Share

Keputusan Berat di Tengah Penderitaan

Bab 73

Keputusan Berat di Tengah Penderitaan

Kinanti duduk di tepi tempat tidur, matanya menatap kosong ke arah jendela kamar rumah pribadi Brian yang menghadap ke laut biru di luar negeri. Tetesan air mata mengalir tanpa henti di pipinya. Keputusan Brian untuk membawa dirinya ke luar negeri begitu mendadak, dan meskipun dia tahu itu demi kebaikan bayinya, hatinya tetap terasa hancur. Pikirannya dipenuhi kekhawatiran tentang Sarah, sahabatnya yang entah bagaimana nasibnya sekarang.

Brian melangkah masuk ke kamar, membawa segelas air putih untuk istrinya. "Kinanti, kau harus banyak istirahat. Ini semua demi kebaikanmu dan bayi kita," katanya dengan suara lembut, tapi nada tegas tetap terasa di dalamnya.

Kinanti menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca. "Brian, aku mengerti apa yang kau lakukan. Tapi... setidaknya izinkan aku untuk terakhir kalinya bertemu dengan Sarah. Aku harus katakan padanya bahwa aku pergi dan tidak bisa menemaninya. Aku... aku tidak bisa meninggalkannya begitu sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status