Home / Romansa / PENYESALAN MANTAN SUAMI / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of PENYESALAN MANTAN SUAMI: Chapter 81 - Chapter 90

539 Chapters

Bab 81

Ava. Kakiku terasa pegal dan aku benar-benar ingin segera berendam di bathub sebelum tidur. Kami sudah merencanakan pesta ini selama beberapa minggu. Awalnya aku berencana untuk tidak datang. Seharusnya seperti biasanya, Maria-lah yang akan mewakiliku. Setelah kesedihanku memuncak di dapur hari ini, aku memutuskan ini saatnya berhenti bersembunyi. Maria sangat senang ketika kubilamg padanya bahwa aku akan menghadiri pesta makan malam itu. Selama lima tahun, identitasku dirahasiakan. Bukan karena aku takut orang-orang mengetahuinya, tetapi aku hanya ingin hidup tenang.Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian. Aku tidak ingin orang-orang secara tiba-tiba berlaku baik padaku hanya karena aku orag kaya. Namun karena sekarang aku sudah tidak merahasiakannya lagi, aku tahu siapa yang tulus dan siapa yang tidak. Maksudku, astaga. Sudah ada beberapa orang malam ini yang bersikap baik padaku. Mereka yang sebelumnya merendahkan serta memperlakukanku seperti sampah, hanya karena menurut merek
Read more

Bab 82

Dia menatapku, lalu matanya melebar. “Ada yang berubah.”“Apa maksudmu?” Tanyaku sembari mencoba menyembunyikan senyumku. “Ada yang berbeda darimu, kulihat darimu...Apa ya? Apa yang berubah?”“Aku tidak tahu. Mungkin saja karena aku sudah lelah hidup dalam kepahitan atau mungkin karena aku sudah tidur dengan Ethan,” aku mengusap daguku sambil berpikir. “Pasti karena pilihan yang kedua.”“Apa?!” Teriaknya, membuat pandangan orang-orang teralihkan pada kami. Aku tertawa karena raut mukanya begitu lucu. “Kamu sudah tidur dengan Ethan?” Dia mengulangi perkataanku, seperti dia tidak bisa mencerna apa yang kubilang padanya. “Iya,” aku tersenyum miring ketika mengingatnya. “Beberapa kali, sebenarnya.”“Yang kamu maksud dengan beberapa kali ini mana yang kamu maksud, dalam satu malam atau lebih dari satu malam?”Aku tidak bisa menahan tawaku. “Maksudku adalah beberapa kali setiap malamnya untuk beberapa hari.”Rahangnya meganga sebelum akhirnya bibirnya tersenyum dan dia tertawa padaku sec
Read more

Bab 83

Dia juga memperingatiku untuk tidak lengah. Dia berkata bahwa hanya karena pelakunya mati, bukan berarti bahaya berhenti mengintai.“Ibu tahu sayang. Pestanya sangat meriah, akan Ibu kirimkan fotonya,” aku berhenti sejenak. “Teman-temanmu juga menitip salam padamu.”Kami selalu pergi ke rumah-rumah yayasan bersama Noah setiap Sabtu. Dia bergaul dengan anak-anak di sana, bahkan pada anak yang lebih tua. Mereka semua mencintai Noah dan menanyainya hari ini.“Apakah Kurniawan di situ?” Tanyanya dengan antusias.“Iya, dia di sini. Sudah Ibu beri nomor nenekmu padanya, dia berkata akan segera meneleponmu.”Caleb dan Noah memiliki hubungan yang belum pernah kulihat sebelumnya. Caleb menganggap Noah sebagai adik kecilnya dan sebaliknya. Meskipun umur mereka berbeda jauh, mereka sangatlah dekat. Mereka berdua bisa berbincang-bincang selama berjam-jam. “Asik!” Teriaknya. “Aku sudah merindukannya.”“Dia juga merindukanmu.” Aku tersenyum, meskipun dia tidak bisa melihatnya. “Baiklah, Ibu. Sudah
Read more

Bab 84

Rowan. Aku melihat Emma pergi dari tempatnya. Aku seharusnya tidak memikirkannya jika bukan karena dia keluar beberapa menit setelah Ava. Instingku mengatakan untuk mengikutinya. Aku tidak bisa melupakan apa yang dikatakan Ava mengenai Emma. Hal it uterus berputar di benakku dan aku membutuhkan jawaban. Apalagi setelah mengetahui perilaku Emma. Antusiasme yang dia tunjukkan saat datang ke sini sirna sudah. Aku bertaruh, pastilag karena soal yayasan dan Ava. Bahwa Ava bukanlah pecundang seperti yang dipikirkan olehnya. Semuanya tidak masalah dengan hal itu, kecuali dengannya. Gabriel sudah mengajak beberapa wanita untuk berdansa. Travis meskipun terlihat memandang Ruby dengan sedih, tetapi dia terlihat baik-baik saja berada di sini. Apalagi setelah Ruby kembali ke meja kami. Aku berdiri secara perlahan. Aku tidak mengatakan apa pun ketika yang lain menatapku dengan aneh. Aku berjalan ke luar dan mendapati Ava dan Emma yang berhadap-hadapan. Mereka terlihat fokus satu sama lain, a
Read more

Bab 85

“Dia tidak akan pernah mengetahuinya. Kamu tahu mengapa? Sebab dia akan memercayai apa pun yang kukatakan padanya. Itulah seberapa dia memercayaiku. “Kepercayaan yang kamu rusak beribu kali,” Ava menghela nafas. “Rowan adalah orang yang paling kubenci dan aku dengan senang hati akan mendorongnya ke jurang atas apa yang dilakukan padaku, tetapi dia tidak pantas dibutakan oleh wanita yang dia cintai. Wanita yang begitu dicintainya selama bertahun-tahun. Tidak adil bagi dia.”Setelah itu dia mencoba berjalan menjauh lagi, tetapi tangannya ditahan oleh Emma lagi. “Biarkan aku pergi atau aku bersumpah pengawalku akan menendangmu keluar seperti yang kulakukan pada Christine dan Brenda.” Kata Ava dengan nada tegas. Aku keluar dari persembunyianku. Ini waktunya bagiku dan Emma membicarakan ‘hal kecil’. “Tidak perlu. Aku berjanji aku yang akan mengurusnya.”Mereka berdua berbalik ke arahku. Ava melepaskan dirinya dari cengkraman Emma dan pergi secepat mungkin. Emma membeku. Terlihat seperti
Read more

Bab 86

Ava. Hari ini hari Sabtu. Sehari setelah pesta makan malam itu. Kemarin benar-benar terasa padat tetapi aku senang bahwa acaranya sukses besar. Aku turun dari ranjangku dan ke kamar mandi untuk melakukan rutinitas pagiku. Meskipun Ethan kemarin mengantarku pulang, tetapi dia tidak menginap. Dia harus bekerja pagi hari ini dan dia tidak ingin mengganggu tidurku saat sudah saatnya dia berangkat. Aku menggosok gigiku sambil memikirkan apa yang terjadi kemarin. Ketika Emma memojokkanku, aku sudah siap untuk menunjukkan segalanya. Aku tahu Rowan keluar dan menemui aku dan Emma yang sudah berhadap-hadapan. Aku cukup terkejut ketika aku bisa merasakan kehadirannya sedangkan Emma tidak. Aku ingin membuat Emma mengatakan kebohongan yang sudah dikatakannya. Aku ingin Rowan melihat topeng asli wanita yang dicintainya. Sudah saatnya bagi dia untuk mengetahui segalanya melalui ini. Semuanya sangat menjunjung tinggi Emma. Mereka berpikir bahwa Emma sempurna. Bahwa dia tidak akan melakukan sesu
Read more

Bab 87

Ketika mendekati rumah ini, ada jejeran pepohonan di sekeliling jalan yang menyambutmu, lalu setelahnya ada pintu masuk yang dihiasi dengan pintu kaca setinggi dua kali lipat yang diapit oleh pilar-pilar hias yang tinggi.Ketika memasuki bagian dalam, terdapat foyer menakjubkan dengan langit-langit tinggi dan lampu gantung mewah yang berkilauan layaknya beribu permata. Bagian dalam rumah didesain secara fungsionalitas dan tetap memerhatikan estetika. Ruang tamu dibanjiri oleh cahaya natural dan ada sofa serta bantal yang disusun sedemikian rupa hingga membuat tamu merasa nyaman. Dapurnya seakan surga bagi para koki dengan peralatan canggih, meja marmer, dan meja besar dengan tempat duduk kursi bar.Rumah Harapan memiliki kamar yang banyak dan luas. Setiap kamarnya didekorasi berdasarkan preferensi masing-masing anak, memastikan mereka memiliki tempat yang nyaman.Ada juga area rekreasi seperti ruang bermain, bioskop, perpustakaan, ruang olahraga, kolam renang dalam dan ruang bermain
Read more

Bab 88

“Kamu pasti bergurau, ‘kan?” Tanyaku padanya, berharap bahwa dia hanya bergurau. Dia menggeleng lemah sebelum menyerahkan ponselnya. RUMAH AVA SANTOSO DIBAKAR BERJAM-JAM SETELAH MEMBUKA IDENTITASNYA SEBAGAI PENDIRI YAYASAN HARAPAN.Aku membaca judul artikel itu berulang kali, berharap ini adalah lelucon besar. Dugaanku salah ketika menggulirkan artikel itu dan menemukan video rumah yang terbakar. Sebagaimanapun aku tidak ingin memercayainya, tidak bisa kuhindari bahwa itulah rumahku yang sedang terbakar. Seolah jantungku berpindah ke perutku, aku mengembalikan ponsel Maria dan berdiri dengan cepat. Langkahku gemetar ketika aku bergegas keluar dari ruangan. “Tunggu, Ava!” Dia memanggilku tetapi aku mengacuhkannya. Segalanya seakan kabur ketika aku bergerak begitu cepat. Tidak ada yang bisa kupikirkan lagi ketika aku sudah keluar. Aku memasuki mobilku, keluar dari parkiran ketika Maria juga turut berlari dari pintu. Dia melambaikan tangannya, mencoba menghentikanku. Aku mengabaika
Read more

Bab 89

“Bagaimana dengan mobilmu?” Tanyaku saat menyalakan mobilku. Aku tahu dia pasti mengendarai mobil di sini, atau supirnya yang mengantar ke sini. Rowan bukan tipe orang yang akan memakai taksi. “Dennis bisa mengendarai mobilku pulang. Akan kutelepon dia jika membutuhkannya,” gumamnya ketika aku menarik gigi dan melaju. “Rumah...aku sudah tidak mempunyainya,” bisikku sedih. “Segalanya akan baik-baik saja.”“Benarkah?” Tanyaku sedih. Untuk suatu alasan, aku merasa yang terjadi adalah sebaliknya. Hal yang lebih buruk akan menyusul. Aku mengeluarkan ponselku dan menelepon agen rumahku. Dia mengangkatnya di deringan pertama. “Turut berduka, Ava. Saya melihat apa yan terjadi pada rumah Anda,” katanya dengan nada tinggi. “Tidak apa-apa,” aku berhenti sejenak. “Tolong kabarkan jika kamu memiliki rumah yang cocok untukku. Apa saja, sekarang aku sudah menjadi gelandangan.”Aku tidak suka tinggal di hotel untuk waktu yang tidak ditentukan. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan jika dia ti
Read more

Bab 90

“Jadi ini sudah berlangsung selama lebih dari lima tahun?” Tanyanya pelan. “Iya. Lalu, ketika aku sudah mendapat lima belas miliar pertamaku, aku sungguh antusias untuk memberitahumu. Aku ingin kamu bangga padaku, dan melihat bahwa aku bukanlah pecundang,” pikiranku melayang ke hari itu. “Aku ingat menunggumu pulang, tetapi kamu tidak pulang jadi kutahan untuk memberitahumu sampai pagi, dengan rasa antusias untuk memberitahumu. Ketika kulihat kamu di dapur hari berikutnya, aku duduk di sebelahmu dan bilang padamu aku ada sesuatu untuk kubicarakan padamu,”Aku berhenti sejenak untuk mengambil nafas. Ingatan itu seakan menyeruak di benakku.“Nmaun, kamu tidak mendengarnya dan malah menatapku dengan dingin dan bilang tidak peduli akan apa yang akan kukatakan. Bahwa kamu tidak peduli akan hidupku atau apa yang sedang kuperbuat. Kamu dengan kejam memberitahuku kalau aku mati sekarang juga kamu tidak akan peduli, jadi daripada membuang waktumu dan menghancurkan pagimu, mengapa aku tidak per
Read more
PREV
1
...
7891011
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status