Malam itu akhirnya Gani memilih untuk mengikuti saran dan kemauan Wulan. Dia tidak bisa terlalu membantah kemauan ibunya yang sedang sakit itu.“Oke, Ma. Aku bentar lagi pulang, Mama tidur aja dulu.” Gani berkata.“Iya, Nak. Mama juga udah ngantuk banget,” balas Wulan dan menguap sambil meringis menahan rasa sakit yang mulai terasa di bagian tangan melepuh itu.“Sayang, kamu juga tidur gih di ranjang yang di sana. Aku tungguin di sini, biar nanti kalau kamu dan mama udah tidur, aku baru bisa pulang dengan tenang,” ucap Gani pula kepada Sarah.“Iya, Mas. Besok pagi kamu langsung datang ke sini lagi kan, Mas? Aku soalnya mau pulang dan mandi, gerah banget.”“Iya. Kamu tenang aja. Atau besok pas Maura ke sini titip bawain baju ganti aja? Mau mandi di sini sebelum pulang atau gimana?” tanya Gani menawarkan hal itu.“Nggak usah, Mas. A-aku pulang aja, mandi di rumah aja deh,” tolak Sarah dengan cepat dan terdengar sangat gugup sekali.Gani mengerutkan keningnya seperti sedang mencurigai se
Read more