Namun belum sempat berbicara, tawa Juragan Sabri sudah memenuhi ruangan.Sepertinya, dia begitu bahagia dengan idenya itu. Untungnya, Adzan magrib akhirnya berkumandang, hingga pria itu berhenti tertawa. "Nanti malam, orang-orangku akan mengantarmu ke Villa Dipta. Kamu ikuti Mbok Minah dan berdandanlah yang cantik. Goda Dipta. Buat Dipta mau tidur denganmu!" ancamnya lagi."Apa ada pertanyaan?" Lana menggeleng dan meminta izin untuk keluar ruangan.Dia tak kuasa duduk berlama-lama lagi. Selain muak melihat wajah Juragan Sabri. Kakinya kelu harus duduk rapi di depan pria itu."Bapak macam apa pria ini? Dasar sinting!" gumam Lana lirih.Dia berjalan menuju pintu.Ceklek! Namun begitu pintu terbuka, seorang wanita paruh baya sudah menyambutnya dengan senyuman. "Ayo ikut aku Nduk Lana!" Tangan Lana segera digenggam dan diajak untuk ke belakang. Tak diduga, sudah ada seorang wanita muda yang menyiapkan riasan untuk Lana. "Ini si pengantin baru?" Sang perias tersenyum meliha
Baca selengkapnya