Share

071

Penulis: Novisi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-10 09:32:14

Seorang bayi laki-laki lahir di rumah sakit tempat Danendra bekerja. Rasa senang dan haru melengkapi Danendra, melihat putra pertamanya lahir dengan sehat.

Bayi mungil itu belum bisa dibawa ke ruang rawat ibunya untuk diperiksa.

"Selamat, ya, anak kita sudah lahir."

Cempaka yang masih sulit bergerak hanya tersenyum memandang Danendra, dia tahu betapa gembira suaminya saat ini.

"Mana anaknya?"

"Nanti suster akan bawa kemari."

Pintu ruang rawat terbuka, menampilkan sosok Lukito dan Qonita dengan paras girang.

"Selamat buat Dane dan Cempaka. Cucu Mama mana?"

Bersamaan dengan itu mereka saling bersalaman.

"Sedang diperiksa dulu, Ma. Nanti dibawa kemari oleh suster."

Keluarga itu terbawa arus percakapan yang menyenangkan satu sama lain.

Di sela itu, ponsel Danendra berbunyi. Dia merogoh kantong kemeja, tampil nama Natali di sana.

"Aku keluar sebentar, ya, mengangkat telepon."

Yang lain mengangguk, tidak begitu mempedulikan dengan siapa Danendra berkomunikasi.

"Halo, Dane. Selamat buat k
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   072

    Cempaka telah diperbolehkan pulang setelah menginap tiga hari di rumah sakit. Qonita dan Lukito turut mendampingi kepulangan menantu dan cucu pertama mereka "Ini cucu dari Danendra yang telah lama kami nantikan. Moga kamu bisa mengasuh dengan penuh cinta, ya, Cempaka. Mama tahu tidak akan mudah selama perempuan bernama Natali itu masih menjadi istri Dane," ujar Qonita saat mereka hanya berdua di kamar."Ya, Ma. Pada Dane aku minta Natali tidak berkunjung kemari.""Baguslah, anak itu susah melihat keburukan Natali. Dia seolah-olah tersihir oleh perempuan itu."Putra Cempaka ditidurkan dalam kotak bayi yang tidak begitu jauh dari mereka. Sengaja Cempaka membedakan agar si bayi terbiasa dengan keadaan seperti itu."Mama harus menceritakan ini pada kamu, Cempaka." Qonita menggenggam tangan menantunya."Mama berulang kali mengatakannya jangan pernah tinggalkan Danendra apapun yang terjadi. Natali itu orang yang buruk, dia lihai mengendalikan Danendra dengan tipu daya sama seperti ibunya."

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   073

    Lukito dan Qonita telah kembali ke rumah mereka di Pulau Kalimantan. Hanya lima hari waktu yang dihabiskan di Bekasi.Danendra dan Cempaka memaklumi pekerjaan Lukito yang padat sehingga kehadiran Qonita menjadi sangat penting untuk mendampingi sang suami."Aku juga akan kembali ke Jakarta lusa, Saras akan bersekolah."Berat rasa hati Danendra melepas kepergian keluarga tercinta."Kamu di sini saja, mengapa harus ke Jakarta lagi. Siapa yang akan jaga kamu di sana dan mengurus Saras?""Aku bisa mempekerjakan orang sekitar," jawab Cempaka menoleh pada Danendra."Tidak baik lama-lama menyimpan kemarahan," ujar Danendra tanpa tahu Cempaka sebenarnya telah menyusun rencana baru."Siapa yang marah? Aku?" tunjuk Cempaka pada diri sendiri."Terus siapa lagi kalau bukan kamu?"Lantaran Danendra mengira dirinya marah, Cempaka mengikuti saja alur dugaan Danendra. "Mau tahu gimana agar aku tidak marah?""Sebutkan! Bukan hanya tidak marah, apa yang harus aku lakukan biar kamu balik tinggal bersama

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   074

    Malam hari saat Saras dan Keenan telah tertidur, Cempaka dihubungi oleh pekerja di toko bunga."Bu, besok yang akan bantu- bantu ibu di rumah akan datang, namanya Mbok Sumarni usianya 50 tahun, masih cekatan bekerja dan orangnya lembut," jelasnya. "Baik, terima kasih... bagaimana perkembangan di toko?""Semua lancar, Bu. Laporan bulan ini lusa akan saya kirim ke email Ibu."Cempaka senang karena memiliki pekerja yang bisa diandalkan.Ketukan pintu mengalihkan perhatian Cempaka dari ponselnya. Sekali lagi ketukan itu terdengar.Melihat jam dinding menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Cempaka memutuskan untuk tidak membuka pintu.Dia takut kalau yang datang adalah tamu tak diundang. Ponsel Cempaka berbunyi, mengeluarkan suara yang cukup besar. Cepat-cepat dia menurunkan volume. Tertera nama Danendra di situ.Lantaran takut dan khawatir mendadak menyerang, Cempaka berbisik menjawab ponselnya."Halo.""Aku ada di depan, buka pintunya."Butuh beberapa detik bagi Cempaka untuk menge

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   075

    Selama sepekan Danendra bolak balik bekerja ke rumah sakit dari Jakarta. Dia ingin memastikan bila Cempaka mendapat layanan yang bagus dari kedua orang yang dipekerjakan.Cempaka berhasil mendapatkan orang yang membantu kebutuhan dirinya dan Keenan, tidak lain tetangga sekitar tempat tinggalnya. Lebih tenang Danendra meninggalkan anak istrinya, walaupun demikian hampir tiap hari Danendra meminta Cempaka bersedia tinggal di Bekasi lagi bersama dirinya.Saat Danendra selesai bekerja dan akan kembali ke Jakarta, di parkiran telah menunggu Natali yang berdiri dengan sorot tajam padanya."Kamu kemana seminggu ini? Lupa punya istri?"Danendra membuang napas perlahan, dari nada bicara Natali, Danendra tahu perempuan itu sedang marah."Ke sini naik apa? Ayo masuk ke mobil.""Tidak perlu! Aku bertanya sama kamu, kemana seminggu ini?!"Nada suara Natali meninggi seperti orang menghardik. Danendra melihat ke sekitar, ada beberapa pasien sedang berdiri menatap ke arah mereka."Natali, jangan mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   076

    Terdiam Cempaka mendengar pertanyaan Danendra, mereka hanya saling pandang."Tidak. Ada bukti menuduhku melakukannya?" tanya Cempaka ia pergi ke arah pintu kamar lalu menutupnya."Aku hanya bertanya," sahut Danendra khawatir bila Cempaka menjadi tersinggung."Aku tidak tertarik mengurusi hubungan kamu dengan Natali. Apa kamu lupa apa yang pernah aku katakan, kalau mau pergi dariku, ya, silakan... selesaikan pernikahan secara hukum," ucap Cempaka dengan tenang.Danendra menghela napas panjang dan dalam."Maaf, aku baru menyadari kalau nomor Natali telah diblokir dari ponselku," sesal Danendra tanpa mengubah suasana menjadi lebih baik."Sudah, tidurlah," ujar Cempaka tak bersemangat. Dia pergi ke sudut tempat tidur.Danendra melakukannya juga, ia merebahkan diri dan hanya bisa melihat punggung Cempaka.Cempaka memejamkan mata, hanya saja pikirannya menerawang ke segala penjuru mata angin.***Pagi ini Cempaka irit bicara, Danendra menyesali pertanyaan yang dilontarkan malam lalu."Saras

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   077

    Usai praktek di rumah sakit, saat Danendra makan siang, dia merasa ada orang di sampingnya. Begitu mendongak, Danendra malah terkejut melihat sosok Natali menjulang di sampingnya."Kamu ada jadwal kontrol?" tanya Danendra, seingatnya dengan kondisi Natali yang semakin membaik, istrinya hanya perlu sekali dua bulan kontrol ke dokter. Dan itu, bukan hari ini."Mau temui kamu," ucapnya mengulas senyum lalu menarik kursi untuk duduk di samping Danendra."Lantas?"Natali mencomot begitu saja lauk dari kotak makanan Danendra pakai jari."Belum cuci tangan, jorok," tegur Danendra menggeser kotak makanan menjauh.Natali tertawa. "Bercanda, kamu terlalu serius, ah." Dia membersihkan jari dengan tisu yang terletak di atas meja."Jadi, ke rumah sakit untuk apa?" tanya Danendra saat Natali ltak kunjung buka suara.Danendra melihat arloji, dia harus segera menyelesaikan makan siang mendekati jadwal tindakan operasi seorang pasien anak.Natali menyerahkan sebuah kotak berpita merah pada Danendra.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   078

    Natali mengecek ponselnya, ada panggilan berulang dari Danendra yang diabaikan olehnya. Ia tersenyum miring sembari membayangkan kepanikan Danendra. Perempuan itu memutuskan pergi sejenak dari rumah, sementara Danendra menunggu di kediaman Natali dengan resah.Memutuskan menemui Natali adalah pilihan Danendra, ia perlu menuntaskan persoalan baru yang muncul di antara mereka."Kamu ke mana, sih?" Kekesalan Danendra memuncak, ia menemukan rumah Natali dalam keadaan kosong tanpa penghuni.Setelah panggilan dari Danendra berakhir, Natali mengulir ponselnya dan menghubungi seseorang, yakni Cempaka. Dia mengirimkan sebuah pesan singkat, padat, terpercaya disertai lampiran bukti foto. Natali merasa hidup yang dilakoninya cukup menarik. Dia butuh kemajuan.Di tempat lain, keadaan kesehatan Cempaka semakin baik. Meskipun belum bisa mengangkat benda yang berat-berat, mengurus putranya dia masih mampu.Terdengar suara pesan masuk lantaran masih sibuk dengan Keenan, Cempaka mengurungkan niat un

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   079

    Cempaka membiarkan Danendra kesakitan saat punggung pria itu membentur sisi meja. Dia mematikan sisi belas kasihan pada Danendra. "Aku tidak mau melihat kamu!" ucapnya dengan pelan, tetapi jelas."Maafkan aku, kita perlu membahas hal ini." Danendra bangkit lalu berlutut di hadapan istrinya.Mereka berbicara dengan berbisik, takut mengganggu anak-anak dan tetangga.Saat Danendra menyentuh tangan Cempaka, dengan cepat dia menepis lalu berdiri dan mengambil posisi di sisi ranjang lain.Danendra mendekat agar suaranya bisa didengar Cempaka, tetapi tidak lagi menyentuh tangan istrinya."Aku belum bisa pastikan apakah itu anakku," ucap Danendra mendapat sorotan tajam Cempaka. "Apa maksud kamu? Mau lari dari tanggungjawab?! Bukankah senang, istri tercinta kamu mengandung anakmu?" Bibir Cempaka miring ke atas lalu mengeluarkan suara udara."Aku yakin masih pegang teguh janjiku, Cempaka."Sontak Cempaka berdiri lalu menghadap pada Danendra. "Jangan karena demi janji, kamu melupakan kalau ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25

Bab terbaru

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   105

    Sepekan berlalu, Danendra rutin setiap hari mengirimkan buket bunga mawar untuk istrinya. Sayangnya, ia terus menemukan buket cantik itu di tong sampah belakang rumah.Danendra tahu benar kalau istrinya sangat menyukai mawar.Ada perasaan tersinggung muncul di awal, Danendra memahami bila ia patut mendapat perlakuan seperti itu dari Cempaka.Ini hari kedelapan, masih berlangsung demikian. Selain itu, Danendra berusaha mengajak Cempaka untuk berdialog berdua, makan malam, sampai jalan-jalan bersama, Cempaka kekeh menolak."Apalagi yang harus aku lakukan? Waktu semakin mendekat," lirihnya usai praktek di poliklinik.Danendra tetap bekerja secara profesional, sekalipun pikirannya tertuju pada Cempaka.[Sudah makan?]Danendra mengirim pesan pada Cempaka. Hanya centang dua biru tanpa ada balasan.Danendra menggaruk-garuk kepala, menepuki wajah, sampai menggosok matanya, saking bingung menghadapi istrinya."Memang cukup saja satu istri, sakit kepala kalau ada masalah seperti ini."***"Sara

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   104

    Hubungan Danendra dan Cempaka tidak berangsur membaik, hal paling ditakutkan Danendra malah terjadi lebih cepat."Kita bisa mengurus perceraian lebih cepat." Cempaka duduk di seberang meja kerja Danendra di rumahnya.Jantung Danendra terasa sesak, seperti akan berhenti berdetak. Wajahnya seperti dihantam benda berat.Kehilangan Cempaka?"Cempaka, aku mohon jangan lakukan ini." Danendra akan mengupayakan apa pun untuk rumah tangganya kali ini."Mau kamu apa? Kamu mau mengikat aku di pernikahan yang tidak bahagia ini. Kamu hanya mau membalas kebaikan Haris dan itu sudah cukup, Dane!"Napas Cempaka tersengal mengatakannya. Danendra masih ingin menahannya lebih lama?Dasar tidak berperasaan!"Aku akan mengikat kamu seumur hidup, Cempaka."Ingin rasanya Cempaka memberi Danendra pukulan supaya pria itu sadar kalau semakin lama bersamanya, Cempaka bisa-bisa mati berdiri atau kemungkinan gila.Namun, badannya yang lebih kecil tidak akan ada artinya bila ia melakukan kekerasan fisik pada Danen

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   103

    Dahlia menemui Danendra di rumah sakit, mereka duduk di taman yang sedang tidak banyak orang. "Aku mohon kamu mau menemui Natali." "Aku akan menceraikannya setelah anak itu lahir lalu mengasuhnya bersama Cempaka." Rahang Dahlia mengatup kuat. Dia semakin yakin cinta Danendra pada Natali sudah sirna seiring terkuak kebenaran. "Apa kamu yakin Cempaka akan menerima anak itu?" Natali tidak setuju, tetapi dia pun tidak bisa berbuat banyak. "Untuk terakhir kali aku menemui Natali, setelah itu jangan kamu datang lagi atas suruhan Natali!" "Aku tidak disuruh Natali atau siapapun, hanya demi kemanusiaan." Danendra berdecak lalu tertawa seolah-olah ada yang membuat kelucuan. Cempaka keluar dari persembunyiannya, ia mencuri dengar percakapan antara Danendra dan Dahlia. Keinginan untuk menemui suami pudar, Cempaka memiliki rencana lain. *** "Dane, kamu masih bersedia menemui aku?" Danendra memenuhi keinginan Dahlia untuk menemui Natali. Danendra duduk berseberangan dengan N

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   102

    Sebulan berlalu sejak kejadian Cempaka meminta cerai, tinggal tiga bulan lagi. Hubungan antara Cempaka dan Danendra semakin renggang. "Mengapa akhir-akhir ini kamu sering keluar rumah?""Memangnya kenapa? Bik Saidah mengadu?" tanya Cempaka tanpa memandang suaminya. Dia sibuk dengan banyak kertas di tangannya."Kamu buka toko baru?""Kamu membuntutiku?""Kalau tidak seperti itu, kamu tidak pernah mau cerita. Sudah berapa lama?""Bukan urusan kamu." Cempaka berdiri memandang suaminya. "Kamu urusi saja istri kamu yang mau melahirkan itu, bukannya sebentar lagi?"Danendra menghela napas."Jangan mengalihkan pembicaraan. Oh, ya, perlu aku ingatkan keinginan bercerai kamu tidak akan pernah terkabul." Danendra pergi begitu saja dari kamar ke ruang makan. Beberapa minggu belakangan, Danendra sering pulang lebih awal dari rumah sakit.Cempaka terduduk kembali, gilirannya mendengkus karena Danendra memutuskan secara sepihak nasibnya di masa mendatang. ***Usai praktek di poliklinik, Danendra

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   101

    "Natali, sudahi kebodohan ini!" ujar Dahlia. Baru kali ini perkataan Dahlia serasa tajam di pendengaran Natali."Keluarga Danendra sulit ditumbangkan, lihat papamu, malahan masuk penjara demi aksi balas dendamnya. Apa kamu mau berakhir seperti itu? Cukup menjadi orang jahat, fokuslah sekarang pada anakmu!"Dahlia rasanya tidak sabar lagi menghadapi sahabat karibnya yang terlihat konyol."Tapi... tapi... aku mencintainya, Dahlia," isaknya duduk di kursi."Apa aku bilang! Dulu kamu menikah dengannya tanpa cinta, hanya untuk membalas dendam. Danendra sangat mencintai kamu. Sekarang giliran kamu mencintainya, pria itu sudah tak punya lagi hati untuk kamu. Sadar, Natali!!"Natali semakin terisak, ia merasa menyesal dengan sikapnya di masa lalu sehingga membuat cinta Danendra luntur padanya."Tapi, aku mau berusaha untuk mendapatkan Danendra lagi, Dahlia," ucapnya dibarengi gelengan dari Dahlia."Sadar Natali kesalahan kamu itu banyak, jangan sampai Danendra tahu rahasia kelam kamu, tiba wa

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   100

    Cempaka membaca pesan Danendra, ia mengerti mengapa suaminya tidak pulang, tanpa dijelaskan secara rinci.Helaan napas Cempaka menandakan kekecewaan dibanding marah. Kecewa pada Danendra yang tidak menganggap perhatiannya selama menjadi istri Danendra. Baru saja Danendra pulih dari sakit dan yang merawat adalah Cempaka.Setelah sehat, pria itu malah pergi ke istrinya yang lain.Cempaka melangkahkan kaki ke kamar anak-anaknya. Ia melihat betapa nyaman dan tentram keadaan kedua buah hatinya.Berbeda saat ia masih menjadi istri Haris, harus mengirit segala pengeluaran untuk bertahan hidup."Bagaimana nanti?" Pikiran Cempaka malah diselubungi kekhawatiran.Namun, sesaat saja, ia teringat pada mertuanya yang penuh perhatian pada kedua anaknya. Cempaka mengusap secara bergantian rambut Saras dan adiknya.Cempaka tersenyum. "Mama harus selesaikan ini sampai akhir, kalian menjadi kekuatan mama," bisiknya lebih untuk dirinya sendiri.Ia melangkahkan kaki keluar, melihat jam di ponsel menunjukk

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   099

    Setelah istirahat beberapa hari, Danendra beraktivitas seperti biasa di rumah sakit tempatnya bekerja.Sewaktu berjalan menuju ruang praktek, tidak sengaja berpapasan dengan Natali yang tampak murung."Kamu kenapa tidak bilang mau periksa?" tanya Danendra merasa tidak enak hati.Natali diam saja sembari menatap suaminya. Dengan kesal Natali berjalan begitu saja meninggalkan Danendra. Pria itu mengejarnya lalu menangkap lengan Natali."Mengapa menangis?"Danendra tahu kalau istrinya sedang tidak baik-baik saja. Ia menyentuh tangan Natali untuk memberi penguatan. "Bayinya ada masalah. Beratnya lebih kecil daripada yang seharusnya," ucap Natali lalu melepaskan tangan dari Danendra. "Itu semua karena kamu!" teriak Natali pada Danendra, ia menunjuk-nunjuk suaminya. "Kamu tidak pernah memperhatikan aku selama kehamilan!"Natali menangis, Danendra merasa tidak enak dengan Natali dan lingkungan sekitar yang berisi banyak pasien."Tenanglah, Natali, mari kita pergi dari sini." Danendra meng

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   098

    Siang itu Cempaka berniat keluar rumah. ia menitipkan putranya pada Saidah. Bertepatan Danendra keluar kamar, tubuhnya mulai pulih."Kamu mau ke mana?" Dia mengamati pakaian Cempaka yang rapi dari bawah kaki hingga kepala.Cempaka tertegun sejenak. "Mau ketemu teman."Kening Danendra mengerut, tidak biasanya Cempaka pergi tanpa izin darinya."Siapa?""Kamu tidak kenal," jawab Cempaka lalu melangkah ke arah pintu.Danendra menyusul lalu menghambat lengan Cempaka."Laki-laki atau perempuan?"Cempaka diam saja tanpa reaksi berarti. "Aku bertanya, Cempaka?"Mendengar namanya disebut, Cempaka tersadar kalau suaminya menuntut jawaban."Laki-laki."Tatapan Danendra penuh tanya, tetapi Cempaka bersikap seolah-olah tak ada masalah."Aku pergi dulu."Danendra tidak menahan kepergian istrinya. Namun, rasa penasaran membuatnya bertanya-tanya siapa gerangan yang ditemui oleh istrinya. Dia mengintip dari celah gorden, melihat Cempaka pergi dengan taksi berwarna kuning. ***Danendra uring-uringan

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   097

    Cempaka ingin mengalahkan rasa kasihan dengan kekesalan dan kekecewaan pada suaminya. Namun, melihat keadaan Danendra tidak baik-baik saja, hatinya pun luluh."Terima kasih sudah mau mengurusku," ucap Danendra usai disuapi makan dan minum obat pereda demam. Danendra telah meminta izin tidak masuk kerja pada pihak rumah sakit sehingga dia bisa beristirahat. "Hm," jawab Cempaka pendek dengan paras datar lalu perempuan itu pergi membawa piring kotor keluar kamar."Cempaka," Panggil Danendra membuat langkahnya terhenti sewaktu akan membuka pintu kamar."Aku minta maaf soal semalam."Tarikan napas pelan menandakan Cempaka teringat akan reaksi Danendra sewaktu ia mengungkap kalau anak dalam kandungan Natali bukanlah anak pria itu. Rasanya sesak dada Cempaka, tetapi ia tak mau ambil pusing lagi.Cempaka pergi keluar kamar tanpa kata. Danendra menyenderkan punggung ke kepala ranjang, diamnya Cempaka menyisakan perasaan bersalah dalam diri pria itu.***"Ya, tolong bagaimana pun caranya info

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status