Rahang Gani mengeras saat mendengar ucapan Maura itu dan sorot matanya menunjukkan kemarahan yang tak pernah dilihat oleh Maura sebelumnya. Sesaat, Maura pun merasa takut dan berpikir apa dia sudah salah bicara kepada Gani.“Maaf, kalau aku udah terlalu jauh membahas masalah ini, Mas. Aku nggak mau terlalu jauh terikat hutang budi pada keluargamu. Kalau memang dengan memberikanmu anak bisa membuat semuanya impas, aku rela!” lanjut Maura sekali lagi dan semakin membuat urat leher Gani keluar tampak jelas dari kulitnya yang putih.“Kamu pikir, aku akan mengabulkan keinginanmu itu dengan mudah, Maura? Kamu ingin membuatku terlihat seperti lelaki bajingan yang membuang istri kedua setelah berhasil melahirkan keturunan?” tanya Gani dan hanya di dalam hati dia mengatakan semua itu.“Baiklah. Aku setuju dengan yang kau ucapkan! Aku memberimu waktu tiga bulan untuk bisa mengandung anakku, dimulai dari hari ini. Jika kamu nggak bisa hamil dalam waktu tiga bulan, maka aku nggak akan pernah mele
Baca selengkapnya