Share

Mesin Pencetak Anak

Sudah siang dan Maura pulang lagi ke rumahnya. Rumah di mana dia tinggal bersama suami dan kakak madunya yang cantik dengan gaya hedon. Jauh berbeda dengan dirinya yang sangat sederhana dan tidak terlalu suka bergaya glamour seperti Sarah.

“Dari mana kamu, Maura?” tanya Sarah dengan ketus.

Wanita itu duduk dengan menyilangkan kakinya dan pakaiannya terbuka hingga memperlihatkan paha mulusnya. Kaki jenjang itu membuat Maura menengguk ludah dengan susah payah. Dia yang seorang wanita saja iri melihat body Sarah, apalagi seorang pria. Begitu menurut pemikiran Maura.

“Dari rumah mamaku, Mba.” Maura menjawab singkat.

“Kamu nggak ada kerjaan lain selain ke rumah mamamu terus? Kenapa nggak tinggal di sana aja sekalian? Jadi, nggak capek bolak bali ke sana terus tiap pagi!” ungkap Sarah dengan nada kesal.

“Kalau bisa sih aku mau aja tinggal di rumah mamaku, Mba. Aku jadi bisa dekat dan jagain mamaku terus tiap hari tanpa capek bolak balik,” balas Maura dengan lembut.

“Ya udah, pindah aja sana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sutiyanto
susah pak'e beli koin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status