Home / Pernikahan / Kembalilah Padaku / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Kembalilah Padaku: Chapter 151 - Chapter 160

269 Chapters

Bab 151

Laura“Oh, sayangku. Aku sangat khawatir ketika Jason memberitahuku apa yang terjadi. Aku sangat senang kamu sudah kembali dengan aman,” kata Rosa seraya dia memelukku setelah dia memasuki kamar tempatku dirawat.“Terima kasih sudah menjengukku, Rosa. Aku sudah baik-baik saja sekarang, jangan terlalu khawatir,” kataku padanya, tersenyum dengan lembut.“Aku ingin datang lebih cepat, tapi aku sedang berlibur, jadi agak sulit,” katanya, memberi alasan.Aku menggelengkan kepalaku, tersenyum padanya. “Kamu tidak perlu memberi alasan, Rosa. Aku sudah berterima kasih kamu datang untuk menjengukku,” kataku.Dia tersenyum dengan lembut, lalu bertingkah seolah dia baru saja mengingat sesuatu. “Oh, aku hampir lupa! Ini adalah Aidan, pacarku. Aku bertemu dengannya saat liburan ke Bali dan ketika kami melihat satu sama lain, kami langsung merasa bahwa kami diciptakan untuk satu sama lain,” kata ibu mertuaku dengan bahagia, menggenggam tangan pria muda tampan yang jauh lebih muda darinya. Pria
Read more

Bab 152

”Baiklah, tapi jika dia ingin berkencan, ada banyak pria seumurannya yang akan senang bertemu dengannya. Dia tidak perlu berurusan dengan bocah yang baru saja melepas popoknya,” katanya, terlihat tengkel.“Kenapa mudah sekali untuk menerima ketika seorang pria berurusan dengan wanita yang lebih muda daripada kebalikannya?” tanyaku retoris dengan nada mengkritik.“Oh, astaga, Laura. Ini tidak masuk akal,” lanjutnya.“Satu-satunya yang tidak masuk akal di sini adalah senyuman lebar pada wajah ibumu sekarang—senyuman yang luar biasa cantik,” kataku, terkekeh-kekeh.“Astaga! Bagaimana aku akan menjelaskan ini pada Anna?” gumamnya, mendecakkan lidahnya setelahnya. “Oh, omong-omong, di mana putri kita?” tanyanya ketika dia mengingat Anna.“Dia sedang menghabiskan beberapa hari bersama Fia. Kurasa akan lebih baik jika dia tinggal bersama Fia dulu sementara aku masih dirawat di sini,” kataku, masih mengemas barang-barang ke dalam tasku.“Oh, benar. Apakah kamu sadar bahwa temanmu Fia itu
Read more

Bab 153

Laura“Apakah kamu mengatakan bahwa cinta kita itu salah, Laura?” tanyanya, terlihat tersinggung.“Bagimu aku ini apa, Jason? Jujurlah,” jawabku dengan bertanya balik.“Apa maksudmu, bagiku kamu itu apa? Kamu adalah istriku,” katanya, tapi aku dengan cepat mengoreksinya.“Mantan istri. Kalau-kalau kamu lupa, aku masih merupakan mantan istrimu,” kataku.“Iya, tapi kita sudah membicarakan ini jutaan kali,” jawabnya. “Astaga, Laura. Bisakah kamu fokus untuk pulih dulu? Kenapa harus memperumit semua hal ketika segalanya berjalan dengan lancar?” katanya, lalu menghampiriku lagi. “Kumohon, sayang, pikirkanlah lagi. Kita seharusnya sudah melewati fase itu, jadi lihatlah ke depan sekarang dan fokuslah pada pemulihanmu dan kesehatanmu, ya? Pada putri kita, pada pekerjaanmu, pada kita. Merekalah yang penting, ‘kan?” tambahnya, menepuk pundakku. “Berhenti memikirkan hal-hal ini, sayang. Kamu tahu, aku tidak akan tahu bagaimana aku harus hidup tanpamu,” katanya.Lengannya melingkariku, menut
Read more

Bab 154

Aku menghela nafas, menyandarkan kepalaku pada bantal dan menatap langit-langit. “Mungkin aku seharusnya bukan melindungi diri dari Richard, tapi darimu,” komentarku. “Aku seharusnya menolak lamaranmu ketika aku mendapatkan kesempatannya,” komentarku dengan pikiran yang jauh, memikirkan bagaimana kehidupanku kian memburuk setelah aku bertemu dengannya.Aku sudah meninggalkan kehidupan yang kasar di rumah bibiku, jadi Jason seperti pangeran penyelamat yang menyelamatkanku dari tempat itu dengan berjanji akan tinggal di istana yang besar dan berkilauan tempat aku dan dia bisa hidup dengan bahagia selamanya, tapi istanaku berakhir menjadi sebuah penjara tempatku terjebak dengan suami yang lebih kasar dibandingkan bibiku, seorang pria yang membuatku memercayai janji dan tidak menepati satu pun janji itu.“Apa yang Anna akan pikirkan mengenai keputusanmu ketika dia mulai menyadarinya? Apakah menurutmu dia akan bahagia mengetahui bahwa kamu egois dan lebih memilih untuk mengikuti perasaan
Read more

Bab 155

LauraTiba-tiba, nafasku menjadi berat dan jantungku sakit. Rasa panik menggerogoti diriku. Dari mana datangnya orang-orang itu? Apa yang sedang mereka lakukan? Kenapa mereka menanyakan hal-hal pribadiku?“Apakah menurut Anda benar untuk merusak sebuah rumah tangga, Nyonya Tanusaputera?”“Apakah Anda kembali pada Jason Santoso untuk uang?”“Bagaimana perasaan Anda setelah menjadi kekasih mantan suami Anda?” tanya mereka seraya hujan kilatan dari kamera mereka mengenai wajahku.“Apa yang kalian bicarakan? Tidak ada yang perlu kami katakan,” kata Jason dengan lantang, lalu memegang pundakku. “Kita harus pergi dari sini sekarang,” katanya, menarikku bersamanya.Aku menundukkan kepalaku dan membiarkan dia membawaku ke mobilnya, tapi rombongan paparazzi masih mengikuti kami, melontarkan pertanyaan-pertanyaan tidak biasa pada kami. Para pengawal Jason berhasil mengusir banyak orang sampai kami bisa memasuki mobil dan meninggalkan tempat itu. Aku bernafas melalui mulutku, masih tertegun
Read more

Bab 156

”Satu-satunya yang kuinginkan adalah untuk bercerai, tapi dia menolak memberikannya padaku. Dia tidak ingin aku terlepas dari cengkeraman jahatnya. Namun, hari ini aku memohon padamu untuk bercerai denganku dan membebaskan aku, jadi aku bisa menata kembali hatiku yang patah berkeping-keping, Jason Santoso. Kumohon, bebaskan aku,” katanya, mengakhirinya dengan sebuah isakan, lalu video itu berhenti.Pada saat itu, Jason melempar ponselnya dengan kencang. Ponsel itu mengenai kaca depan mobilnya, membuat si sopir ketakutan dan hampir kehilangan kendali mobilnya. Aku berpegangan pada mobil dengan erat, berteriak karena takut mati.“Apa yang kamu lakukan, Jason? Apakah kamu ingin membunuhku? Aku harus merawat anakku!” teriakku padanya, benar-benar ketakutan.“Maafkan saya, Tuan Santoso…” Sopir itu meminta maaf setelah menghentikan mobilnya, juga ketakutan.“Kembali mengemudi mobil sialan ini!” teriak Jason padanya, lalu dia mengusap pelipisnya.Aku menghela nafas, menyilangkan kakiku.
Read more

Bab 157

Laura“Apakah kamu menampar wajahnya? tanya Fia, matanya membelalak terkagum, senyuman nakal terpaut pada bibirnya.“Aku menamparnya dengan keras,” kataku sambil terkekeh-kekeh, mengusap tangan kananku seraya aku mengingat-ingatnya. “Kamu seharusnya melihat wajahnya. Dia lebih terlihat terkejut daripada kesakitan, tidak percaya bahwa aku bisa menamparnya,” tambahku.Fia menutup wajahnya dan tertawa puas. “Astaga, kuharap aku ada di sana untuk menyaksikannya,” katanya, mengempaskan badannya pada sofa sambil menghela nafas lega. “Sebenarnya, aku juga ingin menghampiri Kinan dan memeluknya karena telah menghancurkan hidup Jason. Sekarang, dia pasti sedang menjambak rambutnya sendiri. Dia pasti sangat marah,” komentarnya, membayangkannya.“Dia murka,” kataku, lalu menghela nafas pelan. Beberapa jam yang lalu, aku tiba di apartemen yang telah disiapkan Fia untuk ditinggali aku dan Anna. Itu adalah tempat yang indah dan nyaman, dengan udara yang bersih, dan bahkan memiliki ruangan bermai
Read more

Bab 158

Aku akhirnya meletakkan tanganku di perutnya. “Apakah keponakanku tumbuh dengan baik?” tanyaku sambil tersenyum.Dia terkekeh-kekeh. “Kata dokter, kehamilanku berjalan dengan lancar. Sudah 10 minggu sekarang,” katanya, bersemangat.“Menggemaskan sekali! Bayinya sebentar lagi akan melompat-lompat di dalam perutmu. Anna suka melakukan itu dulu,” kataku, tersenyum, mengingat ketika aku sedang hamil. Sudah lama sekali, tapi aku masih mengingatnya seolah itu baru terjadi kemarin. “Apakah kita sudah bisa melihat jenis kelamin bayinya atau masih belum?” tanyaku.“Dokternya lebih memilih untuk menunggu beberapa minggu lagi supaya mengurangi keraguan, tapi bayinya Suzy adalah perempuan. Kami berakhir memeriksanya minggu lalu ketika aku membawanya ke dokter kandungan,” katanya, bersemangat. Aku masih tertinggal dengan kesepakatan yang telah dia buat dengan Suzy, tapi aku tidak memiliki pilihan selain menerimanya dan mendukung temanku. Lagi pula, dia beberapa kali memihakku dalam keputusan yan
Read more

Bab 159

LauraAku memutuskan untuk membiarkan rambutku tetap pirang. Aku memutuskan untuk mempertahankannya untuk mengenang Richard dan juga merepresentasikan perubahan dalam hidupku. Aku bisa gagal berkali-kali, tapi aku tidak takut untuk memulai kembali dari awal.Aku menarik nafas dalam, menatap pantulanku di depan cermin. Beberapa minggu telah berlalu sejak aku terbangun dan kesehatanku makin membaik setelah semua hal yang telah kulalui akhir-akhir ini, jadi aku merasa sudah siap untuk kembali bekerja.Walaupun aku masih terus bermimpi buruk mengenai Richard yang ingin membunuhku dan berkata bahwa semuanya adalah salahku, bermimpi buruk mengenai kehilangan anakku dan Jason menarikku ke sarangnya dan berkata bahwa aku adalah miliknya satu-satunya dan aku tidak akan bisa kabur darinya, mimpi buruk yang membuatku terbangun di tengah malam, menangis ketakutan dan jantungku kesakitan, aku harus tetap berjuang untuk kembali hidup dengan normal. Putriku bergantung pada hal itu, dia bergantung
Read more

Bab 160

Mereka terdiam, tapi masih menatapku dengan tatapan bermusuhan. Aku tidak peduli dan lanjut berbicara. “Aku akan memikul beban dari kematian Richard dalam genggamanku dan jika suatu hari kehidupan ingin menyerangku dengan itu, aku akan dengan senang hati menerimanya. Namun, sampai itu terjadi, aku berencana untuk membuat nama Richard bisa dibanggakan dan aku berencana untuk membuat impiannya bangga ketika dia membangun perusahaan ini. Aku bisa saja meninggalkan tempat ini dan memutuskan untuk tidak pernah kembali, tapi aku menolaknya dan aku berniat untuk tetap tinggal. Aku berniat untuk melawan dan membuat impian Hextec menjadi kenyataan. Richard dan aku tidak pernah menginginkan Hextec hanya menjadi berbasis tim dalam pemasaran digital dan pengendalian penjualan untuk perusahaan lain. Dia dan aku selalu memimpikan untuk melakukan lebih dari itu. Kami selalu menginginkan untuk bukan hanya menjual pelayanan, tapi juga produk. Kami selalu bermimpi Hextec menjadi merek yang inovatif dan
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
27
DMCA.com Protection Status