Karin yang semula berdiri menggendong cucu pertamanya itu, lantas beralih duduk di sebelah Ocha. “Loh, kenapa tanya Mama? Yang perlu kamu tanya itu dirimu sendiri. Hatimu berkenan gak buat rujuk sama dia?” tanya Karin lembut. Ocha diam sejenak sebelum akhirnya mengangguk pelan. “Mas Aksa walaupun ngeselin waktu kami kecil, tapi dia punya sisi baiknya, Ma. Meskipun juga terkadang dingin sama orang, tapi kalau misal kami cuma berdua, dia juga bisa lembut,” ungkap Ocha.“Aku berpikir, gak ada salahnya untuk memberinya kesempatan. Apalagi, sekarang aku gak bisa mikirin diri sendiri, Ma. Ada Aqil yang butuh papanya,” imbuh Ocha.Karin mengangguk paham. “Kalau kamu sudah yakin, lalu tunggu apa lagi? Dilanjutkan saja. Kamu yang berhak menentukan mau apa gak sama dia? Orang lain gak bisa mencampuri, sekalipun orang tua kamu.”“Kamu bukan lagi seorang gadis pertama kali nikah, yang harus butuh izin orang tua, Nak. Sekarang, orang tuamu yang haru
Read more