Share

Air Mata yang Tak Terbendung

Bab 68

Air Mata yang Tak Terbendung

Kinanti duduk di tepi ranjang, menggigit bibirnya untuk menahan tangis. Matanya menatap kosong ke arah jendela, tetapi pikirannya penuh dengan bayangan Sarah. Bayangan sahabatnya yang terluka, membutuhkan dukungan, namun tidak ada sosok Kinanti di sampingnya. Rasanya seperti ada beban berat yang menekan dadanya, membuatnya sulit bernapas.

Air mata yang sejak tadi ia tahan, akhirnya mengalir tanpa henti. Kinanti terisak, merasa kecewa dan marah terutama pada dirinya sendiri. Ia menyalahkan dirinya karena membiarkan Brian mengatur segalanya, hingga membuatnya tidak bisa ada untuk Sarah di saat-saat yang paling penting. "Sarah, maafkan aku...," gumamnya lirih di antara isak tangis.

Di luar kamar, Brian berdiri dengan gelisah. Suara tangisan Kinanti yang terdengar samar dari balik pintu membuat hatinya terasa remuk. Ia tahu, kali ini, ia telah melukai hati wanita yang paling ia cintai. Ia tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya, tetapi ia tahu ia haru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status