KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU

KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-15
Oleh:  Pejuang OnlineTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
113Bab
3.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Jawab pertanyaan Kakak! Benih siapa yang sedang kau kandung?" Kanaya terdiam. Gadis cantik itu memang luar bisa mempesona, tetapi dia masih polos karena dua kakak angkatnya sangat membatasi lingkungan pergaulannya. Namun, mendadak ia hamil! Mungkinkah salah satu di antara mereka yang menjadi pelakunya? Kalau iya, mampukah Kanaya mengungkapnya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

01. Hamil?

"Adik saya sakit apa, Dok?" tanya Fardan pada dokter Eva yang tengah memeriksa adiknya.

"Sebenarnya Adik kamu tidak sakit apa-apa. Hanya saja dia ... -- "

"Katakan saja, Dok! apa yang terjadi dengan adik saya?" tekan Fardan semakin gusar.

Dokter Eva terdiam, seperti berat untuk menyampaikan sebuah kebenaran. Perlahan ia menarik napas, lalu menghembuskan kembali secara perlahan.

"Adik kamu hamil, Fardan."

Deg!

"H ... hamil?" Laki-laki bernama Fardan itu tersentak mendengar apa yang disampaikan dokter Eva.

Menggelengkan kepala. Fardan tatap wajah sang dokter juga adiknyab yang terbaring lemah di atas brankar. Fardan belum sepenuhnya percaya apa yang baru saja dokter Eva sampaikan. Adik perempuan satu-satunya yang selama ini ia jaga dan ia lindungi ternyata sedang berbadan dua.

Gimana ceritanya bisa hamil? setahu Fardan, dia dan Leon selalu menjaga Kanaya, mengawasinya sebaik mungkin. Siang hari, jikapun dia dan Leon tidak bisa menjaga adik bungsunya. Leon akan mengutus Rendy maupun anak buah yang lain untuk menunggu Kanaya di kampus hingga tiba saatnya pulang.

"Apa nggak ada yang salah dalam pemeriksaan, Dok?" tanya Fardan masih belum percaya mendengar adik bungsu hamil.

'Bagaimana bisa Kanaya hamil? Gue sama Leon selalu menjaganya dari laki-laki iseng.'

"Dokter pasti salah mendiagnosa. Adik saya belum menikah, bahkan pacar pun dia nggak ada," imbuh lelaki tersebut membantah hasil analisa dokter.

Dokter Eva Shavira menggeleng cepat. Apa yang ia katakan sesuai hasil pemeriksaannya.

"Kalian bisa melakukan test urine jika masih belum yakin. Atau sekalian USG supaya tahu berapa tepatnya usia kehamilan adikmu, Fardan."

"Tapi jika diraba dari bawah sini, kemungkinan kehamilannya memasuki minggu ke lima," lanjut Eva sambil menunjuk area bawah perut gadis yang masih memejamkan mata karena pingsan tersebut.

Fardan menemukan Kanaya pingsan di ruang pribadi Leon di kantor. Ia menyusul mereka karena khawatir akan Kanaya yang belum sarapan sebab terburu diajak paksa Leon agar segera berangkat ke kampus, namun sang kakak malah membawanya ke kantor.

Meskipun hati masih enggan menerima, pada akhirnya Fardan mengangguk juga. Dia yakin, dokter tidak mungkin salah analisa, mengingat pasti bukan hanya Kanaya saja yang mengalami hal ini.

"Baik, Dok. Terima kasih," ucap Fardan dengan suara tertahan. Tenggorokannya serasa menyempit menerima kenyataan ini.

Sungguh, kabar Kanaya berbadan dua telah menyentil ego seorang Fardan karena tak mampu menjaga adik.

Dokter Eva kembali ke kursinya sementara Fardan berdiri menunggu Kanaya siuman.

Tak berselang lama, terlihat kelopak mata Kanaya mengerjap hingga akhirnya kedua mata itu terbuka sempurna lalu melirik pria yang berdiri di ujung kakinya.

"Kak Fardan," gumam Kanaya lemah.

Dengan perasaan kecewa, marah dan penuh tanda tanya, Fardan menghampiri Kanaya dengan memasang wajah datar. Segala perasaan bercampur aduk di dada Fardan.

"Apa yang kamu rasa?" tanya Fardan, suaranya terdengar datar. Gurat kecemasan yang sebelumnya nampak di raut wajahnya kini sudah hilang tergantikan raut kekecewaan.

"Pusing." Singkat Kanaya menjawab.

"Mual?" tanya Fardan lagi.

Kanaya mengerutkan kening. Tak mengerti akan maksud pertanyaan Fardan karena yang ia rasakan saat ini hanya pusing saja. Memang sesekali ia juga merasakan mual namun hanya di pagi hari dan sebentar saja.

Kanaya menggeleng. "Nggak."

"Aku kenapa, Kak?" imbuh Kanaya penasaran. Kenapa ia bisa ada di ruangan bernuansa serba putih, karena seingatnya terakhir ia di kantor Leon kakak pertamanya.

"Kita pulang," ajak Fardan dingin tanpa ingin menjawab pertanyaan Kanaya. Hatinya sudah terburu diliputi amarah.

Tanpa banyak kata, Kanaya bangkit kemudian turun dari brankar perlahan. Sorot matanya nampak ketakutan melihat perubahan di raut wajah Fardan kakak yang begitu menyayangi dan memanjakan dirinya.

Berpamitan dengan dokter Eva. Lekas Fardan menarik paksa lengan Kanaya keluar dari ruang periksa. Cengkeraman Fardan lumayan kuat menekan hingga Kanaya merasakan ngilu di tulang lengan.

Gadis itu terheran-heran mendapat perlakuan kasar dari Fardan kakak yang jarang sekali marah padanya. Lain hal kalau emang Kanaya berbuat salah. Itupun sebatas teguran saja. Ini berbeda. Fardan seperti sedang menyimpan amarah yang siap meledak kapan saja.

"Kak Fardan, tangan Naya sakit," keluh Kanaya. Langkahnya terseok-seok mengikuti Fardan yang berjalan dengan langkah begitu lebar.

Fardan terus menarik lengan Kanaya, tak perduli banyak mata menatap iba pada Kanaya yang meringis menahan sakit.

"Masuk!" sentak Fardan meminta Kanaya masuk ke dalam mobil dengan sedikit mendorong tubuh adiknya.

Melihat perubahan sikap Fardan, Kanaya merasakan nyeri di dalam hati. Dia tidak mengerti, kesalahan apa yang sudah ia perbuat hingga kakak kedua yang selama ini begitu menyayangi dan penuh perhatian kini berubah sadis.

Tentu saja Kanaya tak akan tahu. Sebab saat dokter mengatakan dirinya hamil, ia masih dalam kondisi pingsan.

Fardan juga tak tahu, Kanaya sekuat mungkin menahan laju air mata akibat menahan luka hati mendapat perlakuan buruk darinya.

Sepanjang jalan, tidak ada yang bersuara di antara kedua insan tersebut. Fardan fokus dengan kemudi membawa Kanaya pulang ke rumah dengan amarah yang sudah bergolak dalam dadanya. Sedangkan Kanaya masih menahan rasa takut yang semakin besar.

"Kak-- "

"Diam Kanaya!" sentak Fardan murka.

Untuk kali ini Fardan tak mau mendengar apapun dari mulut Kanaya. Bagi Fardan, suara Kanaya saat ini seperti ribuan duri yang menusuk relung hati. Biasanya, Fardan akan suka jika Kanaya bersikap manja padanya.

Gadis itu terperanjat mendengar bentakan keras laki-laki yang duduk di balik kemudi. Badan Kanaya gemetar semakin hebat. Segera Kayra membekap mulut karena isak tangis ternyata lolos juga. Merasakan nyeri yang teramat sangat di dada, membuat gadis itu tak kuat menahan tangisnya.

"Ck, diam Kanaya! nggak perlu cengeng lagi!" bentak Fardan kian emosi. Suara tangis Kanaya kali ini tak membuat iba seorang Fardan. Justru malah membuat pria itu semakin muak saja.

Mendengar suara Fardan yang masih meninggi, Kanaya semakin ketakutan. Duduk pun kian merapatkan tubuhnya ke pintu mobil seakan tak perduli jika pintu terbuka lalu dia terjatuh seketika. Di pikiran Kenaya, mungkin mati lebih baik.

Ada rasa tak tega dalam hati Fardan, menyadari Kanaya yang ketakutan akan sikap kasar dirinya. Akan tetapi rasa marah lebih menguasai, mendengar adik bungsu yang selama ini dia sayang, dia manjakan ternyata tengah berbadan dua. Entah siapa laki-laki bajingan yang sudah berani menyentuh adik kesayangannya.

Kanaya memiliki kulit putih seputih susu, hidung mancung serta bulu mata lentik. Wajah cantiknya kerap mengundang mata laki-laki merasa kagum ketika melihatnya. Selain cantik, Kanaya juga memiliki payudara padat berisi serta body sexy, membuatnya semakin indah dipandang mata.

Itulah mengapa, dia dan Leon selalu menjaga Kanaya, mengawasinya sebaik mungkin. Berusaha menjauhkan Kanaya dari laki-laki yang hanya berniat iseng saja. Karena tak bisa dipungkiri, perawakan Kanaya kerap membuat syahwat para laki-laki naik drastis hingga meneteskan air liur.

Setibanya di rumah, Fardan kembali menarik paksa lagi lengan adiknya, meminta segera turun dari mobil dan masuk ke rumah.

Arga dan Rossa, orang tua dari kedua muda-mudi itu terhenyak melihat putra keduanya menarik kasar putri bungsu kesayangannya. Arga juga Rossa baru tiba di rumah setelah melakukan perjalannan jauh untuk urusan bisnisnya.

'Apa yang terjadi?'

Kening Arga juga berkerut, menyadari wajah marah sang putra keduanya itu. Seingat Arga, Fardan jarang sekali menunjukkan kemarahan jika permasalahan tidaklah terlalu berat.

"Ada apa ini, Fardan? kenapa kamu tarik kasar gitu tangan adikmu?" tanya Rossa mendekati kedua anaknya.

"Mama." Kanaya bermaksud menyambut ibunya. Namun, tangan Fardan masih menahan begitu kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya.

"Kak, sakit," keluh Kanaya semakin meringis. Gurat kemerahan di pergelangan tangannya yang putih terlihat begitu kentara.

Fardan masih diam. Matanya kian tajam menatap adik bungsunya. Kemudian dia mengajukan pertanyaan yang membuat kedua orang tua juga Kanaya sendiri terperanjat mendengarnya.

"Jawab pertanyaan kakak, Kanaya! benih siapa yang sedang kau kandung?"

Deg!

"Benih?"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
113 Bab
01. Hamil?
"Adik saya sakit apa, Dok?" tanya Fardan pada dokter Eva yang tengah memeriksa adiknya."Sebenarnya Adik kamu tidak sakit apa-apa. Hanya saja dia ... -- ""Katakan saja, Dok! apa yang terjadi dengan adik saya?" tekan Fardan semakin gusar.Dokter Eva terdiam, seperti berat untuk menyampaikan sebuah kebenaran. Perlahan ia menarik napas, lalu menghembuskan kembali secara perlahan."Adik kamu hamil, Fardan." Deg!"H ... hamil?" Laki-laki bernama Fardan itu tersentak mendengar apa yang disampaikan dokter Eva.Menggelengkan kepala. Fardan tatap wajah sang dokter juga adiknyab yang terbaring lemah di atas brankar. Fardan belum sepenuhnya percaya apa yang baru saja dokter Eva sampaikan. Adik perempuan satu-satunya yang selama ini ia jaga dan ia lindungi ternyata sedang berbadan dua.Gimana ceritanya bisa hamil? setahu Fardan, dia dan Leon selalu menjaga Kanaya, mengawasinya sebaik mungkin. Siang hari, jikapun dia dan Leon tidak bisa menjaga adik bungsunya. Leon akan mengutus Rendy maupun anak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-23
Baca selengkapnya
02. Mimpi Menjadi Nyata
Arga juga Rossa ternganga mendengar pertanyaan putra keduanya. Suami istri itu saling bersitatap tak mengerti. Baru saja tiba dari perjalanan jauh, di rumah sudah disambut masalah yang membuat mereka tak paham apa yang sudah terjadi dengan ketiga anaknya selama ditinggal dua bulan."Benih? benih apa maksud Kak Fardan?" tanya Kanaya dengan kening mengerut dalam. Keringat dingin nampak membanjiri wajah juga leher Kanaya. Rasa lapar sudah ia rasakan sejak pagi tadi, tapi belum ada waktu untuk makan atau sekedar minum segelas susu yang biasa dia minum setiap pagi. Pagi tadi, saat Kanaya akan pergi ke kampus bersama Leon kakak sulungnya, Kanaya tak sempat sarapan sebab Leon tak sabaran menunggunya."Jangan pura-pura bodoh, Kanaya!" sentak Fardan semakin geram. Wajah Fardan nampak merah padam. Fardan benar - benar merasa terpukul akan kenyataan yang terjadi ini.Sementara Kanaya, gadis itu tidak paham apa yang dimaksud kakak keduanya. Benih? 'Siapa yang hamil?' batin Kanaya bertanya - tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-23
Baca selengkapnya
03. Masalah Kecil
Sementara itu, Leon baru saja selesai meeting. Ia segera masuk ke ruangan pribadinya. Rasa rindu dengan Kanaya tiba-tiba hadir menyapa relung hati si cowok arogan. Rindu membuat gadis itu ketakutan. Bagi Leon, sesuatu yang menggemaskan jika sudah melihat wajah cantik Kanaya takut dan tertekan karena ulah dirinya. "Kanaya, kamu di mana?" teriak Leon saat tiba di dalam ruangan. Namun tak ia jumpai gadis cantik tersebut. Leon bergegas membuka pintu kamar mandi, tetapi tetap tak ada gadis yang ia cari. Entah kenapa, Leon mendadak cemas menyadari adik bungsunya tidak ada di sana.Leon menekan tombol telpon yang ada di ruangannya bermaksud memanggil Rendy untuk menanyakan Kanaya. Karena tadi pagi dia meminta hanya Rendy yang boleh masuk mengantar makanan untuk Kanaya adik tercinta. Sedangkan Leon sudah berpesan pada Kanaya agar tidak kemana-mana tanpa seizin dirinya."Awas ajah kalau kau pergi tanpa izin aku, Nay," gumam Leon mengancam Kanaya yang orangny tak ada di sana.Rasa rindu, cemas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-24
Baca selengkapnya
04. Kakak Minta?
"Pa, terus bagaimana kalau sampai bajingan itu belum juga ditemukan? Perut Kanaya semakin membesar, mau ditaruh di mana muka kita?" tanya Rossa yang mulai cemas memikirkan apa yang terjadi saat ini.Sang putri yang selama ini ia jaga, ia didik dengan baik ternyata membuat aib untuk keluarga. Sebetulnya Rossa sendiri belum bisa terima kenyataan ini, namun dia mau menghindar dan menutupi itu semua rasanya tak mungkin karna faktanya memang Kanaya hamil entah benih siapa."Tenang dulu, Ma. Kita pikirkan lagi apa yang harus kita lakukan untuk menutupi aib ini," jawab Arga seraya memijat pelipisnya yang terasa nyeri.Arga tidak menduga, sepulang dari Swiss karena urusan bisnis disambut masalah Kanaya yang dianggap misterius itu. Ya ... bagi mereka kehamilan Kanaya dikatakan misterius, karena Kanaya sendiri tetap menyangkal jika dirinya sama sekali tidak melakukan hubungan intim dengan siapapun."Apa kita nikahkan saja sama salah satu putra kita, Pa?" celetuk Rossa membuat Arga ternganga me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-24
Baca selengkapnya
05. Kasih Sayang Fardan
Beberapa jam yang lalu. "Naya ... cepetan! Lelet banget, sih" teriak Leon menahan kesal."Ya, Kak. Sebentar! Nay lagi cari buku dulu," teriak Kanaya menjawab.Takut Leon lama menunggu, Kanaya membatalkan mencari buku yang terlupakan. Kanaya berlari menuruni anak tangga begitu tergesa-gesa.Fardan melihat adiknya berlari itu menegur karena takut terjatuh dan terluka. "Nay ... jangan lari!"Fardan menatap tajam abangnya. "Leon, lo kenapa sih? Nggak sabaran banget jadi orang," hardik Fardan geram. Leon acuh tak acuh mendengar adiknya protes.Di rumah itu hanya ada Kanaya, Leon, Fardan serta 2 orang ART, satu supir dan dua orang security. Sementara Arga dan Rossa, orang tua mereka sedang ada urusan di Swiss untuk urusan binis.Kanaya sudah berada di lantai bawah. Ia segera mendekati kedua kakaknya yang nampak bersitegang.Tanpa menyimpan dendam dan sakit hati, gadis cantik itu tersenyum ramah pada kedua kakaknya."Ngapain lo, senyum-senyum nggak jelas. Mending kalau cantik," cibir Leon m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-25
Baca selengkapnya
06. Kecurigaan Pelayan
"Minta apa, Kak?" tanya Kanaya tak sabar."Gugurkan kandungan kamu!" bisik Leon.Kanaya terhenyak mendengar pemintaan Leon. Gadis itu menggelengkan kepala lalu bertanya, "apa alasan kak Leon meminta menggugurkan kandunganku?""Ck, nggak perlu tahu alasanya. Kamu ikuti saja saran kakak. Kalau nggak -- "Leon menggantungkan kalimatnya. Dia juga berpikir tindakan apa yang harus dia lalukan agar bayi yang dikandung adiknya itu keguguran.Kanaya menunggu Leon melanjutkan ucapan. Namun Leon masih bergeming dan tetap berdiri terpaku di tempat."Kak ... " seru Kanaya membuyarkan konsentrasi Leon yang sedang berpikir sesuatu."Hhmm, " Leon hanya menggeram menanggapi."Kalau nggak? Apa maksudnya?" ulang Kanaya bertanya meski rasa takut pada Leon kian mendera."Karena kamu nggak tahu siapa ayah janin itu, Kanaya. Kamu mau nama baik keluarga kakak tercoreng?" bentak Leon menatap tajam wajah adik angkatnya yang kini tertunduk layu.Meski perih Kanaya rasakan. Namun ia membenarkan perkataan Leon.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-08
Baca selengkapnya
07. Keputusan Kanaya
Pagi hari telah menyapa dengan pancaran sinarnya yang merekah indah. Arga keluar dari kamar dengan berpakain olah raga. Kebiasan rutin yang Arga lakukan setiap pagi adalah berolah raga untuk menjaga kebugaran tubuhnya.Sementara Rossa sendiri kembali ke alam mimpi setelah selesai menunaikan kewajiban sebagai umat muslim. Rasa lelah setelah menempuh perjalanan ke luar negri membuat Rossa ingin istirahat lebih lama dulu.Teringat kemaren, baru saja tiba di kediamannya. Sudah disambut dengan kabar yang membuat seisi rumah merasa terkejut dan tak percaya. Karna hal itupula membuat kepala Rossa tiba - tiba berdenyut nyeri. Maka tadi malam Arga meminta Rossa untuk istirahat saja lebih dulu dan jangan memikirkan banyak hal. Meningat kondisi sang istri yang memang mudah sakit."Selamat pagi, Tuan!" sapa Bi Sari ketika berpapasan dengan Arga yang baru turun dari lantai atas dan kini berjalan menuruni anak tangga."Pagi juga, Bi," sambut Arga tersenyum ramah pada pelayan itu.Arga memang terken
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-08
Baca selengkapnya
08. Kedatangan Ayunda
Di sisi lain, Fardan menanyai security yang berjaga. Tapi, Kanaya rupanya telah mengatur rencana kepergiaan dia serapi mungkin. Sehingga tak ada jejak yang mencurigakan."Di mana kamu, Nay? Maafin kakak, Kanaya."Fardan menyesali sikap dan perbuatannya. Ia tak menyangka jika sang adik akan berbuat senekat ini.Sama halnya seperti sang mama. Fardan sangat mencemaskan nasib adik bungsunya di luar sana."Kenapa bisa gini jadinya sih," lirih Fardan mengacak rambut frustasi.Sayangnya, sebulan sudah Kanaya pergi meninggalkan rumah. Tapi, belum ada tanda sama sekali.Padahal, Leon dan Fardan telah melakuan pencarian hingga ke berbagai penjuru kota.Begitu pula dengan Arga. Suami Rossa itu semakin terlihat gelisah dibuatnya. Apalagi Rossa yang tiba-tiba jatuh sakit karena terus terusan memikirkan putri bungsunya.''Pa, kapan papa bisa bawa putri kita kembali ke rumah ini?'' tanya Rossa terdengar parau. Beberapa hari kebelakang wanita itu tak henti-hentinya menangisi Kanaya. Istri dari Arga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-08
Baca selengkapnya
09. Pengakuan
''Ngapain kau ke kantorku?'' sentak Leon menatap tajam wajah gadis yang ternyata Ayunda.Ayunda yang tempo hari tak sengaja tertabrak oleh Leon. Gadis itu terluka di kaki cukup parah hingga terpksa cuti kuliah.Rendy memberitahukan kedaan Ayunda yang terpaksa harus rawat inap. Dan Leon bertanggung jawab akan kesembuhan gadis itu.Rupanya Ayunda memanfaatkan kebaikan Leon hingga banyak permintaan yang gadis itu ajukan kepada Leon. Awalnya. Leon tak curiga macam-mcam pada gadis itu.Namun lama kelamaan Leon menyadari kalau ayunda menaruh harapan lebih.Siapa sangka, Ayunda semkain berani saja pada Leon membuat pria arogan itu merasa jengah akan kelakuan gadis itu.''Siapa yang ngizinin kamu ke kantor saya?'' Leon membuang pandangan ke arah lain saat bertanya pada Ayunda.Putra sulung Arga itu tak sudi rasanya membuka hati untuk wanita manapun sebab hatinya telah di tempati seorang gadis yang diam-diam ia cintai.''Aku kangen kamu, Mas,'' ucap Ayunda.''Ck, dasar sinting," desis Leon.Ay
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-27
Baca selengkapnya
10. Di Mana?
Leon bergeming. Ia kini tak bisa mengelak lagi sebab Fardan sudah mengetahui pengakuannya tadi.''Jawab, bajingan!'' sentak Fardan masih terdengar emosi.''Kamu diam dulu, Fardan! Biar Papa bicara sama abangmu,'' hardik Arga dengan suara yang menggelegar memenuhi ruangan.Siapa yang tak kesal, melihat anaknya saling hajar tanpa tau akar permasalahannya. Belum juga selesai masalah Kanaya, ditambah Rossa yang malah jatuh sakit. Ini lagi di kantor, anak-anaknya malah adu jotos mengeluarkan kekuatan masing-masing.Memijat pelepis yang kembali terasa berdenyut nyeri. Arga tak habis pikir dengan masalah yang terjadi.Pikiran pria paruh baya itu kini semakin bercabang. Semenjak hilangnya kanaya, Arga tiba-tiba mengingat seseorang yang menjadi dewa penolong kala dirinya hampir kehilangan nyawa pada waktu itu.''Cepat katakan sama papa, Leon! Apa yang sudah kamu lakukan sehingga memantik amarah adikmu?'' tekan Arga kemudian.Leon masih diam membisu. Tangannya mengusap sudut bibir dia yang pecah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-29
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status