All Chapters of Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan: Chapter 111 - Chapter 120

192 Chapters

Bab 111

Uhuk uhuk uhuk! Salsa pun mulai terbatuk.Ia sadar dirinya terlalu banyak tertawa. Tapi, siapapun pasti akan tertawa jika berada di posisi Salsa, kan?"Makanya jangan ketawa terus," sahut Raka.Salsa kali ini mengangguk. Ia tampak berjalan ke arah meja di mana ada mineral di sana dan segera meneguknya.Raka memperhatuikan bagaimana istri keduanya itu meneguk air dan tampak lega.Hanya saja, ia tak menyangka dengan tindakan Salsa selanjutnya.Ibu anaknnya itu memegang perutnya--seakan berbicara pada janinnya, "Jangan seperti ayah dudut kamu ya, Nak. Kerjanya marah terus."Hah?Raka terkejut mendengar ucapan Salsa. Dia tak menyangka kalau Salsa akan berkata demikian pada calon anaknya. "Sayang, kamu kok gitu sih ngomongnya?" tanya Raka. "Memang benar, kamu kerjanya marah terus!" balas Salsa. Glek!Kali ini, Raka pun hanya bisa meneguk saliva mendengarkan kekesalan Salsa."Marah, pakek nampar lagi," ketus Salsa seakan tak terima dengan apa yang telah dilakukan oleh Raka padanya.
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

Bab 112

"Jadi, mau ngambil mangga, tidak?" tanya sang pemilik tampak bingung pada dua orang itu. "Perkara mangga aja gini amat, beli sama rumahnya, Bos," kesal Gio. "Jangan sombong ya, kamu pikir, kami orang kaya?" tanya wanita tersebut. "Orang miskin, mungkin?" kata Gio, mengoreksi. "Ya, kamu pikir saya orang miskin?! Satu lagi, nama saya Anjeli," kesalnya. "Anjeli?" Gio dan Raka pun terdiam sejenak sambil memikirkan nama wanita yang kini ada di hadapan mereka. "Iya, jangan panggil saya, Nyonya!" wanita itupun memberikan peringatan. "Iya," jawab Gio. Kemudian Raka dan Gio pun saling menahan tawa. Apa yang terjadi hari ini, hingga mereka berdua bertemu dengan Anjeli?Macam film India, saja. "Anjeli, bolehkah Rahul mengambil buah mangganya," kata Gio sambil menunjuk Raka, yang artinya dia mengatakan bahwa Raka adalah Rahul."Kamu tahu saja kalau saya suka sama Rahul, atau kamu saja yang jadi Rahul," ujar Anjeli dengan antusias menunjuk Raka. "Rahul," ejek Gio. "Saya Rak
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

Bab 113

"Anjeli?" tanya gadis itu tiba-tiba, "apa itu nama aslinya?" "Entahlah," jawab Raka sambil menggerakkan bahunya, dia geli bila mengingatnya lagi. Salsa mengangguk. "Kalau begitu, ayo makan. Aku udah kupas mangganya," ucap gadis itu sembari memberikan Raka buah mangga yang telah lagi-lagi ia kupas dan potong pada piring. "Iya," jawab Raka dengan tangannya yang mulai mengambil kembali sepotong mangga dengan garpu. Padahal sebelumnya saja, ia sudah tak sanggup, tapi malah ditambah lagi. Sesaat kemudian, dia pun memasukan ke dalam mulutnya. Ternyata rasanya masih luar biasa, sambil terus mengunyah dia pun terus menatap wajah Salsa yang menunggu jawaban darinya. Akan tetapi, Raka yang kebingungan harus menjawab apa.Mengatakan manis atau tidak, lanjutkan makan atau sudahan saja? Sebab, ia hanya ingin berdamai dengan Salsa. "Kamu nggak suka, Mas?" tanya Salsa dengan penasaran. "Suk-suka," jawab Raka dengan suara bergetar karena berusaha untuk tetap tenang saat sebentar n
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

Bab 114

"Kamu kenapa?" tanya Oma Mala pada Dara ketika melintasi ruang makan. Padahal, Oma Mala baru keluar dari kamar Gio dan tanpa sengaja melihat Dara yang duduk di kursi meja makan sendirian di malam hari ini. Terlihat wajah Dara menyimpan kesedihan membuat Oma Mala pun penasaran. "Nggak kenapa-kenapa kok, Oma," jawab Dara sambil tersenyum. "Cerita dong sama, Oma. Kamu kenapa murung begitu?" "Dara sedih aja pindah dari rumah lama, soalnya Dara punya teman namanya Mita. Kalau Kak Salsa sibuk kerja Dara ada temannya, Oma," jelas Rara. "Lho, disini, Dara kan juga banyak temen? Semuanya teman, Oma juga bisa jadi teman, Dara kan?" ujar Oma Mala untuk membuat Dara tak sedih lagi. Dara pun mengangguk walaupun perasaan sedihnya masih ada. "Dara, juga bisa aja temannya main ke sini. Kan, ini rumah kamu juga," terang Oma Mala sambil mengelus lembut rambut coklat Dara. "Makasih, Oma," ucap Dara walaupun dirinya masih saja merasa asing dengan lingkungan barunya itu. "Atau kita lib
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 115

"Perut kamu masih sakit?" tanya Salsa. "Masih. Sakit banget," bohong Raka agar tidak diusir oleh Salsa. "Aku kirain udah nggak sakit, soalnya udah minum obat juga semalam." "Masih sakit, Sayang. Aduh." Raka langsung memegang perutnya dan berpura-pura kesakitan. "Apa, Mas dirawat di rumah sakit aja ya?" "Nggak perlu," tolak Raka dengan cepat. Salsa pun melihat wajah Raka dengan bingung. Menyadari itu, Raka buru-buru menjelaskan agar Salsa tak curiga, "Maksudnya, di rumah aja istirahat. Mas, males diinfus." "Oh, gitu," kini Salsa pun mengerti dengan alasan Raka sepertinya cukup masuk akal. "Tapi, kamu kok udah wangi? Emangnya mau ke mana?" Raka pun baru menyadari bahwa Salsa sudah berpakaian rapi, menimbulkan pertanyaan saja. Tapi belum sempat Salsa menjawab sudah mendengar suara ketukan pintu, akhirnya Salsa pun memilih untuk membuka pintu terlebih dahulu. "Oma?" kata Salsa setelah melihat siapa yang datang. "Kamu udah siap?" tanya Oma Mala. "Udah," Salsa pun t
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 116

"Berangkat!" Gio bersama yang lain pergi menuju Vila milik keluarga Januartha--seperti yang telah mereka rencanakan sejak tadi malam. Tepatnya, Oma Mala yang mengajak mereka semua untuk pergi berlibur untuk menghibur Dara. Sekaligus untuk menciptakan kedekatan diantara mereka semua. Oma Mala juga ingin Salsa tak lagi stress dalam menjalani kehamilannya ini. "Kak Raka, nggak ikut ya, Oma?" tanya Dara yang tak melihat Raka. Sebab, hanya Raka yang tidak ada diantara mereka disana. "Dia sedang sakit. Jadi, orang sakit harusnya istirahat aja di rumah," jawab Oma Mala. Sementara Salsa yang mendengarnya pun tersenyum karena dia tahu Raka sakitnya hanya pura-pura saja. Rasa kesalnya tentunya bertambah karena merasa dibohongi dan Salsa pun memilih untuk ikut berlibur bersama yang lainnya. Bahkan, sesuai dengan keinginan sang Oma yang tidak mengajak Raka sama sekali. Tampaknya Oma Mala masih belum selesai mengibarkan bendera perang untuk cucunya itu.Dan tak terasa, mereka t
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 117

"Salsa?" Raka yang masih tak percaya--terus mencari keberadaannya di sekeliling rumah. Baginya, Gio hanya mengarang cerita!Namun, Salsa masih tak ketemu, hingga Raka memutuskna ke kamar sang Oma untuk memastikan semua ini.Dan ... kamar itu juga kosong. Segera saja Raka mengambil ponselnya--menghubungi Salsa secara langsung. Akan tetapi tidak terhubung.Kebetulan salah satu art di rumah oma lewat, akhirnya Raka pun memutuskan untuk bertanya langsung."Oma dan yang lain, pergi berlibur, Tuan," jawabnya segan.Tangan Raka mengepal.Ternyata benar jika yang lainnya sedang pergi berlibur. Tentu saja dengan perasaan kesal, Raka pun segera pergi menyusul. "Sialan, bisa-bisanya mereka pergi tanpa memberitahu padaku," geram Raka sambil terus saja mengemudikan mobilnya menuju vila.Secepat yang ia bisa.Sesampainya di vila dia pun melihat mobil sang Oma yang terparkir di sana. Raka semakin dibuat geleng-geleng kepala melihat wajah-wajah bahagia orang-orang disana tanpa dirinya.
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 118

Hanya saja, bertepatan dengan itu, pintu yang tak terkunci pun terbuka. Menampakkan Indri di sana. Salsa dan Raka cukup terkejut melihat kehadiran Indri.Apakah mungkin Oma Mala ikut mengajak Indri berlibur juga? Namun, rasanya itu sangat tidak mungkin mengingat bertapa bencinya Oma Mala terhadapnya. "Kamu ngapain di sini?" tanya Raka. "Liburan. Kalian juga di sini?" tanya Indri berpura-pura terkejut melihat Raka dan Salsa juga ada di sana. Sementara Salsa memilih untuk diam, karena tidak ingin berdebat dengan Indri yang tak akan pernah bisa selesai dengan mudahnya. Membiarkan Raka yang menyelesaikan apapun urusan dengan Indri. Bahkan, jika ingin bersama dengan Indri dan membiarkan dirinya sendiri pun tidak masalah. Justru itu bagus karena Salsa bisa tenang menikmati suasana liburnya. "Jadi, Intan ngajakin liburan. Katanya dia butuh waktu untuk refreshing untuk membuat dirinya lebih baik. Mungkin bisa juga untuk segera hamil," terang Indri. Meskipun sebenarnya di
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 119

"Sayang, kamu mau ke mana?" tanya Raka saat melihat Salsa berjalan ke arah pintu. "Keluar. Ngapain di kamar terus? Kita ke sini itu, mau liburan. Jadi, tolong jangan buat pertengkaran!" Salsa pun memberikan peringatan pada Raka yang akhirnya menjawab dengan anggukan kepala. Setelah itu, Raka juga mengikuti Salsa yang berjalan ke luar. Ternyata yang lainnya sedang berada di taman belakang vila. Vila yang letaknya ada di atas bukit cukup menyuguhkan pemandangan yang indah. Alam seakan begitu damai dan membuat siapapun akan betah berlama-lama memandangnya. "Damai sekali di sini ya, Oma," kata Salsa. "Oh, tentu saja," jawab Oma Mala yang duduk di kursi dengan memakai kacamata hitamnya. "Lihat deh, Kak!" Dara tiba-tiba menunjuk sesuatu. "Itu, air terjunnya bagus banget." Salsa sontak mengangguk kala menyadarinya. Sebelumnya dia tak tahu ada air terjunnya bagus di sana. "Bagus sekali," kata Salsa ikut memuji. "Kalau kamu mau ke sana boleh, tapi ditemani oleh Raka," cel
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 120

"Sakit banget...." gerutu Indri sambil memegang kakinya. "Kenapa, Kak?" tanya Intan saat melihat langkah kaki Indri yang tampak sangat memprihatikan saat memasuki kamar. "Aku nggak ngerti lagi harus gimana. Sekarang ini kesannya aku seperti sampah yang tidak berguna," ucap Indri dengan raut wajah putus asa. Sedangkan Intan menatap Indri dengan prihatin dengan apa yang kini terjadi. "Aku udah relakan Raka menikah lagi dengan wanita itu, tapi kenyataannya sekarang aku yang disingkirkan dari hidupnya. Aku seperti seorang pengemis dalam rumah tanggaku sendiri," kata Indri lagi.Sejujurnya, ia masih tak percaya ini terjadi.Namun sekarang, Indri memang benar-benar tidak ada artinya lagi di pernikahannya.Raka bahkan tak segan sama sekali bercerai dengannya. Ternyata semua yang dia pikirkan dulu tidak sama dengan kenyataan yang terjadi.Andai Indri tahu menikahkan Raka dan Salsa adalah kesalahan, dia tak akan pernah melakukan ini. "Wanita itu jahat banget ya, Kak," kata Intan.
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status