Home / Pernikahan / Kembalilah Padaku / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Kembalilah Padaku: Chapter 141 - Chapter 150

269 Chapters

Bab 141

Suzy“Apakah kamu melakukan ini karena anak kita?” tanyaku dengan tenang dan aku melihat Tama menghela nafas pelan.“Aku hanya ingin kamu pergi dari sini secepat mungkin dan kamu akan pergi secepatnya. Seperti yang kamu lihat, pengacara yang telah kusewa adalah pengacara terbaik untuk kasus seperti ini dan pembelaannya luar biasa. Dia telah memanfaatkan tindakan heroikmu yang menyelamatkan Anna untuk menebus kesalahanmu. Paling tidak, kamu hanya perlu membayar sejumlah uang,” katanya sambil duduk di seberang ruang sidang di pengadilan Jakarta Selatan, tempat persidangan percobaan penculikanku berlangsung.Walaupun aku telah membantu banyak dengan memberi tahu semua hal yang kuketahui mengenai Richard, yang membantunya memperinci daerah pengepungan di sekitar kota itu supaya Richard tidak bisa kabur dengan Laura, Jason masih tidak bisa memaafkan aku sehingga dia memanggil polisi untuk menangkapku karena telah menjadi komplotan dalam penculikan itu dan meninggalkan aku di penjara, mel
Read more

Bab 142

Aku membaringkan tubuhku dengan posisi telentang di kasur dan menatap langit-langit di ruang tahananku. Sungguh luar biasa bagaimana orang-orang bisa mengambil kesempatan dan hanya memikirkan diri mereka sendiri. Aku memikirkan Anna dan malam yang berbahaya itu ketika aku hampir mengorbankan nyawaku untuk menyelamatkannya. Aku belum pernah melihatnya lagi sejak pagi itu karena aku diperlakukan dengan penuh hina. Apakah dia baik-baik saja? Apakah mereka telah berhasil menemukan Laura? Aku menghela nafas dalam, tidur ke samping. Orang-orang sangat bodoh dan hanya memikirkan diri mereka sendiri…*****Tidak membutuhkan waktu lama bagiku untuk dibebaskan dari penjara. Tama melakukan apa yang telah dia janjikan. Dia membayarkan deposito untukku dan bahkan mencarikan hotel yang seadanya untuk kutinggali sambil menunggu jadwal aborsiku.“Tempat seperti itu, Tama? Kamu pikir aku siapa? Itu sebuah penghinaan, tahu? Kenapa kamu tidak sekalian membuangku ke gorong-gorong?” kataku ke ponselku,
Read more

Bab 143

SuzyKopi dan kue yang telah kupesan masih belum tersentuh di atas meja. Aku mengetukkan jemariku ke meja dengan gelisah karena aku akan berbicara dengan seseorang yang telah membuat janji temu denganku di kedai kopi di Jakarta Selatan. Ini adalah tindakan terakhirku sebelum aku meninggalkan kota ini selamanya.Tama tersayangku bahkan mencoba untuk menghentikan aku, mengirimkan anjingnya bernama Raffa di dekatku untuk menghentikan aku, tapi aku adalah gadis yang tumbuh besar di jalanan. Aku tahu betul bagaimana caranya untuk menyelinap dan kabur tanpa diketahui, jadi mudah bagiku untuk melarikan diri dari Raffa dan datang ke kedai kopi ini.Ketika aku mengirimkan pesan itu pada istri Tama, aku kira dia akan mengabaikan aku dan tidak memedulikannya, tapi wanita itu mengejutkan aku karena langsung meneleponku. Pada saat itu, aku tertawa dan beranjak ke lobi dari kamar hotel bintang limaku.“Halo?” kataku setelah mengangkatnya. Aku sangat santai dan suaraku terdengar percaya diri.“H
Read more

Bab 144

”Aku juga hamil, Suzy. Karena itulah aku kemari,” ungkapnya.Mataku membelalak dan aku tertawa. “Wah! Itu berarti Tama kesayangan kita mencetak dua gol di gawang yang berbeda,” kataku sambil tertawa. Jadi, dia juga hamil? Ternyata, itulah mengapa Tama tidak pernah ragu untuk membatalkan kehamilanku. Lagi pula, istri cantiknya ini akan melahirkan anaknya.Pada saat itu, pelayan tadi kembali, meletakkan kopi wanita itu di hadapanku, lalu melangkah pergi lagi. Istri Tama menyesap kopinya dalam diam, tapi jelas sekali bahwa dia tidak nyaman.“Aku harus melalui tindakan medis untuk menjadi hamil, Tama dan aku tidak cocok,” katanya.“Apa? Apa maksudmu?” tanyaku kebingungan.“Dengar, aku bahkan tidak mengerti maksudnya bahkan setelah para dokter menjelaskannya padaku,” katanya. Sekarang, raut wajahnya terlihat kebingungan dan sedih seraya dia melamun. Tampaknya seperti dia telah melalui banyak kesulitan karena masalah itu.“Pokoknya, cocok maupun tidak cocok, kamu hamil sekarang,” katak
Read more

Bab 145

FiaWanita ini, Suzy, memberitahuku mengenai keterlibatannya dalam penculikan Laura. Aku tahu bahwa orang itu adalah seorang wanita, tapi aku tidak tahu bahwa itu adalah dia. Dia memberitahuku bagaimana dia menyelamatkan Anna dan bagaimana dia membantunya. Itulah mengapa dia juga mengkhawatirkan Laura, jadi aku tidak bisa menolak permintaannya untuk ikut denganku ke rumah sakit.Oke, mendapati dia di dalam mobilku memang canggung. Maksudku, dia sedang mengandung anak suamiku, sesederhana itu, dan aku tidak bisa melakukan apa pun mengenai hal itu. Wanita itu cantik. Aku sudah melihatnya ketika aku melihat foto provokatif yang dia kirimkan ke ponsel suamiku. Dia kurus dan menarik dan aku mengerti kenapa para lelaki tertarik padanya, tapi tidak dengan Tama.Aku benar-benar terkejut ketika aku membuka pesan itu dan membacanya, mengetahui hal itu, dan aku bahkan tidak bisa meragukan apa-apa karena aku sadar bahwa Tama akhir-akhir ini bersikap aneh. Sekeras apa pun dia mencoba untuk menye
Read more

Bab 146

”Apa…Apa maksudnya ini?” tanya Tama dengan mata yang membelalak, menatapku dan Suzy. Aku memahami keterkejutannya. Lagi pula, dia telah melakukan segala hal untuk menyembunyikannya dariku.“Aku mengetahui semuanya, Tama,” kataku padanya, menatap matanya dengan dalam. Aku bisa melihat ketakutan di matanya. Keputusasaan itu begitu dahsyat sampai terlihat dengan jelas. Aku menatap Jason. “Suzy bilang dia telah diadili karena kesalahannya, dia sudah bebas sekarang dan karena dia jelas-jelas telah membangun ikatan ini dengan putrimu, aku membiarkannya ikut denganku, Jason,” kataku padanya.Dia membuka mulutnya, ingin membantah sesuatu, tapi dia melambaikan tangannya di depannya dengan gestur tidak tertarik. “Terserah, satu-satunya yang penting bagiku sekarang adalah Laura,” katanya sambil menghela nafas, langsung mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.Suzy beranjak untuk duduk di salah satu sofa sambil menggendong Anna di pangkuannya dan kedua orang itu berbincang dengan pelan. Aku me
Read more

Bab 147

FiaAda taman di halaman rumah sakit itu tempat dia dan aku bisa berbincang. Tama membawaku ke sana dan berdiri di hadapanku dengan tangan di sakunya. Dia masih tidak bisa menatap mataku.“Bagaimana ini bisa terjadi?” tanyanya pada diri sendiri dibandingkan padaku, mungkin masih ingin memproses kapan situasinya sudah tidak lagi berada dalam kendalinya.“Ini terjadi karena memang seharusnya terjadi. Kebohongan tidak akan bertahan selamanya,” kataku, terdengar tenang. Dia mungkin telah melakukan segala cara untuk menyembunyikannya dariku, tapi cepat atau lambat, aku pasti akan mengetahui kebenarannya.Dia menghela nafas. Fia, aku bahkan tidak tahu apa yang harus kukatakan…” katanya, tampak kecewa.“Kita telah membuat janji temu untuk bertemu dengan putri kita secara langsung di panti asuhan, semua dokumennya sudah diproses untuk adopsi anak itu. Pada saat ini, anak itu sangat berharap bahwa dia akan memiliki pasangan yang akan menyambutnya, bahwa dia akan memiliki seorang ayah dan i
Read more

Bab 148

LauraKetika aku terbangun, rasanya seperti aku terbangun dari mimpi yang dalam—delirium yang membuatku memercayai sebuah ilusi. Aku belum melupakan apa pun yang telah terjadi padaku. Aku masih mengingat semua rincian mengenai apa yang telah kulalui, begitu rinci sampai aku tidak merasa bahagia mengenai kembalinya aku.Ketika para dokter memperbolehkan orang-orang tersayangku untuk menemuiku, aku akhirnya bisa memeluk anakku lagi dan merasakan ketentraman yang hanya bisa kudapatkan darinya.“Aku sangat merindukanmu, Mama,” kata gadis itu dengan wajah kecilnya tertanam di pundakku. Aku tersenyum lembut, meletakkan tanganku di punggungnya untuk menunjukkan kasih sayangku.“Mama sudah ada di sini sekarang dan Mama tidak akan ke mana-mana, putri kecilku,” ujarku padanya, mencium pucuk kepalanya.Aku masih terbaring di ranjang rumah sakit. Ada selang-selang yang terpasang pada pembuluh darahku, memberiku obat dan nutrisi. Aku masih merasa lemah dan sakit, tapi setidaknya aku sudah tida
Read more

Bab 149

”Kamu harus tahu sebesar apa yang telah kukorbankan untuk menemukanmu dan bagaimana hasilnya. Aku menyerahkan seluruh diriku supaya bisa menemukanmu, dan walaupun aku tidak menemukanmu secara langsung, aku telah banyak membantumu secara tidak langsung karena jika tidak, Richard sialan itu bisa saja sudah membawamu keluar dari negara ini,” katanya, membuatku menyadari bahwa dialah pahlawan yang telah menyelamatkan aku.Pada saat itu, pintu perlahan terbuka. Itu adalah Fia lagi, hanya saja kali ini dia ditemani oleh Suzy. “Oh, maaf mengganggu, tapi Suzy ingin menyapamu,” kata Fia, tersenyum. Suzy mengangguk sambil tersenyum, menatapku juga.“Astaga, Fia. Sudah kubilang bahwa keluargaku dan aku tidak menginginkan hubungan apa-apa dengan wanita itu,” kata Jason, mendengus jijik.“Aku tidak masalah. Kamu juga tidak masalah keluar dulu sebentar, ‘kan?” tanyaku pada Jason. Dia menatapku dengan ekspresi tidak percaya, tapi dia bangkit dari kursinya dan pergi dengan enggan. Aku melihat Suzy
Read more

Bab 150

LauraAnna meminta untuk menghabiskan waktu dengan Suzy dan Suzy menyarankan mereka bermain di beranda ruangan pribadiku. Aku membiarkan mereka pergi ke sana, tapi aku selalu mengawasi Anna.Aku menatap Fia, mengetahui bahwa Anna maupun Suzy sudah cukup jauh sampai mereka tidak akan bisa mendengar percakapan kami, lalu bertanya, “Kenapa kamu menawarkan untuk merawat anak wanita itu?” tanyaku dengan gamblang. Benar, dia telah mengetahui mengenai ketidaksetiaan Tama, tapi kenapa dia mengkhawatirkan anak yang ada di rahim Suzy ketika anak itu adalah hasil dari perselingkuhan Tama? Itu adalah pertanyaan yang tidak kunjung berhenti kutanyakan di dalam kepalaku.Dia mengangkat bahunya. “Aku sudah bilang kalau Suzy berniat untuk mengaborsi kehamilannya karena dia tidak bisa merawat seorang anak, jadi aku memutuskan untuk menyelamatkan anak ini. Itu saja,” jelasnya, tapi masih banyak hal yang belum terjawab.“Pasti ada ratusan ribu orang di situasi yang sama dengan Suzy di seluruh negara i
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
27
DMCA.com Protection Status