Share

Terlalu Murah

Hati dan perasaan Maura senang tak bisa diungkapkan saat ini. Sambil memakan mie goreng pedas kesukaannya, dia tak berhenti tersenyum. Ucapan Gani tadi masih terngiang-ngiang di telinganya.

“Kamu kenapa senyum-senyum terus sih, Sayang?” tanya Gani heran.

“Eh, nggak apa-apa kok, Mas! Aku lagi senang aja,” jawab Maura sambil senyum manis.

“Senang kenapa sih? Senang karna bisa makan?”

“Dih! Apaan sih, Mas? Kalau makan mah udah biasa, kenapa mesti senang banget gini.”

“Jadi, senangnya kenapa? Kamu nggak kasih tau aku, gimana aku bisa tau coba! Kasih tau, dong Sayang. Aku kan jadi penasaran.”

“Nggak! Rahasia, Mas.”

“Sama suami sendiri pakai rahasia segala?”

“Emangnya nggak boleh, Mas? Kan itu hak aku mau kasih tau atau nggak,” jawab Maura dengan gayanya yang terlihat polos dan lucu.

Gani menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan-lahan. Dia menyadari jika terkadang Maura mampu bersikap dewasa dan sangat berwibawa. Namun, hal itu tidak membuat sisi kekanak-kanakkan dan polosnya hil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status