“Aku takut,” cicit Calantha setelah keluar dari ruang pemeriksaan. Ternyata dugaannya benar, hasil terapi hormon selama beberapa bulan ini hanya berjalan di tempat. Penyakitnya belum sembuh dan … Calantha merenungi nasibnya. “Schatzi, masih ada beberapa cara. Mau ya?” Alessandro merangkul bahu Cal dengan tenang. Sejujurnya pria itu juga hancur ketika mendengar hasil tes kesehatan sang istri. Akan tetapi Al tidak boleh lemah dan bersedih, justru semakin menambah kegelisahan di hati Calantha. “Buktinya setelah terapi, penyakitku ini belum sembuh. Aku juga belum hamil.” Calantha menggeleng lemah. Wanita itu enggan berharap pada penjelasan manusia … baginya semua berujung sia-sia. Calantha sudah kecewa beberapa bulan belakangan ini. “Sst! Kamu tidak boleh berkata begitu. Ingat tujuan utama kita apa? Sembuh ‘kan?” kata Alessandro dengan lembut, “Kalau kamu setuju, proses laparoskopi dilakukan dua minggu lagi. Bagaimana?” Alessandro tahu istrinya akan menolak, tetapi ia tidak putus
Read more