All Chapters of Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan: Chapter 151 - Chapter 160

192 Chapters

Bab 161

Salsa masih saja larut dalam pikirannya, sepertinya dia masih sedih dengan penolakan Indri. Mungkin juga dia yang terlalu mendramatisir keadaan, maklum saja saat keadaannya sedang hamil seperti ini membuatnya menjadi sensitif. Kadang dia memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan, begitu pun juga dengan saat ini. Sebenarnya jika Indri menolak untuk dia rawat, dia tak perlu merawat karena tidak ada untungnya juga. Justru niat baiknya ditolak jadi tak harus bersusah untuk melakukannya bukan? Sayangnya bumil itu sedang tidak berpikir demikian, dia hanya ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak akan membenci Indri atas semuanya. Bahkan, Salsa tidak pernah dendam. Apa lagi berniat menguasai Raka sendiri. Dia tak mau disebut sebagai seorang pelakor. Salsa pusing karena isi pikirannya sendiri, kini dia pun berdiri di depan pintu kamar dan tangannya yang hendak memutar gagang pintu. "Sayang," Raka pun segera menarik Salsa untuk segera masuk ke dalam kamar. "Abang!"
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Bab 162

Melumat bibirnya tanpa ampun. Akan tetapi Salsa yang dibuat bingung harus bagaimana. Antara melanjutkan atau tidak, karena ada rasa gengsi yang luar biasa. "Abang!" kesal Salsa sambil mendorong dada Raka. Raka pun menjauh sambil mengangkat kedua tangannya. Ia berharap istrinya itu tak lagi marah-marah. "Damai," kata Raka. "CK!" Salsa pun berdecak kesal, kemudian menarik kerah kemeja Raka agar ikut dengannya. Raka pun harus mengikuti langkah kaki Salsa tanpa berani untuk membantah. "Sayang, kita kemana?" tanya Raka meskipun tetap saja dia mengikuti Salsa. "Ke kamar, ngapain di sini, mau di lihat orang?" tanyanya. "Ngapain ke kamar?" tanya Raka lagi dengan bodohnya. Mungkin karena terlalu cinta hingga otaknya sulit untuk bisa berpikir jernih jika sudah bersama dengan Salsa. "Tidur!" jawab Salsa kesal. "Salsa," panggil Sinta saat tanpa sengaja melihat nya. Salsa pun cepat-cepat melepaskan Raka dia tak mau jika orang lain berpikir bahwa dirinya tidak menghorm
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 163

"Sudah lebih baik?" tanya Raka. Raka pun segera mengoleskan minyak kayu putih pada dahi Salsa. Setelahnya dibagian perut, dia bisa merasakan ada sesuatu yang bergerak di dalam perut istrinya tersebut. Ada rasa bahagia yang tak dapat terucapkan jika sudah berbicara tentang calon anaknya. Kemudian Raka pun berpindah mengoleskan pada bagian kaki Salsa. "Udah agak baikan," kata Salsa. Kemudian Raka pun mengoleskan minyak kayu putih pada bagian tengkuk Salsa. Dia terlihat lebih tahu bagian mana yang membutuhkan olesan miyang kayu putih. "Baguslah kalau begitu." "Abang, pijitin dong," pinta Salsa. Dia sudah lebih membaik, tapi bisa lebih baik jika sedikit mendapatkan pijitan. Setelah muntah-muntah kini dirinya merasa kelelahan. "Kamu mau dipijit?" tanya Raka. "Iya," jawab Salsa. Kemudian Raka pun meletakkan minyak angin ditangannya pada ranjang. Sesaat kemudian dia pun benar memijat Salsa, tapi yang dia pijat bukan bagian pundak. Melainkan bagian dada. "Aba
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 164

Benar-benar sangat melelahkan tapi cukup memuaskan. Melakukan hal seperti ini adalah sebuah keharusan untuk mempertahankan rumah tangga yang harmonis. Siapa pun kalian yang sudah menikah pasti ingin memiliki keluarga yang bahagia. Cara utamanya adalah dengan bercinta, baik dalam keadaan sedih, kesal maupun marah besar. Meluangkan waktu bersama pasangan adalah solusi yang paling penting. Terutama Raka yang begitu banyak menghabiskan waktu dalam bekerja. Dia butuh seorang istri yang bisa dijadikan sebagai tempat melepas lelahnya. Melepas gairah, serta semua rasa yang bergelora. Hingga akhirnya lebih bersemangat dalam bekerja. "Abang, haus," kata Salsa. "Biasa aja mintanya, nggak usah mendesah," jawab Raka. "Kok ngomong begitu? Salsa biasa aja!" balas Salsa. "Mana ada biasa, suara kamu mancing," kata Raka lagi. "Mancing?" Salsa semakin bingung saja dengan jawaban Raka. "Iya, bilang aja kalau kamu mau tambah lagi." "Tau ah!" Salsa pun putus asa dalam berdebat
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 165

"Kamu kenapa?" tanya Raka saat melihat wajah Salsa tampak panik dipagi hari yang cerah ini. "Abang, Salsa malu banget kalau ketemu sama Mama," ungkapnya. "Kenapa?" tanya Raka lagi. "Iya, soalnya tadi malam Mama masuk ke kamar," Salsa pun kembali mengingatkan apa yang terjadi tadi malam. Sepertinya sampai pagi ini Salsa masih belum bisa melupakannya."Terus kenapa?""Kok nggak ngerti sih?" Salsa pun mendesah frustasi mendengar jawaban Raka."Itu salah Mama, siapa suruh masuk ke kamar orang sembarangan.""Abang, bisa nggak jawabnya yang bener gitu," ingin rasanya Salsa menangis jika mengingat kembali bagaimana wajah terkejut mertuanya. "Sudahlah, Mama juga pasti sudah lupa. Dia kan sudah tua," jawab Raka dengan asal. "Abang, ngomong apa sih! Nggak pernah ngomong bener, yang lurus kalau ngomong!" Salsa yang kesal pada jawaban Raka rasanya tidak sopan berbicara seperti itu. "Faktanya begitu," kata Raka lagi, "ayo kita sarapan," Raka pun segera menarik tangan Salsa agar seger
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 167

"Kamu kenapa?" tanya Sinta yang melihat wajah Salsa seperti sedang tidak baik-baik saja, "apakah ada aroma parfum yang kemarin masih melekat?" Sinta pun mencoba untuk menghirup aroma tubuhnya, tapi tidak ada aroma parfum kemarin. Hari ini Sinta tidak lagi memakainya demi Salsa tidak lagi merasa mual saat berdekatan dengan dirinya. "Nggak kok, Ma," jawab Salsa. Karena penyebabnya adalah Raka. Lihat saja tangan pria itu malah menelusup masuk ke dalam dress-nya. Rasanya sangat mengangkan sekali, tidak nyaman dan panas dingin. Tapi, bagaimana cara untuk bisa lepas dari ini semua. Kenapa juga Raka jadi segila ini? Salsa merasa aneh dengan tingkah Raka yang semakin menjadi-jadi. "Mama, Oma, Salsa udah dulu ya," kata Salsa bermaksud untuk bisa pergi demi membebaskan diri. "Nggak, kamu harus makan dulu. Soalnya cucu Mama butuh nutrisi, makan ya," ucap Sinta. Ah, Salsa pun tak lagi bisa berkata-kata, dia pun tersenyum kecut sambil menahan rasa yang campur aduk ini. "Jangan sampai
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 168

"Kak Indri, apa kabar?" sapa Fika. Indri yang setengah duduk pun hanya bisa tersenyum membalas sapaan tersebut. Sementara Fika semakin berjalan ke arahnya. "Semangat ya, semoga cepat sembuh," kata Fika lagi. "Mama, Kak Rendra jahat," seru Gea yang tiba-tiba muncul. "Ada apa lagi dengan bocah-bocah ini," gumam Fika yang selalu merasa diuji kesabaran dengan kedua anaknya yang selalu saja bertengkar. Tapi keduanya juga sangat menggemaskan, padahal baru saja dia memasuki kamar tersebut Namun, sepertinya harus pergi lagi. "Kak Indri, Fika ke luar dulu ya. Biasa bocah-bocah itu sedang perang," pamit Fika. Lagi-lagi Indri hanya bisa tersenyum sebagai jawaban. Tapi sebenarnya saat ini Indri sedang menunggu seseorang. Seseorang yang adalah keluarganya, Indri menunggu kedatangan Miska. Tapi sayangnya tak juga datang membuatnya semakin bersedih. Hingga saat tengah melihat daun pintu yang tertutup rapat kini gagang pintu pun kembali bergerak. Dengan penuh harap Indri ber
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 159

"Abang!" kesal Salsa saat Raka muncul dan memanggilnya dengan sebutan mesra di saat ada Indri. Meskipun Salsa yakin jika Indri tak mendengar karena sudah tertidur pulas, tapi dia tak ingin ini terulang kembali.Salsa sangat menghargai Indri yang juga adalah istri sah Raka.Jangan juga lupakan siapa yang membuatnya bertemu dengan seorang pria yang kini begitu mencintainya.Menepikan semua perbuatan jahatnya, karena semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan.Indri adalah orang yang mempertemukan mereka berdua.Salsa tak akan pernah bisa melupakan tersebut. "Kamu jangan marah-marah terus, Abang cuman mau mengajak kamu jalan-jalan," ucap Raka. Seketika itu bibir Salsa pun tersenyum lebar, bahkan dia langsung melupakan rasa kesalnya. "Jalan-jalan?" "Tadinya rencananya begitu, tapi kamu marah-marah akhirnya Abang berubah pikiran," kata Raka berpura-pura sudah tidak ingin mengajak Salsa jalan-jalan. "CK," Salsaa pun berdecak kesal sambil menggaruk kepalanya, "ayolah, Abang,"
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 169

"Cie cie merah pipinya," kata Gea tiba-tiba. Salsa pun mulai tersadar dari pikirannya yang tengah berbunga-bunga. Dia pun mulai menyadari bahwa kini mereka masih berada ditempat keramaian. "Tuyul!" kata Raka. "Hehe," Gea pun tertawa karena dia sudah membeli banyak mainan. Sementara Raka bertugas untuk membayarnya. "Kenapa banyak sekali? Tadi pernjanjian kita beli hanya dua!" kata Raka. "Hehe," lagi-lagi Gea pun cengengesan karena Raka bukan hanya sekedar membayar tapi juga membawa mainannya. "Dasar ompong!" kesal Raka. "Abang, satu lagi," Salsa juga memberikan bonekanya untuk dibawa oleh Raka. Kemudian Gea dan Salsa berjalan sambil berpegangan tangan. "Dasar wanita," kata Raka.Meskipun kesal tetap saja Raka membawa semua barang belanjaan Gea dan juga Salsa. Sementara Gea dan Salsa terus melangkahkan kaki sambi berpegangan tangan. Hingga akhirnya Gea pun berhenti melangkah saat berada didepan toko perhiasan. "Jalan!" kata Raka dengan kesal sebab Dia harus m
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 170

"Sayang, tidak usah pikirkan tentang itu. sekarang kita beli kalung ini dulu ya," Raka tidak ingin membahas masalah rumah ataupun kos-kosan dan lain sebagainya. Dia hanya ingin segera membeli perhiasan untuk istrinya, kemudian mereka akan pulang atau mungkin nonton film. Terserah saja. Yang penting sekarang mereka membeli perhiasan terlebih dahulu. "Abang, tapi harga kalung ini satu miliar. Abang, dengarkan tadi, atau, Abang nggak dengar?" kini Sasa menatap wajah Raka dengan penuh kebingungan karena dia yakin mungkin Raka sedang tidak konsentrasi.Sehingga tidak mendengar nominal harga yang sebelumnya disebutkan oleh sang pramuniaga dengan baik. "Iya, Abang mendengar dengan jelas harganya. Beli ini sekarang atau kamu akan hamil lagi sebelum melahirkan!" ancam Raka. Salsa pun dibuat melongo dengan ancaman Raka. Bagaimana caranya hamil lagi di saat kehamilan ini saja belum melahirkan? Salsa pun memutuskan untuk diam hingga akhirnya pembayaran pun selesai dan kini Raka
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status