Share

KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU
KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU
Author: Pejuang Online

01. Hamil?

last update Last Updated: 2023-10-23 11:49:03

"Adik saya sakit apa, Dok?" tanya Fardan pada dokter Eva yang tengah memeriksa adiknya.

"Sebenarnya Adik kamu tidak sakit apa-apa. Hanya saja dia ... -- "

"Katakan saja, Dok! apa yang terjadi dengan adik saya?" tekan Fardan semakin gusar.

Dokter Eva terdiam, seperti berat untuk menyampaikan sebuah kebenaran. Perlahan ia menarik napas, lalu menghembuskan kembali secara perlahan.

"Adik kamu hamil, Fardan."

Deg!

"H ... hamil?" Laki-laki bernama Fardan itu tersentak mendengar apa yang disampaikan dokter Eva.

Menggelengkan kepala. Fardan tatap wajah sang dokter juga adiknyab yang terbaring lemah di atas brankar. Fardan belum sepenuhnya percaya apa yang baru saja dokter Eva sampaikan. Adik perempuan satu-satunya yang selama ini ia jaga dan ia lindungi ternyata sedang berbadan dua.

Gimana ceritanya bisa hamil? setahu Fardan, dia dan Leon selalu menjaga Kanaya, mengawasinya sebaik mungkin. Siang hari, jikapun dia dan Leon tidak bisa menjaga adik bungsunya. Leon akan mengutus Rendy maupun anak buah yang lain untuk menunggu Kanaya di kampus hingga tiba saatnya pulang.

"Apa nggak ada yang salah dalam pemeriksaan, Dok?" tanya Fardan masih belum percaya mendengar adik bungsu hamil.

'Bagaimana bisa Kanaya hamil? Gue sama Leon selalu menjaganya dari laki-laki iseng.'

"Dokter pasti salah mendiagnosa. Adik saya belum menikah, bahkan pacar pun dia nggak ada," imbuh lelaki tersebut membantah hasil analisa dokter.

Dokter Eva Shavira menggeleng cepat. Apa yang ia katakan sesuai hasil pemeriksaannya.

"Kalian bisa melakukan test urine jika masih belum yakin. Atau sekalian USG supaya tahu berapa tepatnya usia kehamilan adikmu, Fardan."

"Tapi jika diraba dari bawah sini, kemungkinan kehamilannya memasuki minggu ke lima," lanjut Eva sambil menunjuk area bawah perut gadis yang masih memejamkan mata karena pingsan tersebut.

Fardan menemukan Kanaya pingsan di ruang pribadi Leon di kantor. Ia menyusul mereka karena khawatir akan Kanaya yang belum sarapan sebab terburu diajak paksa Leon agar segera berangkat ke kampus, namun sang kakak malah membawanya ke kantor.

Meskipun hati masih enggan menerima, pada akhirnya Fardan mengangguk juga. Dia yakin, dokter tidak mungkin salah analisa, mengingat pasti bukan hanya Kanaya saja yang mengalami hal ini.

"Baik, Dok. Terima kasih," ucap Fardan dengan suara tertahan. Tenggorokannya serasa menyempit menerima kenyataan ini.

Sungguh, kabar Kanaya berbadan dua telah menyentil ego seorang Fardan karena tak mampu menjaga adik.

Dokter Eva kembali ke kursinya sementara Fardan berdiri menunggu Kanaya siuman.

Tak berselang lama, terlihat kelopak mata Kanaya mengerjap hingga akhirnya kedua mata itu terbuka sempurna lalu melirik pria yang berdiri di ujung kakinya.

"Kak Fardan," gumam Kanaya lemah.

Dengan perasaan kecewa, marah dan penuh tanda tanya, Fardan menghampiri Kanaya dengan memasang wajah datar. Segala perasaan bercampur aduk di dada Fardan.

"Apa yang kamu rasa?" tanya Fardan, suaranya terdengar datar. Gurat kecemasan yang sebelumnya nampak di raut wajahnya kini sudah hilang tergantikan raut kekecewaan.

"Pusing." Singkat Kanaya menjawab.

"Mual?" tanya Fardan lagi.

Kanaya mengerutkan kening. Tak mengerti akan maksud pertanyaan Fardan karena yang ia rasakan saat ini hanya pusing saja. Memang sesekali ia juga merasakan mual namun hanya di pagi hari dan sebentar saja.

Kanaya menggeleng. "Nggak."

"Aku kenapa, Kak?" imbuh Kanaya penasaran. Kenapa ia bisa ada di ruangan bernuansa serba putih, karena seingatnya terakhir ia di kantor Leon kakak pertamanya.

"Kita pulang," ajak Fardan dingin tanpa ingin menjawab pertanyaan Kanaya. Hatinya sudah terburu diliputi amarah.

Tanpa banyak kata, Kanaya bangkit kemudian turun dari brankar perlahan. Sorot matanya nampak ketakutan melihat perubahan di raut wajah Fardan kakak yang begitu menyayangi dan memanjakan dirinya.

Berpamitan dengan dokter Eva. Lekas Fardan menarik paksa lengan Kanaya keluar dari ruang periksa. Cengkeraman Fardan lumayan kuat menekan hingga Kanaya merasakan ngilu di tulang lengan.

Gadis itu terheran-heran mendapat perlakuan kasar dari Fardan kakak yang jarang sekali marah padanya. Lain hal kalau emang Kanaya berbuat salah. Itupun sebatas teguran saja. Ini berbeda. Fardan seperti sedang menyimpan amarah yang siap meledak kapan saja.

"Kak Fardan, tangan Naya sakit," keluh Kanaya. Langkahnya terseok-seok mengikuti Fardan yang berjalan dengan langkah begitu lebar.

Fardan terus menarik lengan Kanaya, tak perduli banyak mata menatap iba pada Kanaya yang meringis menahan sakit.

"Masuk!" sentak Fardan meminta Kanaya masuk ke dalam mobil dengan sedikit mendorong tubuh adiknya.

Melihat perubahan sikap Fardan, Kanaya merasakan nyeri di dalam hati. Dia tidak mengerti, kesalahan apa yang sudah ia perbuat hingga kakak kedua yang selama ini begitu menyayangi dan penuh perhatian kini berubah sadis.

Tentu saja Kanaya tak akan tahu. Sebab saat dokter mengatakan dirinya hamil, ia masih dalam kondisi pingsan.

Fardan juga tak tahu, Kanaya sekuat mungkin menahan laju air mata akibat menahan luka hati mendapat perlakuan buruk darinya.

Sepanjang jalan, tidak ada yang bersuara di antara kedua insan tersebut. Fardan fokus dengan kemudi membawa Kanaya pulang ke rumah dengan amarah yang sudah bergolak dalam dadanya. Sedangkan Kanaya masih menahan rasa takut yang semakin besar.

"Kak-- "

"Diam Kanaya!" sentak Fardan murka.

Untuk kali ini Fardan tak mau mendengar apapun dari mulut Kanaya. Bagi Fardan, suara Kanaya saat ini seperti ribuan duri yang menusuk relung hati. Biasanya, Fardan akan suka jika Kanaya bersikap manja padanya.

Gadis itu terperanjat mendengar bentakan keras laki-laki yang duduk di balik kemudi. Badan Kanaya gemetar semakin hebat. Segera Kayra membekap mulut karena isak tangis ternyata lolos juga. Merasakan nyeri yang teramat sangat di dada, membuat gadis itu tak kuat menahan tangisnya.

"Ck, diam Kanaya! nggak perlu cengeng lagi!" bentak Fardan kian emosi. Suara tangis Kanaya kali ini tak membuat iba seorang Fardan. Justru malah membuat pria itu semakin muak saja.

Mendengar suara Fardan yang masih meninggi, Kanaya semakin ketakutan. Duduk pun kian merapatkan tubuhnya ke pintu mobil seakan tak perduli jika pintu terbuka lalu dia terjatuh seketika. Di pikiran Kenaya, mungkin mati lebih baik.

Ada rasa tak tega dalam hati Fardan, menyadari Kanaya yang ketakutan akan sikap kasar dirinya. Akan tetapi rasa marah lebih menguasai, mendengar adik bungsu yang selama ini dia sayang, dia manjakan ternyata tengah berbadan dua. Entah siapa laki-laki bajingan yang sudah berani menyentuh adik kesayangannya.

Kanaya memiliki kulit putih seputih susu, hidung mancung serta bulu mata lentik. Wajah cantiknya kerap mengundang mata laki-laki merasa kagum ketika melihatnya. Selain cantik, Kanaya juga memiliki payudara padat berisi serta body sexy, membuatnya semakin indah dipandang mata.

Itulah mengapa, dia dan Leon selalu menjaga Kanaya, mengawasinya sebaik mungkin. Berusaha menjauhkan Kanaya dari laki-laki yang hanya berniat iseng saja. Karena tak bisa dipungkiri, perawakan Kanaya kerap membuat syahwat para laki-laki naik drastis hingga meneteskan air liur.

Setibanya di rumah, Fardan kembali menarik paksa lagi lengan adiknya, meminta segera turun dari mobil dan masuk ke rumah.

Arga dan Rossa, orang tua dari kedua muda-mudi itu terhenyak melihat putra keduanya menarik kasar putri bungsu kesayangannya. Arga juga Rossa baru tiba di rumah setelah melakukan perjalannan jauh untuk urusan bisnisnya.

'Apa yang terjadi?'

Kening Arga juga berkerut, menyadari wajah marah sang putra keduanya itu. Seingat Arga, Fardan jarang sekali menunjukkan kemarahan jika permasalahan tidaklah terlalu berat.

"Ada apa ini, Fardan? kenapa kamu tarik kasar gitu tangan adikmu?" tanya Rossa mendekati kedua anaknya.

"Mama." Kanaya bermaksud menyambut ibunya. Namun, tangan Fardan masih menahan begitu kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya.

"Kak, sakit," keluh Kanaya semakin meringis. Gurat kemerahan di pergelangan tangannya yang putih terlihat begitu kentara.

Fardan masih diam. Matanya kian tajam menatap adik bungsunya. Kemudian dia mengajukan pertanyaan yang membuat kedua orang tua juga Kanaya sendiri terperanjat mendengarnya.

"Jawab pertanyaan kakak, Kanaya! benih siapa yang sedang kau kandung?"

Deg!

"Benih?"

Related chapters

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   02. Mimpi Menjadi Nyata

    Arga juga Rossa ternganga mendengar pertanyaan putra keduanya. Suami istri itu saling bersitatap tak mengerti. Baru saja tiba dari perjalanan jauh, di rumah sudah disambut masalah yang membuat mereka tak paham apa yang sudah terjadi dengan ketiga anaknya selama ditinggal dua bulan."Benih? benih apa maksud Kak Fardan?" tanya Kanaya dengan kening mengerut dalam. Keringat dingin nampak membanjiri wajah juga leher Kanaya. Rasa lapar sudah ia rasakan sejak pagi tadi, tapi belum ada waktu untuk makan atau sekedar minum segelas susu yang biasa dia minum setiap pagi. Pagi tadi, saat Kanaya akan pergi ke kampus bersama Leon kakak sulungnya, Kanaya tak sempat sarapan sebab Leon tak sabaran menunggunya."Jangan pura-pura bodoh, Kanaya!" sentak Fardan semakin geram. Wajah Fardan nampak merah padam. Fardan benar - benar merasa terpukul akan kenyataan yang terjadi ini.Sementara Kanaya, gadis itu tidak paham apa yang dimaksud kakak keduanya. Benih? 'Siapa yang hamil?' batin Kanaya bertanya - tan

    Last Updated : 2023-10-23
  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   03. Masalah Kecil

    Sementara itu, Leon baru saja selesai meeting. Ia segera masuk ke ruangan pribadinya. Rasa rindu dengan Kanaya tiba-tiba hadir menyapa relung hati si cowok arogan. Rindu membuat gadis itu ketakutan. Bagi Leon, sesuatu yang menggemaskan jika sudah melihat wajah cantik Kanaya takut dan tertekan karena ulah dirinya. "Kanaya, kamu di mana?" teriak Leon saat tiba di dalam ruangan. Namun tak ia jumpai gadis cantik tersebut. Leon bergegas membuka pintu kamar mandi, tetapi tetap tak ada gadis yang ia cari. Entah kenapa, Leon mendadak cemas menyadari adik bungsunya tidak ada di sana.Leon menekan tombol telpon yang ada di ruangannya bermaksud memanggil Rendy untuk menanyakan Kanaya. Karena tadi pagi dia meminta hanya Rendy yang boleh masuk mengantar makanan untuk Kanaya adik tercinta. Sedangkan Leon sudah berpesan pada Kanaya agar tidak kemana-mana tanpa seizin dirinya."Awas ajah kalau kau pergi tanpa izin aku, Nay," gumam Leon mengancam Kanaya yang orangny tak ada di sana.Rasa rindu, cemas

    Last Updated : 2023-10-24
  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   04. Kakak Minta?

    "Pa, terus bagaimana kalau sampai bajingan itu belum juga ditemukan? Perut Kanaya semakin membesar, mau ditaruh di mana muka kita?" tanya Rossa yang mulai cemas memikirkan apa yang terjadi saat ini.Sang putri yang selama ini ia jaga, ia didik dengan baik ternyata membuat aib untuk keluarga. Sebetulnya Rossa sendiri belum bisa terima kenyataan ini, namun dia mau menghindar dan menutupi itu semua rasanya tak mungkin karna faktanya memang Kanaya hamil entah benih siapa."Tenang dulu, Ma. Kita pikirkan lagi apa yang harus kita lakukan untuk menutupi aib ini," jawab Arga seraya memijat pelipisnya yang terasa nyeri.Arga tidak menduga, sepulang dari Swiss karena urusan bisnis disambut masalah Kanaya yang dianggap misterius itu. Ya ... bagi mereka kehamilan Kanaya dikatakan misterius, karena Kanaya sendiri tetap menyangkal jika dirinya sama sekali tidak melakukan hubungan intim dengan siapapun."Apa kita nikahkan saja sama salah satu putra kita, Pa?" celetuk Rossa membuat Arga ternganga me

    Last Updated : 2023-10-24
  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   05. Kasih Sayang Fardan

    Beberapa jam yang lalu. "Naya ... cepetan! Lelet banget, sih" teriak Leon menahan kesal."Ya, Kak. Sebentar! Nay lagi cari buku dulu," teriak Kanaya menjawab.Takut Leon lama menunggu, Kanaya membatalkan mencari buku yang terlupakan. Kanaya berlari menuruni anak tangga begitu tergesa-gesa.Fardan melihat adiknya berlari itu menegur karena takut terjatuh dan terluka. "Nay ... jangan lari!"Fardan menatap tajam abangnya. "Leon, lo kenapa sih? Nggak sabaran banget jadi orang," hardik Fardan geram. Leon acuh tak acuh mendengar adiknya protes.Di rumah itu hanya ada Kanaya, Leon, Fardan serta 2 orang ART, satu supir dan dua orang security. Sementara Arga dan Rossa, orang tua mereka sedang ada urusan di Swiss untuk urusan binis.Kanaya sudah berada di lantai bawah. Ia segera mendekati kedua kakaknya yang nampak bersitegang.Tanpa menyimpan dendam dan sakit hati, gadis cantik itu tersenyum ramah pada kedua kakaknya."Ngapain lo, senyum-senyum nggak jelas. Mending kalau cantik," cibir Leon m

    Last Updated : 2023-10-25
  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   06. Kecurigaan Pelayan

    "Minta apa, Kak?" tanya Kanaya tak sabar."Gugurkan kandungan kamu!" bisik Leon.Kanaya terhenyak mendengar pemintaan Leon. Gadis itu menggelengkan kepala lalu bertanya, "apa alasan kak Leon meminta menggugurkan kandunganku?""Ck, nggak perlu tahu alasanya. Kamu ikuti saja saran kakak. Kalau nggak -- "Leon menggantungkan kalimatnya. Dia juga berpikir tindakan apa yang harus dia lalukan agar bayi yang dikandung adiknya itu keguguran.Kanaya menunggu Leon melanjutkan ucapan. Namun Leon masih bergeming dan tetap berdiri terpaku di tempat."Kak ... " seru Kanaya membuyarkan konsentrasi Leon yang sedang berpikir sesuatu."Hhmm, " Leon hanya menggeram menanggapi."Kalau nggak? Apa maksudnya?" ulang Kanaya bertanya meski rasa takut pada Leon kian mendera."Karena kamu nggak tahu siapa ayah janin itu, Kanaya. Kamu mau nama baik keluarga kakak tercoreng?" bentak Leon menatap tajam wajah adik angkatnya yang kini tertunduk layu.Meski perih Kanaya rasakan. Namun ia membenarkan perkataan Leon.

    Last Updated : 2023-11-08
  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   07. Keputusan Kanaya

    Pagi hari telah menyapa dengan pancaran sinarnya yang merekah indah. Arga keluar dari kamar dengan berpakain olah raga. Kebiasan rutin yang Arga lakukan setiap pagi adalah berolah raga untuk menjaga kebugaran tubuhnya.Sementara Rossa sendiri kembali ke alam mimpi setelah selesai menunaikan kewajiban sebagai umat muslim. Rasa lelah setelah menempuh perjalanan ke luar negri membuat Rossa ingin istirahat lebih lama dulu.Teringat kemaren, baru saja tiba di kediamannya. Sudah disambut dengan kabar yang membuat seisi rumah merasa terkejut dan tak percaya. Karna hal itupula membuat kepala Rossa tiba - tiba berdenyut nyeri. Maka tadi malam Arga meminta Rossa untuk istirahat saja lebih dulu dan jangan memikirkan banyak hal. Meningat kondisi sang istri yang memang mudah sakit."Selamat pagi, Tuan!" sapa Bi Sari ketika berpapasan dengan Arga yang baru turun dari lantai atas dan kini berjalan menuruni anak tangga."Pagi juga, Bi," sambut Arga tersenyum ramah pada pelayan itu.Arga memang terken

    Last Updated : 2023-11-08
  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   08. Kedatangan Ayunda

    Di sisi lain, Fardan menanyai security yang berjaga. Tapi, Kanaya rupanya telah mengatur rencana kepergiaan dia serapi mungkin. Sehingga tak ada jejak yang mencurigakan."Di mana kamu, Nay? Maafin kakak, Kanaya."Fardan menyesali sikap dan perbuatannya. Ia tak menyangka jika sang adik akan berbuat senekat ini.Sama halnya seperti sang mama. Fardan sangat mencemaskan nasib adik bungsunya di luar sana."Kenapa bisa gini jadinya sih," lirih Fardan mengacak rambut frustasi.Sayangnya, sebulan sudah Kanaya pergi meninggalkan rumah. Tapi, belum ada tanda sama sekali.Padahal, Leon dan Fardan telah melakuan pencarian hingga ke berbagai penjuru kota.Begitu pula dengan Arga. Suami Rossa itu semakin terlihat gelisah dibuatnya. Apalagi Rossa yang tiba-tiba jatuh sakit karena terus terusan memikirkan putri bungsunya.''Pa, kapan papa bisa bawa putri kita kembali ke rumah ini?'' tanya Rossa terdengar parau. Beberapa hari kebelakang wanita itu tak henti-hentinya menangisi Kanaya. Istri dari Arga

    Last Updated : 2023-11-08
  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   09. Pengakuan

    ''Ngapain kau ke kantorku?'' sentak Leon menatap tajam wajah gadis yang ternyata Ayunda.Ayunda yang tempo hari tak sengaja tertabrak oleh Leon. Gadis itu terluka di kaki cukup parah hingga terpksa cuti kuliah.Rendy memberitahukan kedaan Ayunda yang terpaksa harus rawat inap. Dan Leon bertanggung jawab akan kesembuhan gadis itu.Rupanya Ayunda memanfaatkan kebaikan Leon hingga banyak permintaan yang gadis itu ajukan kepada Leon. Awalnya. Leon tak curiga macam-mcam pada gadis itu.Namun lama kelamaan Leon menyadari kalau ayunda menaruh harapan lebih.Siapa sangka, Ayunda semkain berani saja pada Leon membuat pria arogan itu merasa jengah akan kelakuan gadis itu.''Siapa yang ngizinin kamu ke kantor saya?'' Leon membuang pandangan ke arah lain saat bertanya pada Ayunda.Putra sulung Arga itu tak sudi rasanya membuka hati untuk wanita manapun sebab hatinya telah di tempati seorang gadis yang diam-diam ia cintai.''Aku kangen kamu, Mas,'' ucap Ayunda.''Ck, dasar sinting," desis Leon.Ay

    Last Updated : 2023-11-27

Latest chapter

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   Akhir Kisah

    "Kamu serius?" Leon menatap anaknya penuh selidik. Begitupun dengan Kanaya yang duduk di sebelahnya.Keanu mengangguk. Beberapa saat yang lalu, setelah mengantar Audy pulang, Keanu memberitahukan niatnya pada Leon juga Kanaya untuk melamar tunangannya. Sebenarnya, ketika mengatakan hal tersebut pada Audy, dia belum bicara dengan dua orang tuanya itu."Mama pikir kamu mau nunggu usia kalian matang dulu baru menikah," ujar Kanaya."Memangnya umur 24 masih terbilang muda untuk menikah, Ma?" Keanu menatap penuh tanya mamanya."Nggak, sih, udah cukup malah. Cuma 'kan yang Mama tau, biasanya para artis itu suka nunda-nunda buat nikah muda. Mereka lebih memilih mengembangkan karier dulu, baru memikirkan kehidupan pribadinya.""Itu 'kan orang lain, Kean nggak ada pikiran begitu. Kalo udah ada gadis yang cocok dan sepemikiran, ngapain ditunda-tunda? Kalo dia kabur karena kelamaan nunggu, bisa-bisa Kean yang gigit jari.""Betul itu, Papa setuju. Jangan lepas gadis yang sudah cocok dengan hatimu

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   112

    Rasa tak percaya menyelimuti hati Audy saat laki-laki yang duduk di depannya itu mengucapkan kata-kata yang tak pernah ada dalam pikirannya, dan dia bingung harus menjawab apa. Karena dia sendiri belum tahu dengan perasaannya pada Keanu. Memang, selama bersama laki-laki itu, Audy merasakan kenyamanan dan dia juga merasa terlindungi. "Aku tau mungkin ini terlalu mendadak, dan kamu nggak harus menjawabnya sekarang. Kamu bisa memikirkannya lebih dulu. Cuma satu yang pasti, aku nggak main-main dengan apa yang aku katakan barusan," ucap Keanu sambil menatap Audy yang terdiam di tempat.Audy mengerjapkan mata, lalu berkata, "Mmm ... Iya, ini memang terlalu mendadak. Aku butuh waktu buat berpikir.""Oke, tapi jangan terlalu lama," sahut Keanu tersenyum tipis.Audy mengangguk. "Dan cincin ini, sebaiknya kamu simpen dulu. Aku belum pantas untuk menerimanya.""Kenapa?""Di antara kita belum ada ikatan yang pasti. Sebaiknya nanti aja kalo aku udah kasih jawaban.""Baiklah," sahut Keanu memasukk

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   111

    Audy menarik tubuh Shela sekuat tenaga supaya terlepas dari Keanu yang juga sedang berusaha melepaskan kaitan tangan yang melingkar di pinggang."Aww ...!" jerit Shela terpekik saat dirinya jatuh ke belakang dengan pantat menyentuh lantai lebih dulu. Rupanya Audy dan Keanu berhasi melepaskan jeratan gadis ber-make up tebal itu."Masih punya nyali kamu buat bikin masalah sama aku?" Keanu menatap nyalang gadis yang kini sedang meringis sambil mengusap-usap bagian belakang tubuhnya, tapi masih dalam posisi terduduk di lantai.Shela mendongak demi melihat Keanu. "Jahat kamu, Kean! Gara-gara penolakan kamu di setiap produksi film yang aku terlibat di dalamnya, sekarang aku nggak pernah mendapat tawaran apapun. Bahkan untuk iklan atau sinetron sekalipun."Nasib Shela di dunia hiburan memang kurang beruntung. Setelah permasalahannya dengan Keanu mencuat, jarang ada yang mau memakai lagi dirinya sebagai pemeran dalam setiap produksi film, entah itu sebagai pemeran utama, pendamping atau figur

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   110

    "Audy!"Gadis bersanggul itu menoleh ke asal suara saat mendengar ada yang memanggil namanya. Keningnya berkerut dalam ketika melihat laki-laki yang kini menjadi teman akrabnya tetapi jarang bertemu itu berjalan mendekat sambil menjinjing paper bag di tangan."Rapi amat. Nggak syuting?" tanya Audy pada lelaki yang memakai kaos putih dipadukan dengan jas semi formal berwarna abu-abu gelap tersebut setelah berdiri di sampingnya."Nggak, lagi libur. Barusan habis meeting di resto depan, terus mampir ke sini soalnya inget sekarang jadwal kamu latihan," jawab Keanu melebarkan senyum, "udah beres?" sambungnya."Belum, masih ada satu jam lagi. Ini lagi istirahat.""Kebetulan. Ini, aku bawain desert." Keanu menyodorkan paper bag berukuran besar tersebut."Bagas nggak ikut?" tanya Audy sambil mengambil paper bag dari tangan Keanu."Bagas ke panti sama Oma dan Opa."Audy melihat isi dari paper bag. "Banyak amat," cetusnya, kemudian beralih menatap Keanu."Sekalian buat yang lain."Audy mengang

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   109

    Barata berdiri tegak sambil berkacak pinggang di hadapan Bella dan papa Jonathan yang duduk di kursi taman restoran. Para pengunjung restoran sudah kembali ke tempat duduk mereka masing-masing setelah Leon turun tangan mencegah Barata bertindak lebih jauh lagi. Leon juga Keanu masih berada di tempat itu, sementara yang lain sudah diminta untuk pulang lebih dahulu.Laki-laki berpakaian kasual itu mengusap wajahnya sambil membuang nafas kasar. Sesekali matanya melirik Audy yang berdiri tak jauh di sisi kanan."Inilah kelakuan perempuan yang kamu akui sebagai mama itu, Sayang. Seumur pernikahan kami, dia berselingkuh dengan laki-laki ini hingga menghasilkan anak."Semua yang ada di sekitar Barata terkejut, terkecuali Leon, karena dia sudah tahu akan cerita itu, hanya belum tahu saja siapa laki-lakinya."Shela anakmu, Mas!" seru Bella sambil melihat Barata dengan mata melotot."Kamu yakin? Karena aku merasa gak yakin," sahut Barata sinis, tapi tetap tenang.Hati laki-laki itu sudah terlan

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   108

    Audy memunguti pecahan gelas yang berserakan di lantai dengan tangan bergetar. Mendengar penuturan Keanu pada Kanaya membuat dia merasa malu pada kedua orang tua Keanu yang sudah banyak membantunya."Audy?" Keanu muncul dari ambang pintu, dan itu membuat konsentrasi Audy buyar "Aww ...!" pekik Audy saat tak sengaja jarinya tertusuk pecahan gelas yang runcing.Bergegas Keanu menghampiri gadis tersebut lalu menarik tangannya. "Biarin Bibi aja yang bersihin pecahannya," ucap Keanu sambil membawa Audy menuju kursi tempat dia duduk sebelumnya."Coba liat, mana yang luka?" Keanu menadahkan tangan. Bagai terhipnotis, Audy menunjukkan satu jarinya yang tertusuk pecahan gelas.Keanu meraih tangan Audy lalu memijit bagian jarinya yang terluka hingga mengeluarkan darah. Setelah itu, pemuda berkaos putih tersebut menghisap darah yang keluar kemudian meludahkannya di tanah yang berumput.Diperlakukan seperti itu membuat tubuh Audy membeku, tapi detak jantungnya berdegup tak karuan. Dia hanya mamp

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   107

    Melihat foto-foto yang Jonathan tunjukkan di salah satu akun sosial media, membuat Keanu dan Bagas tahu jika Shela yang nekat menjebak Keanu adalah adiknya Audy. Keduanya saling tatap tak percaya mengingat bagaimana sikap Audy sebagai kakaknya.Saat sedang fokus dengan ponsel Jonathan, Keanu melihat pergerakan temannya tersebut yang beranjak dari kursinya lalu berjalan menjauhi meja mereka. "Jo, mau ke mana lo?" tanya Keanu heran.Jonathan tidak menjawab. Dia terus melangkah dengan nafas memburu dan tangan terkepal menuju sepasang laki-laki dan perempuan yang kini sudah duduk saling berhadapan di pojok cafe. Suara hentakan kakinya terdengar kencang karena dibarengi amarah.Penasaran temannya itu mau pergi ke mana, Keanu mengikuti arah langkah Jonathan. Bagas tetap duduk menunggu walau dalam hatinya ingin tahu juga."Jadi begini yang kalian lakukan di belakang pasangan kalian masing-masing?"Ucapan Jonathan tersebut spontan membuat dua manusia dewasa yang saling berpegangan tangan itu

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   106

    Keanu dan Bagas tidak menyangka jika Shela nekat melakukan hal yang sangat menjijikkan demi mendongkrak popularitasnya. Kini nama Shela sudah masuk dalam daftar hitam di agenda Bagas. Jika ada nama gadis itu dalam urutan daftar pemain di sebuah produksi film atau apapun itu, maka Bagas secara otomatis akan menolaknya."Kamu inget nggak, Gas? Jonathan pernah bilang kalo adiknya Audy yang bernama Shela kuliah di kampus kesenian. Apa itu Shela yang sama yang sering ketemu sama kita, atau lain lagi?" ujar Keanu dalam perjalanan mereka pulang.Syuting hari ini batal secara mendadak, karena sang pemeran utama tidak mau Shela masih ada dalam daftar pemain film yang sedang dikerjakan. Lebih baik dia kehilangan uang puluhan atau ratusan juta daripada harus tercoreng nama baiknya karena keberadaan Shela, yang bisa jadi akan melakukan hal serupa di masa mendatang.Bagas mencoba mengingat sambil menyetir mobil. "Lupa-lupa inget," sahut Bagas setelah beberapa menit berpikir."Coba aja tanyain ke s

  • KAKAK ANGKATKU AYAH DARI ANAKKU   105

    Perasaan Keanu sedikit tidak enak sejak keluar dari kantor Leon. Ada sesuatu yang mengganjal hatinya saat ini, tapi dia sendiri tidak tahu. Rasa malas pergi ke lokasi syuting menghinggapi dirinya. Namun, dia tetap memaksakan diri. Karena jika dirinya tidak hadir, maka jadwal syuting yang lain akan berantakan."Kenapa?" Bagas yang sudah hafal dengan sikap dan gerak-gerik Keanu sudah bisa membaca kegelisahan di wajah sang aktor.Keanu menghela nafas berat. "Nggak tau kenapa, perasaan males banget hari ini buat syuting.""Itu karena kamu terlalu banyak kegiatan, jadinya kurang istirahat. Bayangin aja, pagi ke kantor, siang dikit syuting, lalu malamnya kuliah. Walaupun dua kegiatan yang baru itu nggak tiap hari, tapi tetap aja kamu butuh libur."Keanu mulai bekerja sekaligus mempelajari manajemen perusahaan papanya sedikit demi sedikit, dia juga sudah mendaftarkan diri di universitas yang menerima kelas karyawan untuk jurusan bisnis manajemen.Awalnya, kedua orang tua Keanu mengira jika a

DMCA.com Protection Status