Share

Jajan Tengah Malam

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-04 12:58:57

Malam itu akhirnya Gani memilih untuk mengikuti saran dan kemauan Wulan. Dia tidak bisa terlalu membantah kemauan ibunya yang sedang sakit itu.

“Oke, Ma. Aku bentar lagi pulang, Mama tidur aja dulu.” Gani berkata.

“Iya, Nak. Mama juga udah ngantuk banget,” balas Wulan dan menguap sambil meringis menahan rasa sakit yang mulai terasa di bagian tangan melepuh itu.

“Sayang, kamu juga tidur gih di ranjang yang di sana. Aku tungguin di sini, biar nanti kalau kamu dan mama udah tidur, aku baru bisa pulang dengan tenang,” ucap Gani pula kepada Sarah.

“Iya, Mas. Besok pagi kamu langsung datang ke sini lagi kan, Mas? Aku soalnya mau pulang dan mandi, gerah banget.”

“Iya. Kamu tenang aja. Atau besok pas Maura ke sini titip bawain baju ganti aja? Mau mandi di sini sebelum pulang atau gimana?” tanya Gani menawarkan hal itu.

“Nggak usah, Mas. A-aku pulang aja, mandi di rumah aja deh,” tolak Sarah dengan cepat dan terdengar sangat gugup sekali.

Gani mengerutkan keningnya seperti sedang mencurigai se
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Mulai Saling Mencintai

    “Aamiin. Semoga jadi kenyataan secepatnya.”“Mas memang serius pengen aku hamil?”“Serius, dong Sayang. Kalau nggak serius, masa aku kerjain kamu terus siang malam pas bulan madu.”“Ih, Mas! Bahasanya itu loh!”“Kenapa, Sayang?”Gani dan Maura masih berdebat di atas ranjang dan saat ini posisi Maura sudah bersandar di depan tubuh Gani. Gani memeluk istrinya dari belakang dan mereka bersenda gurau.Setelah puas bercengkrama, Maura tahu bahwa Gani benar-benar tak sabar ingin punya anak. Baik itu dari dirinya ataupun dari Sarah. Bagi Gani itu sama saja, selagi dua wanita itu adalah istrinya.“Udah siap, Sayang?” tanya Maura kepada Gani.“Duh, senengnya kalau dipanggil sayang sama istri sendiri.” Gani berkata dengan senyum cerah dan mengancingkan jaket bulunya yang tebal.“Gitu baru bener, Mas. Jangan seneng dipanggil sayang sama perempuan lain, ya!”“Memangnya kenapa? Kamu bakalan cemburu kan?”“Nggak cemburu sih! Tapi, kalau pria beristri seneng dipanggil sayang sama perempuan lain, itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04
  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Api Cemburu

    “Kamu sama siapa, Mau?” tanya pria yang tak lain adalah Rama – sahabat Maura sejak masih kuliah.“Sama mas Gani.” Maura menjawab singkat.“Suami kamu di sini?” tanya Rama lagi.“Iya. Itu masih di dalam mobil.”“Jadi, kamu yang disuruh buat beli sate sendiri dan dia nunggu di mobil doang?”“Nggak kok. Aku sama suamiku memang mau makan di sini. Aku tadi buru-buru turun dan sengaja ninggalin mas Gani di mobil.”Maura tidak menyangka kalau dia akan bertemu dengan Rama tengah malam seperti ini. Apalagi di tempat makan yang dulu memang sering mereka datangi saat kuliah dan bekerja. Di satu sisi Maura juga merasa tidak nyaman dengan pertemuan tidak sengaja itu. Dia takut Gani akan berpikir macam-macam tentang hal ini.“Kenapa kamu jadi gugup banget? Kamu nggak nyaman ketemu sama aku?” tanya Rama dan menyentuh tangan Maura dengan lembut.“Bu-bukan gitu. Aku nggak nyangka aja ketemu kamu di sini.” Maura menjawab dan menepis tangan Rama dengan perlahan dari lengannya itu. Tentu saja Maura tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Tahta Tertinggi

    “Loh ... Sayang. Kok kamu jadi ngomong gitu sih? Aku nggak ada maksud sama sekali untuk pisah dan mengarahkan pembicaraan kita ke sana. Kamu udah salah paham banget, Sayang!” terang Gani sebisa mungkin membuat Maura menjadi yakin kepada dirinya.Memang, dia tidak ada niat sedikit pun untuk mengarahkan pembicaraan mereka ke arah perpisahan. Gani sungguh tidak pernah terpikirkan tentang hal itu saat sedang bersama Maura. Tentu saja ucapan Maura tadi berhasil mengejutkan jantung dan hatinya Gani.“Aku nggak suka bertele-tele, Mas. Pembahasan kamu tadi itu nggak masuk akal sama sekali. Seperti anak-anak dan aku nggak suka!” ungkap Maura sekali lagi.“Oke kalau kamu nggak suka. Aku minta maaf sama kamu dan tolong jangan bahas tentang perpisahan lagi. Aku nggak mau pisah sama kamu, Maura sayang ...,” lirih Gani dan menggenggam tangan Maura dengan erat.Maura tersentuh dengan sikap Gani itu dan merasa kalau itu bukan hanya sekedar sandiwara saja. Gani serius mengatakan hal itu dan Maura mau

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Terlalu Murah

    Hati dan perasaan Maura senang tak bisa diungkapkan saat ini. Sambil memakan mie goreng pedas kesukaannya, dia tak berhenti tersenyum. Ucapan Gani tadi masih terngiang-ngiang di telinganya.“Kamu kenapa senyum-senyum terus sih, Sayang?” tanya Gani heran.“Eh, nggak apa-apa kok, Mas! Aku lagi senang aja,” jawab Maura sambil senyum manis.“Senang kenapa sih? Senang karna bisa makan?”“Dih! Apaan sih, Mas? Kalau makan mah udah biasa, kenapa mesti senang banget gini.”“Jadi, senangnya kenapa? Kamu nggak kasih tau aku, gimana aku bisa tau coba! Kasih tau, dong Sayang. Aku kan jadi penasaran.”“Nggak! Rahasia, Mas.”“Sama suami sendiri pakai rahasia segala?”“Emangnya nggak boleh, Mas? Kan itu hak aku mau kasih tau atau nggak,” jawab Maura dengan gayanya yang terlihat polos dan lucu.Gani menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan-lahan. Dia menyadari jika terkadang Maura mampu bersikap dewasa dan sangat berwibawa. Namun, hal itu tidak membuat sisi kekanak-kanakkan dan polosnya hil

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Makasih Menyadarkanku, Mas!

    “Mas, kamu dermawan banget sih sama penjual tadi? Total belanja 250 ribu, kamu bayar 500 ribu. Dia pasti senang banget tuh, Mas. Dapat rezeky nomplok tengah malam.”“Syukurlah kalau dia memang senang menerimanya, Sayang. Aku juga ikut senang dan mungkin kita bisa datang lagi kapan-kapan ke sana. Aku suka mie gomeknya itu, enak.”“Iya, Sayang. Aku juga suka kamu.”Mendengar ucapan Maura itu, Gani langsung menginjak rem secara mendadak dan menatap istrinya dengan tatapan penuh cinta. “Apa tadi kamu bilang?” tanya Gani ingin mendengar sekali lagi yang tadi diucapkan oleh Maura kepadanya.“Yang mana sih, Sayang?”Maura berbalik tanya dan berpura-pura tidak tahu. Dia memandang Gani dengan kening berkerut seperti sedang meminta Gani mengulangi lagi yang mana yang sedang dia tanyakan.“Yang tadi itu. Kamu bilang suka apa gitu tadi. Coba kamu ulangi sekali lagi, dong Sayang. Aku kurang denger tadi.”“Kurang denger atau memang mau denger lagi?”“Anggap aja gitu deh. Buruan deh, Sayang!” desak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Selimut Bernapas

    Maura baru saja terlelap dan hanyut dalam mimpi indahnya saat merasakan ada seseorang di sekitarnya. Namun, dia tidak punya cukup keberanian untuk membuka mata karena terlalu takut.Keadaan kamar yang cahayanya pun tidak terlalu terang pun mampu membuat rasa takut Maura semakin naik ke permukaan. Apalagi, dia merasakan seseorang menyentuh pahanya. Maura merasakan sentuhan itu seperti sentuhan yang tidak sewajarnya.“Ya Tuhan, siapa ini? Apa dia orang jahat yang dikirimkan seseorang untuk mencelakaiku? Aku berteriak akankah dia menyakitiku? Jika aku diam aja, dia juga pasti akan menyakitiku kan?”Maura bertanya dalam hati di antara ketidak berdayaannya saat ini. Tidak ada pilihan lain baginya selain tetap memberikan perlawanan. Apapun hasilnya, dia tetap akan disakiti. Setidaknya, Maura berpikir bahwa dia sudah berusaha mempertahankan dirinya dari kejahatan.“Jangan sentuh aku!” teriak Maura dan segera beranjak dari tempat tidur itu.Gerakan tangannya cepat walau dalam cahaya yang tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Hari Bahagia Kita Bersama

    Semakin hari hubungan antara Maura dan Gani semakin dekat dan tak terpisahkan saja. Gani lebih senang pergi ke mana-mana dengan Maura dari pada dengan Sarah. Begitu pula jika itu tentang mengurus dirinya dan juga masakan.Sudah satu bulan setelah Maura dan Gani melakukan perjalanan bulan madu saat itu. Sarah tampak semakin tak senang dan mencari masalah selalu dengan Maura. Maura sudah melakukan pemeriksaan terhadap pil yang waktu itu dia temukan dari kamar Sarah. Namun, hasilnya masih dia rahasiakan dari Gani karena menurutnya itu tidak baik untuk Gani tahu.“Sayang, kamu masak apa hari ini?” tanya Gani dan memeluk tubuh Maura dari belakang.Wanita itu sedang mengaduk masakan yang sengaja dipersiapkan untuk pergi piknik hari ini. Maura dan Gani sudah sepakat sejak beberapa hari lalu. Weekend ini mereka akan pergi piknik bersama-sama. Namun, sayang sekali Sarah menolak untuk ikut bersama mereka.“Aku bikin puding anggur kesukaan kamu, Sayang. Terus, aku juga bikin goreng ayam balado d

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Sarah Pingsan

    Beberapa kali terdengar suara Sarah sedang muntah di dalam kamar mandi. Maura yang mendengar tentu saja tidak tenang dan khawatir. Berulang kali dia mengetuk pintu kamar Sarah, akan tetapi wanita itu tak kunjung membukanya juga.“Duh, gimana sekarang? Mba Sarah kenapa, ya? Mana mas Gani udah berangkat kerja lagi!” gumam Maura seorang diri di depan pintu kamar Sarah yang masih tertutup rapat.“Mba ... buka pintunya sebentar, dong Mba. Mba kenapa?” tanya Maura dari luar setengah berteriak.Tidak ada jawaban dari dalam kamar itu, tapi setelahnya pintu kamar terbuka dan tampak Sarah berdiri di belakang pintu dengan wajah pucat. Mukanya basah, sepertinya Sarah baru saja membasuh muka.“Kenapa? Heboh banget deh dari tadi manggil-manggil!” ucap Sarah dengan nada ketus.“Maaf kalau aku mengganggu Mba Sarah. Tapi, aku khawatir sama keadaan Mba Sarah. Dari tadi aku dengar muntah terus. Mba Sarah sakit apa?” tanya Maura setelah menjelaskan panjang lebar.“Aku nggak apa-apa kok. Palingan masuk an

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Kebenaran Terungkap

    “Apa salahnya kalau aku ngomong seperti itu ke dia, Mas? Biar dia tau posisinya seperti apa dan selama dia pergi, kamu nggak menunggu dia sama sekali.”“Kamu udah berbohong dan membuat aku buruk di mata Maura!”“Mas! Memangnya kamu mau dia berpikir selama dia pergi dengan selingkuhannya itu, kamu nggak bahagia dan nggak bisa move on dari dia? Sementara, dia sama laki-laki itu hidup bahagia sampai punya anak.”Mendengar kalimat demi kalimat yang dilontarkan oleh Sarah, tentu saja Gani merasa bahwa semua itu ada benarnya juga. Gani tidak ingin terlihat sebagai lelaki yang patah hati di hadapan Maura. Sementara dia bahagia dengan lelaki lain di hidupnya.Sarah tahu bahwa dalam hatinya, Gani membenarkan yang baru saja dia katakan. Tidak sulit untuk menebak jalan pikiran Gani saat ini. Hanya saja, Sarah tidak mau terlalu menggebu gebu dan terlihat konyol di depan Gani.Saat ini, yang perlu dia lakukan adalah mengambil kembali kepercayaan Gani dan merusak pikirannya tentang Maura. Sarah har

  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   BERBOHONG

    “Mas Gani nggak usah jadi mempertanyakan hal itu. Sekarang yang dibahas adalah tentang mba Sarah dan pil yang waktu itu ada di kamarnya. Aku udah simpan dan aku udah bawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Hasilnya ... itu adalah pil KB dosis tinggi.”Maura menjelaskan hal yang sebenarnya dan sudah terpendam sangat lama di hatinya. Kertas hasil pemeriksaan obat itu pun masih tersimpan dengan baik di antara barang-barang berharga Maura.Hal itu karena Maura yakin suatu saat nanti dia akan membutuhkan kertas dari dokter yang sudah diterimanya dua tahun silam itu.“Jangan percaya sama ucapan dia, Mas. Bisa aja dia bohong sama kamu, Mas. Kita nggak tau obat apa yang dia ambil dari kamar aku dan obat apa pula yang dia bawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Orang kalau udah memang niatnya buruk, sampai kapan pun akan tetap buruk, Mas.” Sarah dengan cepat menjabarkan hal itu seperti sedang mencari pembelaan diri dengan menydutkan Maura.Maura menyunggingkan senyuman sinisnya pada Sarah. “Kalau Mb

  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Bukan Seleraku!

    Aku sangat bisa, Mas. Aku masih menyimpan hasil laporan tentang obat itu. Aku masuk ke kamar saat itu dan kamu tau juga kan, Mas? Kamu yang suruh aku tutup pintu kamar kamu dan mba Sarah? Itu waktu mama masuk rumah sakit dan kalian berdua menemani mama di sana. Aku sendirian di rumah dan kita berbalas pesan.”Memori ingatan Gani kembali mengilas masa lalu yang memang masih terpatri dalam otaknya. Dia ingat saat itu di mana Maura terpaksa pulang ke rumah dan sendirian di rumah. Hal itu dia lakukan agar Sarah tidak terus-terusan menyakiti hati Maura.“Ya. Aku sangat ingat dan masih terekam jelas dalam otakku,” jawab Gani singkat.“Kamu pasti juga masih ingat waktu kamu suruh aku mengambil dua butir obat yang berserakan di atas kasur kamu dan mba Sarah?” tanya Maura sekali lagi.Gani semakin teringat dengan hari itu dan dia memang meminta Maura untuk mengambil dua butir obat itu. Maura mengadukan padanya bahwa di kamar itu berserakan banyak sekali obat yang tidak tahu obat apa.Sebagai

  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Rahasia PIL KB Sarah

    “Apa maksud kamu, Mau?” tanya Gani yang kini mengguncang bahu Maura.Hal itu tentu saja membuat Melody menjadi terkejut dan takut. Bayi perempuan yang lucu itu langsung menangis sambil memeluk erat tubuh Maura. Maura tidak tega mendengar buah hatinya menangis ketakutan seperti itu.“Apa yang kamu lakukan, Mas? Kamu membuat Melody menjadi takut!” ucap Maura dan menepis tangan Gani dengan kasar.“Sayang ... nggak apa-apa, Sayang. Mami di sini, Nak. Nggak usah takut lagi, ya.” Maura berusaha menenangkan Melody dan hal itu membuat Gani tercengang.Jiwa keibuan jelas terlihat dari raut wajah Maura dan Sarah juga sedikit terkesip. Dia bahkan tidak pernah berkata selembut dan semanis itu kepada Kesya. Walaupuan Kesya terlahir dari rahimnya, akan tetapi dia sama sekali tidak pernah menyayangi Kesya seperti yang baru saja ditampilkan Maura kepada putrinya – Melody.Tangisan itu mereda dan Maura merasa lega secara bersamaan. Namun, sorot matanya jelas menatap ke arah Gani dengan tajam. Dia tida

  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Siapapun Aku Lawan!

    “Jo-Jonathan? Siapa yang kamu maksud, Mas? Aku nggak tau sama sekali!” ucap Sarah gugup dan panik ketika nama Jonathan disebut oleh Gani.“Jangan bersandiwara lagi di depanku, Sarah. Aku bukan laki-laki bodoh yang bisa kamu tipu dan kamu bodohi terus,” ungkap Gani yang berusaha menahan amarahnya karena mengingat ini adalah rumah sakit dan tidak boleh ada kebisingan di sini.“Mas! Jangan bicara sembarangan kalau nggak ada bukti. Apa kamu pernah liat aku dekat sama pria lain selama ini, Mas? Kamu tau dengan jelas siapa-siapa aja teman aku kan?”“Aku nggak pernah tau siapa aja yang kamu simpan dan bohongi dari aku.”“Siapa yang udah mencuci otak kamu, Mas? Sepertinya ... semenjak kedatangan Maura dalam rumah tangga kita, kamu terlalu banyak berubah.”“Jangan sebut lagi nama wanita itu di sini. Dia nggak ada hubungannya sama sekali dengan yang aku bicarakan saat ini dengan kamu, Sarah!”“Tapi, memang dia yang membuat kamu berubah, Mas. Kamu jadi nggak percaya sama aku dan cinta kamu ke ak

  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Ingin Melakukan Test DNA

    Gani tidak bisa tenang dengan ucapan yang dilontarkan oleh Wulan tadi. Belum sempat wanita itu menjawab pertanyaan Gani, kondisinya kembali drop dan tak sadarkan diri hingga saat ini. Sedangkan Gani masih saja penasaran dengan kata-kata yang tadi dikatakan oleh Wulan kepadanya.“Kenapa tadi mama ngomong gitu? Apa mungkin memang, anak itu adalah anakku?” tanya Gani di dalam hatinya sambil terus duduk dan menunggu dokter selesai memeriksa Wulan di dalam ruangan.“Nggak. Itu nggak mungkin terjadi dan sepertinya memang nggak mungkin benar. dia udah pergi saat itu dan aku tau dia nggak hamil saat pergi. Usia anak itu memang pas seperti dia yang waktu itu baru menikah sama aku. Jadi, ada kemungkinan dia hamil sebelum menikah sama aku kan?” tanya Gani lagi seorang diri dan seperti sedang berbicara pada lantai keramik rumah sakit.“Tapi ... anak itu punya beberapa kesamaan sama aku. Dari mata dan hidungnya, itu mirip aku. Bibirnya mirip sama Maura, dan senyumannya sama persis dengan Maura. ba

  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Bukan Cucu Mama!

    Gani sudah menunggu selama hampir lima belas menit di luar ruangan, dan memang belum ada tanda-tanda Maura akan keluar dari ruangan anak. Hingga akhirnya dengan terpaksa Gani meninggalkan tempat itu karena sudah dihubungi oleh perawat yang menjaga Wulan.“Aku pasti akan menemukan kamu, Mau.” Gani bergumam sambil melangkah pergi.Gani menuju ke ruangan di mana Wulan saat ini berada dan sudah dipasangi dengan alat-alat medis. Wulan tersenyum dengan wajah yang pucat saat melihat Gani datang mendekat.“Kamu dari mana, Nak?” tanyanya pelan, nyaris tak terdengar.“Aku tadi keluar sebentar, Ma. Merokok. Mama nungguin aku dari tadi, ya? Maaf, ya Ma.” Gani berbohong menjawab pertanyaan Wulan.Sebagai orang tua, jelas saja Wulan bisa tahu jika Gani berbohong padanya. Namun, dia tidak ingin bertanya lebih lanjut tentang hal itu kepada Gani.“Nggak, baru aja Mama bangun.”“Mama mau apa?”“Senyummu.”Hening. Tidak ada sahutan dari Gani ketika mendengar jawaban dari ibunya itu. Dia tahu dengan jela

  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Masalah Golongan Darah Melody

    “Kamu kan ayahnya Melody. Masa kamu nggak bisa jawab pertanyaan dia sih?” tanya Maura setelah beberapa saat terdiam mendengar pertanyaan Rama tadi.Kini giliran Rama yang terdiam setelah Maura berbicara. Dia tidak menyangka sama sekali kalau jawaban Maura adalah kata-kata seperti itu. Namun, jujur saja di dalam hatinya Rama merasa senang karena pada akhirnya Maura mau mengatakan hal itu.“Iya, dong. Siniin dulu anak ayah yang cantik. Maminya pasti capek dari tadi gendongin boneka embul ini,” ucap Rama dan segera mengambil Melody dari gendongan Maura.Maura tidak mengelak dari Rama dan dengan senang hati memindahkan putrinya pada Rama. Mereka sudah tinggal bersama dalam hitungan tahun. Bagi Melody, tentu saja Rama memang adalah sosok ayah yang dicintainya. Bayi perempuan itu terlihat sangat nyaman pada Rama dan tertawa girang saat dipangku sang ayah.“Kamu jangan nangis nanti kalau diperiksa sama dokter, ya Sayang. Ayah akan selalu ada di samping kamu dan menjaga kamu dengan sepenuh ji

  • Menjadi Istri Muda Mas Gani   Senyuman Itu!

    “Tunggu aja nanti, Sarah. Aku pasti bisa membongkar kebohongan kamu selama ini. Udah lama aku curiga sama kamu dan Kesya. Gimana pun aku marah sama Sarah, kalau memang Kesya itu anak kandungku, nggak mungkin aku nggak merasa ada ikatan batin sama anak itu. Tapi, terus terang aja selama ini hatiku memang nggak bisa untuk dekat dan menyayangi dia seperti yang seharusnya.”Gani berkata seorang diri tentang bagaimana sikapnya selama ini kepada Kesya. Dia sendiri mengakui bahwa perasaannya tidak bisa dibohongi. Gani tidak bisa menyayangi Kesya seperti yang seharusnya dia lakukan sebagai seorang ayah.Itu sebabnya, sejak kelahiran Kesya ke dunia ini, Gani jadi jarang di rumah. Dia lebih suka menghabiskan waktu di kantor atau ruang kerjanya di rumah besar itu.Gani masih duduk seorang diri di dalam mobilnya saat Juminah sudah pergi lagi ke UGD untuk membantunya mengorek informasi yang bisa dia dapatkan. Saat itu pula, seorang wanita berjalan di depan mobil Gani dengan menggendong seorang bay

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status