Home / Thriller / Simpanan Mafia Kejam / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Simpanan Mafia Kejam : Chapter 61 - Chapter 70

106 Chapters

Emosi yang tidak tertahankan

Bab 62Brian dan timnya bergerak cepat menuju lokasi di pinggiran kota tempat Rey menyekap Kinanti dan Sarah. Mereka telah mempersiapkan segala sesuatu dengan teliti dan memastikan bahwa tidak ada detail yang terlewat. Koper berisi seratus juta dolar berada di tangan Brian, siap untuk diberikan pada Rey. Namun, ketegangan meningkat ketika Brian merasakan getaran ponselnya kembali.Dengan cepat, Brian mengambil ponsel dari sakunya. Kali ini, layar menunjukkan nama kliennya. Rasa cemas dan frustasi melanda dirinya saat ia menjawab panggilan tersebut.“Halo, Brian. Kami butuh paket narkoba itu sekarang,” suara klien di seberang telepon terdengar mendesak dan tidak sabar. “Kalau kamu tidak mengirimkannya segera, kerjasama kita akan berakhir, dan kamu akan kehilangan banyak.”Brian merasakan tekanan ganda. Di satu sisi, ia harus segera menyelamatkan Kinanti dan Sarah. Di sisi lain, kliennya menuntut pengiriman narkoba yang sangat penting bagi bisnisnya. Brian tahu bahwa menunda pengiriman
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

permohonan maaf Kinanti

Bab 62Setelah memastikan Rey dibawa pergi oleh anak buahnya, Brian menatap Kinanti dengan tatapan tegas namun penuh kelembutan. “Sekarang, kita antar Sarah ke tempat kakaknya. Setelah itu, kita pulang, Kinanti.”Kinanti mengangguk setuju, meski hatinya masih sedikit gelisah. Brian memegang tangannya erat, seolah meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.Mereka mengantar Sarah ke tempat rehabilitasi di mana kakaknya sedang menjalani perawatan. Saat mereka tiba, Sarah masih terlihat lelah dan trauma setelah semua yang terjadi, tapi Brian berusaha membuat situasi menjadi lebih ringan.“Kamu pasti lega sekarang, kan, Sarah? Kakakmu ada di tempat yang aman, dan mulai sekarang, dia akan mendapatkan perawatan yang dia butuhkan,” kata Brian, mencoba menghibur Sarah.Sarah mengangguk lemah, “Terima kasih, Brian, Kinanti... Aku tidak tahu harus bilang apa. Kalian sudah melakukan lebih dari yang seharusnya.”Kinanti merangkul Sarah dengan lembut. “Kami hanya melakukan apa yang harus dilaku
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

Liburan bersama keluarga

Bab 63Keesokan harinya, sinar matahari menerobos jendela kamar tidur mereka, menandakan pagi yang cerah. Kinanti perlahan membuka matanya, merasa sedikit lebih baik setelah tidur semalam, meskipun masih ada bekas kecemasan di hatinya. Dia menoleh ke sisi tempat tidur dan melihat Brian yang sudah bangun lebih dulu, duduk di kursi dekat jendela sambil membaca sesuatu di ponselnya.Menyadari Kinanti sudah terbangun, Brian segera meletakkan ponselnya dan mendekati ranjang. “Pagi, sayang,” sapanya dengan senyum hangat. “Bagaimana tidurmu tadi malam?”Kinanti menghela nafas pelan sebelum membalas senyum suaminya. “Cukup baik, meskipun masih ada bayangan kejadian kemarin yang terus menghantui pikiranku.”Brian duduk di tepi ranjang, mengelus rambut Kinanti dengan penuh kasih. “Aku tahu, itu pasti sangat berat untukmu. Tapi aku berjanji, aku tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi lagi. Untuk itulah, aku sudah menyiapkan sesuatu untuk kita hari ini.”Kinanti menatap Brian dengan
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Ada masalah pekerjaan

Bab 64“Sayang, kamu tidur sayang?” Brian baru sadar kalau Kinanti tertidur di tangannya tepat di bawah bintang yang indah malam ini. “Aku beruntung memilikimu sayang, aku sangat mencintaimu. Cup.” Puas memandang Kinanti yang tengah tertidur pulas di tangannya, maka Brian mulai berdiri dan memindahkan tubuh mungil Kinanti menuju arah kamar.“Jangan pergi,” kata Kinanti yang tengah mengigau, sampai Kinanti menahan kuat tangan Brian. “Aku tidak akan pergi sayang, aku akan tetap setia di sebelahmu sayang.” Brian terpaksa merebahkan badannya di sebelah Kinanti. ______Keesokan harinya, setelah semuanya selesai menyelesaikan aktivitas sarapan pagi yang indah, maka baik Brian dan Kinanti langsung pergi bersantai ke lobi kapal pesiar. “Tempatnya sangat bagus yah Bi, kapan-kapan aku mau di ajak kesini,” kata Helena, tapi setelah Helena melihat kedatangan Brian. Maka Helena langsung berkata, “Paman, sebentar lagi hari ulang tahunku, aku ingin dirayakan secara mewah di sini Paman. Aku ingin
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

frustasi

Bab 65Setelah perjalanan yang panjang, Brian dan keluarganya akhirnya tiba di rumah mereka yang megah. Suasana tenang menyelimuti rumah itu, seolah menyambut mereka dengan pelukan hangat setelah liburan yang singkat namun penuh dengan kenangan. Namun, saat mereka melangkah masuk, aura kelegaan yang sempat mereka rasakan berubah menjadi ketegangan.Seorang asisten rumah tangga mendekati Kinanti dengan wajah cemas. “Nyonya Kinanti, ada seorang wanita yang datang mencari Anda tadi pagi. Dia bilang namanya Sarah, dan dia sahabat Anda katanya, Nyonya.”Kinanti yang tadinya merasa lelah tiba-tiba terjaga sepenuhnya. Nama Sarah langsung membangkitkan berbagai kenangan di pikirannya. Dia tahu bahwa jika Sarah datang mencarinya, pasti ada sesuatu yang penting terjadi. “Sarah datang ke sini?” tanya Kinanti, sedikit gugup.Asisten rumah tangga itu mengangguk. “Iya, Nyonya. Dia terlihat sangat cemas dan bilang kalau dia harus bertemu dengan Anda secepatnya. Tapi karena Anda belum pulang, saya bi
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more

Bab 66 Brian yang terlalu sibuk

Bab 66Brian menatap ponselnya dengan penuh kekhawatiran setelah melihat deretan panggilan tak terjawab dan pesan dari Kinanti. Dengan cepat, ia menghubungi salah satu anak buahnya yang bertugas mengawasi keamanan di rumah mereka, setelah panggilan pertamanya tidak dijawab oleh Kinanti."Bagaimana keadaan Kinanti?" tanya Brian, suaranya penuh tekanan.Di ujung telepon, salah satu anak buahnya menjawab dengan nada gugup, "Tuan Brian, maafkan kami. Kinanti sangat marah pada kami. Kami tidak bisa mengizinkannya keluar karena Anda tidak memberikan perintah. Dia sudah mencoba menghubungi Anda berkali-kali."Brian menghela napas panjang, merasa bersalah atas kelalaiannya. "Di mana dia sekarang?"Anak buah itu menjawab, "Nyonya Kinanti sedang berada di ruang tamu, tampaknya frustasi dan sangat kesal. Kami sudah mencoba menenangkannya, tapi sepertinya dia sangat ingin pergi menemui Sarah."Brian mengangguk, merasa sedikit lega mendengar bahwa Kinanti dalam keadaan baik-baik saja. "Baiklah, pa
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more

Kecewa yang Mendalam

Bab 67Kecewa yang MendalamMalam itu, Brian akhirnya tiba di rumah setelah hari yang panjang dan melelahkan. Pikiran tentang Kinanti terus menghantui kepalanya. Ia merasa bersalah karena telah mengabaikan keinginannya untuk bertemu Sarah, dan lebih dari itu, ia merasa bersalah karena tidak memberinya perhatian yang cukup. Brian menghela napas berat saat ia berjalan ke kamar tidur mereka.Saat ia membuka pintu kamar, Brian melihat Kinanti sudah tertidur pulas di atas ranjang. Wajahnya terlihat tenang, namun ada bayangan kecemasan yang jelas tergambar di wajahnya. Brian mendekat, mencoba menyentuh pipinya dengan lembut, namun segera menarik tangannya kembali, takut mengganggu tidurnya.Brian duduk di tepi ranjang, menatap Kinanti dengan perasaan bersalah yang semakin dalam. Ia tahu bahwa dia telah mengecewakannya. Tanpa banyak bicara, Brian mengambil bunga dan kalung yang sudah disiapkan oleh Marco dari tasnya, meletakkannya di atas meja samping tempat tidur. Setelah itu, ia merebahkan
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more

Air Mata yang Tak Terbendung

Bab 68 Air Mata yang Tak TerbendungKinanti duduk di tepi ranjang, menggigit bibirnya untuk menahan tangis. Matanya menatap kosong ke arah jendela, tetapi pikirannya penuh dengan bayangan Sarah. Bayangan sahabatnya yang terluka, membutuhkan dukungan, namun tidak ada sosok Kinanti di sampingnya. Rasanya seperti ada beban berat yang menekan dadanya, membuatnya sulit bernapas.Air mata yang sejak tadi ia tahan, akhirnya mengalir tanpa henti. Kinanti terisak, merasa kecewa dan marah terutama pada dirinya sendiri. Ia menyalahkan dirinya karena membiarkan Brian mengatur segalanya, hingga membuatnya tidak bisa ada untuk Sarah di saat-saat yang paling penting. "Sarah, maafkan aku...," gumamnya lirih di antara isak tangis.Di luar kamar, Brian berdiri dengan gelisah. Suara tangisan Kinanti yang terdengar samar dari balik pintu membuat hatinya terasa remuk. Ia tahu, kali ini, ia telah melukai hati wanita yang paling ia cintai. Ia tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya, tetapi ia tahu ia haru
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

Rahasia yang Tersembunyi

Bab 68Rahasia yang TersembunyiKinanti duduk di sofa ruang tamu, tangannya menggenggam erat tangan sahabatnya. Wajah Sarah tampak muram, dan matanya yang sembab menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan. Sementara itu, Brian berdiri tidak jauh dari mereka, menyandarkan tubuhnya di dinding, dengan ekspresi tegang yang berusaha ia sembunyikan."Sarah, tolong ceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang menyebabkan kak Reymond meninggal?" desak Kinanti dengan lembut, namun tegas. Sarah menunduk, matanya bergetar dan tangannya mulai gemetar. "Kinanti, ini terlalu berat untukku. Aku tidak tahu harus mulai dari mana," jawab Sarah dengan suara bergetar. Kinanti memegang kedua bahu Sarah, menatapnya dalam-dalam. "Aku ada di sini untukmu, Sarah. Tolong, jangan pendam sendiri. Aku bisa membantu, tapi aku harus tahu apa yang sebenarnya terjadi."Sarah terdiam, bibirnya bergerak seolah-olah ingin mengatakan sesuatu, namun ia kembali diam. Matanya sesekali melirik ke arah Brian yang mas
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

Di Balik Wajah yang Terlindung

Di Balik Wajah yang TerlindungKinanti duduk di tepi tempat tidur, menatap kosong ke arah dinding kamar yang sepi. Hatinya bergemuruh dengan perasaan yang sulit ia jelaskan. Pikirannya kembali pada Sarah, sahabatnya, yang baru saja meninggalkan rumah mereka dengan wajah yang penuh kesedihan. Kinanti tak bisa mengusir bayangan itu dari benaknya. Ada sesuatu yang Sarah sembunyikan darinya, sesuatu yang berkaitan dengan kematian kakaknya, Reymond. Rasa curiga itu kian menguat, apalagi setelah Sarah menolak untuk berbicara dan terus menghindari pertanyaannya.Kinanti merasa perlu mencari jawaban, bahkan jika itu berarti ia harus menghadapi kenyataan pahit tentang suaminya, Brian.Brian melangkah masuk ke kamar dengan langkah berat. Melihat Kinanti yang duduk dengan wajah tegang membuatnya khawatir. Ia sudah melakukan segalanya untuk memastikan pengobatan Reymond berjalan dengan baik. Namun, curiga yang dilontarkan Kinanti kepadanya tadi membuat hatinya hancur. Ia merasa diperlakukan tidak
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status