Sagara menghela napasnya dengan pelan, kemudian menatap mertuanya yang tengah menundukkan kepalanya. Duduk di ruang interogasi bersama dengan Damar disampingnya."Entah kenapa dia bisa mengambil keputusan untuk menculik Hanna, hanya karena ingin bertemu denganku," ucapnya dengan pelan.Hanna menggenggam tangan sang suami. "Kita tunggu prosesnya saja, yaa."Sagara menganggukkan kepalanya kemudian mengulas senyumnya. "Iya, Hanna."Kemudian, Adit beserta Sagara masuk ke dalam ruang investigasi. Menghampiri Krisna dan Damar yang tengah menunggu kedatangannya."Selamat pagi, Pak Sagara, Pak Adit. Silakan duduk!" ucap kepala kepolisian kepada kedua lelaki tersebut.Sagara dan Adit duduk di samping Damar dan Krisna. Mata Sagara terus menatap Krisna dengan penuh kebingungan. Entah apa yang harus dia lakukan agar status hukum Krisna tak jadi menjadi tersangka. Harus mencabut laporan tersebut, dan Damar pun bisa terbebas dari hukuman tentang penculika
Baca selengkapnya