หน้าหลัก / Rumah Tangga / Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir / บทที่ 181 - บทที่ 190

บททั้งหมดของ Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir: บทที่ 181 - บทที่ 190

285

Bab 181

Di masion ini semua tempat tampak begitu indah dan sempurna. Namun taman belakang inilah tempat yang menjadi favorit dan memberikan ketenangan bagi Eliza. Aroma wangi bunga mawar tercium dari tempat duduknya. Ia juga melihat keindahan bunga mawar yang selalu bermekaran setiap pagi. "Eliza!""Eliza!"Entah sudah berapa kali pria itu memanggilnya namun Eliza sedikit pun tidak mendengarkan. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri. Kenangan ketika meninggalkan rumah Sandy masih terbayang jelas di ingatannya. Dulu ia sempat berpikir, mungkin setelah pergi dari Sandy hidupnya akan menderita. Karena harus berjuang di kota besar ini seorang diri. Namun ternyata apa yang ditakutkan tidak terjadi. Eliza justru berjumpa dengan malaikat tak bersayap nya. Seorang bayi mungil yang lahir dengan bobot tubuh 1,5 kg. Bayangan ketika Ibnu masih ada terlihat segar di pandangnya. Wajah sang pangeran kecil sangat tampan dengan tubuh bulatnya. Pipi yang gembul, bibir kecil berwarna merah, begitu sangat mengge
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-27
อ่านเพิ่มเติม

Bab 182

Eliza mengecek berkas yang disiapkan pengacara Edwin. "Semua bukti perselingkuhan saudara Sandy dan saudari Mirna sudah saya lampirkan. Termasuk pesan chat serta foto dan video perselingkuhan mereka sebelum menikah secara siri. Saya juga melampirkan pesan chat dari Mama mertua serta kakak-kakak ipar Nona Eliza." Pengacara Edwin menjelaskan. Eliza tersenyum melihat bukti-bukti yang sudah di siapkan pengacara Edwin."Terima kasih Pak Erwin, biasanya kalau bukti lengkap seperti ini berapa lama menunggu persidangan?""Jika perceraian karena perselingkuhan apalagi sampai menghamili serta menikah dengan selingkuhan, proses sangat cepat," jawab pengacara Edwin dengan yakin."Biasanya berapa lama menunggu?" Tanya Eliza yang sudah tidak sabar menunggu status janda."Tergantung pengadilan, biasanya 3 sampai 10 hari." "Kalau kasus seperti ini, berarti tidak ada mediasi sebelum perceraian kan pak?" Eliza sangat malas berjumpa dengan Sandy, apa lagi jika harus mediasi. Karena diantar mereka tid
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-27
อ่านเพิ่มเติม

Bab 183

Masalah seakan tidak pernah ada habisnya menghampirinya. Masalah 1 belum selesai dan sekarang datang lagi masalah yang baru. Sandy memijat kepalanya yang begitu sangat pusing dan bahkan seakan ingin meledak. Sedangkan Mirna hanya bisa menangis ketika dijadikan sebagai olok-olok di perusahaan mereka. Tersebarnya video Wati beserta Tia dan Tina yang memukuli seorang perempuan yang dikatakan menantunya tentu membuat heboh perusahaan tempat mereka bekerja. Apalagi pemecatan Tina dan Tia sudah dikonfirmasi oleh perusahaan. Semua orang tahu bahwa Sandy, anak laki-laki satu-satunya. Dan istri, Sandy adalah Mirna. Lalu siapa wanita yang menjadi korban penganiayaan Wati beserta kedua anak perempuannya itu?[Nggak nyangka ternyata si Sandy punya istri dua.] Ridwan [Mukanya baik, ternyata Suh.] Ani[Si Mirna yang terlihat begitu sangat anggun, dan berwibawa ternyata seorang pelakor.][Murahan sekali si Mirna sampai rebut suami orang. Si Mirna sudah hamil dulu nikah. Masak iya baru nikah 6 b
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-27
อ่านเพิ่มเติม

Bab 184

"Bisakah kau diam?" Bentak Sandy. Sikap Mirna yang seperti ini membuat emosinya tak terkendalikan. Apa yang terjadi semua karena salahnya. Jika ada yang harus disalahkan maka dialah orangnya. Jika sejak awal dia melindungi Eliza, Mama beserta kedua kakaknya tidak akan memukuli, menghina dan merendahkan Eliza seperti ini. Dengan begitu kejadian ini tidak akan pernah terjadi. Jika sandy bisa menjaga hati dan juga cintanya hanya untuk Eliza, maka tidak akan ada perselingkuhan. Tidak akan ada poligami. Dan tidak akan ada yang tersakiti. Ia mencintai Eliza namun dia juga yang telah menghancurkan hati istri pertamanya itu. Sandi juga yang menjadi penyebab kematian anaknya. Jika waktu itu dia tidak memberikan handphone jadul untuk Eliza agar istrinya itu tidak tahu perbuatannya di belakang, Ibnu pasti masih hidup.. Andaikan dulu Jika dia tidak mendengarkan perkataan Wati dan memberikan Eliza handphone Android kekinian pasti anaknya bisa hidup. Karena tidak perlu Eliza melarikannya ke rum
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-28
อ่านเพิ่มเติม

Bab 185

"Sampai kapanpun aku tidak akan terima jika Papa menikah lagi." Mata Tina merah menahan emosi."Perempuan murahan itu pasti mau kejar harta papa." Tampak jelas sorot mata Tia penuh demam setiap kali mengingat Lusi. Bagaimana mungkin perempuan itu bisa menggoda papanya. "Pantas saja papa ceraikan mama, ternyata papa mau menikah dengan perempuan seperti itu. Papa menuduh mama selingkuh padahal dia sendiri yang telah selingkuh." Tina mengepalkan tangannya. Jika tidak sedang di dalam tahanan seperti ini, pasti ia sudah memberikan pelajaran berharga untuk calon mama tirinya itu. "Jika aku keluar dari sini, aku akan membuat perempuan itu menderita. Dia akan merasakan seperti apa Eliza kita perlukan," sumpah Tia. Ia tidak akan rela jika harta Marwan dikuasai Lusi yang merupakan istri kedua Marwan. Harta Marwan hanya untuk anak-anaknya, dari istri pertama. Sedangkan istri kedua tidak memiliki hak sama sekali. Bagi mereka istri kedua Marwan hanya hama yang harus di singkirkan."Bagaimana j
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-28
อ่านเพิ่มเติม

Bab 186

l"Mama sebenarnya apa yang terjadi?" Tia langsung bertanya kepada Wati. "Ada yang berniat jahat sama mama." Wati berkata dengan wajah pucat. "Apa Mama ingat orangnya?" Tina sangat marah mendengar perkataan Wati. Ia berniat memberikan pelajaran kepada orang tersebut.Wati anggukkan kepalanya. "Sebaiknya kita tidak usah mencari masalah dengan mereka, mereka sangat kuat." "Baiklah, tapi kasih tahu kami siapa orangnya," desak Tia. "Mereka bertiga." Wati menunjuk ketiga narapidana yang telah mengerjainya. Aneh sekali memang, dia dibuat sampai pingsan namun tidak terbukti mendapatkan penganiayaan. Ternyata narapidana itu sangat pintar. Yang jadi pertanyaan dari mana mereka dapat alat tersebut? Ketiga narapidana itu tersenyum sinis memandang Wati, Tia dan juga Tina. "Hei nenek tua, ini hanya peringatan ya. Selanjutnya jaga sikap bila bertemu dengan kami. Tidak terkecuali kalian berdua."Ketiga wanita itu tertawa ngakak sambil memandang Wati. Wanita yang menjadi bos di antara napi itu m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-28
อ่านเพิ่มเติม

Bab 187

Wati benar-benar kesal mendengar perkataan anaknya. "Perempuan murahan itu hanya ingin mengejar harta. Demi harta dia mau menikah dengan Marwan yang tua dan juga lumpuh."Belum selesai Wati berbicara, perkataannya langsung dipotong Tina. "Mama salah, Papa tidak lumpuh. Papa sudah sehat bahkan dia sudah berjalan dengan gagahnya. Jika mama bertemu dengan papa, mama akan lihat Papa jauh lebih tampan dan tampak lebih mudah. Wajah Papa juga berseri-seri ma"Wati merasakan dadanya panas seperti terbakar ketika mendengar perkataan dari anaknya. Rasa cemburu kini merambah dihatinya hingga dadanya terasa sesak. "Dia pasti bohong," Wati membantah pernyataan dari anaknya. "Kami lihat sendiri, Papa berjalan dengan sehat. Sepertinya ketika Papa menceraikan Mama, dia sudah sembuh total. Papa hanya berpura-pura lumpuh agar Mama tidak keberatan diceraikannya." Tubuh Wati menegang mendengar pernyataan dari Tia. Jika memang seperti itu berarti Marwan sudah menipunya."Kalian tidak berbohong?" "Ya
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-29
อ่านเพิ่มเติม

Bab 188

"Pasti seru sekali kalau mami punya cucu 6," kata Mawar masuk yang baru saja masuk ke dalam kamar bayi Noah. "Jelas dong mi, kita bakalan main masak-masakan. Nanti kalau mereka sudah selesai main bola kita bakalan makan," kata Eliza dengan sangat antusias. Dikelilingi anak-anak kecil dengan wajah yang tampan-tampan dan cantik-cantik pasti sangat menyenangkan. Baru membayangkan saja sudah membuat dia merasa bahagia. "Papi jadi nggak sabaran pengen main bola dengan 3 cucu laki-laki. Nanti papi akan ngajak mereka main bola basket. Dulu sewaktu kuliah papi salah seorang atlet basket terbaik dari kampus." Hermawan bercerita dengan penuh semangat. Perkataan Eliza membuat semua orang larut dalam khayalan. Wajah Hermawan tersenyum ketika membayangkan betapa menyenangkannya bisa bermain dengan 3 orang cucu laki-laki. "Kalau main basket, Liza juga ikut dong Pi. Meskipun gak jago tapi kemampuan basket Liza juga gak buruk." "Kita akan membentuk regu cewek lawan regu cowok. Berhubungan jumla
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-29
อ่านเพิ่มเติม

Bab 189

Pesta pernikahan Marwan bersama dengan Lusi digelar mewah di sebuah hotel berbintang. Pernikahan kedua Marwan disambut dengan penuh sukacita oleh kerabat, rekan kerja, serta para warga yang tinggal di sekitar rumah Marwan. Tidak sedikit pengusaha yang hadir dalam acara ini.Hampir semua tamu undangan tahu bahwa Marwan baru saja menyandang status duda. Namun tidak ada yang menyalahkan keputusan Marwan untuk nikah lagi. Karena mereka semua tahu seperti apa watak jelek dari mantan istri Marwan.Agar wajahnya terlihat lebih muda dan juga tampan, dengan sengaja Marwan membuang bagian kumis serta jenggotnya. Rambut yang mulai ditumbuhi uban disemir berwarna hitam. Hingga penampilannya tampak seperti masih berusia 40 an. Para tamu yang hadir tidak henti-hentinya memuji kecantikan calon istri kedua Marwan. Lusi sangat anggun dan mempesona dengan balutan kebaya berwarna coklat. Kebaya hasil rancangan Rose Juliet membuat wanita itu semakin memukau."Bagaimana pak Marwan, Apa sudah bisa dimula
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-29
อ่านเพิ่มเติม

Bab 190

Meskipun bukan pengalaman pertama namun Marwan tampak gugup ketika mengucapkan ijab Kabul untuk istrinya. Kata sah dari para tamu dan saksi menjadi pertanda bahwa pria itu sekarang sudah menyandang status suami. "Selamat ya atas pernikahan kamu. Aku selalu mendoakan agar kamu selalu bahagia." Hermawan berkata dengan tulus. "Terima kasih Her, meskipun kita hanya bersahabat tapi bagi aku kita itu saudara. Terimakasih karena kamu tidak pernah meninggalkan aku di saat sulit seperti ini." Marwan memeluk Hermawan dengan erat. Bahkan Hermawan kesulitan untuk bernapas."Terima kasih, terima kasih, tapi jangan seperti ini juga caranya. Ini sama saja kamu seperti ingin membunuhku. Aku tidak dapat bernafas kau bikin." Hermawan berkata ketika Marwan sudah melepaskan pelukannya. Marwan hanya tertawa mendengar omelan dari sahabatnya. Entah memang karena terlalu bahagia atau Marwan yang terlalu usil hingga membuat Hermawan kesal. Selama ini Eliza tidak pernah tahu bahwa ternyata Marwan dan Herm
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-29
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
1718192021
...
29
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status