Home / Romansa / PENYESALAN MANTAN SUAMI / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of PENYESALAN MANTAN SUAMI: Chapter 31 - Chapter 40

456 Chapters

Bab 31

“Nama saya Lydia, Nona Santoso.” Suster itu berkata dengan senyuman di wajahnya.Aku melihatnya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mataku mengamatinya dengan tajam, lalu aku melirik ke arah Ruby yang melakukan hal yang sama.“Aku tidak pernah merekrut suster,” kataku pada mereka, “Mungkin Anda salah rumah, tetapi ini aneh karena Anda mengetahui namaku, jadi pastilah ada yang merekrut Anda atau Anda hanya sekedar menipu saja.”Jangan salah. Memiliki suster untuk merawatku selama beberapa hari atau beberapa minggu ke depan akanlah sangat membantu, tetapi ini sangat aneh.Lydia menaruh tasnya di bawah sebelum kembalu menatapku. “Saya direkrut oleh Pak Wijaya dan diminta untuk datang segera.”Geraman kekesalan keluar dari bibirku. Aku terkejut sekaligus merasa kesal secara bersamaan karena kelakuannya. Ketika aku memutuskan untuk tidak membutuhkan atau menginginkan bantuannya bersamaan dengannya memutuskan untuk akhirnya menjadi seorang pahwalan. Di mana dirinya selama ini selama pernika
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 32

Ruby membalas salam darinya dan aku hanya melihat ke arah mereka berdua. Ternyata, akulah satu-satunya orang yang tidak tahu kalau kakakku memiliki pacar. Aku bertanya-tanya apakah aku akan mengetahuinya jika bukan Ruby sendiri yang datang menemuiku.Aku berdiri perlahan dan memandang ke arah Rowan, “Kuhargai apa yang sedang kamu coba untuk lakukan sebab aku adalah Ibu dari anakmu, tetapi itu tidak penting. Aku sudah memikirkan segalanya.”Dalam hatiku, aku tahu bahwa itulah alasan mengapa dia sedang melakukan hal ini. Bukan karena dia peduli, tetapi karena aku adalah Ibu dari Noah. Lagi pula, bukan sekali dua kali dia menyadarkanku atas fakta itu.Kerutan menghiasi wajahya, “Bukan karena itu...”“Aku benar-benar tidak butuh bantuanmu, jadi bisakah kamu memintanya untuk mengambil kembali mobil tersebut dan membatalkan rekrutannya?” Kupotong bicaranya sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, sembari menunjuk kepada pria berjas itu lalu pada Lydia.“Benarkah kamu tidak butuh bantuan? Aku
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 33

Wajahnya mengeras lalu melangkah mendekat, “Berpikirlah dengan wajar sekali saja dalam hidupmu, Ava.”“Aku sedang bersikap wajar. Aku tidak butuh bantuanmu. Aku meminta cerai agar kamu bisa pergi dari hidupmu. Mengapa tiba-tiba kamu tertarik untuk membantuku ketika kamu sebelumnya tidak pernah peduli denganku?”“Kamu adalah Ibu Noah, wajar aku peduli. Lalu, kalau kamu lupa, aku tidak bisa sepenuhnya pergi dari hidupmu karena kita memiliki anak, pastilah hidup kita terikat.” Dia menggeram, matanya memancarkan kilatan amarah.“Hanya selama kurang lebih sepuluh tahun, dan selain menjadi bagian dari hidup Noah, bukan berarti kamu harus menjadi bagian dari hidupku,” bantahku.Aku sangat lelah, hingga akhirnya aku duduk di kursi minibar. Kepalaku rasanya seakan ditimpa beban seberat satu ton. Aku benar-benar hanya ingin tidur.Dia memerintah sekali lagi, “Ambil mobilnya.”Tanpa sadar suaraku menyentak, kehilangan kesabaran, “Mengapa tidak kamu saja yang mengambilnya dan telantarkan di tempat
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 34

Aku merapikan topi rajutku agar penampilanku terlihat rapi dan tidak terlihat seperti aku sedang bertarung melawan kematian.“Mengapa Ibu memakai topi rajut?” Tanya Noah sambil melihatku dengan tatapan curiga.Kami melakukan panggilan video melalui Skype setelah aku menundanya beberapa kali. Kebanyakan karena aku tidak dapat membuka mataku selama lebih dari lima menit. Hari ini syukurlah aku sudah merasa lebih baik.Aku menyandarkan diriku ke sandaran ranjangku. Topi rajut ini untuk menyembunyikan perban. Noah masih tidak tahu apa yang terjadi padaku, dan kupastikan dia tidak akan pernah.“Sedikit terasa dingin di sini, Ibu merasa kedinginan.” Tentu saja itu bohong.Aku merasa bersalah karena berbohong kepadanya, tetapi ini untuk kebaikannya. Jadi, dia tidak akan khawatir akan keadaanku.“Kita punya penghangat ruangan, Ibu, nyalakan saja.”“Penghangatnya tidak mau menyala. Ibu lupa memanggil seseorang untuk memperbaikinya.”Astaga, aku benar-benar tidak suka berbohong kepadanya. Sebagi
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 35

Ketukan di pintuku membuatku mengalihkan pandanganku dari laptopku.Suara Lydia terdengar, “Ada seseorang yang ingin melihatmu, Ava.”Aku akhirnya dapat membuatnya untuk memanggilku dengan nama, bukan dengan sebutan nona. Aku bersyukur Ruby meyakinkanku untuk membiarkannya tinggal, sebab dia benar-benar sangat membantu. Dia bahkan membantu beberapa pekerjaan rumah. Aku tidak tahu bagaimana aku akan bertahan hidup tanpanya.“Siapa itu, Ibu?”Kubilang pada Lydia untuk membiarkan siapa pun itu masuk dan aku mengembalikan pandanganku ke layar.“Wanita baik bernama Lydia. Dia di sini untuk membantu Ibu mengurus rumah,” jawabku kepadanya. Aku berpikir siapa yang datang berkunjung.Jika tebakanku benar, pasti antara Ruby atau Ethan. Keduanya mampir beberapa kali untuk mengecekku.“Mengapa Ibu butuh bantuan? Ibu tidak pernah membutuhkannya sebelumnya, karena Ibu kuat.” Dia memandangku dengan curiga.Noah tentu saja benar. Aku selalu melakukan segalanya sendiri. Bahkan ketika aku tinggal di man
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 36

Rowan.Aku duduk di kursiku, sedang mengurus surat-surat yang perlu kuurus. Aku mencoba untuk fokus, tetapi aku tidak bisa. Pikiranku masih melayang pada fakta bahwa Ava lagi-lagi mengabaikan teleponku. Jika bukan karena telah merekrut Lydia, aku tidak tahu bagaimana kabarnya.Aku masih sulit percaya bagaimana dia sudah berubah. Bisa dibilang bahwa Ava yang kukenal sudah pergi dan yang sekarang menggantikannya adalah orang lain.Ketika Emma memutuskan untuk kembali, aku takut bahwa Ava akan membuat masalah. Takut dia akan membuat keributan seperti yang dilakukannya semasa remaja. Ternyata aku salah.Aku seharusnya senang bahwa dia menjaga jaraknya, sehingga tidak menimbulkan masalah bagiku, tetapi sebagian dari diriku terganggu oleh itu. Sangat aneh rasanya ketika aku merasa terganggu akan itu dan aku benci akan perubahannya sekarang.Akhirnya aku menyerah mencoba untuk fokus, lalu berdiri. Aku berjalan ke arah jendela. Aku memandangi luar, mencoba untuk merilekskan pikiranku dari Ava.
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 37

Aku tahu, pasti dia heran apa yang telah terjadi. Semua orang tahu aku tidak pernah benar-benar memedulikan Ava. Astaga, maksudku, kami pernah menikah. Aku terkenal dan memiliki musuh, tetapi aku tidak pernah menugaskan penjaga untuknya, malah Noah memiliki dua orang penjaga.Astaga, Ava sendiri juga bertanya-tanya apa yang terjadi padaku. Mengapa tiba-tiba aku tertarik pada kesejahteraan dan keselamatannya. Aku juga tidak menemukan jawabannya, sebab aku juga bingung mengapa tiba-tiba dia penting bagiku.Aku menghela nafas, merasa lelah.Aku mengecek jamku, sudah pukul enam. Aku harus bertemu dengan Travis dan Gabe untuk minum pukul setengah tujuh sebelum pulang ke rumah.Aku mengambil dokumenku, lalu meninggalkan kantorku. Suasana hatiku sedang jelek, bahkan karyawanku tidak berani untuk mengucapkan selamat sore padaku.Aku sampai di klub tempat waktu, dan langsung menuju ruangan privat. Ini adalah salah satu klub ekslusif yang kumiliki bersama Gabe.“Akhirnya kamu sampai. Bisakah kam
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 38

AvaAku benar-benar sangat gugup saat menyiapkan kencanku dengan Ethan. Sudah dua minggu sejak aku keluar dari rumah sakit, dan sekarang aku sudah pulih. Dokter sudah menyatakan aku pulih, bahkan aku sudah kembali bekerja beberapa hari lalu.Dalam dua minggu, banyak hal yang telah berubah. Ruby dan aku menjadi semakin dekat, begitu juga dengan Ethan dan aku. Dia mengajakku keluar beberapa hari lalu, yang kusambut dengan senang hati.Ethan sangat baik untukku. Dia membuatku tertawa dan rileks. Dengannya aku merasa nyaman. Ketika aku bersamanya, aku melupakan Rowan. Aku melupakan hatiku yang hancur.“Rambut diurai atau dikuncir?” Tanyaku kepada Ruby.Kami sedang melakukan panggilan video dan dia membantuku bersiap-siap.Sejujurnya, ini kali pertama aku pergi kencan. Seperti yang kukatakan sebelumnya, laki-laki tidak pernah mengajakku kencan sebelumnya.Di pernikahanku, Rowan tidak pernah mengajakku kencan. Kami bahkan tidak pernah melakukan hal normal yang dilakukan jika mereka jatuh cin
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 39

Aku menghirup aruma mawar itu dengan rasa syukur. Tidak pernah Rowan memberiku bunga, bahkan sekali pun. Astaga, dia bahkan tidak pernah memperlakukanku sebagai orang penting dalam hidupnya. Di benaknya, aku sangat merepotkan, sayangnya aku adalah Ibu dari anaknya.“Akan kutaruh ini di dalam vas berisi air dulu, lalu ayo kita pergi.” Aku berbalik badan dan menuju dapur.Setelah menaruh bunga itu di vas, kami pergi.Aku gugup dan antusias di waktu bersamaan. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan atau katakan. Oh, maksudku, apa yang biasanya kalian lakukan saat kencan? Apa yang kalian bicarakan? Lalu siapa yang seharusnya memulai pembicaraan? Aku sungguh sangat takut mengacaukan ini.“Aneh tidak kalau kukatakan padamu aku takut, meskipun aku sudah kencan beberapa kali sebelumnya?” Ethan bertanya, memecahkan keheningan di antara kami.Aku tertawa, merasa lega. Rasa khawatir yang menyelimutiku sirna.“Tidak juga, aku merasakan hal yang sama. Aku gugup sepanjang hari,” selorohku. “Aku j
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 40

Jadi, apa yang menyenangkan dari pekerjaanmu?” Aku mengganti topik.Senyuman terbentuk di wajahnya dan dia mulai memberitahuku mengenai pekerjaannya. Tidak lama kemudian, makanan kami datang dan kami mulai untuk makan.Aku mencoba untuk fokus, tetapi dengan orang-orang yang mulai berdatangan di restoran, aku semakin merasa gugup. Aku mencoba untuk rileks dan fokus pada Ethan, tapi tidak berhasil.“Apakah kamu baik-baik saja Ava? Kamu terlihat gugup.” Dia bertanya padaku perlahan, merasakan ketidaknyamananku.“Gugup?” Tanyaku dengan tercekat.“Iya. Kamu memainkan jemarimu dan matamu terlihat kesana kemari,” katanya. “Apakah kamu merasa tidak nyaman?”Astaga! Aku merasa bersalah sekarang. Apakah aku harus jujur padanya atau apakah ini akan menghancurkan segalanya yang sudah terbangun di antara kami? Hal terakhir yang kuinginkan adalah diriku yang dicap sebagai wanita tidak bersyukur.“Kamu bisa mengatakannya padaku, aku janji aku tidak akan marah.” Tatapannya yang tajam seolah menusuk. S
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more
PREV
123456
...
46
DMCA.com Protection Status