Semua Bab PENYESALAN MANTAN SUAMI: Bab 61 - Bab 70

458 Bab

Bab 61

Ava. Aku senang hari ini. Bukan hanya makan malam bersama Ethan berjalan lancar, tetapi besok aku akan kembali bekerja, dan sehari setelahnya adalah ulang tahunku. Seperti yang sudah kuprediksi pada hari Sabtu, Ethan benar-benar membuatku melupakannya. Beberapa menit setelah sampai di tempatnya, aku sudah dibuat tertawa terbahak-bahak. Dia benar-benar memasak, dan hasilnya tidak mengecewakan. Masakannya benar-benar enak. Lelaki yang bisa memasak dan membuatmu tertawa itu membuatku terkagum. Malam itu berakhir menyenangkan. Segalanya juga membaik ketika aku pulang dan bisa berbicara dengan Noah. Dia sudah sedikit tenang. Kami berbicara mengenai banyak sekali hal, sebelum dia jatuh tertidur sambil masih meneleponku. Itu adalah puncak dari hariku. Aku sedang memanggang sesuatu ketika ada yang mengetuk pintu. Aku sedang ingin sesuatu yang manis, jadi aku membuat biskuit dan kue cokelat. Aku mengusap tanganku dengan lap dapur, lalu pergi membuka pintu. Aku sedikit terkejut ketika meli
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 62

“Keluar!” Aku berdiri dan menunjuk ke arah pintu. Aku sudah muak dengan kekonyolan ini. Tidak akan kubiarkan dia menghancurkan kebahagiaan yang kurasakan hari ini. Dia juga berdiri. “Apa? Kamu pasti tidak senang aku mengetahui rencanamu. Tinggal tunggu waktu saja sampai semua orang menyadari semua penyerangan ini cuma sandiwara belaka.”“Apakah kamu sudah selesai menunjukkan seberapa bodoh dirimu padaku?” Tanyaku. “Kamu berpikir aku memalsukan penyerangan ini, tetapi tahukah kamu apa yang kupikirkan? Aku berpikir kamulah yang di belakang semua ini. Aku tidak memiliki musuh, kecuali kamu. Lantas, siapa yang akan diuntungkan jika aku mati? Tentu saja kamu,”“Kalau aku tidak ada, kamu akan memiliki Rowan seutuhnya untukmu dan kamu tidak harus melihatku di sekitaru sebab hak asuh penuh akan diberikan pada Rowan.”Dia memandangku dengan terkejut. Antara dia terkejut karena aku mengetahuinya atau terkejut karena aku dengan berani menuduhnya. Aku sudah memikirkan segalanya, dan ini terdenga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 63

Melihat wajah marah Rowan membuatku berharap aku tidak membuka pintu. Sebelum aku bisa bereaksi, dia mendorongku masuk dan menutup pintu. Dia terus mendorongku hingga kami berhenti di ruang kosong antara dapur dan ruang tamu. “Apa-apaan ini?!” Seru Rowan, membuatku gemetar karena amarahnya. “Apa?”“Apakah kamu pikir Emma tidak memberitahuku? Atau pikirmu aku tidak akan menyadari bekas tangan di pipinya karenamu?”Nafasnya mulai terburu. Kata-katanya membuatku mengerti mengapa dia ada di sini. “Kamu tidak mengerti.” Aku mencoba untuk menjelaskan alasanku tetapi dipotong olehnya. “Mengerti apa? Bahwa kamu menamparnya tanpa alasan? Bahwa kamu menuduhnya bahwa dia yang menargetmu tanpa bukti? Atau kamu mau aku mengerti seluruh perkataan jahat yang kamu lontarkan padanya?!” Ujarnya dengan mata menyala-nyala. Aku tidak tahu apa yang diberitahu Emma pada Rowan, tetapi aku yakin dia berbohong dan tidak menceritakan segalanya. “Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Emma, apakah kamu menge
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 64

Ponselku berdering untuk ribuan kalinya hari ini. Nama kontak Ruby berkedip di layar, tetapi seperti sebelumnya, aku mengabaikan panggilannya. Dia telah mencoba untuk meneleponku sejak kemarin.Aku sedang tidak ada dalam kondisi terbaik untuk berbicara dengannya. Dia masih berhubungan dengan dunia dan orang-orang yang ingin kujauhi. Karena itulah aku ingin menjauhi Ruby untuk sementara.“Berikan aku segelas lagi,” pintaku pada bartender segera setelah ponselku berhenti berdering. Hari ini adalah ulang tahunku dan inilah caraku merayakannya. Sendirian di bar, minum beberapa jenis racikan minuman, masih merasa sakit hati dari perkataan kasar Rowan. Aku mencoba sekuat tenaga untuk mendorong pikiran itu jauh-jauh. Sudah kucoba lebih keras lagi untuk melupakan setiap kata itu, tetapi sulit. Perkataan itu seakan sudah terpatri di keningku layaknya sebuah tato. Kami sudah menikah bertahun-tahun, dan tidak pernah terlintas di benakku bahwa dia berpikir aku tidak lebih dari seorang pelacur.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 65

“Aku baik-baik saja. Aku hanya sedang tidak ingin berbicara dengannya sekarang.” Aku berbicara dengan suara yang lantang. Musik di bar tidak terlalu kencang, tetapi terasa kencang di waktu yang sama.“Apakah kamu ada di bar atau semacamnya?” Tanyanya saat seseorang meneriakkan bahwa musik yang diputar adalah music kesukaannya. “Ya...benar.”“Apakah kamu mabuk?”“Hanya pusing,” jawabku. Padahal aku berencana untuk minum sampai masuk.“Apakah kamu sudah ada driver pengganti?”Aku tertawa. Karakteristik polisinya keluar saat ini, dan aku menyukainya. Aku juga menyukai bahwa dia khawatir tentang bagaimana aku akan pulang.“Tidak, tetapi aku akan naik taksi,” jawabku. “Oh, tidak boleh. Berikan aku waktu sepuluh menit,” katanya sebelum memutus sambungan. Aku menatap layar ponselku dengan mengerutkan keningku. Heran mengapa dia mengatakan itu. Aku mengacuhkannya, aku tidak mengambil pusing. Hari ini adalah tentang melupakan segalanya dan membebaskan diriku. Aku tidak tahu waktu sudah ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 66

Sembilan tahun yang lalu, Ponselku berbunyi akan notifikasi, membangunkanku dari tidurku yang tidak nyenyak. Untuk beberapa alasan, aku tidak bisa tidur nyenyak selama dua tahun belakangan ini. Sebagian dari diriku berpikir bahwa ini karena Rowan. Hati dan pikiranku tidak tenang karena dia tidak di dekatku lagi. Insomniaku mulai saat dia berkuliah dua tahun yang lalu. Selama dia di kampus, aku jarang tidur, tetapi ketika dia di rumah untuk istirahat, aku tertidur seperti bayi. Aku mengerang, karena malam ini kulewati tanpa tidur, aku bangun dan memeriksa ponselku. Aku terkejut, tetapi segera merasa senang ketika kulihat notifikasi apa itu. Aku membayar seseorang untuk memasang aplikasi pelacak untuk Rowan. Sekarang, aplikasi itu memberitahu bahwa dia sedang di rumah. Aku melompat dari ranjangku, segera mengganti pakaian. Dia mungkin kembali dengan Emma, atau Travis, atau Gabriel, tetapi aku tidak peduli. Aku hanya ingin melihatnya, meskipun dari jauh. Setelah aku selesai bersiap-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 67

“Dia bilang dia belum siap. Dia ingin fokus pada sekolahnua dulu. Mengapa begitu? Tidakkah dia mencintaiku?” Dia bertanya dengan nada suara penuh dengan sakit hati. Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Sebagian dari diriku bersyukur karena Emma menolaknya, sedangkan yang lainnya sakit karena melihatnya sakit. “Kamu pria luar biasa, Rowan. Jika dia tidak ingin menikahimu, maka itu ruginya dia sendiri. Kalau kataku, lupakan dia, kamu bisa menemukan yang lebih baik.” Aku mengangkat gelasku. Dia menatapku sejenak sebelum tersenyum. “Ada benarnya juga,” katanya sambil mengulurkan gelasnya juga, untuk bersulang. Aku tidak tahu sudah berapa lama kami di sini. Kami berbicara, menari, dan minum. Ketika kami pergi, kami mabuk. Dia lebih mabuk dariku. Dia mengajakku untuk menginap di hotel dengannya dan aku setuju. Aku tidak bisa pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Orangtuaku akan mengulitiku hidup-hidup. Aku bahkan tidak bisa berdiri dengan benar. Dia menelepon taksi, beberapa menit k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 68

Aku menatapnya dan berusaha menepis rasa sakitku. Dia terlihat seperti membutuhkan seseorang, jadi aku berjalan ke arahnya dan menepuk pundaknya. Mencoba untuk menenangkannya. Namun, dia malah bereaksi kasar. Dia mendorongku hingga aku terjatuh.“Jangan berani memegangku, jalang!” Geramnya. Kepahitan dan amarah terdengar dari suaranya. Aku berdiri, tangisan memenuhi pelupuk mataku. “Rowan, aku tidak pernah merencanakan ini agar terjadi.”Aku tahu dia sudah membenciku.“Pergilah. Aku tidak mau melihat wajahmu lagi,” katanya lalu terduduk di ranjang. Tangisan memenuhi wajahnya. Aku berharap ini hanya mimpi buruk, tetapi tidak. Aku sudah mengacaukan segalanya. ************ Dua hari kemudian. “Di mana jalang sialan itu?!” Kudengar teriakan Emma dari bawah. Jantungku berdegup, seakan mau meledak. Aku sudah tahu Rowan pasti memberitahu Emma segalanya. Sekarang dia pasti ingin membunuh seseorang. Sebelum aku bisa bersembunyi layaknya seorang pengecut, pintu kamarku dibuka secara kasar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 69

Dua bulan kemudian. Aku menatap tes kehamilan dengan ketakutan. Aku melihat saat garisnya perlahan menjadi dua, menandakan aku benar hamil. Aku ingin hasilnya salah, aku mengambil yang lain dan sama saja. Aku hamil anak Rowan. Hidupku beberapa bulan terakhir ini seperti di neraka. Aku ditolak bukan hanya oleh keluargaku, tetatpi juga di sekolah. Semua orang tahu apa terjadi antara aku dan Rowan, tetapi tidak ada yang memercayaiku bahwa aku mabuk. Semua kesalahan dibebankan di pundakku sebab aku adalah jalang yang menggoda pacar kakakku ketika dia mabuk. Di sekolah aku dirundung dan diasingkan di kota. Ayah dan ibuku jarang berbicara padaku akhir-akhir ini. Emma benar-benar mengabaikanku, berkata bahwa aku sudah mati baginya. Untuk Travis, aku tidak lagi hidup di dunia ini. Aku belum melihat maupun berbicara pada Rowan sejak malam itu. Hatiku hancur lagi dan lagi sejak beberapa minggu ini. Tidak ada obat bagi rasa sakit dan penolakan yang bertubi-tubu. Jika kupikir hidup sudah bu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 70

Tidak ada cara lagi selain lewat jendela. Aku mengambil kursi dan memukul jendela dan teralis hingga pecah. Aku mendorongnya hingga lepas. Aku mengeluarkan koperku hingga terjatuh. Seperti yang kubilang, kamarku terletak paling jauh, jadi kegaduhan ini tidak akan terdengar oleh siapa pun. Aku perlahan memanjat turut, berhati-hati oleh pecahan kaca. Aku menghela nafas lega ketika aku turun. Senang akhirnya aku bisa turun, aku mengambil dan menyeret koperku. Mataku terpaku pada ponselku saat memesan taksi. Kesenanganku sirna ketika aku menabrak seseorang. Aku menengadah dan merasa hatiku mencelos ketika mendapati mataku bertemu dengan mata Rowan. “Apakah kamu benar-benar akan kabur dengan bayiku?” Tanyanya, nada suaranya keras. Aku mengepalkan tanganku, melepas koperku. “Sudah kubilang pada Ibu itu bukan bayimu,” bohongku sambil mundur. Tidak mungkin aku akan membesarkan bayiku di tengah lingkungan yang toksik. Di mana semuanya membenci ibunya. “Beraninya kamu berbohong padaku,” g
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
46
DMCA.com Protection Status