"Ibu? ada apa, Bu, malam-malam begini ke rumah Janah, tumben? mana hujan lagi, " tanyaku datar, menutupi rasa gugup yang saat ini kurasakan. "Apakah tadi, ada bapak mertuamu ke sini, Janah? " tanyanya to the points. Degh ...'Bagaimana ini? bisa gawat kalau, ibu mertua memeriksa kedalam rumah,' batinku. "Janah," bentak Ibu, membuyarkan lamunanku. "Iya, Bu! Tadi bapak datang ke sini sebentar, untuk memberikan lauk kepadaku. Tapi setelah itu, Janah minta bapak segera pulang, karena Janah tidak enak sama tetangga, Bu. Soalnya di rumah sedang tidak ada, Bang Herman sekarang, " kilahku, aku harus bersikap biasa saja, agar ibu mertuaku tidak menaruh curiga padaku. "Lalu, kemana dia, pergi? sampai jam segini, belum pulang juga ke rumah, mana hujan lagi, dasar bandot tua!" Gerutu Ibu, sambil ngeluyur pergi dari halaman rumahku.'Dasar, mertua tak ada akhlak. Gak suaminya, gak istrinya sama-sama tidak bisa menghargai aku sebagai menantu, tak ada salam atau apapun yang dia ucapkan, tak uba
Terakhir Diperbarui : 2024-04-20 Baca selengkapnya