Share

079

Author: Novisi
last update Huling Na-update: 2024-07-25 09:53:05

Cempaka membiarkan Danendra kesakitan saat punggung pria itu membentur sisi meja. Dia mematikan sisi belas kasihan pada Danendra.

"Aku tidak mau melihat kamu!" ucapnya dengan pelan, tetapi jelas.

"Maafkan aku, kita perlu membahas hal ini." Danendra bangkit lalu berlutut di hadapan istrinya.

Mereka berbicara dengan berbisik, takut mengganggu anak-anak dan tetangga.

Saat Danendra menyentuh tangan Cempaka, dengan cepat dia menepis lalu berdiri dan mengambil posisi di sisi ranjang lain.

Danendra mendekat agar suaranya bisa didengar Cempaka, tetapi tidak lagi menyentuh tangan istrinya.

"Aku belum bisa pastikan apakah itu anakku," ucap Danendra mendapat sorotan tajam Cempaka.

"Apa maksud kamu? Mau lari dari tanggungjawab?! Bukankah senang, istri tercinta kamu mengandung anakmu?" Bibir Cempaka miring ke atas lalu mengeluarkan suara udara.

"Aku yakin masih pegang teguh janjiku, Cempaka."

Sontak Cempaka berdiri lalu menghadap pada Danendra.

"Jangan karena demi janji, kamu melupakan kalau ka
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   080

    Masih kembali ke kontrakan Cempaka, Danendra sengaja melakukannya. Ia tahu Cempaka sedang dalam kondisi suasana hati yang buruk.Cempaka terkejut melihat keberadaan Danendra, hanya saja ia menahan diri untuk tidak memuntahkan amarah saat itu juga."Ada yang ketinggalan, sekalian mau mandi." Danendra menemukan alasan yang masuk akal.Cempaka tidak menyahut, ia membalik badan masuk ke kamar pribadi.Danendra menyusul dari belakang, saat Cempaka akan angkat suara, suaminya menyela."Aku hanya ingin pinjam handuk."Rahang Cempaka mengeras, napasnya juga berat. "Cepat pergi dari sini," ucap Cempaka pelan sembari melempar handuk pada Danendra. Pria itu tidak menyangka istrinya bisa bertindak kasar seperti itu. Namun, ia memaklumi dan yakin bila Cempaka yang asli tidaklah demikian."Malam ini apakah aku bisa menginap di sini?" tanya Danendra tanpa ragu.Cempaka menatap tak suka pada suaminya. "Istrimu sedang hamil, dia pasti butuh kamu.""Tapi aku tidak bisa meninggalkan kamu dengan masala

    Huling Na-update : 2024-07-25
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   081

    "Malam ini kamu menginap di sini?" tanya Natali pada Danendra. Mereka sedang duduk makan malam bersama, Natali meminta Danendra menikmati hidangan setelah mereka berdebat tadi.Danendra menghela napas dalam, dia ingat permintaan Saras. "Aku tidak bisa, ada urusan," tolak Danendra membuat Natali tidak semangat melanjutkan suapan.Dia mendorong makanan ke tengah."Makanan di piring kamu masih banyak," ingat Danendra. "Makanlah, ingat kamu harus memberi makan dua orang.""Aku tidak semangat lagi, kamu tidak mau menginap di sini. Selama beberapa waktu kamu tidak ada waktu untukku," keluh Natali dengan berani.Rasa yang sama dalam diri Danendra, ia pun menghentikan gerakan menyuap makanan."Natali sudah banyak pelanggaran perjanjian yang kita semula kita buat di awal pernikahan. Aku seharusnya tetap bebas melakukan apa saja."Pria itu sebenarnya tidak berniat menabuh genderang perang, hanya saja Natali merasa Danendra tidak menghargainya."Perjanjian itu harus kita perbaiki Dane untuk ana

    Huling Na-update : 2024-07-26
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   082

    Danendra tidak bisa konsentrasi menerima pasien saat berkonsultasi. Pikirannya melayang pada Cempaka dan buah hatinya.Namun demikian, Danendra tetap berusaha melayani pasien, sekalipun dia sempat ditegur oleh pasien yang melihatnya termenung di tengah-tengah konsultasi.Seusai bekerja, Danendra mengambil ponselnya, ditemukan panggilan dari orang yang bekerja untuk mengikuti Natali.Dia balik menghubungi orang itu."Pak, Ibu Natali baru saja keluar dari sebuah rumah sakit di Jakarta. Ibu Natali keluar dari ruangan dokter kandungan seorang diri dengan menenteng sebuah buku warna pink." Danendra tahu buku yang dimaksud. Orang suruhan menyebut nama sebuah rumah sakit."Apa ada yang mencurigakan?" tanya Danendra lebih lanjut."Sejauh ini aktivitas Ibu Natali seperti biasa, tidak ada yang mencurigakan, Pak."Oke, pantau terus."Natali melihat ke belakang sewaktu menaiki taksi. Dia tertawa miring dengan suara kecil."Kamu pikir aku tidak tahu kamu buntuti, heh? Kamu ingin tahu apa dariku, D

    Huling Na-update : 2024-07-30
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   083

    Danendra melempar secarik kertas yang telah diremasnya ke dalam tempat sampah di ruangan prakteknya. Baru saja akan memulai layanan, ia mendapat surat dari direksi rumah sakit.Surat berisi teguran pertama yang menyatakan banyak keluhan pasien terhadap dirinya. Ia mengusap wajah tak bersahabat karena banyak menanggung beban. Dia menduga-duga pasien mana yang memberi nilai evaluasi buruk terhadap dirinya.Ketukan pintu membuat permenungannya buyar. Seorang perawat membawa berkas pasien anak yang akan kontrol hari ini."Kita mulai, panggil pasien!" ucapnya tanpa basa basi. Satu per satu pasien dilayani Danendra tanpa senyum, akan tetapi dia menanggapi setiap pertanyaan keluarga pasien dengan baik.Setelah semua pasien dilayani, Danendra memutuskan tidak ambil pusing dan menduga-duga siapa pasien yang melaporkannya.Terlalu banyak masalah yang harus dipikirkan, batinnya.Semalam Danendra memutuskan untuk menempati rumahnya. Dia tidak ke Jakarta ataupun kediaman Natali, langkahnya berat

    Huling Na-update : 2024-07-30
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   084

    "Istrinya Danendra malah menggertakku, padahal dia ingin sekali bercerai dari Danendra. Perempuan yang aneh, tarik ulur hubungan dengan Danendra," gerutu Natali di hadapan seorang pria, mereka tengah menikmati waktu bersama."Itu tantangan, jangan membuat kamu mundur. Sudah baik dalam dirinya ada keinginan mundur, tugasmu akan lebih ringan " nasihatnya."Tapi, Ayah, perempuan bernama Cempaka itu tidak bergerak sedikitpun menggugat cerai Danendra. Sementara itu, Danendra sendiri tidak akan pernah menceraikan Cempaka," ujarnya membeberkan informasi yang diketahuinya.Pria bernama Joko Chandra berdiri dari kursi lalu berjalan ke arah kaca apartemennya di Jakarta. Mereka sengaja bertemu di sana sebab Natali merasa tidak aman bila mereka bertemu di ruang publik secara terang-terangan."Istri Danendra tidak bisa dianggap remeh. Kita hanya memberinya kesempatan menjauh dari Danendra tapi kalau dia menolak seperti itu, berarti dia siap terima resiko."Joko membalki badan sembari melipat kedu

    Huling Na-update : 2024-08-01
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   085

    Cempaka menangisi keadaan ruko sewa yang berisi bunga-bunga miliknya, pemilik ruko telah menghubungi dirinya untuk menyampaikan permasalahan itu.Dia memilih menyendiri di rumah, menitipkan Keenan di tetangga sebelah rumah.Cempaka duduk melantai sambil memeluk kedua kakinya ke dada. Usaha yang dibangun susah payah. hancur sekian menit. "Cempaka, aku... maaf, aku terlambat mengetahui kejadian itu." Gerak tubuh Danendra gagap ingin memeluk atau memberi jarak terhadap istrinya.Isakan Cempaka berubah menjadi raungan hingga dirinya lemas dan menjatuhkan diri ke lantai. Kehadiran Danendra malah membuat hatinya makin terasa sakit."Cempaka." Danendra memegang lengan Cempaka untuk ditegakkan menyender ke dinding."Sana kamu, mau apa kemari!" teriaknya tidak menahan diri sembari menangis tersedu lalu mendorong Danendra. Paras Danendra sama-sama panik dan sedih melihat istrinya yang berantakan."Aku ada di sini untuk kamu." Danendra memaksa memegang lengan Cempaka yang melontarkan untuk dil

    Huling Na-update : 2024-08-02
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   086

    Sepekan lewat rumah Cempaka setiap hari didatangi oleh Danendra selepas bekerja. Perempuan itu mulai gelisah dengan kehadiran dan kebaikan suaminya."Apa kamu tidak dicari Natali?" tanya Cempaka saat mereka akan tidur di kamar yang sama. Cempaka berbaring di tempat tidur, sementara Danendra di bawah beralas tikar.Mata Danendra yang terpejam, terbuka begitu mendengar suara Cempaka lantas duduk dan menengok ke arah Cempaka.Dilihatnya sang istri tidur mengarah ke putra mereka, hanya tampak punggung ringkih Cempaka. "Aku telah kabarkan kalau bersama kamu paska kejadian tempo hari." Danendra kembali berbaring berharap Cempaka bersuara lagi, apapun akan didengarkannya."Dia pasti mengira aku yang mempengaruhi kamu."Beberapa kali dalam sepekan, Cempaka selalu mengingatkan Danendra agar tidak datang setiap hari. Dia hanya berusaha menjaga suasana lebih baik, bebannya terasa berat, tidak mau menambah masalah baru."Nyatanya tidak," sahut Danendra, matanya sesekali melirik dari bawah."Aku

    Huling Na-update : 2024-08-05
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   087

    Malam ini Cempaka dan anak-anak mulai menginap di Bekasi. Danendra girang bukan kepalanya, tanpa paksaan Cempaka menyerahkan diri padanya.Danendra tidak yakin alasan apa yang membuat istrinya memutuskan hal itu. Apapun alasannya bagi Danendra tidak begitu penting."Saras masih bersekolah di Jakarta, besok Heru bisa mengantar ke sekolah, 'kan?" tanya Cempaka saat mereka berada dalam kamar yang sama. Cempaka memutuskan bersedia sekamar tanpa syarat apapun."Ya, Heru bisa antarkan. Tapi, kamu tidak berniat Saras bolak-balik sejauh itu, bukan? Dia harus bangun sepagi apa, pasti lelah perjalanan jauh."Cempaka telah memikirkannya. "Saras sebenarnya sudah nyaman bersekolah di sana, sejak masalah di sekolahnya dulu. Waktu aku membicarakan hal ini padanya, Saras sedih, jadi aku beri pilihan mau tinggal di Bekasi pindah sekolah atau tetap di Jakarta."Danendra mengangguk. "Jadi jawaban Saras apa?""Kamu tidak tanya?" Cempaka menoleh pada suaminya dengan kernyitan di kening.Danendra berdehem

    Huling Na-update : 2024-08-06

Pinakabagong kabanata

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   109 TAMAT

    Hari mulai gelap, Cempaka gelisah lantaran merasa terlalu lama jauh dari anak-anaknya."Kita makan malam dulu, gimana?" ajak Danendra usai mereka menonton film drama di bioskop."Pulang saja, ya, anak-anak pasti cari," tolaknya dengan pasti, Cempaka gelisah mengingat kedua buah hatinya.Danendra mengangguk, mereka berjalan beriringan ke lokasi parkir."Kamu suka filmnya tadi?" tanya Danendra membuka percakapan setelah mereka dalam perjalanan tak mengeluarkan kata sama sskali.Cempaka mengangguk."Nabil, pemain utama, memilih tindakan yang tepat dengan berpisah dari suaminya, pulang kembali ke Indonesia," komentar Cempaka yang membuat posisi duduk Danendra merasa tak nyaman."Tapi, Maxime menunjukkan kalau dia serius bersama Nabil, bukan. Mengejar istrinya sampai ke Indonesia dan meyakinkannya kalau dia bukan Maxime yang dulu. Perjuangan Maxime lima tahun untuk bisa menemukan jejak istrinya. Dan butuh tiga tahun meyakinkan Nabil.""Entahlah, sepertinya semua pria memang seperti itu, ka

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   108

    Pagi hari usai mengantarkan Saras ke sekolah, Danendra melakukan aktivitas sebagai dokter di rumah sakit. Meskipun semangatnya turun, ia tetap profesional dalam bekerja. Saat jam istirahat ponselnya berdering."Ya, Ma?""Bagaimana kabar kamu?" tanya Qonita dari seberang. Danendra menghela napas panjang, menyenderkan punggung ke bangku."Sepertinya aku gagal, Cempaka tetap mau bercerai, Ma."Qonita merasakan nada sendu dari anak tunggalnya itu. Hatinya pun tak sanggup bila Cempaka akan berpisah dari Danendra. "Sepertinya kamu harus bersiap untuk itu," ucap Qonita bila memang itu akan terjadi."Besok kami akan ke pengadilan, Ma."***Hari yang ditakuti Danendra datang, mereka hadir secara terpisah. Danendra dari tempat kerja, sementara Cempaka dari rumah.Cempaka bisa mengamati bagaimana paras suaminya, sedari semalam mereka telah pisah ranjang. Danendra memutuskan menghabiskan waktu di ruang kerjanya.Ia tak sanggup bersama Cempaka dan setelah itu mereka berpisah.Agenda pertama ada

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   107

    Dengan sigap Danendra melingkarkan tangan ke tubuh Cempaka sehingga perempuan itu tidak terjerembab ke lantai.Mendadak suara tangis Keenan memenuhi kamar tidur mereka. Segera Cempaka setelah badannya seimbang pergi menggendong Keenan."Ssshhh... maaf, ya, Mama membangunkan kamu." Cempaka mengayun-ayun Keenan, menenangkan, sampai anaknya kembali terlelap dalam gendong Cempaka.Perilaku Cempaka yang lembut menangani Keenan disaksikan oleh suaminya dengan seksama. Dalam hati ia memuji istrinya yang lembut pada anak, tetapi bisa kasar juga terhadap orang yang melewati batas.Cempaka kembali naik ke tempat tidur lalu meletakkan Keenan dengan perlahan. Dia menarik napas panjang, lega, lantaran Keenan sudah terbuai dalam tidurnya."Ngapain senyum-senyum?" tanya Cempaka pada Danendra yang tak melepas tatapan.Danendra tidak sadar kalau Cempaka memerhatikan dirinya, ia salah tingkah dengan menggaruk-garuk kepala belakang. "Kamu ibu dan istri yang luar biasa." Danendra memberanikan diri memuj

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   106

    Merasa tidak mampu sendiri, Danendra memutuskan meminta bantuan orang tuanya untuk meyakinkan Cempaka agar bersedia bersamanya."Baru sadar sekarang, Danendra!" Lantaran jarak jauh, Danendra hanya bisa mengobrol dari telepon.Bukannya dukungan, Danendra malah dimarahi oleh ibu kandungnya, Qonita."Papa kamu mendukung perceraian kamu, terlalu banyak penderitaan Cempaka!"Beberapa waktu lalu Qonita masih berjuang agar Cempaka tidak bercerai dari putra kesayangannya, hanya saja mengingat betapa Cempaka terluka, hatinya pun tak sanggup."Mama harus bantu aku," ucap Danendra memohon. "Kamu tidak sadar betapa dicintai oleh Cempaka selama ini, hah?!""Cempaka hanya mencintai bang Haris, Ma." Bayangan kemesraan dan kedekatan Cempaka di masa lalu dengan mendiang Haris menari di alam pikiran Danendra. "Jadi, Keenan - anak kamu, bukan bukti kalau Cempaka sangat mencintai kamu? Dia rela tetap bertahan dimadu, padahal dia tahu mendiang istri kamu orang jahat!!"Qonita menggeleng tak habis pikir,

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   105

    Sepekan berlalu, Danendra rutin setiap hari mengirimkan buket bunga mawar untuk istrinya. Sayangnya, ia terus menemukan buket cantik itu di tong sampah belakang rumah.Danendra tahu benar kalau istrinya sangat menyukai mawar.Ada perasaan tersinggung muncul di awal, Danendra memahami bila ia patut mendapat perlakuan seperti itu dari Cempaka.Ini hari kedelapan, masih berlangsung demikian. Selain itu, Danendra berusaha mengajak Cempaka untuk berdialog berdua, makan malam, sampai jalan-jalan bersama, Cempaka kekeh menolak."Apalagi yang harus aku lakukan? Waktu semakin mendekat," lirihnya usai praktek di poliklinik.Danendra tetap bekerja secara profesional, sekalipun pikirannya tertuju pada Cempaka.[Sudah makan?]Danendra mengirim pesan pada Cempaka. Hanya centang dua biru tanpa ada balasan.Danendra menggaruk-garuk kepala, menepuki wajah, sampai menggosok matanya, saking bingung menghadapi istrinya."Memang cukup saja satu istri, sakit kepala kalau ada masalah seperti ini."***"Sara

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   104

    Hubungan Danendra dan Cempaka tidak berangsur membaik, hal paling ditakutkan Danendra malah terjadi lebih cepat."Kita bisa mengurus perceraian lebih cepat." Cempaka duduk di seberang meja kerja Danendra di rumahnya.Jantung Danendra terasa sesak, seperti akan berhenti berdetak. Wajahnya seperti dihantam benda berat.Kehilangan Cempaka?"Cempaka, aku mohon jangan lakukan ini." Danendra akan mengupayakan apa pun untuk rumah tangganya kali ini."Mau kamu apa? Kamu mau mengikat aku di pernikahan yang tidak bahagia ini. Kamu hanya mau membalas kebaikan Haris dan itu sudah cukup, Dane!"Napas Cempaka tersengal mengatakannya. Danendra masih ingin menahannya lebih lama?Dasar tidak berperasaan!"Aku akan mengikat kamu seumur hidup, Cempaka."Ingin rasanya Cempaka memberi Danendra pukulan supaya pria itu sadar kalau semakin lama bersamanya, Cempaka bisa-bisa mati berdiri atau kemungkinan gila.Namun, badannya yang lebih kecil tidak akan ada artinya bila ia melakukan kekerasan fisik pada Danen

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   103

    Dahlia menemui Danendra di rumah sakit, mereka duduk di taman yang sedang tidak banyak orang. "Aku mohon kamu mau menemui Natali." "Aku akan menceraikannya setelah anak itu lahir lalu mengasuhnya bersama Cempaka." Rahang Dahlia mengatup kuat. Dia semakin yakin cinta Danendra pada Natali sudah sirna seiring terkuak kebenaran. "Apa kamu yakin Cempaka akan menerima anak itu?" Natali tidak setuju, tetapi dia pun tidak bisa berbuat banyak. "Untuk terakhir kali aku menemui Natali, setelah itu jangan kamu datang lagi atas suruhan Natali!" "Aku tidak disuruh Natali atau siapapun, hanya demi kemanusiaan." Danendra berdecak lalu tertawa seolah-olah ada yang membuat kelucuan. Cempaka keluar dari persembunyiannya, ia mencuri dengar percakapan antara Danendra dan Dahlia. Keinginan untuk menemui suami pudar, Cempaka memiliki rencana lain. *** "Dane, kamu masih bersedia menemui aku?" Danendra memenuhi keinginan Dahlia untuk menemui Natali. Danendra duduk berseberangan dengan N

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   102

    Sebulan berlalu sejak kejadian Cempaka meminta cerai, tinggal tiga bulan lagi. Hubungan antara Cempaka dan Danendra semakin renggang. "Mengapa akhir-akhir ini kamu sering keluar rumah?""Memangnya kenapa? Bik Saidah mengadu?" tanya Cempaka tanpa memandang suaminya. Dia sibuk dengan banyak kertas di tangannya."Kamu buka toko baru?""Kamu membuntutiku?""Kalau tidak seperti itu, kamu tidak pernah mau cerita. Sudah berapa lama?""Bukan urusan kamu." Cempaka berdiri memandang suaminya. "Kamu urusi saja istri kamu yang mau melahirkan itu, bukannya sebentar lagi?"Danendra menghela napas."Jangan mengalihkan pembicaraan. Oh, ya, perlu aku ingatkan keinginan bercerai kamu tidak akan pernah terkabul." Danendra pergi begitu saja dari kamar ke ruang makan. Beberapa minggu belakangan, Danendra sering pulang lebih awal dari rumah sakit.Cempaka terduduk kembali, gilirannya mendengkus karena Danendra memutuskan secara sepihak nasibnya di masa mendatang. ***Usai praktek di poliklinik, Danendra

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   101

    "Natali, sudahi kebodohan ini!" ujar Dahlia. Baru kali ini perkataan Dahlia serasa tajam di pendengaran Natali."Keluarga Danendra sulit ditumbangkan, lihat papamu, malahan masuk penjara demi aksi balas dendamnya. Apa kamu mau berakhir seperti itu? Cukup menjadi orang jahat, fokuslah sekarang pada anakmu!"Dahlia rasanya tidak sabar lagi menghadapi sahabat karibnya yang terlihat konyol."Tapi... tapi... aku mencintainya, Dahlia," isaknya duduk di kursi."Apa aku bilang! Dulu kamu menikah dengannya tanpa cinta, hanya untuk membalas dendam. Danendra sangat mencintai kamu. Sekarang giliran kamu mencintainya, pria itu sudah tak punya lagi hati untuk kamu. Sadar, Natali!!"Natali semakin terisak, ia merasa menyesal dengan sikapnya di masa lalu sehingga membuat cinta Danendra luntur padanya."Tapi, aku mau berusaha untuk mendapatkan Danendra lagi, Dahlia," ucapnya dibarengi gelengan dari Dahlia."Sadar Natali kesalahan kamu itu banyak, jangan sampai Danendra tahu rahasia kelam kamu, tiba wa

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status