Share

Bab 146

Penulis: Meminger
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-02 14:05:39
”Apa…Apa maksudnya ini?” tanya Tama dengan mata yang membelalak, menatapku dan Suzy. Aku memahami keterkejutannya. Lagi pula, dia telah melakukan segala hal untuk menyembunyikannya dariku.

“Aku mengetahui semuanya, Tama,” kataku padanya, menatap matanya dengan dalam. Aku bisa melihat ketakutan di matanya. Keputusasaan itu begitu dahsyat sampai terlihat dengan jelas. Aku menatap Jason. “Suzy bilang dia telah diadili karena kesalahannya, dia sudah bebas sekarang dan karena dia jelas-jelas telah membangun ikatan ini dengan putrimu, aku membiarkannya ikut denganku, Jason,” kataku padanya.

Dia membuka mulutnya, ingin membantah sesuatu, tapi dia melambaikan tangannya di depannya dengan gestur tidak tertarik. “Terserah, satu-satunya yang penting bagiku sekarang adalah Laura,” katanya sambil menghela nafas, langsung mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

Suzy beranjak untuk duduk di salah satu sofa sambil menggendong Anna di pangkuannya dan kedua orang itu berbincang dengan pelan. Aku me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 147

    FiaAda taman di halaman rumah sakit itu tempat dia dan aku bisa berbincang. Tama membawaku ke sana dan berdiri di hadapanku dengan tangan di sakunya. Dia masih tidak bisa menatap mataku.“Bagaimana ini bisa terjadi?” tanyanya pada diri sendiri dibandingkan padaku, mungkin masih ingin memproses kapan situasinya sudah tidak lagi berada dalam kendalinya.“Ini terjadi karena memang seharusnya terjadi. Kebohongan tidak akan bertahan selamanya,” kataku, terdengar tenang. Dia mungkin telah melakukan segala cara untuk menyembunyikannya dariku, tapi cepat atau lambat, aku pasti akan mengetahui kebenarannya.Dia menghela nafas. Fia, aku bahkan tidak tahu apa yang harus kukatakan…” katanya, tampak kecewa.“Kita telah membuat janji temu untuk bertemu dengan putri kita secara langsung di panti asuhan, semua dokumennya sudah diproses untuk adopsi anak itu. Pada saat ini, anak itu sangat berharap bahwa dia akan memiliki pasangan yang akan menyambutnya, bahwa dia akan memiliki seorang ayah dan i

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 148

    LauraKetika aku terbangun, rasanya seperti aku terbangun dari mimpi yang dalam—delirium yang membuatku memercayai sebuah ilusi. Aku belum melupakan apa pun yang telah terjadi padaku. Aku masih mengingat semua rincian mengenai apa yang telah kulalui, begitu rinci sampai aku tidak merasa bahagia mengenai kembalinya aku.Ketika para dokter memperbolehkan orang-orang tersayangku untuk menemuiku, aku akhirnya bisa memeluk anakku lagi dan merasakan ketentraman yang hanya bisa kudapatkan darinya.“Aku sangat merindukanmu, Mama,” kata gadis itu dengan wajah kecilnya tertanam di pundakku. Aku tersenyum lembut, meletakkan tanganku di punggungnya untuk menunjukkan kasih sayangku.“Mama sudah ada di sini sekarang dan Mama tidak akan ke mana-mana, putri kecilku,” ujarku padanya, mencium pucuk kepalanya.Aku masih terbaring di ranjang rumah sakit. Ada selang-selang yang terpasang pada pembuluh darahku, memberiku obat dan nutrisi. Aku masih merasa lemah dan sakit, tapi setidaknya aku sudah tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 149

    ”Kamu harus tahu sebesar apa yang telah kukorbankan untuk menemukanmu dan bagaimana hasilnya. Aku menyerahkan seluruh diriku supaya bisa menemukanmu, dan walaupun aku tidak menemukanmu secara langsung, aku telah banyak membantumu secara tidak langsung karena jika tidak, Richard sialan itu bisa saja sudah membawamu keluar dari negara ini,” katanya, membuatku menyadari bahwa dialah pahlawan yang telah menyelamatkan aku.Pada saat itu, pintu perlahan terbuka. Itu adalah Fia lagi, hanya saja kali ini dia ditemani oleh Suzy. “Oh, maaf mengganggu, tapi Suzy ingin menyapamu,” kata Fia, tersenyum. Suzy mengangguk sambil tersenyum, menatapku juga.“Astaga, Fia. Sudah kubilang bahwa keluargaku dan aku tidak menginginkan hubungan apa-apa dengan wanita itu,” kata Jason, mendengus jijik.“Aku tidak masalah. Kamu juga tidak masalah keluar dulu sebentar, ‘kan?” tanyaku pada Jason. Dia menatapku dengan ekspresi tidak percaya, tapi dia bangkit dari kursinya dan pergi dengan enggan. Aku melihat Suzy

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 150

    LauraAnna meminta untuk menghabiskan waktu dengan Suzy dan Suzy menyarankan mereka bermain di beranda ruangan pribadiku. Aku membiarkan mereka pergi ke sana, tapi aku selalu mengawasi Anna.Aku menatap Fia, mengetahui bahwa Anna maupun Suzy sudah cukup jauh sampai mereka tidak akan bisa mendengar percakapan kami, lalu bertanya, “Kenapa kamu menawarkan untuk merawat anak wanita itu?” tanyaku dengan gamblang. Benar, dia telah mengetahui mengenai ketidaksetiaan Tama, tapi kenapa dia mengkhawatirkan anak yang ada di rahim Suzy ketika anak itu adalah hasil dari perselingkuhan Tama? Itu adalah pertanyaan yang tidak kunjung berhenti kutanyakan di dalam kepalaku.Dia mengangkat bahunya. “Aku sudah bilang kalau Suzy berniat untuk mengaborsi kehamilannya karena dia tidak bisa merawat seorang anak, jadi aku memutuskan untuk menyelamatkan anak ini. Itu saja,” jelasnya, tapi masih banyak hal yang belum terjawab.“Pasti ada ratusan ribu orang di situasi yang sama dengan Suzy di seluruh negara i

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 151

    Laura“Oh, sayangku. Aku sangat khawatir ketika Jason memberitahuku apa yang terjadi. Aku sangat senang kamu sudah kembali dengan aman,” kata Rosa seraya dia memelukku setelah dia memasuki kamar tempatku dirawat.“Terima kasih sudah menjengukku, Rosa. Aku sudah baik-baik saja sekarang, jangan terlalu khawatir,” kataku padanya, tersenyum dengan lembut.“Aku ingin datang lebih cepat, tapi aku sedang berlibur, jadi agak sulit,” katanya, memberi alasan.Aku menggelengkan kepalaku, tersenyum padanya. “Kamu tidak perlu memberi alasan, Rosa. Aku sudah berterima kasih kamu datang untuk menjengukku,” kataku.Dia tersenyum dengan lembut, lalu bertingkah seolah dia baru saja mengingat sesuatu. “Oh, aku hampir lupa! Ini adalah Aidan, pacarku. Aku bertemu dengannya saat liburan ke Bali dan ketika kami melihat satu sama lain, kami langsung merasa bahwa kami diciptakan untuk satu sama lain,” kata ibu mertuaku dengan bahagia, menggenggam tangan pria muda tampan yang jauh lebih muda darinya. Pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 152

    ”Baiklah, tapi jika dia ingin berkencan, ada banyak pria seumurannya yang akan senang bertemu dengannya. Dia tidak perlu berurusan dengan bocah yang baru saja melepas popoknya,” katanya, terlihat tengkel.“Kenapa mudah sekali untuk menerima ketika seorang pria berurusan dengan wanita yang lebih muda daripada kebalikannya?” tanyaku retoris dengan nada mengkritik.“Oh, astaga, Laura. Ini tidak masuk akal,” lanjutnya.“Satu-satunya yang tidak masuk akal di sini adalah senyuman lebar pada wajah ibumu sekarang—senyuman yang luar biasa cantik,” kataku, terkekeh-kekeh.“Astaga! Bagaimana aku akan menjelaskan ini pada Anna?” gumamnya, mendecakkan lidahnya setelahnya. “Oh, omong-omong, di mana putri kita?” tanyanya ketika dia mengingat Anna.“Dia sedang menghabiskan beberapa hari bersama Fia. Kurasa akan lebih baik jika dia tinggal bersama Fia dulu sementara aku masih dirawat di sini,” kataku, masih mengemas barang-barang ke dalam tasku.“Oh, benar. Apakah kamu sadar bahwa temanmu Fia itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 153

    Laura“Apakah kamu mengatakan bahwa cinta kita itu salah, Laura?” tanyanya, terlihat tersinggung.“Bagimu aku ini apa, Jason? Jujurlah,” jawabku dengan bertanya balik.“Apa maksudmu, bagiku kamu itu apa? Kamu adalah istriku,” katanya, tapi aku dengan cepat mengoreksinya.“Mantan istri. Kalau-kalau kamu lupa, aku masih merupakan mantan istrimu,” kataku.“Iya, tapi kita sudah membicarakan ini jutaan kali,” jawabnya. “Astaga, Laura. Bisakah kamu fokus untuk pulih dulu? Kenapa harus memperumit semua hal ketika segalanya berjalan dengan lancar?” katanya, lalu menghampiriku lagi. “Kumohon, sayang, pikirkanlah lagi. Kita seharusnya sudah melewati fase itu, jadi lihatlah ke depan sekarang dan fokuslah pada pemulihanmu dan kesehatanmu, ya? Pada putri kita, pada pekerjaanmu, pada kita. Merekalah yang penting, ‘kan?” tambahnya, menepuk pundakku. “Berhenti memikirkan hal-hal ini, sayang. Kamu tahu, aku tidak akan tahu bagaimana aku harus hidup tanpamu,” katanya.Lengannya melingkariku, menut

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 154

    Aku menghela nafas, menyandarkan kepalaku pada bantal dan menatap langit-langit. “Mungkin aku seharusnya bukan melindungi diri dari Richard, tapi darimu,” komentarku. “Aku seharusnya menolak lamaranmu ketika aku mendapatkan kesempatannya,” komentarku dengan pikiran yang jauh, memikirkan bagaimana kehidupanku kian memburuk setelah aku bertemu dengannya.Aku sudah meninggalkan kehidupan yang kasar di rumah bibiku, jadi Jason seperti pangeran penyelamat yang menyelamatkanku dari tempat itu dengan berjanji akan tinggal di istana yang besar dan berkilauan tempat aku dan dia bisa hidup dengan bahagia selamanya, tapi istanaku berakhir menjadi sebuah penjara tempatku terjebak dengan suami yang lebih kasar dibandingkan bibiku, seorang pria yang membuatku memercayai janji dan tidak menepati satu pun janji itu.“Apa yang Anna akan pikirkan mengenai keputusanmu ketika dia mulai menyadarinya? Apakah menurutmu dia akan bahagia mengetahui bahwa kamu egois dan lebih memilih untuk mengikuti perasaan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 337

    TamaKetika kami tiba di ruangan yang dituju, penjaga keamanan membukakan pintu untuk kami dan kami bisa melihat Joshua dan tunangannya di dalam ruangan yang mewah dan modern dengan dinding terbuka bertirai di sisinya, membiarkan udara segar memasuki tempat itu. Seluruh ruangan itu terasa amat sangat mewah. Itu tidak membuat kami terkejut, tapi aku senang mengetahui bahwa Joshua tidak segan-segan menghabiskan semua uangnya untuk menyenangkan orang tersayangnya.“Kemarilah. Duduk dan minum bersama kami,” undangnya dengan terbuka pada kami. Fia dan aku pun bergabung dengan mereka. Mereka berdua sedang mengenakan jubah mandi dan aku bertanya-tanya kapan mereka akan bersiap-siap untuk upacara pernikahannya yang telah dijadwalkan sebentar lagi. Demi semua orang, mereka mungkin telah menghabiskan beberapa jam terakhir untuk memperbaiki hubungan mereka.Pacar Joshua tersenyum separuh pada kami saat kami saling menyapa satu sama lain, tapi aku dapat melihat bahwa dia belum melupakan kejadia

  • Kembalilah Padaku   Bab 336

    TamaTidur sendirian benar-benar tidak enak, aku membencinya. Aku terbiasa merasakan tubuh istriku berbaring di sampingku. Itu membuatku merasa tenang dan aman, tapi hari ini aku tidak memiliki pilihan selain tidur di tempat lain karena Fia belum membiarkan aku pulang kembali ke apartemen tempat aku, dia, dan anak-anak menginap untuk pernikahan Joshua di Bekasi.Dia sangat marah padaku karena sudah menangkapku di tempat memalukan itu. Memang benar bahwa ketika aku terlalu banyak minum-minum, aku berakhir melakukan hal-hal bodoh, tapi kali ini aku hampir yakin aku belum melakukan apa-apa. Aku hanya sedang membantu Jason, yang telah memutuskan untuk menghajar Gideon, lalu semuanya menjadi kacau. Padahal, Gideon si b*rengsek itu memang pantas dihajar.Bahkan kasur pun terasa tidak nyaman jika tidak ada Fia. Ini semua adalah salah Jason. Si b*jingan itu membuatku terlibat dalam masalah. Aku harus menjauh darinya, tapi aku terus memikirkan apa yang akan terjadi padanya jika aku tidak ada

  • Kembalilah Padaku   Bab 335

    JasonLuar biasa bagaimana aku jatuh cinta pada setiap bagian dari dirinya, setiap detail wajahnya, dan setiap hal dari dirinya. Luar biasa bagaimana jantungku berdegup setiap kali dia ada di sekitarku. Itu pastinya adalah hukuman dari Langit, mencintai orang yang paling banyak kusakiti dalam hidupku dengan cara yang menyakitkan. Aku pasti dihukum tanpa ampun dan aku tentunya akan hidup seperti itu hingga akhir hayatku.Cara dia menarik perhatianku tanpa berusaha melakukannya, cara aku melihatnya sebagai wanita paling cantik di seluruh dunia, dan hanya berpikir bahwa suatu hari dia pernah menjadi milikku ….“Kita akan kehilangan semua teman kita kalau begini,” komentarnya sambil tertawa pahit dan menyelipkan rambut cokelatnya di belakang telinganya. Sama sepertiku, dia baru saja menghadiri pesta lajang, tapi dengan sang pengantin wanita. Ternyata, tidak ada kegilaan luar biasa di sana seperti pada pesta lajang Josh.“Apa maksudmu?” tanyaku tanpa benar-benar bisa memahami komentarny

  • Kembalilah Padaku   Bab 334

    Jason“Jadi, Santoso, apakah kamu akan memenuhi persyaratanku?” tanya Gideon Nalendra, masih berharap. Dia masih menggenggam ponselnya, mengancam untuk menelepon mantan istriku untuk memfitnahku dan merebut kedamaian Laura hanya karena dia ingin bermain peran sebagai pria yang baik dan mendapatkan citra yang baik bagi Laura. Lagi pula, dia sangat ingin mendapatkan pengakuan Laura.“Baiklah, aku akan melakukannya, si*lan,” jawabku dengan tergesa-gesa sambil membuka kancing kemejaku. Hanya memikirkan bahwa Laura akan kecewa terhadapku sekali lagi membuatku gugup. Luka yang kuberikan padanya selama ini sudah cukup banyak.“Kamu benar-benar b*jingan, Nalendra. Kamu memanfaatkan Jason karena dia dalam posisi yang sulit dan sedang mabuk,” tuduh Tama padanya, sangat marah.“Dia bebas menolak,” jawab Nalendra dengan tawa sinis, ingin aku melalui penghinaan yang telah dia tawarkan hanya untuk memberi makan egonya. Membuatku menjilat sol sepatunya dan merekamku berlari-lari tanpa busana meng

  • Kembalilah Padaku   Bab 333

    Laura“Seperti yang kubilang, dan aku akan mengatakannya lagi, Gideon pasti melebih-lebihkan perkataannya. Kamu mungkin hanya akan stres dengan sia-sia, Fia,” kataku, terus mencoba menenangkan situasinya.Namun, dia menggelengkan kepalanya, menolak perkataanku. “Tidak, kumohon. Hentikan, Lau. Aku tahu kamu hanya mengatakan ini supaya aku tidak memikirkan kemungkinan terburuk, tapi mari kita hadapi saja. Kamu pun, yang telah bercerai dengan Jason selama lima tahun, menangis cemburu dan sangat sedih ketika kamu mendengar apa yang sedang dia lakukan. Sekarang, bayangkan bagaimana denganku! Biarkan aku marah dengan tenang,” jawabnya.Dia pun menatap jalanan dengan kebingungan. “Ke mana mereka?” tanyanya, tidak lagi melihat mobil Cassie pada saat itu.“Mereka belok ke kiri.” Aku menunjuk ke arah kiri dan dia mengangguk, mengambil jalan di sebelah kiri dan kembali mengikuti mereka, tetap tegas dengan keputusannya.“Omong-omong, seperti yang kukatakan, jadi hari ini dia ingin bersikap se

  • Kembalilah Padaku   Bab 332

    Laura Aku tetap diam di sana selama beberapa saat, mencoba menenangkan diriku sendiri dan tidak berfokus pada apa yang sedang terjadi. Aku seharusnya tidak memedulikan apa yang Jason lakukan atau dengan siapa dia bersenang-senang. Itu seharusnya tidak memengaruhiku. Dia hanya menjalankan hidupnya sebagai pria dewasa yang bebas. Jika dia ingin bermain-main dengan orang lain, terserah dia. Aku paham bahwa rasanya sakit sekali, tapi pada saat itu aku seharusnya sudah terbiasa. Aku seharusnya tidak menangis dan bertindak seperti orang bodoh hanya karena aku tahu bahwa tidak ada alasan bagiku untuk bersikap seperti itu.Namun, sayangnya, Fia menghampiriku dengan khawatir. “Lau? Apa yang terjadi, sayang? Kenapa kamu menangis?” tanyanya sambil menyentuh sikuku dengan lembut, ingin menenangkanku.Aku hampir menangis lebih kencang lagi ketika aku mendengar suaranya. Aku terisak, menerima serbet yang diberikan Fia, lalu mengelap air mataku dengan hati-hati supaya riasan wajahku tidak rusak.

  • Kembalilah Padaku   Bab 331

    Laura“Aku sedang memikirkan tentang menghabiskan bulan madu di tempat yang cerah dengan pantai dan air yang jernih, jadi aku bisa memamerkan penampilan segarku di pantai pada suamiku,” kata sang pengantin dengan senyum nakal, membuat kami tertawa.“Astaga, benar! Aku mendukungnya,” jawab Fia setuju. “Jangan pergi ke tempat yang dingin. Tama dan aku pergi ke tempat dingin untuk bercinta dan bersenang-senang, tapi kami hanya pulang dengan kaki yang bengkak dan kapalan karena kami harus berpakaian dengan hangat. Sulit untuk bercinta sambil memakai pakaian, oke?” Dia membicarakan pengalaman bulan madunya yang tidak mengenakkan. Setelahnya, kami tertawa.“Itu pasti terasa seperti mimpi buruk,” komentar teman sang pengantin, membuat Fia mengangguk.“Benar,” jawabnya bercanda. Kami hanya sedang menghabiskan waktu dengan mengobrol dan membicarakan pria sambil merencanakan pernikahan yang sempurna untuk sang pengantin. Rasanya menyenangkan berada di sana. Cassandra, sang pengantin, ingin m

  • Kembalilah Padaku   Bab 330

    Jason“Dia akan ikut aku,” jawab Nalendra terhadap ratapan Tama. “Dia hanya bersama denganmu karena dia berpura-pura keren. Kamu tahu betul bagaimana para wanita bersikap. Mereka akan bilang tidak ketika lubuk hati mereka ingin berkata iya.”“Kamu percaya diri juga, ya? Berhati-hatilah supaya kepercayaanmu tidak berubah menjadi siksaan,” kataku padanya. Laura memiliki kekurangan yang sangat mengkhawatirkan. Dia biasanya tidak menyerang. Bahkan ketika dia melihat tanda-tanda berbahaya, dia lebih memilih untuk menyembunyikannya dan berpura-pura bahwa segalanya baik-baik saja dan dia dapat menanganinya. Itulah bagaimana dia terus menikah denganku selama lima tahun dan dia akan tetap menikah denganku selama lima tahun selanjutnya jika aku tidak mengakhiri hubungan yang tidak sehat itu.Mungkin saja orang bodoh di hadapanku ini terus menguji batas Laura dalam waktu yang lama dan Laura hanya memilih untuk mengabaikannya karena dia tidak ingin berada di situasi yang tidak nyaman.Gideon t

  • Kembalilah Padaku   Bab 329

    JasonDi dalam klub malam itu, tempat itu jauh lebih ramai daripada di dalam limosin. Sang pengantin pria sedang mengadakan pesta lajangnya dengan caranya sendiri. Lagi pula, sudah lebih dari satu dekade dia menjalankan hidupnya tanpa berkomitmen kepada siapa pun. Karena sekarang hanya tersisa beberapa jam lagi sebelum dia menjadi suami seseorang, hal itu patut dirayakan. Ruangan tempat kami berada hanya diperuntukkan untuk para naratama untuk teman-teman Joshua dan orang-orang yang diperbolehkan masuk. Lagi pula, akan terlalu bahaya jika membiarkan orang-orang dengan uang sebanyak itu membaur dengan kerumunan orang biasa, terutama ketika sebagian besar dari mereka sudah sangat mabuk.Di suatu titik, Tama menghampiri sofa tempatku terduduk, masih mencekoki dirinya sendiri dengan minuman. Dia menghempaskan dirinya di sampingku di sofa itu dengan helaan napas panjang dan segelas minuman di kedua tangannya. “Sial, kamu benar ketika kamu bilang teman-teman ayahmu tidak bisa santai. Merek

DMCA.com Protection Status