“Mayla terpaku sambil berpikir. “Apa-apaan ini? Kenapa wanita sialan itu masih berkeliaran bebas di sin —”“Sayang.” Mayla segera menoleh. Dia mendapati Windraya sudah berdiri gagah sambil menatapnya lekat. “Hai, Mas.” Wanita cantik itu tersenyum, meskipun sedikit dipaksakan. “Dari mana?” tanya Windraya, seraya berjalan mendekat. Dia menatap Mayla penuh selidik. “Um, aku … tiba-tiba Rania menghubungi dan mengajak bertemu. Ada hal penting yang harus kami bahas. Masalah pekerjaan,” jelas Mayla berbohong. Windraya mengangguk samar. Namun, dia belum mengalihkan perhatian dari sang istri, yang tampak salah tingkah. Pemilik Win’s Aerospace System tersebut seperti mencium sesuatu yang tak beres dari wanita itu.Windraya makin mendekat. Namun, Mayla justru segera mundur, seakan menghindarinya."Kenapa, Mas? Kamu agak ---"“Aku seperti mencium aroma parfume —”“Parfume seorang pria?” sela Mayla segera, lalu tersenyum.”Astaga, Mas. Penciumanmu benar-benar tajam,” ujarnya, seraya bertepuk ta
Baca selengkapnya