Share

Bahagia dalam Tangisan

Bab 78

Bahagia dalam Tangisan

Brian tidak bisa berhenti menatap bayi mungil yang berada dalam gendongannya. Dengan hati-hati, ia mendekatkan wajahnya ke pipi bayi itu dan mencium lembut keningnya. "Putriku...," bisiknya, suaranya serak oleh emosi yang tak tertahankan. Matanya berkaca-kaca, dan kali ini air mata yang mengalir bukan karena ketakutan, melainkan kebahagiaan yang begitu dalam.

Kinanti, yang masih terbaring lemah di ranjang, menatap Brian dan bayinya dengan senyum lembut. Meski tubuhnya terasa begitu lelah, hatinya dipenuhi rasa bahagia yang tak terhingga. "Dia cantik sekali, Brian...," ucapnya pelan.

Brian menunduk, memandang Kinanti dengan penuh kasih. "Iya, dia secantik kamu, Kinanti. Aku nggak pernah merasa sebahagia ini. Terima kasih... terima kasih sudah berjuang untuk kita semua."

Kinanti tersenyum tipis. "Aku... aku sempat takut. Tapi melihatnya sekarang... semua rasa sakit itu langsung hilang."

Brian duduk di samping tempat tidur Kinanti, masih menggendong bayi me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status