“Terpaksa aku harus baik-baikin kamu, Babangs ...” Yolla tersenyum sinis sembari mengemudi. “Biar gimanapun, ada sedikit hak kamu di setiap hal yang aku miliki sekarang ....”Sari menatap Byanz yang baru saja mengantar Yolla kembali ke mobilnya.“Sikap Bu Yolla sudah jauh lebih baik,” komentar Sari sambil mengembangkan senyumnya. “Semoga dia bisa terus seperti itu sampai akhirnya kalian jadi suami istri.”Byanz hanya tersenyum, tidak tahu harus menanggapi bagaimana.“Kira-kira Bu Yolla bersedia tinggal di sini tidak, ya?” tanya Sari, bergantian memandang Byanz dan Ramzy.“Ibu nggak perlu mikir kejauhan,” sahut Byanz buru-buru. “Aku sama Bu Yolla kan masih tunangan, keputusan finalnya tergantung bagaimana kami berdua menjalani masa-masa pertunangan ini.”Ramzy meletakkan tangannya dia atas pundak Byanz.“Ayah nggak masalah kamu bejdodoh sama siapa saja, asalkan dia wanita baik-baik yang bisa menerima kamu apa adanya,” katanya sungguh-sungguh.“Semoga,
Baca selengkapnya