Di kala malam tiba, kesunyian menguasai rumah yang ditempati oleh Dina dan Reza secara brutal. Rumah dua tingkat yang biasanya diwarnai oleh cerita dan gurauan dari pasangan suami-istri itu berubah menjadi istana tanpa penghuni dalam sekejap, setelah sang empunya bersi tegang. Meski keduanya berpapasan dan bertemu di ruang makan, tak satu pun dari mereka memulai obrolan. Dina dengan rasa kecewa yang mendalam hanya bisa menatap suaminya yang kini sedang menikmati makan malam. Sedangkan, ia sendiri hanya bisa meneguk beberapa gelas air putih. Rasa kecewa dan marah yang ada di hatinya sukses membuat dirinya kehilangan nafsu makan. Dalam hati, ia berucap sambil menatap wajah suaminya dengan kesal, "Kalau kamu pikir hanya dengan kata maaf, masalah ini bisa selesai, kamu salah, Mas. Justru, mulai detik ini, semua hal yang kamu lakukan akan aku pantau!" Setelahnya, Dina bangkit dari posisi duduk, melangkah, dan menaiki tangga menuju lantai dua. Di saat itu juga, Reza menyadari bahwa
Read more