Perempuan itu mengambilnya. Kemudian membuka sertipikat tersebut dan memang benar ... nama Hanna-lah yang tercantum di dalam sertipikat rumah tersebut."Sagara!" ucapnya dengan mulut menganga.Sagara menerbitkan senyumnya. "All for you, Hanna. Ingat, semua janji yang pernah aku ucapkan ke kamu. Satu persatu akan aku wujudkan." Sagara mengusap rambut sang istri. "Jangan merasa aneh seperti itu. Kamu sudah tau, siapa aku kini. Bahkan, hampir seluruh Indonesia bahkan Asia dan juga Eropa tau, siapa aku. Lebih tepatnya sih, desain yang aku buat. Aku dikenal banyak orang karena hobiku. Dan itu semua, mengantarkan aku pada kesuksesan yang luar biasa ini. Namun, tidak akan bisa seperti ini jika bukan karena menginginkan kamu agar tetap menjadi istriku."Berjuang, mempertahankan kamu dari papa kamu yang tidak pernah mau memberi restu untukku. Hanya karena aku jatuh, dia melihatku hanya sebelah mata. Cukup sakit, dan membuat aku rasanya ingin membunuhnya dengan tanganku s
Baca selengkapnya