Share

Bab 79

Author: Meminger
last update Last Updated: 2024-06-18 10:03:26
Laura

Jason benar ketika dia mengatakan bahwa tidak akan ada hal menarik di Bogor bagiku dan anakku pada Malam Tahun Baru. Maksudku, aku tidak ingin menghabiskan Malam Tahun Baru sendirian menonton kembang api dengan hiruk pikuk di mana-mana sementara aku berada di jendela rumah dengan anakku di pelukanku.

Begitulah caraku biasanya menghabiskan Malam Tahun Baru selama lima tahun terakhir, sendirian dengan anakku sambil menonton pertunjukan kembang api sementara semua orang merayakannya bersama keluarga dan teman mereka. Sementara itu, aku tidak memiliki siapa pun untuk menontonnya bersama selain anakku, jadi aku berakhir merasa sedih, yang membuatku menangis alih-alih tersenyum karena tahun baru yang akan segera datang.

Namun, sekarang Jason telah mengundangku untuk menghabiskan Malam Tahun Baru dengannya dan keluarganya, aku tidak bisa menolak undangan itu, karena itu menjadi kesempatan bagiku untuk tidak menangis karena merasa sedih dan merasa sendirian. Jadi, aku tersenyum seraya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembalilah Padaku   Bab 80

    Sebagai contoh, aku memakan waktu lama mencoba memilih sepatu yang mana akan cocok dengan pakaian yang akan dia kenakan hari ini dan aku mulai merasa tertekan karena Anna tidak berhenti menangis. Jason melihat itu dan masih sibuk dengan ponselnya.Mungkin aku tidak seharusnya menyalahkannya. Lagi pula, dia seperti Richard. Dia tidak tahu bagaimana caranya mengasuh seorang anak dan dia mungkin akan memanggil seorang pengasuh untuk melakukan pekerjaan ini. Itu membuatku bertanya-tanya apakah dia benar-benar siap untuk menjadi seorang ayah. Katanya dia mencintaiku dan Anna, tapi apakah dia siap untuk kembali menjadi seorang suami dan seorang ayah, yang merupakan hal yang penting?“Bukan hanya kamu yang merindukan Richard, sayang,” gumamku. Aku memutuskan untuk memilih salah satu sepatu dan langsung mempersiapkan anakku.*****“Kenapa dia menangis tadi pagi?” tanya Jason setelah beberapa lama, mungkin karena penasaran atau karena dia menyadari bahwa aku sedang marah padanya seharian.

    Last Updated : 2024-06-18
  • Kembalilah Padaku   Bab 81

    Laura“Aku berjanji aku akan menjadi pria yang lebih baik untukmu dan Anna. Aku berjanji akan memberikan yang lebih untuk kalian berdua karena kalian adalah segalanya bagiku. Aku tahu ini akan membutuhkan beberapa lama dan terkadang kesombonganku dan kelebihanku akan ingin mengambil alih cinta yang kumiliki untuk kalian berdua, tapi aku berjanji akan berusaha sekuat tenagaku untuk tidak membiarkan itu terjadi. Dengan begitu, kamu akan terus bangga padaku,” katanya, masih memegang tanganku dan menatapku dengan dalam.Aku mengangguk dan menghela nafas. “Kenyataan bahwa kamu menunjukkan keinginanmu untuk berubah sudah berarti bagiku,” kataku padanya dan dia membawa tanganku ke bibirnya dan mencium punggung tanganku.“Apakah kamu masih ingat hal yang paling kamu suka dulu adalah menciumku?” tanyanya tersenyum nakal, masih menatap tanganku.“Ketika kamu bilang aku jelek dan tidak menarik dan satu-satunya hal yang baik dariku adalah tanganku karena mereka membuatkan makanan enak untukmu?”

    Last Updated : 2024-06-18
  • Kembalilah Padaku   Bab 82

    LauraJadi di sisa hari itu, akhirnya Jason dan aku mulai makin akrab dengan satu sama lain. Rasanya sangat puas melihat caranya berusaha keras untuk menyenangkan aku. Dia membuatkan aku kopi, membukakan pintu mobil untukku, dan selalu bersikap baik padaku. Yang membuatku makin senang adalah dia mulai membantuku merawat Anna dengan cara yang membuat anakku tidak mengingat Richard lagi, walaupun dia jelas-jelas masih menyukainya.Hari-hari sebelum Malam Tahun Baru sangat menyenangkan karena Jason membawaku dan Anna ke tempat yang indah dan menyenangkan dan ketiga dari kami terjaga sampai larut seperti sebuah keluarga yang sangat bahagia. Aku tidak bisa mengelak betapa aku menyukai momen-momen itu bersamanya. Kami masih berada di rumah besar Santoso di Bekasi.Hari ini adalah Malam Tahun Baru. Aku bangun cukup pagi dan hendak mengambil sesuatu untuk memberi makan anakku yang kelaparan ketika aku melihat pemandangan yang tidak kuduga di hadapanku, yaitu Satria yang menyelinap keluar dar

    Last Updated : 2024-06-18
  • Kembalilah Padaku   Bab 83

    LauraHari-hari setelah hari raya itu sangat menenangkan dan nyaman bagiku. Kami masih di Bekasi karena Jason memintaku untuk tinggal sedikit lebih lama dan menikmati rasanya awal tahun baru bersamanya yang terasa luar biasa.Memaafkannya dan menerimanya kembali membuatku merasa beban besar telah terangkat dari pundakku dan sekarang aku seringan bulu, merasa lega dan bahagia. Sekarang, aku bisa memperbolehkan diriku sendiri untuk membayangkan kehidupan menyenangkan bersama pria yang aku cintai dan anakku tersayang, jadi hari-hari itu terasa menyenangkan.Hari ini, kami memutuskan untuk piknik di halaman rumah besar Santoso, tepat di sebelah danau. Nenek Kania sedang terduduk di kursi santainya dengan tongkat di tangannya sambil perlahan-lahan mengayun di kursi santainya dan tidur siang. Rosa sedang duduk di selimut piknik di samping kami, memainkan gim anak-anak yang mencocokkan pakaian di tabletnya. Anna sedang bermain di ayunan di dekat sana, dibantu oleh seorang pelayan yang sanga

    Last Updated : 2024-06-18
  • Kembalilah Padaku   Bab 84

    Namun, hari ini dia membaca Perangkat Dunia Bawah bersamaku, walaupun dia jengkel setiap menitnya karena konten fantasi di buku itu. “Duh, penyihir dan vampir? Itu tidak nyata, buku ini pasti diperuntukkan bagi anak-anak, itu saja,” katanya, membuatku tertawa karena reaksinya.“Bagaimana lagi? Aku memiliki jiwa fantasi dalam diriku,” jawabku.Dia mendengus dan berkomentar, “Dasar wanita,” tapi dia tidak tidak menikmatinya juga.Sekarang aku membetulkan rambutku, memikirkan pertanyaannya. “Yah, aku merasa kedua karakternya sangat menarik, setiap karakter memiliki pesonanya masing-masing, dan jika aku ingin pilih aman, menurutku Tessa harus memilih Jem. Aku juga berpikir Jem akan membaca novel fantasi denganku tanpa mengomel,” kataku dengan jahil.Dia tertawa, menyadari ejekanku. “Baguslah, sesuatu mengatakan padaku bahwa gadis ini akan berakhir dengan Will,” katanya dengan yakin.“Kenapa? Apakah kamu sudah membaca bagian akhirnya duluan?” tanyaku penasaran. Dia pasti tidak merusak

    Last Updated : 2024-06-18
  • Kembalilah Padaku   Bab 85

    LauraAku memperhatikan Jason, dengan bantuan instruktur, memasangkan baju pelampung pada Anna dan menyiapkannya untuk menaiki kapal. Ketika mereka sudah menaiki kano, mereka berdua melambaikan tangannya padaku dan Jason mengayuh pergi sementara Rosa dan aku balas melambaikan tangan.“Ya ampun, mereka lucu sekali. Aku tidak pernah melihat Jason sebahagia beberapa hari belakangan ini,” komentar ibu mertuaku dan aku tersenyum padanya.“Iya, terlihat sekali bahwa ini adalah masa-masa paling bahagia dalam hidupnya,” komentarku.“Kamu adalah masa terbaik dalam hidupnya, sayang, jika kamu berada di dekatnya, dia akan bahagia,” katanya dan aku tersenyum tipis. Kania masih tertidur dengan damai di kursinya dan Jason dan Anna sudah cukup jauh dari kami.Lalu, aku memberanikan diri untuk berkomentar, “Beberapa hari yang lalu, aku melihat Satria keluar dari kamarmu.” Aku tidak mengatakannya dengan nada menuduh atau apa pun, lagi pula, aku tidak berhak untuk menuduh wanita itu karena dia bebas

    Last Updated : 2024-06-18
  • Kembalilah Padaku   Bab 86

    Laura“Jadi, bagaimana solusinya?” tanyaku pada Jason ketika kita sedang berduaan di kamar dan dia sedang berdiri memunggungiku, menatap keluar jendela dengan wajah yang kelelahan.Setelah dia dan Anna kembali dari perjalanan kano dengan bersemangat karena mereka telah menangkap beberapa ikan di danau, Rosa dan aku membakar ikannya dan menyajikannya dengan lenyekan labu, kentang panggang, dan salad dingin, yang merupakan makan malam yang lezat, tapi tidak semua hal terselesaikan.Anna sudah tertidur di kamar sebelah kamar kami, itu adalah kamar yang terdapat pintu yang terhubung langsung dengan kamar kami untuk memudahkan kami, orang tuanya, untuk pergi ke kamarnya kapan pun dia membutuhkannya dan di waktu yang sama memberikan kami privasi. Jason baru saja selesai mandi ketika aku mengatakan kekhawatiranku dan sekarang dia sedang mencari solusinya.“Aku setuju dengan ibumu, dia benar ketika mengatakan bahwa Anna perlu mengetahui bahwa keluarganya stabil. Kamu melihat ketika dia mera

    Last Updated : 2024-06-18
  • Kembalilah Padaku   Bab 87

    Fia“Jadi, bagaimana hasilnya?” tanya Tama ketika dia melihatku meninggalkan kamar mandi dan beranjak ke kamar. Dia sedang duduk di kasur dengan tampang yang gelisah seraya menatapku dengan penuh harapan.Aku menggeleng kepala singkat. “Negatif,” jawabku dan aku melihatnya menghela nafas, terlihat putus asa. Aku duduk di sofa dekat jendela dan menatap ke langit di luar sana tanpa begitu memperhatikannya.“Tidak apa-apa, kita bisa terus mencobanya,” kata suamiku, mencoba berpikir positif seperti biasanya.Aku tertawa pahit, masih menatap jendela. “Sepertinya tidak membaik, menurutku ini sudah waktunya kita untuk menerima bahwa kita memang tidak ditakdirkan untuk menjadi orang tua,” kataku, sudah tidak memiliki harapan sedikit pun.“Jangan berkata begitu, kamu harus yakin. Suatu hari kita bisa melakukannya,” kata Tama, mencoba berpegang pada harapan yang sia-sia itu.“Kapan, Tama? Sampai kapan kita harus berusaha? Kita sudah berusaha selama lebih dari 10 tahun, kita telah menemui be

    Last Updated : 2024-06-18

Latest chapter

  • Kembalilah Padaku   Bab 327

    LauraCassandra Maharani, tunangan Josh, pergi bersama kami dan temannya menuju kamarnya, tempat para tamu lainnya seharusnya berada. Fia dan aku mengikutinya dalam diam, mendengarkan gadis itu mengatakan betapa dia sangat bersemangat karena besok adalah hari pernikahannya. Flatnya kecil, tapi dijaga dengan baik dan wangi, menunjukkan bahwa gadis itu bersih dan pandai merawat dirinya sendiri. Ketika dia tiba di kamarnya, kami mendapati beberapa wanita lainnya di sana—beberapa wanita yang lebih muda adalah teman-teman Cassie juga, satu wanita tua yang dia perkenalkan sebagai ibunya, dan, mengecewakan bagiku, Niken Aditama—dokter dan pacar Jason—juga ada di sana.“Senang bertemu denganmu, Laura,” katanya padaku, sambil melambaikan tangannya dengan senyum yang sedikit angkuh. Sebenarnya, aku tidak yakin apakah dia dan Jason benar-benar berpacaran, tapi jika dia ada di pesta lajang tunangan Joshua, yang merupakan perkumpulan yang sangat privat, jelas sekali bahwa dia ada di sana sebagai

  • Kembalilah Padaku   Bab 326

    Laura“Apakah kamu yakin tunangan Josh tinggal di gedung ini?” tanyaku pada Fia setelah kami turun dari mobil dan memasuki bangunan sewa rendah di pinggiran Bekasi.“Alamat di undangannya bilang memang di sini,” jawabnya sambil melihat tempat itu.Aku membaca undangannya untuk memeriksanya, lalu menaikkan sebelah alisku. “Yah, tampaknya kita memang berada di tempat yang benar,” komentarku sambil meletakkan catatan itu di tasku.“Kamu kenal dia, ‘kan?” tanya Fia padaku.Aku mengangguk. “Aku sudah pernah bertemu dengannya sekali. Joshua waktu itu mengundang Gideon dan aku untuk makan siang bersama. Sejujurnya, aku bahkan sebelumnya tidak tahu dia mengenal Gideon.” Dunia di antara para miliarder kecil sekali, jadi pada akhirnya mereka semua bertemu satu sama lain.“Em, keren. Menurutmu dia orang yang seperti apa?” tanya temanku sambil menatap struktur bangunan itu. Kami sedang berjalan ke arah lift. Aku tidak bisa menyangkal bahwa aku sedikit takut oleh tatapan sekumpulan wanita di

  • Kembalilah Padaku   Bab 325

    JasonKetika Tama dan aku tiba di apartemen Joshua, kami langsung menyadari bahwa dia sudah sedikit mabuk dan gila meskipun pesta lajangnya baru saja dimulai.“Jason Santoso, kamu datang! Ini membuatku luar biasa bahagia,” kata pria itu dengan suara yang lantang seraya dia membuka pintu, memelukku, dan menepuk-nepuk punggungku dengan keras sambil tertawa dengan gembira. Kebahagiaannya tercampur dengan minuman, membuatnya lebih bahagia daripada yang seharusnya.“Tentu saja aku datang. Aku tidak akan melewatkan acara yang amat sangat penting ini,” jawabku, memeluknya juga.“Ini luar biasa,” gumamnya sambil menarikku ke sebuah pojokan di lorong masuk rumahnya. “Dengar …. Kamu harus tahu bahwa ayahmu ada di sini. Aku tahu kamu dan dia tidak akrab dan aku mengerti, tapi dia adalah salah satu sahabatku.” Dia terlihat merasa bersalah ketika dia mengatakannya.Aku menggelengkan kepalaku. “Tentu saja aku mengerti. Kamu tidak perlu minta maaf. Ini adalah pesta lajangmu, hari untuk mengesamp

  • Kembalilah Padaku   Bab 324

    TamaKami baru saja tiba di Bekasi. Karena kami memiliki anak-anak, bepergian sekarang terasa jauh berbeda dan lebih menegangkan daripada sebelumnya ketika kami hanyalah sebuah pasangan yang bebas. Sekarang, kami jarang berlibur di akhir pekan, tidak sampai kami telah selesai mengurus anak-anak kami. Jadi, karena ada pernikahan Josh dan dia telah mengundang Fia dan aku juga, kami harus membawa anak-anak kami ke Bekasi supaya bisa menghadiri upacara pernikahan teman kami yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang.Karena Joshua telah bercerai dengan mantan istrinya sepuluh tahun yang lalu, dia tidak pernah menjalin hubungan serius lagi karena dia bilang urusan cinta tidak cocok dengannya, tapi tampaknya wanita yang muncul ke kehidupannya ini mampu merubah pikirannya itu hingga membuatnya ingin menikah lagi setelah sekian lama. Jadi, kami semua yang dekat dengan Josh benar-benar ingin menyaksikan momen spesial ini untuk teman kami.“Kamu bilang pesta lajang Josh akan diadakan di apa

  • Kembalilah Padaku   Bab 323

    LauraKarena Jason dan aku memutuskan bahwa kali ini kami akan mengenyampingkan perselisihan kami supaya tidak menghancurkan kenangan yang akan putri kami miliki hari itu, hidup bersamanya bahkan terasa nikmat. Sungguh menakjubkan betapa mudahnya kami tertawa ketika perdamaian terwujud—meskipun itu hanya kepura-puraan.Jadi, kami pergi ke taman hiburan bersama Anna dan kami benar-benar bersenang-senang dengan banyak mainan raksasa di sana. Selama beberapa saat, kami dapat melupakan segala hal dan hanya menikmati waktu bersama putri kami.Setelah itu, kami pergi ke sebuah restoran dan makan sambil berbincang. Aku sedang memisahkan bawang bombai dari makanan putriku karena dia tidak menyukainya, tapi Jason memakan bawang bombai itu untuknya, mungkin untuk mendorong gadis itu agar dia mau memakannya karena anak itu suka meniru ayahnya.“Papa suka makanan yang manis atau yang gurih?” tanya gadis itu dengan bersemangat.“Hei, singkirkan makanan-makanan manis dari pandanganku. Itu membu

  • Kembalilah Padaku   Bab 322

    LauraJason dan aku tetap di sana, menonton penampilan gadis kecil itu seraya dia tampil bersama teman-teman sekelasnya. Aku senang sekali melihat Anna tumbuh menjadi anak yang makin bahagia hari demi hari.“Dia anak yang manis. Benar, ‘kan? Sangat menggemaskan,” komentar Jason juga, tersenyum dengan bahagia.“Iya, dia tampil dengan baik,” jawabku, juga sepenuhnya jatuh cinta padanya.“Harus kuakui bahwa kamu telah membesarkannya dengan baik,” komentarnya, membuatku menoleh ke arahnya.“Menarik sekali mendengar itu darimu ketika kamulah yang mencoba merenggutnya dariku,” tuduhku.“Ah, jangan begitu. Biarkan aku menikmati penampilan putriku dengan tenteram,” katanya sambil membetulkan posisi duduknya.Aku menggeram dan mengembalikan perhatianku pada putriku yang hanya menghiasi kami dengan pesonanya. “Oh, sial. Aku harus menghapus bagian ini,” komentarku pada diri sendiri, melihat video yang sedang kurekam. Aku tidak ingin bagian bodoh ketika aku dan Jason berdebat tertangkap di

  • Kembalilah Padaku   Bab 321

    LauraMalam itu, aku lebih memilih untuk tidur di kantorku lagi ketika jam kerja sudah berakhir. Aku berbincang dengan putriku melalui ponsel hingga dia tertidur. Lalu, aku memandang langit-langit ruang tengahku, mencoba mencari rasa kantuk yang tidak kunjung datang. Pada saat itu, aku berujung memikirkan tentang pesan yang kuterima dari penggemar rahasia itu dan aku bertanya-tanya siapa pengirimnya.Apakah itu Gideon? Karena kami sekarang berpisah, dia mungkin ingin mencari cara yang kreatif untuk membuatku terkesan. Aku merasa itu sedikit mencurigakan jika dia adalah Gideon karena dia tidak seromantis itu. Dia jarang memikirkan hal-hal seperti ini. Aku juga berpikir mungkin itu dari Jason, tapi setelah percakapan terakhir kami mengenai perasaan kami, sudah jelas bahwa dia tidak akan mencoba lagi dan bahwa kisah kami telah berakhir. Dia bahagia sekarang, mencoba menjalin hubungan dengan wanita baru itu, jadi sangat tidak mungkin bahwa itu adalah surat dari Jason.Ini membuatku berp

  • Kembalilah Padaku   Bab 320

    LauraKeesokan harinya, Jason muncul di kediaman Keluarga Kusuma untuk menjemput Anna. Karena pengawal itu bersama dengannya sekarang selama dua bulan ke depan, aku tidak dapat melakukan apa-apa selain menurut dan berharap Jason akan melakukan kesalahan supaya Anna bisa kembali padaku.“Kapan aku bisa bertemu dengannya? Apakah kamu bahkan tidak akan memberikan aku beberapa hari dalam satu minggu untuk menghabiskan waktu bersamanya?” tanyaku pada Jason ketika kami sudah sendirian sambil menatap Anna yang sedang bermain dengan Abel di area kolam renang rumah Keluarga Kusuma.“Kamu tinggal di mana sekarang?” tanyanya ingin tahu. Aku hanya memandang tanah, merasa malu, menggigit bibir bawahku dengan pelan. “Bukankah kamu memakai gaun itu kemarin ke pengadilan?” ujarnya.Aku memandang gaun berwarna kremku yang sudah kering dan bersih karena Fia telah meminta Neli untuk mengurusnya. Aku membetulkan rokku, merasa diperhatikan. “Apakah sekarang kamu bertanggung jawab terhadap apa yang kupa

  • Kembalilah Padaku   Bab 319

    LauraJadi, setelah itu, Fia meminjamkan aku baju ganti yang kering dan bersih untuk kupakai yang terdiri dari celana linen longgar berwarna putih dan blus yang berwarna terang. Aku merasa konyol memakai pakaian itu, tapi rasanya nyaman sekali. Fia adalah orang yang terhubung dengan alam, spiritual, dan gaya yang bersih. Rasanya sangat nyaman berada di sekitarnya. Jadi, aku pun pergi bersamanya ke dapurnya, tempat putri kami dan suami Fia sedang sibuk membuat makan malam—atau mengacaukan dapur.“Mama! Mama sudah tiba,” seru Anna dengan bersemangat ketika dia melihatku dan berlari ke arahku, menghempaskan dirinya ke pelukanku dengan senyuman yang lebar dan menawan. Aku melingkarkan dia di dalam pelukanku, memeluknya dengan erat dan membenamkan wajahku di rambutnya. Dia terkekeh dengan semangat, menyadari bahwa hari ini aku memeluknya dengan berbeda, tapi itu tidak berarti dia tidak menyukainya. Aku terus memeluknya seperti itu, hanya merasakan tubuh kecilnya di dalam pelukanku dan mer

DMCA.com Protection Status