“Untung aja aku nggak jadi dibawa sama mas Gani ke luar kota. Dih, nggak kebayang gimana canggungnya kalau beneran harus ikut sama mba Sarah juga.”“Kamu kenapa sih, Nak?” tanya Anita heran karena sejak datang tadi Maura tampak cemberut.“Nggak apa-apa kok, Ma. Mama gimana keadaannya sekarang? Udah nggak pusing-pusing lagi kan, Ma? Harusnya sih nggak lagi, ya, soalnya ini obat mahal banget, Ma. Dijamin bakal bisa buat Mama cepet sembuh,” terang Maura pada Anita dengan senyum lebar.Anita yang terbaring di tempat tidurnya ikut tersenyum dan bahagia saat melihat lagi senyuman Maura. Putrinya itu adalah gadis yang ceria dan selalu murah senyum sebelumnya.“Gimana hubungan kamu sama Gani? Kalian udah saling mengenal satu sama yang lainnya?” tanya Anita ingin tahu kelanjutan hubungan putrinya dengan sang suami.“Hmm ... baik-baik aja kok, Ma. Namanya juga baru nikah, nggak mungkin langsung akrab. Apalagi, kami nggak saling kenal sebelumnya.”“Mama ngerti gimana perasaan kamu.”“Masa? Meman
Read more