“Apa maksudmu dengan jatah lebih?” tanya Windraya, seraya memicingkan mata. “Seperti yang kamu dengar, Mas. Aku ingin mengubah jadwal yang sudah disepakati,” jawab Mayla, lugas. Windraya tak segera menanggapi. Ditatapnya wanita cantik yang sudah menjadi teman hidup selama dua tahun. Windraya berusaha memahami kecemburuan sang istri karena dirinya terlalu dekat dengan Ranum. “Apa kamu sangat cemburu, Sayang?” tanya pria itu lagi, datar Bukannya menjawab, Mayla justru tersenyum sinis. “Bagaimanapun juga, aku hanya wanita biasa. Rasanya begitu berat melihatmu bermesraan dengan wanita lain.” Windraya menggumam pelan tanpa mengatakan apa pun. Tiba-tiba, ada perasaan berbeda dalam hatinya. Sesuatu yang sulit dijabarkan dengan kata-kata. “Bagaimana, Mas? Kuharap, kamu tidak ada masalah dengan permintaanku tadi,” ucap Mayla lagi, diiringi senyum. Setitik rasa percaya diri kembali muncul, dalam hati wanita dua puluh lima tahun tersebut. Windraya mengangguk samar. “Tak masalah,” ujar
Read more