“Tentu, aku mengerti,” dia berhenti sejenak. “Kita masih teman, ‘kan? Aku berjanji akan menepati janjiku dan tidak menyebut Travis lagi.”“Tentu, kita teman. Jangan khawatir.” Kataku dengan sungguh-sungguh.“Terima kasih,” katanya dengan riang. “Silakan menghabiskan waktu dengan Noah. Bilang padanya aku mengucapkan salam dan selamat malam!”“Kamu juga, Ruby.”Aku memutus sambungan dan mengambil nafas banyak-banyak. Karena Noah sudah mematikannya, aku meneleponnya balik.“Halo?” Aku membeku ketika mendengar suara ibuku di seberang ponsel.Aku belum berbicara dengannya sejak di bandara. Di antara orang-orang yang menyakitiku, dialah yang lebih menyakitiku. Seorang Ibu seharusnya mengasihi dan menyayangi anaknya, tetapi aku tidak mendapatkan keduanya dari ibuku. Maksudku, bagaimana mungkin dia bisa berpaling dariku? Bagaimana mungkin dia bisa memperlakukanku seperti bukan siapa-siapa?Sekarang karena aku sudah memiliki anakku sendiri, aku tidak mengerti bagaimana dia bisa melakukan itu. A
Last Updated : 2024-05-14 Read more