All Chapters of Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa: Chapter 141 - Chapter 150

357 Chapters

BAB 141 : Seseorang Dengan Kebencian

“Hey apa nih?!” Kedua mata Jeanne melebar saat melihat dua lelaki yang berdiri di depan pintu apartemen yang akan ia tuju.Sungguh, ia terkejut. Begitu tiba di apartemen dan di depan unit yang disebutkan Arion melalui pesan teks, ia mendapati kedua orang sangar ini ada di depan pintu.“Apa aku salah tempat yah?” Jeanne bergumam lalu membuka lagi pesan dari Arion. “Ini unit 1016. Benar.”Gadis itu melirik pada dua lelaki bertubuh besar tegap itu. “Apa ini… unit 1016?” Kalimat retoris Jeanne hanya untuk membuka percakapan dirinya dengan para lelaki tampak sangar tersebut.“Kau siapa? Ada perlu apa?” Salah satu dari kedua orang itu bertanya datar dengan suara yang cukup membuat Jeanne urung maju, karena takut.“Aku.. teman Elara. Arion memintaku datang untuk menemani--”“Oh Nona! Maafkan kami, silakan masuk!”Belum sempat Jeanne menuntaskan kalimat penjelasannya, kedua orang itu tampak terkesiap begitu mendengar nama Arion keluar dari mu
Read more

BAB 142 : Terlalu Mengagetkan

“Jadi Arion bilang, itu baru calon? Belum benar-benar menjadi tunangan?”Elara mengangguk pelan, menjawab cecaran pertanyaan Jeanne sedari tadi.“Jadi apa masalahnya? Itu baru calon, Sayang! Calon. Baru. Mau. Akan. Itu pun kalau jadi dan kalau Arion nya mau. Kau bilang tadi, Arion mengatakan tidak mau?”“Ya. Dia bilang karena kami sudah menikah. Karena dia telah menikah denganku.”“Ya memang seharusnya begitu. Lalu?” Jeanne mengernyit.“Jika kami belum atau tidak menikah, apakah itu berarti dia akan bertunangan dengan perempuan itu?” keluh Elara.Jeanne yang mendengarnya, memiringkan kepala. “Memang kau berharap apa?”“Apa?” Kepala Elara terangkat lalu menggeleng lemah. “Tidak, aku tidak berharap apa-apa.”“Masa?”“Ah, aku tahu!” cetus Jeanne lagi dengan suara keras. “Kau berharap mendengar ‘aku tidak menerima pertunangan itu, karena aku mencintaimu’! Iya kan?”“Kau gila.”“Aku gila, tapi aku benar,” dengkus Jeanne sambil mencibir.Elara menggigit bibirnya --menampik perkataan ngawur J
Read more

Catatan Author

Dear all ReeFellows teman setia Elara dan Arion,Author mo curhat yang dikit lebay nih yah…Author terkaget-kaget saat cek GEMS* dari kalian semua, itu melimpah dan saling susul menyusul.Terima kasih banget Author ucapkan. Hadiah GEMS kalian Author terima sebagai bentuk apresiasi dan dukungan luar biasa dari kalian.Saking terharunya, kemarin Author pun langsung semangad menulis sampe lupa waktu *neguk kopiMeski linu, pantat panas dan sedikit sakit pinggang kebanyakan duduk berjam-jam di depan laptop, tapi demi membalas apresiasi kalian, Author rela.. #AhiiwwAlhasil, untuk kalian kesayangan Author, 5 bab hari ini on the go!. #Yeaayy!!Pokoknya, gitu deh. ^,^So…. Thank You So Much dan Enjoy 5 Bab kalian spesial hari ini!!==== * * * ===Buat yang belum tahu apa itu Gem di GoodNovel;*GEMS (yang bergambar berlian biru itu tuuh) diberikan untuk buku yang kalian baca, saat kalian menekan “VOTE” di kanan bawah setiap Bab/Chapter berdampingan dengan kolom “Komentar”. Bagaimana cara mem
Read more

BAB 143 : Jejak Masa Lalu Sang Pengawal

“Kami mendeteksi pergerakan orang itu masuk ke Nevada, Tuan. Namun kami kehilangan jejak setelah dari sana. Orang itu sepertinya menyadari telah diikuti.”Arion bergeming. Kedua kelopak mata itu menurun dengan tubuh bersantai ke belakang. Namun berbanding terbalik dengan itu, kedua tanga Arion mengepal erat.Bertahun-tahun sudah, ia mencari orang itu. Tidak pernah satu kali pun terdeteksi keberadaannya.Saat ini, ia mendapat petunjuk keberadaan orang itu. Tentu saja, ia tidak boleh kehilangan jejaknya lagi.Max menoleh sesaat untuk memperhatikan ekspresi Tuan-nya, lalu berkata pada anak buahnya yang berdiri di seberang mereka. “Terus pantau dan kerahkan beberapa orang yang berada di Nevada dan jalur penghubung darat di empat titik.”Anak buah Arion mengangguk takzim. “Baik Bos.”Max memberikan isyarat tangan dan membiarkan bawahannya itu keluar ruangan.Ia dan juga Tuan-nya kini tengah berada di San Bernardino.Pusat pemantauan terlengkap dan tercanggih, Arion tempatkan di markasnya ya
Read more

BAB 144 : Grand Haven

“Sebelah sini, Nona Goldwin,” Kepala Pelayan merentangkan sebelah tangan sebelum ia memimpin jalan bagi Isabelle Goldwin ke satu ruangan.Isabelle mengedarkan pandangan dan mengagumi setiap sudut bangunan megah serupa mansion itu.Langit-langit yang tinggi dengan ukiran rumit dan chandelier megah menghiasinya. Kaca-kaca tinggi dengan dinding perpaduan warna putih dan emas yang terlihat mewah.Jantung Isabelle berdetak kagum melihat segala kemegahan yang tersaji sejak pertama matanya menangkap pemandangan di gerbang depan.Semua sajian kemewahan serta kemegahan tersebut, memang pantas diwakili oleh sebutan ‘Grand Haven’ yang dipilih dan digunakan sebagai nama mansion tempat tinggal keluarga Ellworth ini.Butuh sekian menit untuk tiba di lobi depan dan beberapa menit lainnya, untuk masuk lebih ke dalam.Sungguh, ia bisa membayangkan kelak akan menjadi Nyonya dari kediaman megah ini.Semua yang ada di mansion tersebut tidak bisa tidak membuat Isabelle membayangkan betapa indahnya menjadi
Read more

BAB 145 : Awal Juli Dan Bayang-Bayang Buruk

Membutuhkan waktu sekitar enam jam setengah untuk kembali ke Hillsborough dari San Bernardino.Arion melonggarkan dasi dengan tangan kiri, lalu menyandarkan tubuh ke belakang. Memandangi jalan mulai temaram dan terlihat sepi.Ini adalah bulan Juli, suhu siang hari mencapai dua puluh empat derajat celcius --tidak sejuk, namun juga tidak terlalu panas, sementara di malam hari akan bekisar delapan belas derajat celcius.Amerika memang memiliki suhu yang bervariasi karena ukuran dan topografinya yang beragam. Setiap negara bagian memiliki karakteristik iklim yang berbeda.Iklim di bagian barat seperti California ini, terdapat iklim Mediterania dengan musim panas yang hangat dan kering serta musim dingin yang sejuk dan basah.Karena itu, meskipun bulan ini masuk pada musim panas, namun siang hari terasa masih cukup hangat dan tidak terik seperti di wilayah lain.Musim panas selalu menjadi bayang-bayang gelap bagi Arion, karena pada musim panas --tepatnya pada minggu awal bulan Juli, ia dan
Read more

BAB 146 : Yang Telah Pulang

Elara menatap jam duduk di atas nakas.Ia telah membereskan semua bungkus atau kemasan kosong bekas dirinya dan Jeanne sejak sore tadi.Jeanne makan siang di tempat Elara dengan memesan makanan dari luar. Elara bahkan memesan dan memberikan bagian juga pada kedua anak buah Arion yang berjaga di luar.Gadis bermanik zamrud itu juga menawarkan keduanya masuk, namun dengan sangat cepat mereka menolak dan terlihat gugup.Tidak ada satu pun dari mereka yang bahkan memikirkan tawaran Elara itu dan hanya langsung menolak mentah-mentah gadis itu.Elara hanya mendapat kesan, bahwa keduanya teramat takut pada Arion dan tidak berani melewati batas dengan berada dalam satu ruang tertutup dengan dirinya.Gadis itu menghela napas.Makan malam pun baru ia pesankan untuk kedua penjaga tersebut, sementara dirinya sendiri tidak makan apapun malam ini.Ia sungguh tidak berselera.Makan siang tadi pun, ia hanya melakukannya karena ada Jeanne dan Jeanne yang bersikeras agar dirinya makan.Elara mengesah la
Read more

BAB 147 : Menenangkan Mimpi Buruk

“Kau… pulang.” Elara melontarkan kata-kata retoris itu, untuk membuyarkan momen canggung di antara dirinya dan Arion yang sejak tadi hanya berdiri dan saling berdiam.“Hm.”Arion terlihat mengangguk kecil lalu berjalan mendekat, membuat napas Elara tertahan saat tubuh pria tampan itu kian mendekat.Ada debar tak diundang yang mengetuk kuat di dadanya.Ia selalu tidak bisa menebak, tindakan apa yang akan dilakukan oleh pria itu. Semua gerakannya terlalu tiba-tiba. Semua gerakannya selalu mencipta debar yang tak terduga.Napas Elara kian tertahan saat Arion bergerak semakin dekat, namun ia tertegun di tempat saat pria itu ternyata hanya melewatinya saja.Elara berdiri kaku kemudian sedikit menggeser tubuh, untuk mengetahui apa yang dilakukan Arion.Pria itu ternyata mengambil gelas dan menuang air ke dalamnya. Ia meneguk habis air itu lalu berbalik dan membuat Elara kembali terkesiap.Napasnya lagi-lagi tertahan saat melihat pergerakan Arion yang mendekat dan ia kembali tertegun, karena
Read more

BAB 148 : Bukan Mimpi

Jantung Elara bagai terhenti dari detakan, tatkala ia mendapati kelopak mata pria itu telah membuka, disertai iris kelabu yang menatap Elara dengan sangat dalam.“Kau… bangun?” Elara menggigit bibirnya, gugup.Dadanya sudah berdebar hebat-- sisa terkejut, ditambah rasa aneh yang tiba-tiba menguasai tubuhnya.“El--” Bibir Arion membelah. “Maaf--”“Tidak perlu minta maaf,” Elara membalas dengan berbisik.“Maaf… Ella…” Kemudian kelopak mata Arion kembali menutup.Gadis bermanik zamrud itu terpasak diri di sana dengan tatapan lurus melekat pada wajah Arion.‘Ella?’Ia tidak mengerjap dengan iris matanya seketika bergetar, saat satu ingatan singgah.‘Tunggu dulu di sini Ella. Aku akan memesan.’Satu kalimat yang membuat Elara menoleh, saat di suatu coffee shop saat ia berbelanja dengan Jeanne.Kata ‘Ella’ memang membuatnya tertarik --Arion mengigaukan nama itu saat sebelumnya.Saat berpaling itulah, Elara melihat pria yang menindasnya, bersama…. Nona Goldwin.Ya. Isabelle Goldwin.“Jadi… E
Read more

BAB 149 : Dibuntuti

“Bisakah kau duduk? Aku ingin bicara.” Akhirnya suara Elara yang mengudara.Meski itu terasa sedikit canggung, Arion mematuhi dan bergerak kembali ke meja pantri dan menarik kursi di seberang Elara.“Bicara apa?” Ketegangan mulai menyelimuti seluruh tubuh Arion.Melihat wajah tanpa ekspresi dan nada datar yang dari tadi keluar dari bibir manis Elara, membuat pria itu menarik napas panjang diam-diam untuk mengusir rasa cemas yang tiba-tiba hadir.“Aku telah berpikir semalaman tadi,” Elara membuka pembahasan setelah sama-sama menarik napas dalam dan panjang secara diam-diam. “Soal kita.”Kedua mata Arion langsung memicing waspada. “Soal kita yang mana?”“Kita dan pernikahan ini.”Tubuh Arion kian menegang. “Ya. Lalu kenapa dengan pernikahan ini?”“Apa kau memang mau meneruskan pernikahan ini?”Kedua alis Arion menukik, saat ia menjawab cepat dan tegas, “Ya.”“Kalau begitu, jawab pertanyaanku yang lainnya.” Elara menatap lekat Arion. “Apa kau tidak ingin menikahi Nona Goldwin?”“Tidak,”
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
36
DMCA.com Protection Status