Semua Bab Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan: Bab 161 - Bab 170

192 Bab

Bab 171

"Totalnya Rp 12.000.000.00,-," ucap seorang pelayan restoran. "Uhuk-uhuk," Salsa langsung terbatuk-batuk karena terlalu terkejut mendengar tagihan pembayaran makanan yang baru saja mereka makan. Rasanya tak percaya jika kini dia makan dengan harga yang menurutnya tidak masuk akal. Dalam hati Salsa bertanya-tanya, apakah orang kaya yang terlalu banyak uang tidak takut satu hari uangnya habis karena hal-hal yang berlebihan? Salsa yang terbiasa hidup sederhana merasa ini terlalu berlebihan. "Ayo," ucap Raka setelah selesai membayar. Salsa pun mengangguk sambil bergerak bangkit dari duduknya. "Kamu kenapa?" tanya Raka melihat wajah istrinya yang sepertinya cukup aneh. Sambil Raka pun membukakan pintu mobil untuk Gea. Sesaat kemudian barulah untuk Salsa, setelah itu baru Raka ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi. "Harga makanan tadi bikin nggak jadi kenyang," jawab Salsa. "Maksudnya, apa sebenarnya istri ku ini belum kenyang?" Raka merasa bersalah jika
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 172

"Abang, malu banget," ucap Salsa sebab Sinta justru meminta Raka kembali mengangkatnya. "Nggak papa, Mama juga nggak masalah," kini tubuh Salsa pun dibaringkan perlahan di atas ranjang. Seharian berada di luar sepertinya cukup membuat tenaga ibu hamil itu terkuras. Tapi tidak apa, karena rasa lelahnya membuatnya begitu bahagia. Belum lagi dengan perhatian Raka yang begitu istimewa. Rasanya tidak pernah terpikirkan akan seperti ini, diratukan dan dicintai dengan besarnya. Andai ini mimpi maka Salsa tak ingin terjaga lagi, mimpi ini terlalu indah. "Tetap aja rasanya malu," ucap Salsa sambil mengerucutkan bibirnya. "Nggak usah malu, nggak papa," lagi-lagi Raka pun berusaha untuk meyakinkan Salsa bahwa tak ada yang harus dipikirkan dari semua itu. Ah, cinta ini terlalu besar. Mungkin jika saja bisa digambarkan semua orang tak akan percaya bertapa besarnya cinta terhadap Salsa. "Hem," Salsa pun hanya bisa mendesah panjang karena tidak bisa lagi berkata-kata. Percuma berala
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 173

Tok tok tok. Suara ketukan pintu membuat Salsa pun segera melepaskan diri dari pelukan Raka. Sedangkan Raka tampak kesal karena ada orang yang mengganggunya. Setelah pintu dibuka ternyata Sinta yang datang. Kali ini Sinta memutuskan untuk mengetuk pintu kamar terlebih dahulu, sebab tidak mau sampai melihat hal seperti sebelumnya. Padahal pintu tidak terkunci, bayangkan saja jika dia langsung masuk seperti sebelumnya. Sudah pasti akan melihat hal yang lebih mengerikan dari kemarin. Jika saat ini hanya rambut Salsa sedikit kusut, tapi pakaiannya yang sempat tersingkap kini tampak rapi. Tidak ada yang menahan malu terutama Salsa yang langsung melepaskan diri dari pelukan Raka demi melihat siapa yang datang. Ternyata keputusannya tepat karena yang datang adalah Sinta. "Ini sudah malam, Mama lihat kalian tidak ikut makan malam tadi," kata Sinta. "Maaf, Ma. Tadi langsung tidur, dan ini baru kebangun," jawab Salsa dengan perasaan tidak enak. "Tidak masalah, ini makana
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 174

"Nyonya Indri, maaf ya. Saya tidak tahu bagaimana jadinya, Anda kalau sampai saya ngasih obat lagi," kini Salsa pun meminta maaf pada Indri. "Baiklah, Mama keluar dulu. Jangan sampai ini terulang lagi!" kata Sinta memberikan peringatan kepada Salsa. Salsa pun mengangguk pelan dengan rasa bersalahnya. "Nyonya Indri, sekarang istirahat ya." Salsa pun tersenyum sambil membantu Indri kembali berbaring. Tapi, saat itu tangan Indri tiba-tiba memegang tangannya. Salsa terkejut bukan main, karena itu terlalu sulit untuk dipercaya. Namun, saat itu Salsa pun merasa bahagia karena artinya ada kemajuan dalam keadaan Indri yang sudah tidak ada harapan untuk sembuh. "Nyonya Indri, anda bisa menggerakkan tangan?" tanya Salsa yang masih tak percaya dengan apa yang dia lihat. Akan tetapi saat itupun Salsa melihat mata Indri berembun, sedetik kemudian tiba-tiba saja air matanya menetes. "Kenapa? Anda kenapa menangis?" tanya Salsa lagi, kali ini dengan sedikit panik. Sebab, dia bingu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-22
Baca selengkapnya

Bab 175

Harusnya aku mati, mati saat hari itu aku berusaha untuk melenyapkan istri kedua suamiku. Wanita yang kuanggap paling jahat di dunia ini, wanita yang aku pikir telah merusak rumah tanggaku. Wanita yang aku pikir telah dengan sengaja mengambil hati suamiku hingga jatuh ke pelukannya. Namun, kenyataannya saat ini dialah yang berusaha untuk membuat suamiku mau melihatku. Dunia yang dulunya kuagungi, kini terasa hampa. Kesenangan-kesenangan yang dulunya menjadi milikku, kini telah sirna. Dimana teman, sahabat, serta orang-orang yang mengagumiku dulu? Sepertinya semuanya tak ada gunanya, sisa-sisa penyesalan ini hanya sebatas sia-sia. Dulu aku selalu dibangga-banggakan, diagungkan, di puja-puja hingga aku melayang. Apa yang aku miliki selalu aku tunjukkan, hingga Mereka takut kehilangan aku. Karena mereka tahu berdekatan denganku bisa mendapatkan keuntungan. Sekarang aku sadar, ternyata dunia tak seindah yang aku pikirkan. Aku kira mereka semua akan selalu ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-22
Baca selengkapnya

Bab 176

Salsa pun mengerucutkan bibirnya saat kembali ke kamar. Bahkan membuang muka saat melihat Raka yang menatapnya. Sedetik kemudian Raka pun mendekatinya, akan tetapi Salsa pun menghindar. Dia masih kesal pada Raka yang menolak keras untuk melihat keadaan Indri. Huuuufff. Raka pun membuang nafas berat mengetahui Salsa masih sangat kesal padanya. Tapi Raka tidak diam begitu saja, dia masih mencoba untuk membuat Salsa mau berdamai dengan dirinya. Sayangnya lagi-lagi Salsa pun menjauh saat Raka mendekatinya lagi. "Sayang, apakah kamu begitu marah pada ku?" tanya Raka. Salsa pun memilih untuk diam tanpa menjawab sama sekali. Dia benar-benar ingin meluapkan rasa kesalnya terhadap Raka. Memilih untuk mogok bicara. Dia pun segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Memunggungi Raka sambil memeluk bantal guling. Raka pun tidak putus aja, dia pun perlahan mulai menaiki ranjang. Kemudian memegang pundak Salsa, akan tetapi Salsa malah menepisnya dengan cepat seolah ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 177

"Kamu mau kemana?" tanya Oma Mala sambil melihat koper ditangan Salsa. "Mau pergi, Oma," jawab Raka dari kejauhan. Padahal yang ditanyai adalah Salsa, namun Raka yang menjawab. Bahkan Salsa pun baru menyadari kehadiran Raka di sana. Tentu saja Raka langsung menyusul Salsa diam-diam saat keluar dari rumah. Dia ingin memastikan sendiri bahwa Salsa tidak benar-benar pergi. Bahkan dia yang meminta satpam untuk mengatakan hal menakutkan agar Salsa tidak pergi. "Pergi?" tanya Oma Mala terkejut. "Diusir sama, Abang," bohong Salsa. Salsa hanya sedang kesal dan dia ingin membuat Raka mendapatkan hukumnya. Selain kesal sebenarnya juga karena ingin menutupi rasa malunya yang tak jadi pergi. Padahal sebelumnya sudah sangat yakin untuk pergi. "Apa?" Oma Mala pun terkejut mendengarnya. Tentu saja apa yang dilakukan oleh Raka tidak bisa dibenarkan. "Oma, Raka nggak pernah mengusir Salsa," Raka pun menepis tuduhan Salsa. Sayangnya Oma Mala tak akan percaya pada ucapan Ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 178

Pagi harinya Salsa pun pergi bersama dengan Oma Mala dan Sinta. Mereka menuju mall untuk membeli berbagai perlengkapan bayi. Hanya saja Salsa yang merasa terkejut dengan harga-harga barang yang dipilihkan oleh Sinta dan juga Oma Mala. "1 juta?" Salsa tak menyangka satu baju harganya sampai satu juta rupiah. Kemudian dia pun mengukur seberapa lebar baju tersebut. "Kamu kenapa?" tanya Sinta saat melihat Salsa begitu fokus pada satu baju bayi di tangannya. Salsa pun mulai disadarkan bahwa ada orang lain di sampingnya. Dia pun tersenyum malu karena bingung harus bagaimana mengatakan isi pikirannya saat ini. Tapi Sinta pun masih menunggu jawabannya. "Ini, Ma. Harganya emang segini?" tanya Salsa. "Iya, memangnya kenapa?" Salsa pun tersenyum kecut sambil menggaruk kepalanya. "Nggak papa, tapi ini mahal sekali," ucap Salsa dengan suara pelan. "Mahal?" ini cinta yang balik bertanya karena dia sudah terbiasa berbelanja di mall jadi menurutnya itu adalah harga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Bab 179

"Kamu mau bawa Salsa kemana?" tanya Oma Mala setelah mereka selesai berbelanja. "Terserah mau dibawa kemana saja, Raka kan suaminya," jawab Raka. "Dasar kamu ya! Nggak ada sopannya sama sekali!" Oma Mala pun tampak kesal. Dia memegang tangannya pada pinggangnya karena sangat kesal pada sang cucu. "Oma, Salsa sama Abang aja ya," pinta Salsa. Sebenarnya Salsa juga rindu pada suaminya, satu malam memang tidak lama. Tapi, untuk berjauhan dengan Raka meskipun satu malam saja cukup membuatnya rindu juga. "Baiklah, karena kamu yang meminta. Tapi, kalau sampai yang tadi malam kejadian lagi, habis kamu!" ancam Oma Mala. "CK!" Raka pun berdecak kesal mendengar ucapan sang Oma. "Baiklah, Oma sama Mama pulang duluan," Sinta pun segera pergi bersama dengan Oma Mala. "Sayang, kangen," Raka pun langsung saja memeluk Salsa. "Abang, malu kalau diluar orang," Salsa pun mendorong dada Raka agar menjauh darinya. "Hehe, makanya ayo cari hotel," kata Raka lagi. "Ish," Salsa yang g
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Bab 180

"Semangat, mau wisuda kan?" kata Raka.Raka terus saja menatap wajah istrinya dengan penuh cinta.Karena cinta yang ada hanya untuk Salsa seorang, sekarang nanti dan selamanya tidak akan pernah berubah.Sekalipun rambut mulai memutih dan waktu pun sudah berganti jauh dari hari ini. "Iya," Salsa pun kembali menata senyuman karena ada hal yang juga cukup membahagiakan dibalik semua kesedihan.Tak disangka ternyata dirinya berhasil menyelamatkan kuliahnya meskipun dalam keadaan yang terbilang cukup menyedihkan.Bahkan saat dirinya sudah kehilangan harapan untuk bisa menjadi seorang sarjana. "Makanya semangat, nanti kalau sudah selesai wisuda mau apa? Mau buka bisnis, atau bagaimana?" Raka pun ingin mengalihkan kesedihan yang dirasakan oleh Salsa. Baginya hal yang kecil jika untuk membuka bisnis untuk Salsa. Bukan menuntut untuk bekerja, hanya saja untuk membuat Salsa memiliki kesibukan sendiri hingga tak lagi larut dalam kesedihannya.Bahagia bersama dengan dirinya, serta membesa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status