaminya saat ini."Mana anaknya?" "Nanti suster akan bawa kemari."Pintu ruang rawat terbuka, menampilkan sosok Lukito dan Qonita dengan paras girang."Selamat buat Dane dan Cempaka. Cucu Mama mana?"Bersamaan dengan itu mereka saling bersalaman. "Sedang diperiksa dulu, Ma. Nanti dibawa kemari oleh suster."Keluarga itu terbawa arus percakapan yang menyenangkan satu sama lain.Di sela itu, ponsel Danendra berbunyi. Dia merogoh kantong kemeja, tampil nama Natali di sana."Aku keluar sebentar, ya, mengangkat telepon."Yang lain mengangguk, tidak begitu mempedulikan dengan siapa Danendra berkomunikasi. "Halo, Dane. Selamat buat k

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   072

    Cempaka telah diperbolehkan pulang setelah menginap tiga hari di rumah sakit. Qonita dan Lukito turut mendampingi kepulangan menantu dan cucu pertama mereka "Ini cucu dari Danendra yang telah lama kami nantikan. Moga kamu bisa mengasuh dengan penuh cinta, ya, Cempaka. Mama tahu tidak akan mudah selama perempuan bernama Natali itu masih menjadi istri Dane," ujar Qonita saat mereka hanya berdua di kamar."Ya, Ma. Pada Dane aku minta Natali tidak berkunjung kemari.""Baguslah, anak itu susah melihat keburukan Natali. Dia seolah-olah tersihir oleh perempuan itu."Putra Cempaka ditidurkan dalam kotak bayi yang tidak begitu jauh dari mereka. Sengaja Cempaka membedakan agar si bayi terbiasa dengan keadaan seperti itu."Mama harus menceritakan ini pada kamu, Cempaka." Qonita menggenggam tangan menantunya."Mama berulang kali mengatakannya jangan pernah tinggalkan Danendra apapun yang terjadi. Natali itu orang yang buruk, dia lihai mengendalikan Danendra dengan tipu daya sama seperti ibunya."

    Last Updated : 2024-07-11
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   073

    Lukito dan Qonita telah kembali ke rumah mereka di Pulau Kalimantan. Hanya lima hari waktu yang dihabiskan di Bekasi.Danendra dan Cempaka memaklumi pekerjaan Lukito yang padat sehingga kehadiran Qonita menjadi sangat penting untuk mendampingi sang suami."Aku juga akan kembali ke Jakarta lusa, Saras akan bersekolah."Berat rasa hati Danendra melepas kepergian keluarga tercinta."Kamu di sini saja, mengapa harus ke Jakarta lagi. Siapa yang akan jaga kamu di sana dan mengurus Saras?""Aku bisa mempekerjakan orang sekitar," jawab Cempaka menoleh pada Danendra."Tidak baik lama-lama menyimpan kemarahan," ujar Danendra tanpa tahu Cempaka sebenarnya telah menyusun rencana baru."Siapa yang marah? Aku?" tunjuk Cempaka pada diri sendiri."Terus siapa lagi kalau bukan kamu?"Lantaran Danendra mengira dirinya marah, Cempaka mengikuti saja alur dugaan Danendra. "Mau tahu gimana agar aku tidak marah?""Sebutkan! Bukan hanya tidak marah, apa yang harus aku lakukan biar kamu balik tinggal bersama

    Last Updated : 2024-07-11
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   074

    Malam hari saat Saras dan Keenan telah tertidur, Cempaka dihubungi oleh pekerja di toko bunga."Bu, besok yang akan bantu- bantu ibu di rumah akan datang, namanya Mbok Sumarni usianya 50 tahun, masih cekatan bekerja dan orangnya lembut," jelasnya. "Baik, terima kasih... bagaimana perkembangan di toko?""Semua lancar, Bu. Laporan bulan ini lusa akan saya kirim ke email Ibu."Cempaka senang karena memiliki pekerja yang bisa diandalkan.Ketukan pintu mengalihkan perhatian Cempaka dari ponselnya. Sekali lagi ketukan itu terdengar.Melihat jam dinding menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Cempaka memutuskan untuk tidak membuka pintu.Dia takut kalau yang datang adalah tamu tak diundang. Ponsel Cempaka berbunyi, mengeluarkan suara yang cukup besar. Cepat-cepat dia menurunkan volume. Tertera nama Danendra di situ.Lantaran takut dan khawatir mendadak menyerang, Cempaka berbisik menjawab ponselnya."Halo.""Aku ada di depan, buka pintunya."Butuh beberapa detik bagi Cempaka untuk menge

    Last Updated : 2024-07-15
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   075

    Selama sepekan Danendra bolak balik bekerja ke rumah sakit dari Jakarta. Dia ingin memastikan bila Cempaka mendapat layanan yang bagus dari kedua orang yang dipekerjakan.Cempaka berhasil mendapatkan orang yang membantu kebutuhan dirinya dan Keenan, tidak lain tetangga sekitar tempat tinggalnya. Lebih tenang Danendra meninggalkan anak istrinya, walaupun demikian hampir tiap hari Danendra meminta Cempaka bersedia tinggal di Bekasi lagi bersama dirinya.Saat Danendra selesai bekerja dan akan kembali ke Jakarta, di parkiran telah menunggu Natali yang berdiri dengan sorot tajam padanya."Kamu kemana seminggu ini? Lupa punya istri?"Danendra membuang napas perlahan, dari nada bicara Natali, Danendra tahu perempuan itu sedang marah."Ke sini naik apa? Ayo masuk ke mobil.""Tidak perlu! Aku bertanya sama kamu, kemana seminggu ini?!"Nada suara Natali meninggi seperti orang menghardik. Danendra melihat ke sekitar, ada beberapa pasien sedang berdiri menatap ke arah mereka."Natali, jangan mem

    Last Updated : 2024-07-15
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   076

    Terdiam Cempaka mendengar pertanyaan Danendra, mereka hanya saling pandang."Tidak. Ada bukti menuduhku melakukannya?" tanya Cempaka ia pergi ke arah pintu kamar lalu menutupnya."Aku hanya bertanya," sahut Danendra khawatir bila Cempaka menjadi tersinggung."Aku tidak tertarik mengurusi hubungan kamu dengan Natali. Apa kamu lupa apa yang pernah aku katakan, kalau mau pergi dariku, ya, silakan... selesaikan pernikahan secara hukum," ucap Cempaka dengan tenang.Danendra menghela napas panjang dan dalam."Maaf, aku baru menyadari kalau nomor Natali telah diblokir dari ponselku," sesal Danendra tanpa mengubah suasana menjadi lebih baik."Sudah, tidurlah," ujar Cempaka tak bersemangat. Dia pergi ke sudut tempat tidur.Danendra melakukannya juga, ia merebahkan diri dan hanya bisa melihat punggung Cempaka.Cempaka memejamkan mata, hanya saja pikirannya menerawang ke segala penjuru mata angin.***Pagi ini Cempaka irit bicara, Danendra menyesali pertanyaan yang dilontarkan malam lalu."Saras

    Last Updated : 2024-07-17
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   077

    Usai praktek di rumah sakit, saat Danendra makan siang, dia merasa ada orang di sampingnya. Begitu mendongak, Danendra malah terkejut melihat sosok Natali menjulang di sampingnya."Kamu ada jadwal kontrol?" tanya Danendra, seingatnya dengan kondisi Natali yang semakin membaik, istrinya hanya perlu sekali dua bulan kontrol ke dokter. Dan itu, bukan hari ini."Mau temui kamu," ucapnya mengulas senyum lalu menarik kursi untuk duduk di samping Danendra."Lantas?"Natali mencomot begitu saja lauk dari kotak makanan Danendra pakai jari."Belum cuci tangan, jorok," tegur Danendra menggeser kotak makanan menjauh.Natali tertawa. "Bercanda, kamu terlalu serius, ah." Dia membersihkan jari dengan tisu yang terletak di atas meja."Jadi, ke rumah sakit untuk apa?" tanya Danendra saat Natali ltak kunjung buka suara.Danendra melihat arloji, dia harus segera menyelesaikan makan siang mendekati jadwal tindakan operasi seorang pasien anak.Natali menyerahkan sebuah kotak berpita merah pada Danendra.

    Last Updated : 2024-07-21
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   078

    Natali mengecek ponselnya, ada panggilan berulang dari Danendra yang diabaikan olehnya. Ia tersenyum miring sembari membayangkan kepanikan Danendra. Perempuan itu memutuskan pergi sejenak dari rumah, sementara Danendra menunggu di kediaman Natali dengan resah.Memutuskan menemui Natali adalah pilihan Danendra, ia perlu menuntaskan persoalan baru yang muncul di antara mereka."Kamu ke mana, sih?" Kekesalan Danendra memuncak, ia menemukan rumah Natali dalam keadaan kosong tanpa penghuni.Setelah panggilan dari Danendra berakhir, Natali mengulir ponselnya dan menghubungi seseorang, yakni Cempaka. Dia mengirimkan sebuah pesan singkat, padat, terpercaya disertai lampiran bukti foto. Natali merasa hidup yang dilakoninya cukup menarik. Dia butuh kemajuan.Di tempat lain, keadaan kesehatan Cempaka semakin baik. Meskipun belum bisa mengangkat benda yang berat-berat, mengurus putranya dia masih mampu.Terdengar suara pesan masuk lantaran masih sibuk dengan Keenan, Cempaka mengurungkan niat un

    Last Updated : 2024-07-22

Latest chapter

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   097

    Cempaka ingin mengalahkan rasa kasihan dengan kekesalan dan kekecewaan pada suaminya. Namun, melihat keadaan Danendra tidak baik-baik saja, hatinya pun luluh."Terima kasih sudah mau mengurusku," ucap Danendra usai disuapi makan dan minum obat pereda demam. Danendra telah meminta izin tidak masuk kerja pada pihak rumah sakit sehingga dia bisa beristirahat. "Hm," jawab Cempaka pendek dengan paras datar lalu perempuan itu pergi membawa piring kotor keluar kamar."Cempaka," Panggil Danendra membuat langkahnya terhenti sewaktu akan membuka pintu kamar."Aku minta maaf soal semalam."Tarikan napas pelan menandakan Cempaka teringat akan reaksi Danendra sewaktu ia mengungkap kalau anak dalam kandungan Natali bukanlah anak pria itu. Rasanya sesak dada Cempaka, tetapi ia tak mau ambil pusing lagi.Cempaka pergi keluar kamar tanpa kata. Danendra menyenderkan punggung ke kepala ranjang, diamnya Cempaka menyisakan perasaan bersalah dalam diri pria itu.***"Ya, tolong bagaimana pun caranya info

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   096

    Cempaka duduk di ruang tamu saat Danendra memasuki rumah megahnya. Tidak terganggu dengan kedatangan suaminya, Cempaka sibuk mengulir ponsel di tangan.Danendra yakin bila kedatangannya diketahui oleh Cempaka, hanya saja perempuan itu seolah-olah tak peduli kedatangannya. Pria itu melangkah mendekat lalu duduk di salah satu sofa menyenderkan badannya yang lelah.Cempaka melihat jam di ponsel menunjukkan angka 22 lewat."Untuk apa mengunjungi Natali?" Danendra berdiri berjarak dua meter dari Cempaka.Sikap tubuh Cempaka tetap seperti semula. "Dia melapor?" tanya Cempaka yang tidak butuh jawaban, tanpa menoleh pada suami.Mereka berdua terdiam hingga Cempaka mengarahkan badan melihat Danendra, meletakkan ponsel ke atas meja ruang tamu."Masih percaya dengan apa yang dikatakannya?" cecar Cempaka, alisnya terangkat."Apapun yang dikatakan Natali padaku, itu masalah kami." Danendra menatap tajam.Cempaka tertawa sambil mengeluarkan bunyi decih dari bibirnya."Kalau begitu aku tidak akan me

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   095

    Setelah Joko Chandra, giliran Natali ditemui oleh Cempaka. Ia datang sendiri ke kediaman perempuan yang menjadi istri kedua suaminya."Mau apa datang kemari!" Sambutan Natali dingin saat membuka pintu rumahnya. Di belakang Natali, dia melihat seorang perempuan yang diketahui Cempaka sebagai teman dekat Natali."Suruh masuk, ada tamu," ucap Dahlia ramah.Cempaka tak berminat masuk, ia langsung bicara ke topik inti."Ayahmu sudah mendekam di penjara, Natali."Badan Natali meremang, senyum miring Cempaka malah membuatnya gentar."Aku hanya peringatkan, pelan tapi pasti aku minta kamu mundur dari hubunganki dan Danendra!" tegas Cempaka tanpa ada rasa takut.Natali menatap manik Cempaka dalam-dalam lalu tawa lepas dari bibirnya."Kamu datang kemari untuk mengancam aku, heh?!"Natali membalas menggertak Cempaka."Kartumu ada di aku."Tawa Natali terhenti disambut kalimat ramah Dahlia."Apa kita masuk dulu untuk membicarakan hal penting ini?"Tatapan Cempaka beralih pada Dahlia yang tampak t

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   094

    Natali gelisah usai menonton berita mengenai penangkapan ayahnya sebagai dalang kebakaran ruko yang pernah ditempati Cempaka. "Memang si Tua ini keras kepala, dari dulu merasa benar dan sekarang dapat akibatnya."Meskipun gelisah, ada rasa marah yang menggerogoti hatinya. Ia teringat bagaimana perlakuan Joko Chandra terhadap ibunya di masa silam, bukannya baik-baik saja, melainkan sebaliknya.Natali kecil sering melihat pertengkaran ayah dan ibunya, dia tidak paham masalah apa yang menimpa. Semakin dewasa, ia mendapati kesalahan ibunya yang dituturkan ayahnya, yakni bersama pria lain.Tertawa miris, itulah yang dilakukan Natali. Memiliki orang tua yang menelantarkan dirinya secara batin, membuatnya tidak yakin dengan relasi pernikahan seumur hidup."Kalian membuat masa depanku hancur, penuh dendam dan kebencian," ucapnya di hadapan bingkai berisi gambar kedua orang tuanya.Bukan sedih yang dirasakan oleh Natali atas kejadian yang menimpa ayahnya."Memang pantas mendapatkannya."Natal

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   093

    Di malam hari, setelah Devano dan Anita pulang, Danendra duduk di ruang keluarga sendirian. Ia mengulir ponsel tanpa berkonsentrasi dengan apa yang dikerjakan. Pikirannya menerawang pada masa lalu, bagaimana hubungan pertemanan dengan Devano kandas karena pria itu menjalin hubungan dengan Natali di belakangnya.Kekhawatiran menyerang Danendra saat melihat istrinya, Cempaka, terlihat nyaman berada di dekat Devano."Sudah jam setengah sebelas, tidak tidur?" tanya Cempaka yang muncul dari arah belakang badan Danendra. Pria itu hanya diam saja tanpa respon."Cantik ngga kalau bunga ini di taruh di sini?" tanya Cempaka membawa vas berisi bunga yang dibawanya tadi."Hm...," jawab Danendra sembari melirik ke arah bunga cantik di nakas.Cempaka duduk di bangku berhadapan dengan Danendra. "Pak Devan tadi datang sekalian mengabarkan kalau dalang kebakaran ruko sudah ditangkap pihak berwajib."Pandangan Danendra mendadak terarah pada Cempaka. Dia belum mendapat kabar apapun."Namanya Joko Cha

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   092

    Setelah menidurkan Keenan, Cempaka mengulir media sosial miliknya sembari beristirahat.Matanya membelalak membaca sebuah artikel, berulang kali Cempaka membaca dengan seksama."Pelaku pembakaran ruko sudah ditangkap," ulangnya pelan, tersinggung senyum di parasnya.Tidak lama, layar ponselnya menampilkan nama Danendra. Gegas Cempaka menanggapi."Cempaka, aku tadi dihubungi kuasa hukum. Pelaku pembakaran ruko yang kamu sewa sudah tertangkap. Mereka ada tiga orang.""Apa datangnya ada di antara mereka?" tanya Cempaka antusias."Belum sampai ke sana. Wajah mereka dipakaikan masker, diduga masih ada kawanan lainnya."Cempaka mengangguk, dugaannya juga serupa dengan itu. Hanya saja bukti tidak ada."Siapapun orangnya cepat atau lambat pasti akan tertangkap," ujar Cempaka dengan nada emosional. "Tapi, jangan terlalu memikirkan hal ini, ya." Dari nada bicara Cempaka, Danendra bisa mengira-ngira perasaan istrinya sejauh mana."Nanti aku pulang lebih cepat, mau dibawain makanan tidak?" Danen

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   091

    Insiden di rumah Natali membuat Danendra membatalkan prakteknya secara mendadak. Alasan istrinya sakit dipakai untuk menemani Natali yang memintanya tidak pergi bekerja setelah dirinya meminta maaf."Apa masih sakit?" tanya Danendra memandang pipi Natali memerah. "Sudah berkurang." Natali tersenyum sembari memegang kompres dingin, berbeda dengan raut Danendra yang datar.Danendra melirik jam estetik yang menempel di dinding, tidak terasa setengah hari dilalui di kediaman Natali."Sore nanti aku mau keluar," ucap Danendra seperti seorang anak yang minta izin ke ibunya."Apa tidak bisa menginap lagi di sini?" Natali menyulap pertanyaan dengan keinginan keras. "Temanilah aku lagi," ujarnya dengan merengek. "Aku akan datang lagi besok," janji Danendra, meskipun dia tidak begitu yakin bisa dipenuhi atau tidak.Usai makan siang, Danendra meninggalkan rumah Natali. Beralasan ke rumah sakit lagi, Danendra menyetir ke rumah miliknya, ia ingin melihat istri dan anak-anak.Rumah dalam keadaan

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   090

    Danendra terbangun di pagi hari dengan ruangan serasa berputar, kepalanya pening.Memandang sekitar, dia tahu kalau malam tadi dirinya menginap di kediaman Natali.Pakaiannya sudah berganti dengan bahan yang lebih ringan.Berjalan memegang dinding agar tidak jatuh, sampai Danendra di luar kamar. Tercinta aroma wangi masakan dari dapur. Ia yakin kalau Natali ada di sana."Mengapa aku bisa menginap di sini?" tanyanya dengan suara meninggi.Tersentak Natali mendengar suara Danendra, ia berbalik dan langsung mengubah raut menjadi lebih ramah."Kamu sudah bangun? Aku lagi siapin sarapan," sahutnya tanpa menjawab pertanyaan Danendra. Natali mengambil sebuah gelas lalu pergi menuju dispenser untuk mengisi dengan air minum. "Minum air hangat setiap pagi baik untuk kesehatan. Aku selalu ingat pesan kamu," ucapnya.Danendra hanya menatap gelas berisi air, tanpa memedulikan hal itu, Danendra berjalan menuju bangku di sekitar meja makan lalu duduk di sana.Memejamkan mata menjadi jalan untuk me

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   089

    "Maaf, Bu. Ada apa ini? Suara ibu mengganggu tetangga, hari sudah malam." Seorang bapak datang menghampiri Cempaka untuk menegurnya. Cempaka mengatur emosinya dengan baik. Dia meminta maaf lalu menjelaskan perihal Danendra di dalam rumah Natali. "Suami ibu?" "Ya." Tampak bapak-bapak itu pergi lalu berbisik dengan tetangga lain. "Saya RT di sini, apakah ibu yakin ada orang di dalam?" tanyanya. "Itu mobil suami saya." Cempaka menunjuk kendaraan roda empat yang terparkir di garasi. Ketua RT meminta bukti mengenai data suami Cempaka. Ketua RT bersama warga menggedor-gedor pintu kediaman Natali sampai Natali merasa terpojok. "Bu Natali silakan di buka atau kami membuka paksa." Merasa terancam akhirnya Natali membuka pintu. "Mana Danendra?!" jerit Cempaka berusaha memaksa masuk, tetapi cepat dihalangi Natali. "Tidak ada yang boleh masuk paksa ke rumah saya atau saya lapor polisi!" teriak Natali melawan. Cempaka dan warga lain berdiri mematung. "Bu Natali, ibu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status