Home / Pernikahan / Kembalilah Padaku / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Kembalilah Padaku: Chapter 81 - Chapter 90

267 Chapters

Bab 81

Laura“Aku berjanji aku akan menjadi pria yang lebih baik untukmu dan Anna. Aku berjanji akan memberikan yang lebih untuk kalian berdua karena kalian adalah segalanya bagiku. Aku tahu ini akan membutuhkan beberapa lama dan terkadang kesombonganku dan kelebihanku akan ingin mengambil alih cinta yang kumiliki untuk kalian berdua, tapi aku berjanji akan berusaha sekuat tenagaku untuk tidak membiarkan itu terjadi. Dengan begitu, kamu akan terus bangga padaku,” katanya, masih memegang tanganku dan menatapku dengan dalam.Aku mengangguk dan menghela nafas. “Kenyataan bahwa kamu menunjukkan keinginanmu untuk berubah sudah berarti bagiku,” kataku padanya dan dia membawa tanganku ke bibirnya dan mencium punggung tanganku.“Apakah kamu masih ingat hal yang paling kamu suka dulu adalah menciumku?” tanyanya tersenyum nakal, masih menatap tanganku.“Ketika kamu bilang aku jelek dan tidak menarik dan satu-satunya hal yang baik dariku adalah tanganku karena mereka membuatkan makanan enak untukmu?”
Read more

Bab 82

LauraJadi di sisa hari itu, akhirnya Jason dan aku mulai makin akrab dengan satu sama lain. Rasanya sangat puas melihat caranya berusaha keras untuk menyenangkan aku. Dia membuatkan aku kopi, membukakan pintu mobil untukku, dan selalu bersikap baik padaku. Yang membuatku makin senang adalah dia mulai membantuku merawat Anna dengan cara yang membuat anakku tidak mengingat Richard lagi, walaupun dia jelas-jelas masih menyukainya.Hari-hari sebelum Malam Tahun Baru sangat menyenangkan karena Jason membawaku dan Anna ke tempat yang indah dan menyenangkan dan ketiga dari kami terjaga sampai larut seperti sebuah keluarga yang sangat bahagia. Aku tidak bisa mengelak betapa aku menyukai momen-momen itu bersamanya. Kami masih berada di rumah besar Santoso di Bekasi.Hari ini adalah Malam Tahun Baru. Aku bangun cukup pagi dan hendak mengambil sesuatu untuk memberi makan anakku yang kelaparan ketika aku melihat pemandangan yang tidak kuduga di hadapanku, yaitu Satria yang menyelinap keluar dar
Read more

Bab 83

LauraHari-hari setelah hari raya itu sangat menenangkan dan nyaman bagiku. Kami masih di Bekasi karena Jason memintaku untuk tinggal sedikit lebih lama dan menikmati rasanya awal tahun baru bersamanya yang terasa luar biasa.Memaafkannya dan menerimanya kembali membuatku merasa beban besar telah terangkat dari pundakku dan sekarang aku seringan bulu, merasa lega dan bahagia. Sekarang, aku bisa memperbolehkan diriku sendiri untuk membayangkan kehidupan menyenangkan bersama pria yang aku cintai dan anakku tersayang, jadi hari-hari itu terasa menyenangkan.Hari ini, kami memutuskan untuk piknik di halaman rumah besar Santoso, tepat di sebelah danau. Nenek Kania sedang terduduk di kursi santainya dengan tongkat di tangannya sambil perlahan-lahan mengayun di kursi santainya dan tidur siang. Rosa sedang duduk di selimut piknik di samping kami, memainkan gim anak-anak yang mencocokkan pakaian di tabletnya. Anna sedang bermain di ayunan di dekat sana, dibantu oleh seorang pelayan yang sanga
Read more

Bab 84

Namun, hari ini dia membaca Perangkat Dunia Bawah bersamaku, walaupun dia jengkel setiap menitnya karena konten fantasi di buku itu. “Duh, penyihir dan vampir? Itu tidak nyata, buku ini pasti diperuntukkan bagi anak-anak, itu saja,” katanya, membuatku tertawa karena reaksinya.“Bagaimana lagi? Aku memiliki jiwa fantasi dalam diriku,” jawabku.Dia mendengus dan berkomentar, “Dasar wanita,” tapi dia tidak tidak menikmatinya juga.Sekarang aku membetulkan rambutku, memikirkan pertanyaannya. “Yah, aku merasa kedua karakternya sangat menarik, setiap karakter memiliki pesonanya masing-masing, dan jika aku ingin pilih aman, menurutku Tessa harus memilih Jem. Aku juga berpikir Jem akan membaca novel fantasi denganku tanpa mengomel,” kataku dengan jahil.Dia tertawa, menyadari ejekanku. “Baguslah, sesuatu mengatakan padaku bahwa gadis ini akan berakhir dengan Will,” katanya dengan yakin.“Kenapa? Apakah kamu sudah membaca bagian akhirnya duluan?” tanyaku penasaran. Dia pasti tidak merusak
Read more

Bab 85

LauraAku memperhatikan Jason, dengan bantuan instruktur, memasangkan baju pelampung pada Anna dan menyiapkannya untuk menaiki kapal. Ketika mereka sudah menaiki kano, mereka berdua melambaikan tangannya padaku dan Jason mengayuh pergi sementara Rosa dan aku balas melambaikan tangan.“Ya ampun, mereka lucu sekali. Aku tidak pernah melihat Jason sebahagia beberapa hari belakangan ini,” komentar ibu mertuaku dan aku tersenyum padanya.“Iya, terlihat sekali bahwa ini adalah masa-masa paling bahagia dalam hidupnya,” komentarku.“Kamu adalah masa terbaik dalam hidupnya, sayang, jika kamu berada di dekatnya, dia akan bahagia,” katanya dan aku tersenyum tipis. Kania masih tertidur dengan damai di kursinya dan Jason dan Anna sudah cukup jauh dari kami.Lalu, aku memberanikan diri untuk berkomentar, “Beberapa hari yang lalu, aku melihat Satria keluar dari kamarmu.” Aku tidak mengatakannya dengan nada menuduh atau apa pun, lagi pula, aku tidak berhak untuk menuduh wanita itu karena dia bebas
Read more

Bab 86

Laura“Jadi, bagaimana solusinya?” tanyaku pada Jason ketika kita sedang berduaan di kamar dan dia sedang berdiri memunggungiku, menatap keluar jendela dengan wajah yang kelelahan.Setelah dia dan Anna kembali dari perjalanan kano dengan bersemangat karena mereka telah menangkap beberapa ikan di danau, Rosa dan aku membakar ikannya dan menyajikannya dengan lenyekan labu, kentang panggang, dan salad dingin, yang merupakan makan malam yang lezat, tapi tidak semua hal terselesaikan.Anna sudah tertidur di kamar sebelah kamar kami, itu adalah kamar yang terdapat pintu yang terhubung langsung dengan kamar kami untuk memudahkan kami, orang tuanya, untuk pergi ke kamarnya kapan pun dia membutuhkannya dan di waktu yang sama memberikan kami privasi. Jason baru saja selesai mandi ketika aku mengatakan kekhawatiranku dan sekarang dia sedang mencari solusinya.“Aku setuju dengan ibumu, dia benar ketika mengatakan bahwa Anna perlu mengetahui bahwa keluarganya stabil. Kamu melihat ketika dia mera
Read more

Bab 87

Fia“Jadi, bagaimana hasilnya?” tanya Tama ketika dia melihatku meninggalkan kamar mandi dan beranjak ke kamar. Dia sedang duduk di kasur dengan tampang yang gelisah seraya menatapku dengan penuh harapan.Aku menggeleng kepala singkat. “Negatif,” jawabku dan aku melihatnya menghela nafas, terlihat putus asa. Aku duduk di sofa dekat jendela dan menatap ke langit di luar sana tanpa begitu memperhatikannya.“Tidak apa-apa, kita bisa terus mencobanya,” kata suamiku, mencoba berpikir positif seperti biasanya.Aku tertawa pahit, masih menatap jendela. “Sepertinya tidak membaik, menurutku ini sudah waktunya kita untuk menerima bahwa kita memang tidak ditakdirkan untuk menjadi orang tua,” kataku, sudah tidak memiliki harapan sedikit pun.“Jangan berkata begitu, kamu harus yakin. Suatu hari kita bisa melakukannya,” kata Tama, mencoba berpegang pada harapan yang sia-sia itu.“Kapan, Tama? Sampai kapan kita harus berusaha? Kita sudah berusaha selama lebih dari 10 tahun, kita telah menemui be
Read more

Bab 88

Jason“Apakah kamu masih berhubungan dengannya?” tanya Laura sambil membaringkan kepalanya di atas dadaku. Dia dan aku sedang berbaring dengan malas-malasan di kasur, memanfaatkan pagi hari untuk bertukar belaian dan membicarakan ketakutan dan kekhawatiran kami. Dia sedang menanyakan tentang Kinan, ingin tahu apa yang akan terjadi karena dia dan aku sudah kembali bersama, tapi aku masih harus menangani masalah Kinan ini.Aku menghela nafas mendengar pertanyaannya dan menundukkan kepalanya cukup lama, menghirup aroma rambutnya yang manis dan segar sambil mengelus pundaknya. “Aku masih berhubungan dengannya, tapi jarang sekali. Dia terkadang meneleponku untuk meminta uang dan ketika aku harus muncul di media bersama istriku, aku memintanya untuk hadir,” kataku, dan aku merasakan Laura bergerak-gerak di pelukanku, tidak nyaman dengan jawabannya.Aku memahaminya, mengetahui bahwa aku masih berhubungan dengan wanita itu pasti tidak menyenangkan. “Jadi, apa rencanamu sekarang?” tanyanya.
Read more

Bab 89

TamaPagi itu, aku terbangun dengan sakit kepala yang luar biasa, lalu aku mengingat semalam mabuk-mabukan tidak terkira. Aku sangat frustrasi kemarin sampai aku berakhir bertengkar dengan Fia lalu pergi ke bar untuk minum-minum supaya aku bisa melupakan masalahku dan sekarang aku memiliki sakit kepala yang menyebalkan sebagai konsekuensinya.“Sakit sekali, aduh,” gumamku pada diri sendiri, berguling di kasur dengan kepalaku masih di keningku, tapi aku langsung membeku ketika aku mendengar suara perempuan cekikikan di sampingku.“Astaga, apakah kamu selalu seperti itu? Kamu terlihat jelek sekali,” kata perempuan itu, masih tertawa.Aku dengan cepat menoleh ke arah suara itu, benar-benar takut. “Suzy? Apa yang kamu lakukan di sini?” tanyaku. Badannya tertutupi oleh selimut mulai dari dadanya. Salah satu sikunya tertanam di kasur sambil menyandarkan kepalanya di tangannya, menatapku dengan posisi itu seolah dia juga baru bangun.“Apa maksudmu? Apakah kamu akan mengatakan bahwa kamu t
Read more

Bab 90

”Apakah itu sudah cukup?” tanyaku, menginginkan dia meninggalkan aku sendirian.“Hm, sudah cukup untuk sekarang,” katanya setelah menghitung uangnya dan memasukkannya ke tasnya.“Apa maksudmu untuk sekarang?” tanyaku, tapi dia mengejutkan aku dengan sebuah ciuman yang cepat sampai aku tidak bisa menghindarinya lalu beranjak pergi dari kamar hotel itu, meninggalkan aku yang masih terguncang dan terjatuh.Aku menatap ranjang yang berantakan itu dan kilatan memori dari semalam di antara aku dan Suzy muncul di benakku, membenarkan semua perkataannya. Aku menutup mataku erat-erat dan mengumpat pada diriku sendiri, menggaruk kepalaku. Astaga! Apa yang kulakukan?Aku meraih ponselku dan mendapati banyak pesan dan panggilan tidak terjawab dari Fia. Dia pasti mengkhawatirkan aku, anak malang. Aku malah bersikap seperti bajingan padanya semalam. Ditambah, aku tidak tahu apa lagi yang harus kulakukan. Aku tidak ingin menghancurkan pernikahanku dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku ji
Read more
PREV
1
...
7891011
...
27
DMCA.com Protection Status