Share

Bab 632

Penulis: Esther
Bela tidak menyangka, Linda yang kelihatannya lemah lembut, ternyata bisa mengatakan hal-hal seperti itu, apalagi dalam keadaan sedang diancam dengan pisau. Ini membuatnya sangat kesal, "Baiklah, kalau kamu begitu tenang, aku akan membunuh pelayan rendah ini."

Sambil berkata begitu, dia membungkuk, dan langsung mencengkeram kerah belakang pelayan itu. Pisau buah di tangannya memantulkan cahaya yang dingin.

"Nona Bela, akan ada hukuman yang harus dibayar kalau kamu membunuh orang!"

Bela terhenti sejenak, lalu menyeringai dingin, "Kenapa? Apa kamu pikir aku nggak mampu membunuh seorang pelayan?"

Dia memang tidak bisa menyakiti Linda, tetapi kalau bisa membunuh orang di sekitarnya untuk melampiaskan kemarahan, itu juga pilihan yang cukup bagus.

Membunuh ayam untuk menakut-nakuti monyet, itu lebih efektif.

Linda menunjuk ke arah atas, "Di sini ada kamera pengintai di mana-mana. Kalau kamu membunuh seseorang, aku akan segera melaporkannya ke polisi. Nggak peduli siapa kamu, seberapa besar k
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 633

    Josua tidak menjawabnya, dia terus sibuk merawat luka di tangan Linda dengan cermatGerakannya sangat lembut.Mata Bela penuh dengan rasa iri. Dia berjalan mendekat, dengan sengaja mengulurkan tangannya tepat di depan Josua, "Tanganku juga terluka, kenapa kamu nggak memperhatikanku?"Sudar meliriknya sekilas dan tertawa, "Nona Bela, tanganmu cuma memerah sedikit, bahkan kulitnya pun nggak tergores. Apa itu bisa disebut terluka? Paling-paling itu karena kamu terlalu kuat saat memegang pisau buah. Lagi pula, kamu sendiri pelakunya. Meskipun benar-benar terluka, kamu nggak berhak untuk mengeluh."Bela menoleh dan menatap Sudar dengan tajam.Sudar mengangkat bahu dan tersenyum nakal.Bela tidak bisa berbuat apa-apa padanya, hanya bisa menahan kesal.Josua merasa terganggu, lalu menyingkirkan tangannya. "Bela, aku sudah memperingatkanmu. Sepertinya peringatan lisan nggak berarti apa-apa bagimu. Kalau begitu, kita perlu melakukan tindakan nyata. Sudar.""Ya, Kak Josua.""Bawa Nona Bela untuk

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 634

    "Oh iya, malam ini kamu ada waktu luang? Kata Liana, dia ingin kita makan malam bersama, lokasinya sudah dikirimkan."Linda menunjukkan ponselnya kepada Josua.Josua hanya melirik sekilas, lalu mengerutkan kening, "Apakah ada orang lain?""Kata Liana, ada seorang pemegang saham dari Perusahaan Lewis. Sepertinya pemegang saham baru yang sebelumnya membeli saham Malik."Setelah mendengarnya, Josua langsung paham. Dia meraih tangan Linda dan berkata, "Kebetulan, malam ini aku juga ingin mengenalkanmu kepada dua orang."...Malam segera tiba.Liana dan Yohan tiba lebih awal. Sebagai tuan rumah, mereka tidak boleh membuat tamu menunggu.Yohan meminta pelayan menyajikan beberapa hidangan penutup dan jus buah terlebih dahulu. Liana mencicipi sedikit untuk mengganjal perut.Tidak lama kemudian, Linda dan Josua juga tiba.Sekarang mereka selalu datang berpasangan, pemandangan yang membuat hati Liana terasa hangat.Dua bersaudara itu duduk di sofa mengobrol, sementara kedua pria saling berpandan

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 635

    Josua menundukkan pandangannya, kehilangan aura keras yang biasa ada padanya. Di hadapan Citra, dia seperti singa yang sudah dijinakkan."Ya, Nyonya."Nyonya?Liana terkejut mendengar sebutan itu. Dari pergaulannya selama ini, dia tahu bahwa Josua adalah orang yang sombong dan tidak mudah tunduk pada siapa pun. Namun, saat ini, sikapnya terhadap Citra justru sangat patuh.Meski dia tidak tahu detailnya, dia bisa menebak bahwa Citra adalah seseorang yang sangat dihormati.Yono yang berada di samping berkata dengan nada dingin, "Kamu sudah memikirkan bagaimana akan menjelaskannya pada Ayahku?"Josua menjawab, "Aku bisa menanggung akibatnya."Yono mengangguk, tidak mengatakan apa-apa lagi.Citra berkata lagi, "Beberapa tahun belakangan, sifat Bela makin nggak terkendali. Aku tahu dia memang menyusahkanmu, dan kalau ini bisa memberinya pelajaran, mungkin bukan hal buruk. Tapi Josua, kamu harus mengatur batasannya dengan baik. Meskipun aku nggak mempermasalahkan, aku nggak bisa menjamin bag

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 636

    "Kamu yang membuatnya sendiri?" Liana kembali terkejut.Setelah tahu lebih banyak tentang Citra, dia memahami posisi Citra di dunia desain perhiasan dan juga makin mengerti betapa berharganya perhiasan yang dirancang dan dibuat langsung oleh tangannya.Liana merasa gelang di tangannya terasa berat.Linda, yang sebelumnya duduk tenang, tiba-tiba berdiri dan berkata, "Liana, temani aku ke kamar mandi.""Oh, baik."...Di kamar mandi.Linda berdiri di depan cermin, mencuci tangan dengan ekspresi penuh kekhawatiran."Kak, ada apa?" Liana sudah merasakan ada yang tidak beres dan khawatir jika kakaknya tidak enak badan.Suara air berhenti, Linda mengeringkan tangannya dengan tisu lalu menatap gelang di pergelangannya, dan mengerutkan kening. "Kamu pernah bertemu dengan Bu Citra?""Ya. Aku pernah bertemu dengannya sekali di kafe."Liana tidak menyembunyikan apa pun dari kakaknya, lalu menceritakan kejadian hari itu secara rinci.Setelah mendengar itu, Linda mengerutkan keningnya lebih dalam.

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 637

    "Setelah minum obat, rasa sakitnya sudah hilang," kata Sherina, tapi Liana masih melihat ada yang tidak beres dari wajahnya."Minggu depan aku punya waktu. Nanti aku akan temani kamu ke rumah sakit."Sherina langsung meneteskan air mata, merasa terharu, lalu meraih tangan Liana, "Terima kasih banyak, Kak Liana."Liana merasa tidak nyaman dengan kedekatannya, dan menarik tangannya kembali. "Nggak perlu berterima kasih."Dari luar terdengar suara Yohan, "Liana?""Ya, aku datang," jawab Liana. Lalu dia berkata pada Sherina, "Aku pergi dulu, ya. Malam ini kami akan tidur dengan Nana. Kamu sudah bekerja keras siang ini, istirahatlah lebih awal.""Ya, aku akan rapikan tempat tidur Nana dulu, lalu tidur." Sherina berkata sambil membungkuk untuk merapikan tempat tidur bayi.Liana sedikit tersentuh melihatnya. Baru saja dia ingin mengatakan sesuatu, Yohan datang sambil menggendong Nana. "Mama Nana, kami sudah memanggilmu lama sekali, kenapa nggak datang juga?""Nggak ada apa-apa." Liana mengali

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 638

    Namun, saat Liana bersiap menghadapi segala sesuatu, tiba-tiba terdengar suara aneh dari pintu, diikuti dengan suara "krek," seperti ada sesuatu yang jatuh ke lantai.Liana langsung menoleh dan melihat Sherina berdiri dengan wajah tercengang. Tangannya masih terangkat, matanya membelalak, menatap mereka dengan bingung.Pada saat itu, Liana merasa darahnya mendidih, sekujur tubuhnya terasa kaku seperti batu.Yohan bereaksi lebih cepat darinya. Saat pandangannya bertemu dengan Sherina, dia langsung menarik selimut dan menutupi tubuh Liana.Dengan alis berkerut, Yohan menatap Sherina. Suaranya terdengar ketus, "Belum pergi juga?!""...." Sherina terdiam beberapa saat, lalu berbalik dan berlari keluar dengan terburu-buru."Brak!" Pintu kamar ditutup dengan keras, membuat Nana yang tadinya tenang, tiba-tiba terkejut dan mulai menangis keras.Liana mendorong Yohan dan cepat-cepat pergi ke tempat tidur untuk menggendong anaknya dan menenangkannya.Yohan datang dan meletakkan selimut di bahuny

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 639

    Ekspresi Widia tampak tidak biasa, dia melirik ke dalam ruangan dan berkata, "Tanya saja padanya."Liana masuk ke dalam ruangan dan melihat Sherina memeluk Nana, duduk di sofa dengan wajah masih basah oleh air mata. Dia menggigit bibir bawahnya dengan kencang, terlihat seperti baru saja melakukan kesalahan.Saat itu, Nana sudah tidak menangis lagi, dia terbaring tenang dalam pelukan Sherina.Begitu Liana mendekat, Sherina langsung berlutut di lantai sambil menangis, "Kak Liana, aku nggak sengaja menjatuhkan Nana!""Apa?" Liana terkejut dan segera mengambil Nana, tangannya sampai gemetar menahan sedih.Widia di sampingnya berkata, "Aku juga nggak tahu bagaimana dia bisa menjatuhkannya. Saat itu Nana sudah terlempar jauh, hampir saja kepalanya menghantam sudut dinding .... Untung selimutnya cukup tebal, jadi bisa sedikit menahan, kalau nggak ...."Mendengar kata-kata ini saja sudah membuat Liana sangat terkejut.Anak kecil pada usia ini sangat rapuh, terutama di bagian kepala. Jika benar

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 640

    "Tidak bisa dijelaskan ...." Widia agak ragu dalam memilih kata-kata, dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya. "Pokoknya, kamu dan Pak Yohan harus lebih waspada, lagi pula dia orang luar. Masalah anak, harus lebih hati-hati."Liana melihat keluar jendela dengan tatapan mendalam. "Ya. Kejadian seperti hari ini nggak boleh sampai terjadi lagi!"....Setelah mengantar Liana pulang, Widia pergi.Ketika Liana masuk dengan anaknya, Sherina berdiri di pintu masuk, berusaha untuk memeluk Nana, tetapi Liana secara otomatis menghindar.Sherina terdiam sejenak, menarik tangannya kembali, lalu membungkuk dan mengambil sandal dari rak sepatu, meletakkannya di samping kaki Liana sambil diam.Melihat gerakan Sherina yang hati-hati, Liana merasa tidak enak. Dia memakai sandal dan masuk ke rumah, "Sudah diperiksa, Nana nggak apa-apa."Begitu Liana selesai bicara, air mata Sherina mulai turun.Sepertinya Sherina tidak bisa menangis dengan keras, bahkan suaranya pun tidak berani keluar. Air matanya jatuh

Bab terbaru

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 960

    Hasan mengambil pena dan memegang pergelangan tangannya dengan punggung tangan, "Apa yang kamu lakukan?"Lusi menangis, "Hasan! Kamu sudah menikah denganku selama setahun, tapi kamu belum pernah menyentuhku! Apa aku nggak boleh mencari pria lain untuk hiburan? Aku tahu kamu dipaksa menikah, tapi kita sudah menikah. Bisakah kamu menghormatiku sebagai istrimu?"Hasan menunduk, "Kenapa kamu membicarakan hal ini sekarang?"Lusi menggelengkan kepalanya, mendekat untuk memeluknya lagi, dan memohon, "Kak Hasan, aku khilaf, jadi aku melakukan hal seperti itu. Maafkan aku kali ini? Selama kamu jadi suami yang baik, aku berjanji padamu, aku nggak akan pernah keluar dan main-main lagi."Hasan mengulurkan tangan dan melepaskan tangannya, "Nggak perlu. Aku sudah membalas kebaikan keluarga Halim.""Nggak, nggak! Hutangmu pada keluarga Halim nggak akan pernah terbayar seumur hidup! Aku nggak mau bercerai! Kak Hasan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku cuma nggak bisa menahannya. Aku juga seo

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 959

    ....Tiga hari kemudian.Liana, Yohan, Sudar dan Raisa naik ke pesawat.Hasan kembali ke kampung halamannya dan mengadakan pernikahan.Reno bergegas kembali dari tempat lain dan setelah mempelajari semuanya, dia menghela napas, "Kalian semua sangat nggak berperasaan. Kalian pergi melihat aurora dan nggak mengajakku?"Ratna berdiri di sampingnya dan berkata, "Mereka pergi melihat aurora berpasangan. Itu hal yang sangat romantis. Kenapa mereka harus mengajakmu yang jomblo? Kamu mau buat permintaan?"Reno tertawa tak berdaya, "Bu, kenapa ibu sekarang begitu padaku? Mudah buat cari menantu. Putramu memberi isyarat, mereka yang mau jadi menantumu sudah antri sangat panjang!"Ratna melambaikan tangannya, "Aku nggak mau yang lain, aku cuma mau Sinta.""....""Kalau kamu nggak bisa menikahi Sinta, kamu melajang saja seumur hidupmu.""....""Kamu sendiri saja, sebaiknya kamu sendiri saja, sendiri juga lumayan bagus.""...."Malam itu, Reno mengetahui kalau dia telah diblokir oleh Sinta.Dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 958

    "Nggak bisa," dia melambaikan tangannya, "Aku pusing sekali, aku nggak bisa berdiri. Aku akan tidur di sini."Sudar tidak memaksakannya. Dia menatapnya lama dan bertanya, "Bagaimana kalau aku menelepon pacarmu? Minta dia untuk menjemputmu?""Jangan!" teriak Raisa.Kata "pacar" benar-benar merupakan penghinaan besar baginya saat ini.Dia meringkuk dan bergumam pelan, "Aku nggak punya pacar lagi, aku putus ...."Suara musik terlalu keras dan Sudar tidak dapat mendengarnya.Namun, melihat bibir merah mudanya membuka dan menutup, dia penasaran dengan apa yang Raisa katakan, jadi dia berjongkok di depan sofa dan membungkuk untuk mendengarkan.Kali ini dia mendengar dengan jelas.Dia menyentuh wajah Raisa dengan jarinya dan berkata, "Putus?"Raisa setengah membuka matanya dan menatapnya terluka, "Ya."Sudar mengangkat alisnya, "Kenapa?""..." Raisa mengerucutkan bibirnya, tidak mau mengatakan apa pun.Sudar tersenyum dan berkata, "Kamu putus dengannya dan membuat dirimu seperti ini, nggak se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 957

    Bar itu dikelola oleh dua bawahannya, dan kebetulan mereka berdua juga mengenal Raisa.Mereka berdua memperhatikan Raisa sejak dia masuk dan mengamatinya.Raisa memesan dua gelas anggur, duduk di bilik, dan mulai minum.Seorang pria di dekatnya datang untuk memulai percakapan, tetapi dia memarahinya.Mengutuk dan mengumpat, dan dia mulai menangis lagi.Melihat ada yang tidak beres, kedua pria itu segera menelepon Sudar.....Sepuluh menit berlalu. Liana dan Yohan sedang duduk di dalam mobil, tetapi Raisa tidak keluar.Setelah menunggu satu menit lagi, Liana mengulurkan tangan untuk menarik pintu mobil, "Nggak bisa, aku harus masuk dan mencari Raisa. Dia perempuan, bagaimana kalau dia diganggu?"Yohan berkata, "Aku akan menemanimu."Sebelum keduanya turun dari mobil, mereka mendengar deru sepeda motor yang melaju dari ujung jalan. Dalam waktu sepuluh detik, sebuah sepeda motor berwarna hitam menerobos angin. Seperti kilat hitam, dan meninggalkan bayangan di malam yang kabur.Saat sampai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 956

    Raisa tumbuh dewasa dengan selalu dimanjakan oleh keluarganya, dan dia hanya pernah ditolak oleh Yohan.Semua orang di sekitarnya tahu perasaannya pada Hasan.Sekarang Hasan mau menikah dengan orang lain, ini adalah pukulan besar bagi Raisa.Tidak heran dia sangat sedih dan mendatangi mereka sambil menangis.Liana menghiburnya, "Jangan khawatir, Yohan akan menelepon dan mencari tahu apa yang terjadi. Hasan adalah bawahan Yohan, dan dia pasti akan mendengarkan Yohan."Kata-katanya sangat efektif. Setelah mendengar itu, Raisa perlahan-lahan berhenti menangis, "Tapi, Hasan pasti akan melakukan apa yang dia janjikan kepada orang lain. Apa dia benar-benar akan mendengarkan Kak Yohan?"Liana tidak bisa menjaminnya, tetapi dia ingin Yohan mencobanya.Mungkin saja ada rahasia lain.Mungkin saja Hasan bisa berubah pikiran.Mungkin saja.Sama seperti dia dan Yohan telah melalui begitu banyak hal di masa lalu, dan kesalahpahaman di tengah-tengah mereka sangat buruk, tetapi pada akhirnya semua aka

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 955

    Suara di seberang telepon sangat berisik, sementara di sisi Yansen sangat sunyi.Beberapa detik kemudian, Yansen memutuskan panggilan telepon itu.Dia mematikan ponselnya dan duduk sendiri di dalam mobil.Dia menunduk, memandang bunga tujuh warna yang kini menjadi spesimen di tangannya sambil tersenyum getir.Siapa yang menyangka, segala usahanya untuk mendapatkan bunga itu pada akhirnya malah membuat Josua yang menang?Yansen menyalakan mobilnya dan melaju kencang, menuju ke tepi pantai.Dia melemparkan bunga tujuh warna yang sangat berharga itu ke laut.Setelah melihat ombak mendorong botol itu menjauh dan perlahan tenggelam ke dasar laut, barulah Yansen berbalik dan pergi....Kabar tentang Linda dan Josua yang telah kembali rujuk tersebar sampai ke Kota Rogasa.Liana dan juga keluarga Reihano, semuanya senang mendengar kabar itu.Meskipun Ratna sempat agak keberatan, bagaimanapun juga, yang paling penting adalah kebahagiaan putrinya.Selain itu, dia juga tak bisa berkomentar banyak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 954

    Yansen menyerahkan tabung berisi bunga tujuh warna itu dengan wajah sedikit memerah. "Linda, sebelum berangkat, aku membuat sebuah janji. Kalau aku bisa melihat bunga tujuh warna lagi dan berhasil membawanya kembali, aku akan menyatakan cinta kepada orang yang kusukai."Linda tertegun.Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Yansen sudah mengeluarkan sebuah cincin berlian, lalu berlutut dengan satu kaki di hadapannya. "Linda, aku menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah menyukaimu. Hanya saja karena berbagai alasan, aku selalu ragu untuk mengatakannya. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Apakah kamu mau menikah denganku?""...."Situasi yang tiba-tiba ini membuat Linda bingung.Entah bagaimana, beberapa orang yang lewat mulai berkumpul dan bertepuk tangan sambil bersorak, "Terima dia, terima dia, terima dia ....""Aku ...." Linda tidak ingin mempermalukan Yansen, tetapi ...."Maaf, Yansen. Aku nggak bisa menerima pernyataan cintamu."Yansen tertegun.Linda berkata, "Seb

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 953

    Linda tahu bahwa Josua sedang mencoba menghiburnya. Padahal biasanya Josua sangat tahan sakit, tapi barusan dia tidak tahan lagi dan mengerang kesakitan ...."Sudahlah, cepat berbaring saja, jangan sampai lukamu terbuka lagi."Lengan Josua melingkari pinggang ramping Linda, menariknya ke dalam pelukannya dan mereka berbaring bersama di tempat tidur, "Temani aku berbaring."Karena insiden barusan, Linda tidak berani bergerak sembarangan, dan hanya berbaring diam dalam pelukan Josua.Tidak lama kemudian, keduanya tertidur....Linda merawat Josua di hotel selama dua hari, dan lukanya perlahan-lahan mulai membaik.Hari itu, ketika mereka sedang makan, seseorang datang melaporkan bahwa Yansen datang mencari Linda, dan sekarang dia sedang menunggu di lobi hotel.Linda meletakkan sendoknya, "Aku akan pergi sebentar."Saat dia baru saja bangkit, Josua langsung menarik lengannya dan berkata dengan wajah serius, "Nggak boleh pergi.""Dia mungkin ingin bicara denganku. Selain itu, saat di gunung

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 952

    Potongan kain berlumuran darah dan bola kapas berserakan begitu saja di lantai, bercak-bercak darahnya hampir mengering.Linda berjalan mendekati tempat tidur, dan tiba-tiba lututnya lemas. "Bruk" Dia pun jatuh terduduk.Linda meraih tangan yang terkulai di tepi ranjang dan menggenggamnya erat. "Josua, bukankah kamu belum minta maaf padaku? Bagaimana bisa kamu pergi selamanya?"Dengan tangan gemetar, dia membuka kain yang menutupi wajah Josua yang pucat tanpa darah. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan lagi.Linda bersandar di tepi tempat tidur, menangis tersedu-sedu dengan hati yang hancur."Josua, dasar bodoh! Kamu nggak menepati janji! Katanya kamu akan membujukku!""Aku bahkan belum sempat memaafkanmu, bagaimana bisa kamu pergi duluan?""Hidup kembali! Aku ingin kamu hidup lagi! Huhuhu ...."Linda menangis dengan sedih sekali, sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang tadi berdiri di sekitarnya telah diam-diam pergi. Sementara pria yang terbaring di tempat tidur,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status