Home / Romansa / PENYESALAN MANTAN SUAMI / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of PENYESALAN MANTAN SUAMI: Chapter 71 - Chapter 80

458 Chapters

Bab 71

Masa sekarang. “Jadi begitulah. Mereka memiliki alasan untuk membenciku. Aku adalah penghancur hubungan,” kataku sambil merasakan air mata menggenang di mataku. Mengingat hal ini membuatku merasa sakit. Aku dulu sangat bodoh dan naif. Aku berpikir bahwa aku bisa membuatnya mencintaiku setelah kuhancurkan hidupnya. Sembilan tahun berlalu dan aku masih membayar harga untuk mencintai Rowan Wijaya. “Bukankah itu bukan salahmu?” Tanya Ethan, jemarinya mengelusku. “Benar. Aku membiarkan rasa obsesiku untukny menang dan karena itu, aku membuat kesalahan terbesar dalam hidupku.” Tangisanku jatuh. Jika saja aku bisa memutar waktu kembali. Jika saja aku bisa merubahnya. Aku hidup dalam penyesalan. Kuharap aku mendengarkan suara hatiku. Kuharap aku memerhatikan suara itu, bukannya mengabaikannya. Pastilah itu akan menyelamatkanku dari rasa sakit dan sakit hati. Astaga. Aku berharap aku menyadari aku hamil lebih awal. Aku akan kabur lebih awal. Aku akan kabur dan tidak pernah bilang Rowan ba
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 72

Cahaya hangat yang membias di wajahku membuatku bangun. Awalnya, aku bingung mengapa aku ada di kamarku, tetapi kemudian lengan berat di pinggangku membuatku teringat akan apa yang telah terjadi. Aku mulai panik, sampai-sampai takut untuk membangunkan Ethan. Aku tidak ingin membangunkannya sekarang. Tidak ketika aku sedang panik seperti ini. Tidak ketika seisi kepalaku sedang kacau. Pelan-pelan aku bangun dan meninggalkan kasur. Dia berbalik badan dan menggumamkan sesuatu di tidurnya, tetapi dia tidak bangun. Aku menghela nafas lega sambil memakai baju dan mengambil ponselku dari nakas. Aku berjalan berjinjit ke pinty dan membukanya perlahan hingga suara deritan pintu terdengar. Aku menengok, segera lega karena Ethan asih tertidur. Selimut menutupi pinggangnya, memperlihatkan otot perutnya yang terpahat sempurna dan tangannya menutupi wajahnya. Aku meneguk ludah dan meninggalkan ruangan. Aku menuruni anak tangga dengan perasaan malu, meskipun aku berada di rumahku sendiri. Rasa sa
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 73

Aku benar-benar tidak mengerti. Mengapa sekarang? Apa yang mereka harapkan dari ini?“Maaf darimu, mungkin?” Suara yang sama berbisik. Maafku. Sebuah kata yang sederhana, tetapi begitu rumit. Bagaimana bisa aku memberikan apa yang mereka mau, ketika mereka tidak memberikannya padaku? Bagaimana bisa aku memaafkan mereka ketika mereka menghancurkanku? Bagaimana bisa aku melupakan semuanya ketika mereka tidak membiarkanku hidup dalam damai atas apa yang terjadi?Ethan benar. Baik aku dan Rowan sama-sama mabuk, tetapi hanya aku yang diadili. Yang disalahkan adalah aku. Akulah yang diejek oleh mereka, yang diremehkan oleh mereka, dan dirundung oleh mereka. Akulah yang mendapat siksaan baik mental maupun fisik. Aku menerima semuanya. Aku menanggung kesalahan itu, meskipun tidak harus kuindahkan. Namun, kulakukan karena aku mencintai Rowan. Semakin kupikirkan, semakin aku merasa marah. Aku bisa merasakan tangisan amarah ingin berjatuhan, tetapi kali ini aku tidak ingin menahannya. Aku su
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 74

Rowan. Aku sedang bersiap-siap untuk pesta. Aku tidak sedang ingin berpesta, tetapi aku harus pergi. Pemilik Yayasan Harapan mengadakan pesta makan-makan untuk menghargai seluruh donaturnya. Karena aku adalah salah satu dari donatur, aku diundang. “Ada apa, Brian? Aku sibuk,” jawabku setelah mengecek siapa yang menelepon.“Kami sudah tahu itu DNA siapa dari sampel darah yang kami ambil dari rumah Nona Santoso,” katanya dengan lugas. Namanya membuatku tercekat. Kata terakhir yang kuucapkan padanya masih bergema di benakku. Tidak seharusnya aku mengatakan hal sejahat itu, tetapi aku benar-benar marah saat dia memukul Emma.“Lalu?” Tanyaku buru-buru. Kuharap ini adalah berita baik. Aku sangat ingin menyelesaikan masalah Ava dan melupakannya. “Aku tidak memiliki kabar bagus,” jawabnya membuatku mengerang. “Apa yang terjadi?”“Kami menemukan laki-laki ini. Dia terkenal dengan nama Bisa Hitam. Dia sudah dalam pencarian kami sejak lama sebab dia adalah pembunuh bayaran. Seseorang member
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 75

Kami sampai tepat waktu dan aku menghela nafas lega. Mobil berhenti dan aku keluar, lalu aku membantu Emma keluar. Blitz kamera mulai menyambut kami begitu kami berjalan di karpet merah. “Pak Wijaya, benarkah Anda sekarang bersama Emma Santoso, kakak mantan istri Anda?” Tanya satu reporter. “Ada yang bilang bahwa Nona Emma adalah kekasih Anda, tetapi situasi memaksa Anda untuk bersama Ava Santoso.” Sahut yang lain.“Di mana mantan istri Anda, Pak Wijaya?”“Nona Emma, bagaimana rasanya bersama pria yang pernah menikahi adik Anda? Mereka bahkan memiliki anak.”Aku merasa cengkraman Emma pada lengan atasku mengencang ketika mereka menanyainya pertanyaan itu. Aku menjauhkannya dari para reporter itu saat mereka menanyai kami secara bertubi-tubi. Akhirnya, kami masuk dan disambut ke dalam. Pelaksana acaranya bekerja dengan baik. Aku tidak suka hal ini, tetapi tempatnya terlihat luar biasa. Kami diantar di meja kami. Di sana sudah ada Gabriel, Travis, Ruby, dan Christine yang sudah duduk.
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 76

Baik Emma dan Christine menatapnya dengan terkejut dan penuh amarah. Mungkin karena belum pernah ada yang berani berbicara seperti itu pada mereka. Emma mengepalkan tangannya. Amarah berkilat dari sorotnya. “Cukup, Ruby. Aku tidak akan menoleransimu berbicara pada Emma seperti itu, dia adikku. Jika kamu tidak bisa menghormatinya, maka pergilah,” geram Travis padanya. Ruby kemudian ganti melirik Travis. “Mungkin saja kamu lupa, Ava adalah adikmu, tetapi sepertinya kamu tidak memedulikannya. Toh, kamu juga termasuk orang yang menginjaknya dan memperlakukannya seperti sampah,” Lalu dia berdiri. “Aku dengan senang hati aku pergi. Aku lebih memilih berada di rumah, daripada menghabiskan malam dengan orang-orang bajingan seperti kalian. Kalian membuatku muak.”“Ruby...” Travis memohon, nada suaranya dengan cepat berubah. Namun, dia sudah berbalik dan pergi. Suasana di meja menjadi hening saat kami melihatnya pergi. Namun, saat dia akan pergi, dia dihentikan oleh pengawal. Pengawal itu men
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 77

“Apa?” Bisik Emma di sebelahku dengan terkejut. Seisi ruangan menjadi hening. Semua orang terkejut. Tidak ada yang mengira bahwa Ava-lah pendiri dari organisasi sebesar itu. Astaga, aku sempat menikahinya dan aku juga tidak tahu. Mungkin semua orang bertanya-tanya jika aku tahu identitas Ava yang sebenarnya atau tidak. “Apakah kamu mengetahui ini?” Tanya Gabriel, matanya terbelalak dan mulutnya menganga. “Tidak.” Geramku karena tidak mengetahuinya. Aku melihatnya saat dia kembali ke kursinya. Dia berdiri dan Ethan berdiri sambil menautkan tangannya. Dengan senyuman, Ava membalas uluran tangannya dan dia mengajaknya berjalan ke panggung. Aku mengeraskan rahangku ketika dia menaruh tangannya di punggungnya yang terekspos saat dia membantunya naik tangga. Ketika dia sudah naik, Ethan turun. Ava memeluk Maria sebelum dia ke mimbar. Dia tersenyum sebelum berdeham. “Hai,” Dia tertawa kecil degan tergugup. “Untuk alasan satu dan lain hal, lebih mudah bagiku untuk berada di ruangan pen
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 78

“Sempurna.” Dia tidak berkata sepatah kata apa pun, dia hanya mengambil tabletnya dan mulai mengetik sesuatu di sana.“Hei,” Ujar Emma. “Bukankah itu Caleb Kurniawan dari Perusahaan Kurniawan di bidang teknologi? Apa yang dilakukannya dengan Ava? Apakah dia mengenalnya?Aku melihat ke arah pandangannya. Pria muda yang bersama Ava, pantas saja dia terlihat familiar. Perusahannya didirikan sekitar dua tahun yang lalu. Dia adalah pemimpin termuda dan sudah menorehkan namanya di dunia bisnis. Dalam usia dua puluh tahun, dia sudah sukses. Teknologinya menjadi popular dan dia menjadi sorotan orang-orang. Aku benar-benar terpojok. Aku khawatir dia akan menggantikan posisiku sebagai pengusaha nomor satu di negara ini. Bocah itu sudah membuat pengusaha yang lainnya kewalahan. “Oh, iya. Beliau adalah salah satu penerima dari Yayasan Harapan. Dia adalah yatim piatu dan Ava menaunginya. Dia juga yang sadar kalau Caleb adalah jenius dalam teknologi. Dia mendorongnya untuk mengasah bakatnya. Keti
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 79

“Beraninya kamu!” Suara penuh amarah Ava terdengar. Brenda mencibir, seperti dia ada hal yang penting untuk dilakukan. “Bukan salahku bahwa dia tidak melihat langkahnya. Gaun ini edisi terbatas yang sangat mahal dan anak sialan ini hampir menghancurkannya dengan mencipratkan jus di atasnya.”Brenda dan Ava tidak pernah akur. Aku tahu dia dirundung di sekolah dan Brenda-lah perundungnya yang terparah. Anak kecil yang mereka bicarakan berlindung di balik Ava. Umurnya tidak lebih dari lima tahun. Dia cantik dengan gaun berwarna pink, wajah yang berbentuk hati, bibir penuh dan rambut panjang tergerai di bahunya. Aku bisa membayangkan memiliki gadis kecil dengan mewarisi mataku dan rambut cokelat Ava. Aku membeku di tempatku. Apa-apaan? Pikiran dari mana itu? Aku menggelengkan kepalaku dan menepis pikiran itu. Aku terfokus pada Ava. Sepertinya Ava akhirnya memberinya pelajaran. “Apakah kamu becanda? Benar-benar merupakan alasan bodoh untuk menyakiti anak kecil, saat kita ada di sini ka
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 80

“Memberitahumu apa?”“Segalanya. Mengenai Yayasan Harapan dan fakta bahwa kamu tidak kesulitan uang. Mengapa kamu membiarkan kami untuk merendahkanmu?”Dia mendengus sebelum berbalik untuk menatapku. “Lalu, kapan seharusnya aku memberitahumu? Kamu bahkan tidak mau di sekitarku dan melakukan segala cara untuk memastikan kita tidak akan bersama untuk waktu yang lama.”Aku menatap manik matanya dalam-dalam. Ada yang baru di sorotan matanya. Sesuatu yang tidak ada sebelumnya. Ada juga yang hilang darinya. Dia melanjutkan dan menatap ke taman luar. “Selain itu, apakah kamu akan tertarik? Sejauh yang kuingat, kamu tidak memedulikan apa pun menyangkut aku.”Pandanganku melayang ke orang-orang yang berjalan masuk dan keluar ke taman. Dia benar. Aku bersikap dingin padanya. Aku mewajarkan bahwa aku tidak perlu memedulikan wanita yang telah menghancurkan hidupku. Aku membenci Ava dan menunjukkannya lewat bagaimana aku memperlakukannya selama bertahun-tahun. Aku selalu menyombongkan bahwa aku a
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more
PREV
1
...
678910
...
46
DMCA.com Protection Status