Home / Romansa / Jodohku Ternyata Mantan Suamiku / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Jodohku Ternyata Mantan Suamiku: Chapter 51 - Chapter 60

105 Chapters

Bab 51: Helena tak Terima

Nora terkekeh mendengar pertanyaan suaminya yang menggelitik hatinya. "Apa kau serius, bertanya seperti itu padaku?" tanyanya, mata bersinar dengan canda tawa yang tak bisa disembunyikan.Steve mengangguk dengan penuh ketulusan. "Ya. Aku ingin tahu, Nora. Aku tidak bisa tidur karena memikirkan ini," katanya, suaranya serak dengan kejujuran yang dalam.Nora kembali mengulas senyumnya, menatap suaminya dengan penuh kasih. "Ya. Kau adalah cinta pertamaku. Lelaki yang telah menyelamatkanku sebanyak dua kali. Meski kau dingin dan sangat menyebalkan saat itu.“Namun, aku tahu, itu hanyalah perlawananmu agar tidak terlihat jika kau mencintaiku," ucapnya dengan nada lembut namun pasti, seperti mengungkapkan rahasia yang telah lama disimpan dalam hatinya.Steve terkekeh pelan mendengar pengakuan istrinya. "Kau sangat peka, Nora. Ya. Aku takut ketahuan bahwa aku mencintaimu. Tapi, bukankah semuanya sudah tidak penting?" tanyanya, menghapus sisa-sisa kekhawatiran dari wajahnya.Nora mengangguk,
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

Bab 52: Jangan Diberi Kerjaan Terlalu Banyak

Tiga hari kemudian, pagi menyingsing dengan sinar matahari yang lembut mengintip di antara tirai jendela.Nora telah bersiap untuk kembali ke rutinitas kantornya. Meski sebenarnya, di sudut hatinya, Steve merasa tidak tega melihat Nora bekerja dalam kondisi mengandung, namun ia tahu betul sifat istrinya yang keras kepala dan tekad kuat untuk tetap aktif.Nora berdiri di depan cermin, mengenakan gaun kerja yang elegan, namun nyaman. Steve datang menghampiri dengan senyum lembut dan penuh kasih."Kau yakin ingin bekerja hari ini?" tanyanya, meski dalam hatinya ia sudah tahu jawabannya.Nora mengangguk sambil mengulas senyum yang manis. "Ya, Steve. Aku merasa baik-baik saja. Lagipula, pekerjaan di kantor bisa membuatku tetap sibuk dan tidak terlalu memikirkan hal-hal lain."Steve menghela napas, menyerah pada keinginan istrinya yang tak tergoyahkan. "Baiklah, kalau begitu," katanya, lalu mengeluarkan satu kaleng susu ibu hamil dari lemari dapur dan memberikannya kepada Nora."Tapi, janga
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Bab 53: Rasa Kecewa Nora

Brandon menggelengkan kepalanya dengan cepat, senyumnya penuh keyakinan. “Tidak. Tuan Steve hanya menanyakan pekerjaan yang sudah dia lewatkan.”Nora menaikkan alisnya, seolah tidak yakin dengan jawaban Brandon. “Apa kau yakin? Kau pun tahu, Steve sedang dalam mode protektif padaku.” Ia mendekatkan wajahnya pada Brandon, matanya penuh keingintahuan dan kekhawatiran. “Dia … tidak memintamu untuk mengeluarkanku, kan?”Brandon lantas tertawa mendengar pertanyaan itu. “Tidak, Nora. Tentu saja tidak. Justru dengan adanya dirimu di sini, dia bisa mengontrolmu. Bukankah begitu?”Nora mengangguk-anggukkan kepalanya, merenungkan kata-kata Brandon. “Ya, kau benar. Aku hanya takut Steve memintamu mengeluarkanku, Brandon.”“Tentu saja tidak, Nora. Jangan khawatir. Tuan Steve tetap ingin kau di sini. Kau lihat, kaca itu sekarang selalu terbuka agar dia bisa memantaumu dari ruangannya.” Brandon menunjuk kaca tembok yang hanya bisa dilihat dari dalam saja, artinya hanya Steve yang bisa melihat kead
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Bab 54: Bukan Ibu Kandung Nora

Steve duduk di ruang tamu yang redup, tangannya menopang dagunya. Pikirannya terhanyut dalam gelombang kegelisahan. "Aku yakin, Nora pasti marah padaku," gumamnya pelan, suara lirihnya nyaris tak terdengar di keheningan malam.Dari balik kaca tembok, matanya menangkap sosok Nora yang tengah duduk di kursi, dengan tenang menikmati camilan sambil bekerja. Cahayanya memantul lembut di wajahnya yang cantik, memberikan kesan damai. Namun, Steve tahu lebih baik dari siapa pun bahwa ketenangan itu hanyalah permukaan. Di balik tatapan mata yang tenang itu, tersembunyi luka dan ketakutan yang mendalam."Wanita itu selalu tenang," Steve berbisik kepada dirinya sendiri. Kenangannya melayang kembali ke saat pertama kali bertemu Nora. Kala itu, ia dijual oleh ibunya. Nora tetap tenang, meski Steve bisa melihat ketakutan yang tersembunyi di balik mata cokelatnya yang indah. Juga saat dilelang, ketenangannya tak tergoyahkan, meskipun Steve tahu betapa menderitanya dia.Steve menarik napas panjang
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 55: Tidak Tega Memberitahu

Mata Steve melebar karena terkejut. "Apa? Apa maksudmu?"Arthur melanjutkan dengan hati-hati, "Shopia mengambil Nora dari panti asuhan bertahun-tahun yang lalu. Dia tahu siapa orang tua kandung Nora, tapi orang tua kandung Nora belum menemukannya hingga saat ini.“Shopia mengira bisa mendapatkan uang dari orang tua kandung Nora dengan menahan Nora, tapi ketika itu gagal, dia mulai menjual Nora dan memanfaatkan dia seolah-olah Nora berutang budi karena diasuh selama ini."Steve merasa dunia seakan berhenti berputar. Pikirannya penuh dengan kekacauan informasi baru ini. "Jadi, Nora tidak tahu semua ini?"Arthur menggeleng. "Aku tidak yakin. Mungkin Shopia tidak pernah memberitahunya. Tapi yang pasti, Nora selama ini hidup dalam kebohongan yang diciptakan oleh Shopia."Steve merasakan kemarahan dan kesedihan mengaduk-aduk di dadanya. "Bagaimana bisa seseorang melakukan hal sekejam itu?"Arthur menghela napas. "Beberapa orang akan melakukan apa pun demi uang, Steve. Shopia adalah salah sa
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 56: Membuat Hidup Steve Berubah

Steve bergegas menuju ruang kerjanya setelah tiba di kantor. Cahaya pagi menyelinap melalui jendela, menciptakan bayangan lembut di sepanjang koridor yang dilaluinya.Pikirannya penuh dengan berbagai rencana dan strategi tentang bagaimana menghadapi situasi yang semakin rumit ini.Setiap langkahnya terasa berat, seolah membawa beban seluruh dunia di pundaknya.Sesampainya di ruang kerjanya, ia langsung memanggil Brandon, asisten setianya, untuk segera datang ke ruangan itu.Tak lama kemudian, terdengar ketukan pintu yang ragu-ragu, dan Brandon masuk dengan ekspresi penasaran, seakan mampu merasakan ketegangan di udara."Ada apa, Tuan Steve? Ada yang mendesak?" tanyanya dengan suara yang nyaris berbisik.Steve menghela napas panjang, berusaha menenangkan badai di dalam dadanya sebelum memulai percakapan yang sulit ini."Brandon, ada sesuatu yang sangat penting yang perlu aku sampaikan." Suaranya tegas namun penuh ketegangan, mencerminkan betapa berat beban yang tengah ia pikul.Brandon
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 57: Bertemu Justin

Setelah selesai makan siang, Nora memutuskan untuk pergi ke toilet. Ia melangkah dengan tenang menuju sudut restoran, menyusuri koridor yang sepi dan agak redup, seolah menyembunyikan ketegangan yang tak terlihat dari luar.Saat ia membuka pintu toilet, ia terkejut melihat Justin berdiri di sana, seakan menunggunya."Nora," suara Justin terdengar datar namun penuh tekanan, "kita perlu bicara."Nora mengerutkan kening, merasa ketidaknyamanan merayapi tubuhnya. "Tuan Justin, apa yang Anda lakukan di sini? Ini bukan tempat untuk kita bicara."Justin menatapnya dengan sorot mata yang tajam, mengabaikan protes Nora. "Ini penting. Tentang kandunganmu," katanya dengan nada yang lebih dingin dari biasanya.Nora merasa hatinya mencelos. "Apa maksudmu?" tanyanya, meski sebenarnya ia sudah merasakan firasat buruk tentang apa yang akan dikatakan Justin.Justin mendekat, mengurangi jarak di antara mereka, membuat Nora merasa terperangkap. "Kamu harus menggugurkan kandungan itu," katanya tanpa tede
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 58: Mencoba Fitnah Steve

Steve melangkah masuk ke dalam rumah bordil dengan tatapan tajam. Suasana suram dan bau keringat menyengat hidungnya, membuatnya merasa mual.Dia tidak pernah membayangkan dirinya akan berada di tempat seperti ini, tapi kenyataan hidup terkadang lebih kejam dari mimpi terburuk.Di sudut ruangan, dia melihat Shopia, wanita yang dia cari. Wanita itu sedang berbicara dengan seorang madam yang memperjualbelikan wanita dan anak-anak. Steve merasakan marahnya semakin memuncak.Shopia menoleh dan pandangannya bertemu dengan Steve. Wajahnya menunjukkan keterkejutan yang nyata. "Steve? Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya, suaranya bergetar.Steve tidak membuang waktu. "Aku datang karena aku sudah tahu yang sebenarnya. Kau bukan ibu kandung Nora, istriku."Keterkejutan di wajah Shopia semakin dalam, tapi dengan cepat dia menguasai dirinya. "Kau pasti salah, Steve. Aku adalah ibu kandung Nora."Steve menggelengkan kepala, langkahnya semakin mendekati Shopia. "Aku tidak salah. Aku sudah punya
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 59: Kekosongan dan Kehampaan Menyelimuti Nora

"Jadi, benar kau ke sana?" Suara Nora terdengar penuh ketidakpercayaan."Iya, aku ke sana. Tapi bukan untuk alasan yang kau pikirkan," jawab Steve, mencoba menenangkan istrinya."Jadi apa alasannya? Apa yang bisa membuatmu pergi ke tempat seperti itu?" Nora menuntut penjelasan.Steve menghela napas dan mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya. "Aku pergi ke sana untuk menemui Shopia. Aku tahu dia terlibat dengan madam yang memperjualbelikan wanita dan anak-anak. Aku ingin memastikan dia tidak akan mengganggu hidup kita lagi."Nora menatap Steve dengan campuran perasaan lega dan kebingungan. "Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya?""Aku tidak ingin kau khawatir, Nora. Aku tahu hubunganmu dengan Shopia sudah cukup rumit. Aku hanya ingin melindungimu," kata Steve, suaranya penuh kejujuran.Nora terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Steve. "Apa yang kau lakukan di sana, Steve? Bagaimana kau bisa memastikan dia tidak akan mengganggu kita lagi?""Aku memberikan cek pada Shopia dan m
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Bab 60: Semangat dari Brandon dan Steve

Pagi itu, di kantor yang biasanya dipenuhi dengan kesibukan dan suara-suara riuh, suasana terasa sedikit berbeda.Cahaya matahari yang masuk melalui jendela besar di sisi timur ruangan seakan meredup, mencerminkan suasana hati beberapa penghuni kantornya.Brandon memperhatikan perubahan pada Nora saat wanita itu baru sampai di kantor. Dia duduk di mejanya dengan tatapan kosong, tidak bersemangat seperti biasanya.Kekhawatiran mulai merayap di benak Brandon. Tanpa ragu, dia memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi.Brandon menghampiri Steve yang sedang memijat keningnya, tampak terbebani oleh sesuatu. "Tuan Steve, ada apa dengan Nona Nora? Saya melihatnya murung dan tidak bersemangat. Apa yang terjadi?" tanya Brandon, suaranya penuh kekhawatiran.Steve menghela napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Nora baru saja mengetahui bahwa Shopia bukanlah ibu kandungnya."Mata Brandon melebar karena terkejut. "Heuh? Apakah Anda telah memberi tahunya?"Steve mengangguk pelan, masih mencoba me
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status