All Chapters of Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Chapter 631 - Chapter 640

960 Chapters

Bab 631

Pelayan sempat ragu, tetapi akhirnya tetap mengulurkan tangan untuk membereskan piring dan mangkuk.Meski Nona Bela ini menakutkan, ini adalah rumah Josua. Pelayan ini dibayar oleh Josua, dan tugasnya adalah melayani Linda dengan baik. Jadi dalam situasi ini, pelayan itu bisa membedakan mana yang lebih penting, dan tentu saja memilih untuk mendengarkan Linda."Aku bilang jangan dibereskan, apa kamu tuli?" Melihat itu, emosi Bela langsung meledak.Pelayan itu pura-pura tidak mendengar, dan terus melanjutkan membereskan piring-piring.Awalnya, dia pikir Bela tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan hanya bisa marah-marah. Namun, tidak disangka, tiba-tiba Bela berdiri, mengambil pisau buah di sebelahnya, dan langsung mengarahkannya ke lengan pelayan itu."Crak". Pisau itu menggores kulit pelayan. Piring-piring jatuh ke lantai, dan pelayan itu menjerit kesakitan, sambil mundur dengan tangan yang terluka.Semua ini dilakukan dengan gerakan yang cepat dan mulus. Bela sangat tegas dari awal hingga
Read more

Bab 632

Bela tidak menyangka, Linda yang kelihatannya lemah lembut, ternyata bisa mengatakan hal-hal seperti itu, apalagi dalam keadaan sedang diancam dengan pisau. Ini membuatnya sangat kesal, "Baiklah, kalau kamu begitu tenang, aku akan membunuh pelayan rendah ini."Sambil berkata begitu, dia membungkuk, dan langsung mencengkeram kerah belakang pelayan itu. Pisau buah di tangannya memantulkan cahaya yang dingin."Nona Bela, akan ada hukuman yang harus dibayar kalau kamu membunuh orang!"Bela terhenti sejenak, lalu menyeringai dingin, "Kenapa? Apa kamu pikir aku nggak mampu membunuh seorang pelayan?"Dia memang tidak bisa menyakiti Linda, tetapi kalau bisa membunuh orang di sekitarnya untuk melampiaskan kemarahan, itu juga pilihan yang cukup bagus.Membunuh ayam untuk menakut-nakuti monyet, itu lebih efektif.Linda menunjuk ke arah atas, "Di sini ada kamera pengintai di mana-mana. Kalau kamu membunuh seseorang, aku akan segera melaporkannya ke polisi. Nggak peduli siapa kamu, seberapa besar k
Read more

Bab 633

Josua tidak menjawabnya, dia terus sibuk merawat luka di tangan Linda dengan cermatGerakannya sangat lembut.Mata Bela penuh dengan rasa iri. Dia berjalan mendekat, dengan sengaja mengulurkan tangannya tepat di depan Josua, "Tanganku juga terluka, kenapa kamu nggak memperhatikanku?"Sudar meliriknya sekilas dan tertawa, "Nona Bela, tanganmu cuma memerah sedikit, bahkan kulitnya pun nggak tergores. Apa itu bisa disebut terluka? Paling-paling itu karena kamu terlalu kuat saat memegang pisau buah. Lagi pula, kamu sendiri pelakunya. Meskipun benar-benar terluka, kamu nggak berhak untuk mengeluh."Bela menoleh dan menatap Sudar dengan tajam.Sudar mengangkat bahu dan tersenyum nakal.Bela tidak bisa berbuat apa-apa padanya, hanya bisa menahan kesal.Josua merasa terganggu, lalu menyingkirkan tangannya. "Bela, aku sudah memperingatkanmu. Sepertinya peringatan lisan nggak berarti apa-apa bagimu. Kalau begitu, kita perlu melakukan tindakan nyata. Sudar.""Ya, Kak Josua.""Bawa Nona Bela untuk
Read more

Bab 634

"Oh iya, malam ini kamu ada waktu luang? Kata Liana, dia ingin kita makan malam bersama, lokasinya sudah dikirimkan."Linda menunjukkan ponselnya kepada Josua.Josua hanya melirik sekilas, lalu mengerutkan kening, "Apakah ada orang lain?""Kata Liana, ada seorang pemegang saham dari Perusahaan Lewis. Sepertinya pemegang saham baru yang sebelumnya membeli saham Malik."Setelah mendengarnya, Josua langsung paham. Dia meraih tangan Linda dan berkata, "Kebetulan, malam ini aku juga ingin mengenalkanmu kepada dua orang."...Malam segera tiba.Liana dan Yohan tiba lebih awal. Sebagai tuan rumah, mereka tidak boleh membuat tamu menunggu.Yohan meminta pelayan menyajikan beberapa hidangan penutup dan jus buah terlebih dahulu. Liana mencicipi sedikit untuk mengganjal perut.Tidak lama kemudian, Linda dan Josua juga tiba.Sekarang mereka selalu datang berpasangan, pemandangan yang membuat hati Liana terasa hangat.Dua bersaudara itu duduk di sofa mengobrol, sementara kedua pria saling berpandan
Read more

Bab 635

Josua menundukkan pandangannya, kehilangan aura keras yang biasa ada padanya. Di hadapan Citra, dia seperti singa yang sudah dijinakkan."Ya, Nyonya."Nyonya?Liana terkejut mendengar sebutan itu. Dari pergaulannya selama ini, dia tahu bahwa Josua adalah orang yang sombong dan tidak mudah tunduk pada siapa pun. Namun, saat ini, sikapnya terhadap Citra justru sangat patuh.Meski dia tidak tahu detailnya, dia bisa menebak bahwa Citra adalah seseorang yang sangat dihormati.Yono yang berada di samping berkata dengan nada dingin, "Kamu sudah memikirkan bagaimana akan menjelaskannya pada Ayahku?"Josua menjawab, "Aku bisa menanggung akibatnya."Yono mengangguk, tidak mengatakan apa-apa lagi.Citra berkata lagi, "Beberapa tahun belakangan, sifat Bela makin nggak terkendali. Aku tahu dia memang menyusahkanmu, dan kalau ini bisa memberinya pelajaran, mungkin bukan hal buruk. Tapi Josua, kamu harus mengatur batasannya dengan baik. Meskipun aku nggak mempermasalahkan, aku nggak bisa menjamin bag
Read more

Bab 636

"Kamu yang membuatnya sendiri?" Liana kembali terkejut.Setelah tahu lebih banyak tentang Citra, dia memahami posisi Citra di dunia desain perhiasan dan juga makin mengerti betapa berharganya perhiasan yang dirancang dan dibuat langsung oleh tangannya.Liana merasa gelang di tangannya terasa berat.Linda, yang sebelumnya duduk tenang, tiba-tiba berdiri dan berkata, "Liana, temani aku ke kamar mandi.""Oh, baik."...Di kamar mandi.Linda berdiri di depan cermin, mencuci tangan dengan ekspresi penuh kekhawatiran."Kak, ada apa?" Liana sudah merasakan ada yang tidak beres dan khawatir jika kakaknya tidak enak badan.Suara air berhenti, Linda mengeringkan tangannya dengan tisu lalu menatap gelang di pergelangannya, dan mengerutkan kening. "Kamu pernah bertemu dengan Bu Citra?""Ya. Aku pernah bertemu dengannya sekali di kafe."Liana tidak menyembunyikan apa pun dari kakaknya, lalu menceritakan kejadian hari itu secara rinci.Setelah mendengar itu, Linda mengerutkan keningnya lebih dalam.
Read more

Bab 637

"Setelah minum obat, rasa sakitnya sudah hilang," kata Sherina, tapi Liana masih melihat ada yang tidak beres dari wajahnya."Minggu depan aku punya waktu. Nanti aku akan temani kamu ke rumah sakit."Sherina langsung meneteskan air mata, merasa terharu, lalu meraih tangan Liana, "Terima kasih banyak, Kak Liana."Liana merasa tidak nyaman dengan kedekatannya, dan menarik tangannya kembali. "Nggak perlu berterima kasih."Dari luar terdengar suara Yohan, "Liana?""Ya, aku datang," jawab Liana. Lalu dia berkata pada Sherina, "Aku pergi dulu, ya. Malam ini kami akan tidur dengan Nana. Kamu sudah bekerja keras siang ini, istirahatlah lebih awal.""Ya, aku akan rapikan tempat tidur Nana dulu, lalu tidur." Sherina berkata sambil membungkuk untuk merapikan tempat tidur bayi.Liana sedikit tersentuh melihatnya. Baru saja dia ingin mengatakan sesuatu, Yohan datang sambil menggendong Nana. "Mama Nana, kami sudah memanggilmu lama sekali, kenapa nggak datang juga?""Nggak ada apa-apa." Liana mengali
Read more

Bab 638

Namun, saat Liana bersiap menghadapi segala sesuatu, tiba-tiba terdengar suara aneh dari pintu, diikuti dengan suara "krek," seperti ada sesuatu yang jatuh ke lantai.Liana langsung menoleh dan melihat Sherina berdiri dengan wajah tercengang. Tangannya masih terangkat, matanya membelalak, menatap mereka dengan bingung.Pada saat itu, Liana merasa darahnya mendidih, sekujur tubuhnya terasa kaku seperti batu.Yohan bereaksi lebih cepat darinya. Saat pandangannya bertemu dengan Sherina, dia langsung menarik selimut dan menutupi tubuh Liana.Dengan alis berkerut, Yohan menatap Sherina. Suaranya terdengar ketus, "Belum pergi juga?!""...." Sherina terdiam beberapa saat, lalu berbalik dan berlari keluar dengan terburu-buru."Brak!" Pintu kamar ditutup dengan keras, membuat Nana yang tadinya tenang, tiba-tiba terkejut dan mulai menangis keras.Liana mendorong Yohan dan cepat-cepat pergi ke tempat tidur untuk menggendong anaknya dan menenangkannya.Yohan datang dan meletakkan selimut di bahuny
Read more

Bab 639

Ekspresi Widia tampak tidak biasa, dia melirik ke dalam ruangan dan berkata, "Tanya saja padanya."Liana masuk ke dalam ruangan dan melihat Sherina memeluk Nana, duduk di sofa dengan wajah masih basah oleh air mata. Dia menggigit bibir bawahnya dengan kencang, terlihat seperti baru saja melakukan kesalahan.Saat itu, Nana sudah tidak menangis lagi, dia terbaring tenang dalam pelukan Sherina.Begitu Liana mendekat, Sherina langsung berlutut di lantai sambil menangis, "Kak Liana, aku nggak sengaja menjatuhkan Nana!""Apa?" Liana terkejut dan segera mengambil Nana, tangannya sampai gemetar menahan sedih.Widia di sampingnya berkata, "Aku juga nggak tahu bagaimana dia bisa menjatuhkannya. Saat itu Nana sudah terlempar jauh, hampir saja kepalanya menghantam sudut dinding .... Untung selimutnya cukup tebal, jadi bisa sedikit menahan, kalau nggak ...."Mendengar kata-kata ini saja sudah membuat Liana sangat terkejut.Anak kecil pada usia ini sangat rapuh, terutama di bagian kepala. Jika benar
Read more

Bab 640

"Tidak bisa dijelaskan ...." Widia agak ragu dalam memilih kata-kata, dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya. "Pokoknya, kamu dan Pak Yohan harus lebih waspada, lagi pula dia orang luar. Masalah anak, harus lebih hati-hati."Liana melihat keluar jendela dengan tatapan mendalam. "Ya. Kejadian seperti hari ini nggak boleh sampai terjadi lagi!"....Setelah mengantar Liana pulang, Widia pergi.Ketika Liana masuk dengan anaknya, Sherina berdiri di pintu masuk, berusaha untuk memeluk Nana, tetapi Liana secara otomatis menghindar.Sherina terdiam sejenak, menarik tangannya kembali, lalu membungkuk dan mengambil sandal dari rak sepatu, meletakkannya di samping kaki Liana sambil diam.Melihat gerakan Sherina yang hati-hati, Liana merasa tidak enak. Dia memakai sandal dan masuk ke rumah, "Sudah diperiksa, Nana nggak apa-apa."Begitu Liana selesai bicara, air mata Sherina mulai turun.Sepertinya Sherina tidak bisa menangis dengan keras, bahkan suaranya pun tidak berani keluar. Air matanya jatuh
Read more
PREV
1
...
6263646566
...
96
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status