Semua Bab Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan: Bab 131 - Bab 140

192 Bab

Bab 131

"Ahahahaha," Oma Sinta tertawa terbahak-bahak melihat Gio yang kini duduk di teras. Gio telah mengeringkan tubuhnya dan berpakaian setelah sempat hanya memakai celana bokser warna pink dengan gambar hello kitty. Sayangnya Oma Mala masih saja merasa lucu saat melihat dirinya. Sepertinya Oma Mala belum bisa melupakan saat Gio hanya memakai celana bokser berwarna pink dengan gambar hello kitty. "Minum obat, Oma!" kata Gio yang menatap sang Oma dengan sinis. "Sudah," jawab Oma Mala yang merasa telah menelan obatnya seperti biasanya. Kini dia pun ikut duduk bersebelahan dengan Gio. "Obat gangguan jiwanya, jangan lupa," kata Gio lagi. Oma Mala pun langsung saja menatap wajah Gio dengan tajam. "Maksudnya apa? Kamu mau bilang Oma Gila?" Oma Mala marah dan tak terima dengan maksud Gio. "Memangnya obat gangguan jiwa untuk apa?" tanya Gio santai sambil meneguk kopi hangat. "Untuk orang gila!" "Oma, sendiri yang ngomong gila. Gio nggak ada," ujar Gio. "Hey, kamu ini j
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-03
Baca selengkapnya

Bab 132

Gio pun menghentikan langkah kakinya saat melihat wajah Raka penuh dengan kebahagiaan melihat di hadapannya. Sepertinya Raka terlalu bahagia hingga bibirnya terus saja tersenyum. Tapi, dimata Gio sangat menjengkelkan sebab telah membuatnya membuang-buang waktu dan energi sia-sia karena membuatkan secangkir teh hangat untuk Raka. "Ini dia manusia nya, aku udah susah-susah bikinin minuman di dapur tapi kau kemana?!" geram Gio. "Kau tidak lihat aku ada di hadapan mu?" tanya Raka kembali. "Sekarang kau memang ada di hadapan ku, tapi tadi kemana? Bukannya nunggu aku kembali setelah membuatkan teh hangat dengan susah payah malah pergi!" gerutu Gio yang terlalu kesal terhadap Raka. Raka pun tersenyum sambil berkata, "Oh, iya kau kalah kan?" tanya Raka dengan senyuman penuh kebanggaan. Raka yang sedang berbahagia tentunya sangat bersemangat untuk mengejek Gio. "Hampir saja aku lupa kalau kau kalah," tambah Raka lagi dengan senyuman penuh kemenangan. Tetapi, Gio membalasnya d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-03
Baca selengkapnya

Bab 133

"Aaaaaa!" terdengar suara dari arah dalam sana. Membuat Raka dan Salsa pun terkejut dan bertanya-tanya apakah yang terjadi di dalam sana. Begitu juga dengan Oma Mala dan Dara yang cepat-cepat bangkit dari duduknya. "Oma, itu suara siapa?" tanya Dara. "Sepertinya itu suara Intan, tapi apa mungkin?" Oma Mala pun tampak ragu, akan tetapi dia juga penasaran dengan apa yang terjadi hingga mendengar suara teriakan keras. "Abang?" Salsa juga ikut bertanya. "Coba kita lihat," Raka pun segera masuk ke dalam villa dengan langkah kaki yang cepat, begitu pun juga dengan yang lainnya yang juga ikut menyusul. Ternyata suara teriakan Intan yang terkunci di dalam kamar mandi. "Intan?" panggil Raka sambil memutar gagang pintu. Raka takut terjadi sesuatu hal buruk pada adiknya di dalam sana. Intan yang berada di dalam kamar mandi pun segera melihat daun pintu. "Kak, tolong cepat bukain pintunya! Di sini ada orang gila!" seru Intan saat mendengar suara Raka dari luar. Raka dan ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

Bab 134

"Aku tidak mau ini terulang lagi!" tegas Raka. "Apa lagi aku!" balas Gio. Kemudian dia pun segera pergi dari sana. "Kau mau kemana?" tanya Raka karena dia belum selesai berbicara. "Tadi aku mau buang air. Tapi, tidak jadi. Mulesnya hilang sesaat dan sekarang aku merasa mulesnya datang lagi, kenapa? Kak mau menemaniku buang air?" tanya Gio kesal terhadap Raka. Apa lagi mengingat kejadian tadi, dia sangat tak menyangka bisa masuk ke dalam kamar mandi dimana ada Intan di dalam sana. Belum lagi Intan sampai meludahi wajahnya, lebih dari biasanya yang hanya sekedar memakinya saja. Emosi Gio benar-benar meluap, bagaimana pun juga dia hanya manusia biasa yang bisa kehilangan kesabarannya. "Pergi sana!" usir Raka. Tentunya Raka tak akan pernah mau menemani Gio buang air, sebab itu sangatlah menjijikan sekali. "Ada apa dengan pintu ini?" Oma Mala pun dibuat geleng-geleng kepala sambil melihat pintu kamar mandi yang telah rusak akibat Raka mendobraknya. "Ada jin," jawab Ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

Bab 135

Villa yang cantik dengan pemandangan alam yang sangat indah. Salsa bahkan sangat nyaman berada di sana sekalipun untuk waktu yang lama. "Abang, apa Vila ini sudah lama dibangun?" tanya Salsa. "Sekitar 2 tahun yang lalu, yang membuat kami tertarik untuk membeli lahan ini saat itu adalah air terjun ini." Jelas Raka. "Oh gitu, karena memang indah sekali," ucap Salsa yang tak habisnya memuji tempat tersebut. "Iya, karena saat lelahnya bekerja butuh hiburan dan tempat ini sangat nyaman. Pemandangan yang sangat langka dimana air terjunnya bagus berdekatan dengan Villa," jelas Raka lagi. "Hu'um," Salsa pun mangguk-mangguk mendengar penjelasan Raka. "Sepertinya kamu betah ya kalau lama-lama tinggal di sini?" "Iya, suasananya nyaman banget." "Iya, itu benar," Raka pun memeluk Salsa dari belakang sambil menikmati pemandangan yang begitu indah ini. "Segar sekali udaranya." "Iya, anak Papa pasti suka," Raka pun mengelus perut Salsa dengan perasaan bahagia, tak sabar rasanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya

Bab 136

Tangan Indri semakin mencengkram erat pisau di tangannya melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah Salsa dan Raka. Keputusannya untuk melenyapkan Salsa benar-benar sudah bulat, tak ada lagi tawar-menawar. Semakin hari semakin tidak karuan saja dengan dua orang tersebut. Apa lagi yang bisa dia lakukan terhadap kejahatan Salsa yang telah merebut posisinya sebagai istri Raka. Percuma saja meminta Raka untuk segera melepaskan Salsa, sebab itu tak akan pernah terjadi. Perjanjian awal yang mereka buat kini tak lagi berlaku. Dirinya yang seharusnya menjadi pengendali antara hubungan Raka dan Salsa kini sudah jauh berbeda. Rasa sesal tak bisa lagi dia tahan, kini akan dia akhirnya dengan kematian. "Jika tidak bisa berpisah dengan perceraian, maka kematian bisa memisahkan mereka berdua!" kata Indri. Saat itu langkah kaki Salsa pun terhenti kala melihat wajah Indri. Begitu pun juga dengan Raka. Senyuman di bibir dua orang itupun ikut menghilang saat melihat wajah Indri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya

Bab 137

"Kau akan mati, ayo berdoa sebelum ajal menjemput mu," kata Indri dengan senyuman penuh dengan kebencian. "Mati?" tanya Salsa yang tampak terkejut mendengar ucapan Indri. "Iya, kau akan mati dan aku akan menjadi malaikat pencabut nyawa untuk mu!" "Nyonya Indri, bukankah aku disini karena, anda? Lalu, kenapa aku dijadikan tersangka?" tanya Salsa yang ingin berdamai dengan Indri. "Benar, kau disini karena aku. Sehingga tidak salah pula aku menyingkirkan mu!" jawab Indri. "Sudahlah, aku tidak mau ada drama. Aku muak, pergi dari sini?!" usir Raka. "Nanti aku akan pergi jika dia mati!" balas Indri. Plak! Raka pun menampar wajah Indri, rasanya sangat menjengkelkan dan sudah cukup untuk semuanya. Hari ini semuanya benar-benar berakhir, Raka akan menceraikan Indri dengan atau tanpa persetujuan Mamanya. Raka mengulur waktu bukan karena kasihan pada Indri, tapi karena ingin berlibur bersama Salsa dengan nyaman. Dia bermaksud akan mengurus perceraian dengan Indri setelah li
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya

Bab 138

Kini Indri telah dilarikan ke rumah sakit yang letaknya ada di ibu kota, sebab puskesmas terdekat tak mampu untuk menangani. "Dengan keluarga pasien?" tanya seorang dokter yang menghampiri mereka. Salsa, Raka dan Oma Mala sejak tadi menunggu didepan pintu ruangan dimana Indri tengah mendapatkan penanganan serius di dalam sana. Bahkan, sejak tadi mereka tampak khawatir karena menunggu hasil pemeriksaan terhadap keadaan Indri saat ini. "Ya, dia suaminya, Dok," sahut Salsa menunjuk Raka sebab Raka hanya diam saja. Ini adalah keadaan darurat, bukan waktunya untuk mempermasalahkan tentang pernikahan yang kacau. "Akibat benturan yang terlalu keras, pasien harus segera dioperasi untuk menyelamatkan pasien," jelas sang dokter dengan singkat. Raka masih saja diam tanpa menjawab, sebenarnya dia bingung harus bagaimana. Mungkin jika saja Indri sudah ia ceraikan lebih awal tak perlu repot-repot untuk memutuskan hal seperti ini. Lagi pula ini semua terjadi karena ulah Indri sendi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya

Bab 149

"Sekarang keadaannya sudah jelas, kita pergi!" Raka pun segera membawa Salsa untuk pergi dari sana. Tak ada lagi alasan untuk tetap berada di sana. Meskipun demikian sebenarnya Salsa masih ingin menemani Indri. Menjaga Indri selama masih berada di rumah sakit. Tapi, lihatlah bertapa kerasnya Miska yang terus saja menyalahkan dirinya. Namun, Raka tak perduli sama sekali. Sekalipun dihalangi dia akan mencari jalan yang lain. "Kamu harus istirahat, kamu harus makan dan perhatikan keadaan janin mu!" ucap Raka lagi. Akhirnya Salsa pun memutuskan untuk tidak lagi dengan kerasnya pendiriannya. Apa yang dikatakan oleh Raka benar, anak yang ada di dalam rahimnya juga harus dijaga dengan baik. Ternyata Raka membawanya pulang ke rumah sebelum, bukan rumah sang Oma. "Abang, kita kok ke sini?" tanya Salsa bingung. "Ini rumah kita," jawab Raka dengan tegas. "Aku nggak mau, ini bukan tempat tinggal ku," tolak Salsa. Salsa tak mau menjadi penguasa di sana, apa lagi semua pemb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 150

"Kamu mau kemana?" tanya Raka saat melihat Salsa melangkahkan kakinya keluar dari rumah. Dengan terpaksa Salsa pun harus berhenti melangkah dan menoleh pada Raka dengan malas. "Aku mau pulang ke rumah Oma aja dulu, Nyonya Miska benar. Ini bukan tempat ku," jelas Salsa. "Sayang, ini rumah mu juga," jawab Raka. "Bukan, aku bisa pergi naik taksi," ucap Salsa yang tampak putus asa dan ingin segera pergi dari sana. "Tunggu," kata Raka. Tidak mungkin Raka membiarkan Salsa pergi sendirian. Dia juga malas berdebat karena sepertinya Salsa tak ingin terus mendengar dirinya disebut sebagai pelakor, sehingga memilih untuk mengalah saja. *** Kini keduanya telah sampai di rumah Oma Mala, Salsa lebih memilih tinggal disana karena tidak ingin di cap sebagai wanita jahat. Dia juga tak mau dianggap berkuasa di rumah Indri dan Raka, sekalipun Raka mengatakan itu bukan rumah Indri. Tetapi, tetap saja rumah tersebut ditempati oleh Raka dan Indri sebelum dirinya hadir. Salsa juga ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
20
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status