Waktu sudah menunjuk angka tujuh pagi. Rupanya, permainan yang memakan waktu hampir dua jam lamanya itu membuat keduanya lelah.Hanya bermain sekali, dan langsung tertidur dengan pulas di atas tempat tidur. Setelah Sagara memindahkan Hanna yang tadinya tertidur di sofa."Morning!" sapa Sagara kemudian mengecup bibir singkat istrinya itu.Tubuh Hanna menggeliat kemudian merenggangkan otot-otot yang terasa pegal ia rasakan."Morning!" balasnya kemudian. Setelahnya, ia memeluk sang suami. Lalu, melihat sang anak yang masih terlelap dalam tidurnya. "Rivano. Kalau udah gede, tidurnya jangan keseringan, yaa."Sagara lantas terkekeh mendengarnya. "Namanya juga masih bayi. Kerjaannya, kalau nggak tidur terus, yaa nyusu. Udah, itu doang. Emangnya mau kamu suruh apa, heum?"Hanna menggelengkan kepalanya kemudian menggeliat kembali. "Selalu rontok tubuhku, selepas dihantam bertubi-tubi oleh kamu.""Nanti juga kembali fresh. Seperti yang sudah-sudah." Sagara mengecup kening sang istri.Kemudian b
Read more