Home / Pernikahan / Kembalilah Padaku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Kembalilah Padaku: Chapter 71 - Chapter 80

267 Chapters

Bab 71

JasonKeesokan harinya, aku bangun lebih dulu dan melihat ponsel Laura. Dia sedang tertidur dengan tenang di sampingku, diselimuti dengan begitu nyaman sampai aku merasa diundang untuk berbaring di sampingnya, tapi aku sedang melakukan sesuatu yang lebih menarik saat itu.“Aku menggunakan ponsel wanitaku untuk memberitahumu untuk menjauh darinya. Cukup dengan semua kekonyolan ini! Laura dan aku bahagia, dia tidak membutuhkan kamu lagi,” ketikku, menambahkan namaku di bagian akhir untuk memperkenalkan diriku.Sebelum aku mengirimnya pada Richard, aku terpikir hal lain yang akan lebih efektif. Laura sedang tertidur dengan posisi telungkup dan punggungnya tidak mengenakan pakaian apa-apa dengan begitu menggoda sampai aku meletakkan tanganku pada pinggangnya dan menggenggamnya pelan supaya tidak memangunkannya, lagi pula, aku hanya ingin mengambil foto.Setelah mengambil fotonya, aku menambahkannya pada pesanku dan mengirimkannya pada Richard di mode sekali lihat, lalu tersenyum sedikit
Read more

Bab 72

Jason“Richard…” Aku mendengar Laura berbisik terkejut, dia benar-benar tidak menyangka pria itu akan muncul entah dari mana ke rumahnya dan menemukanku di sini.“Ayah Ricky!” pekik Anna lalu berlari ke arah Richard, memeluknya dengan bahagia dan polos. “Senang bertemu denganmu, Ayah!”“Senang bertemu denganmu juga, Anak Rakus,” kata Richard, memeluk anakku.“Hmm.” Aku menggeram, tidak menyukainya.“Kenapa kamu tidak menelepon dan bilang kalau kamu akan kemari?” tanya Laura setelah bangkit dan menghampiri Richard, jelas merasa bersalah.“Menelepon untuk apa? Supaya kamu bisa menyembunyikan kekasihmu sebelum aku datang?” tanya Richard, terlihat terluka.Aku tertawa sarkastis. Akulah suaminya di sini dan dia datang untuk menyebutku kekasihnya?“Apa yang kamu bicarakan…?” tanya Laura kebingungan.“Tidak perlu berbohong padaku, Laura, aku tahu kamu telah tidur dengannya,” katanya dengan kasar, menunjuk padaku dengan dagunya. Dia bahkan tidak memperhalus bahasanya walaupun Anna masi
Read more

Bab 73

LauraSeperti yang kuduga, anakku dan aku terbang ke Bekasi menggunakan salah satu jet pribadi milik Jason, yang membuat perjalanan jauh lebih lancar. Walaupun Anna merasa gugup dan mual karena itu adalah pertama kalinya dia melakukan penerbangan, aku memeluknya di pangkuanku dan mengelus-elusnya untuk membuatnya mengerti bahwa dia aman.“Tidak akan memakan waktu yang lama, hanya sebentar saja dan kita akan tiba di lapangan terbang pribadi keluargaku,” kata Jason sambil mengelus rambut Anna.Aku tersenyum, mengangguk, dan berkata, “Baguslah.”Benar-benar tidak memakan waktu lama sampai pesawat itu mendarat di sebuah area di Bekasi, lalu kita turun dari sana. Sebuah mobil sudah menunggu kami untuk menjemput kita ke rumah besar Santoso.“Apakah dia tidur?” tanya Jason ketika kami duduk di jok mobil yang dilapisi kain mewah yang akan membawa kami ke kediaman keluarganya.Aku menatap Anna yang masih berada di pangkuanku, kepalanya menyandar pada dadaku dan matanya tertutup. Aku tersen
Read more

Bab 74

LauraAku memikirkan perkataannya seraya memandangnya, entah kenapa pernyataan itu membuatku sedikit emosional. Rosa memegang tangan mungil anakku dan membawanya masuk ke dalam seraya berbincang dengan bahagia. Jason dan aku mengikuti mereka.“Tempat ini tidak berubah sama sekali,” komentarku ketika melihat-lihat rumah besar itu.“Kamu tahu bagaimana ibuku menyukai hal-hal untuk tidak berubah,” kata Jason yang berada di sampingku.“Nenekmu, di mana dia?” tanyaku.“Ibu akan mengantar kita padanya,” jawabnya.“Bagaimana dengan Satria?”“Aku tidak tahu di mana dia, dia pasti sedang berada di klub malam di Bekasi dan bersenang-senang dengan beberapa wanita yang lebih muda darinya seperti biasa,” jawabnya, suaranya terdengar sedikit kecewa. Aku menghela nafas, ayahnya tidak pernah berubah.Beberapa saat kemudian, Rosa membawa Anna dan aku ke sebuah kamar tempat seorang wanita tua sedang duduk di kursinya.“Ibu, lihatlah siapa yang datang kemari,” kata mantan ibu mertuaku seraya dia
Read more

Bab 75

Laura“Apakah kamu sedang di Bekasi?” tanya Fia di ujung telepon, keheranan akan apa yang baru saja kukatakan padanya. “Astaga, Laura. Bagaimana ini bisa terjadi?”Aku menghela nafas, menyisir rambutku dengan jari-jariku. Aku menghindari bercerita pada Fia karena aku takut dia menghakimiku. Ditambah, jelas sekali bahwa Fia tidak ingin aku kembali pada Jason karena semua hal yang telah terjadi di masa lalu yang disebabkan oleh mantan suamiku. Dia takut aku akan menderita lagi karena Jason, jadi dia hanya berusaha menjagaku.“Kukira hal yang baik jika Anna bertemu dengan kerabatnya,” jelasku, tapi aku tahu temanku tidak akan percaya dengan alasan itu.“Aku tahu kamu pergi ke Bekasi bukan hanya karena Anna, Lau,” katanya, melontarkan itu pada wajahku.“Oke, aku akui bahwa aku merindukan mantan ibu mertuaku dan seluruh tempat ini,” kataku setelah menghela nafas jengkel.“Ditambah, jelas-jelas karena kamu ingin berada di dekat Jason,” tambahnya, menyelesaikan perkataanku.Aku menghela
Read more

Bab 76

Masalah itu terlihat serius. Untungnya, Jason tidak tinggal di Bekasi dan ayahnya dan teman-temannya terlihat lebih bermasalah darinya. Aku tidak bisa mengerti kenapa kelihatannya sulit sekali bagi para pria untuk tetap setia pada istrinya.“Sepertinya kita hanya akan mengakhiri hidup kita dengan suami kita yang tidak setia. Kita tidak peduli apa yang mereka lakukan atau tidak lakukan dengan kehidupan mereka, kita lebih dari itu,” kata Natalie, dan Rosa setuju, tertawa. Setidaknya mereka bisa berpegang pada ego mereka.“Permisi, Nyonya-Nyonya dan Nona,” kata Jason seraya menghampiri kami. “Bisakah saya meminjam wanita yang paling cantik sebentar?” Suasana hatinya sedang baik.“Aku?” kata Kezia, menunjuk pada dirinya sendiri bercanda. Semuanya tertawa.“Iya, Kezia, kamu memang cantik sekali, tapi ada seorang wanita yang telah mencuri hatiku,” kata Jason, menjulurkan tangannya padaku. Ini membuat Rosa, Natalie, dan Kezia berseru “Ooh” bersamaan melihat pemandangan romantis itu.Aku
Read more

Bab 77

JasonKami semua sedang berkumpul di meja makan sambil berbincang dan berbagi pohon Natal. Aku menyukai bahwa Laura selalu berada di sisiku, masih sedikit malu-malu bergabung dengan keluargaku lagi dan berbincang dengan lepas. Aku menyukai dia berada di dekatku karena aku merasa lebih berada dalam kendali dan stabil. Ditambah, aku membutuhkan stabilitas karena ayahku muncul pada makan malam Natal itu.“Jangan marah pada Rosa karena telah mengundang ayahmu, dia hanya ingin seluruh keluarganya berkumpul lagi,” kata Laura ketika aku menyadari bahwa Satria telah tiba.Laura takut bahwa sesuatu yang tidak dapat diperbaiki akan terjadi jika emosinya terlalu memanas, tapi Laura keliru karena Satra bukanlah bagian dari keluarga.Sekarang, aku menatap orang itu ketika dia dengan santai berinteraksi dengan semua orang dan bahkan berbincang dengan Anna, sesuatu yang kubenci karena aku tidak ingin dia berinteraksi dengan anakku sedikit pun.“Kumohon, Jason. Jangan melakukan hal gila apa pun. I
Read more

Bab 78

JasonAku berdiri di balkon rumah besar itu di samping taman sambil merokok untuk mencoba menyegarkan pikiranku. Aku bukan orang yang gemar merokok, tapi aku sangat marah sampai merasa bahwa ini adalah pilihan terbaik yang aku miliki sekarang. Bertemu dengan ayahku dengan mendadak memengaruhiku dengan cara yang tidak kusangka.Aku heran bagaimana Satria masih berani berpikir bahwa dia benar walaupun dia amat sangat salah, tapi aku tidak bisa tidak berpikir bahwa dia ada benarnya. Lagi pula, aku berakhir berubah menjadi sepertinya ketika aku meninggalkan Laura demi Kinan, seorang wanita yang tidak pernah mencintaiku sama sekali. Kenyataannya, aku sangat berharap aku tidak melakukan hal itu dulu. Jika aku bisa memutar balik waktu, aku akan melakukannya supaya aku tidak menghancurkan hati Laura seperti ketika aku menghancurkan hatinya di hari ketika aku memintanya untuk bercerai.Aku merasa begitu melankolis dalam pikiranku sendiri sampai aku tidak menyadari Laura dan Anna yang sedang m
Read more

Bab 79

LauraJason benar ketika dia mengatakan bahwa tidak akan ada hal menarik di Bogor bagiku dan anakku pada Malam Tahun Baru. Maksudku, aku tidak ingin menghabiskan Malam Tahun Baru sendirian menonton kembang api dengan hiruk pikuk di mana-mana sementara aku berada di jendela rumah dengan anakku di pelukanku.Begitulah caraku biasanya menghabiskan Malam Tahun Baru selama lima tahun terakhir, sendirian dengan anakku sambil menonton pertunjukan kembang api sementara semua orang merayakannya bersama keluarga dan teman mereka. Sementara itu, aku tidak memiliki siapa pun untuk menontonnya bersama selain anakku, jadi aku berakhir merasa sedih, yang membuatku menangis alih-alih tersenyum karena tahun baru yang akan segera datang.Namun, sekarang Jason telah mengundangku untuk menghabiskan Malam Tahun Baru dengannya dan keluarganya, aku tidak bisa menolak undangan itu, karena itu menjadi kesempatan bagiku untuk tidak menangis karena merasa sedih dan merasa sendirian. Jadi, aku tersenyum seraya
Read more

Bab 80

Sebagai contoh, aku memakan waktu lama mencoba memilih sepatu yang mana akan cocok dengan pakaian yang akan dia kenakan hari ini dan aku mulai merasa tertekan karena Anna tidak berhenti menangis. Jason melihat itu dan masih sibuk dengan ponselnya.Mungkin aku tidak seharusnya menyalahkannya. Lagi pula, dia seperti Richard. Dia tidak tahu bagaimana caranya mengasuh seorang anak dan dia mungkin akan memanggil seorang pengasuh untuk melakukan pekerjaan ini. Itu membuatku bertanya-tanya apakah dia benar-benar siap untuk menjadi seorang ayah. Katanya dia mencintaiku dan Anna, tapi apakah dia siap untuk kembali menjadi seorang suami dan seorang ayah, yang merupakan hal yang penting?“Bukan hanya kamu yang merindukan Richard, sayang,” gumamku. Aku memutuskan untuk memilih salah satu sepatu dan langsung mempersiapkan anakku.*****“Kenapa dia menangis tadi pagi?” tanya Jason setelah beberapa lama, mungkin karena penasaran atau karena dia menyadari bahwa aku sedang marah padanya seharian.
Read more
PREV
1
...
678910
...
27
DMCA.com Protection Status