All Chapters of Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan: Chapter 171 - Chapter 180

192 Chapters

Bab 181

"Jenis kelamin perempuan," ucap sang dokter. Degh! Jantung Salsa mulai berdegup kencang mendengar ucapan sang dokter. Apakah ada yang salah dengan pendengarannya? Salsa berharap dia salah mendengar karena keadaannya yang saat ini mungkin kurang fokus. "Dokter bilang apa?" tanya Salsa dengan memberanikan diri. Meskipun perasaannya kini begitu was-was menunggu jawaban dari sang dokter. "Jenis kelaminnya perempuan, saya ucapkan selamat," ucap sang dokter. Degh! Lagi, Jantung Salsa semakin berdetak kencang karena mendengar ucapan sang dokter untuk yang kedua kalinya. Artinya apa yang dia dengar sebelumnya menang benar. "Perempuan, Dok?" kali ini suara Salsa tampak bergetar, dia mulai merasa takut dengan segala kemungkinan yang terjadi. "Iya," lagi-lagi sang dokter pun membenarkan apa yang dia katakan. Entah bagaimana caranya untuk bisa menjadi lebih baik setelah ini. Bahkan langkah kakinya terasa berat untuk melangkah membawa tubuhnya. Bahkan di dalam mobil p
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 182

Salsa masih saja diam, tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulutnya. Bahkan ketika tiba di rumah pun dia tidak menyadarinya. Sampai akhirnya pintu mobil pun terbuka, tampak Raka yang membukakan pintu. Andai Raka tidak bersuara Salsa pasti belum juga tersadar dari lamunannya. "Sayang," panggil Raka. "Udah sampai ternyata." Salsa pun segera turun dari mobil kemudian segera masuk ke dalam rumah. Semetara Raka mengikuti dari belakang, dia semakin penasaran apa yang kini membuat Salsa menjadi seperti ini. "Cucu Oma," sapa Oma Mala saat melihat wajah Salsa. Dia pun sudah tahu jika Salsa sudah pulang dari dokter untuk memeriksakan kandungannya dari Rama. "Katanya tadi kamu ke dokter, kok nggak ngajak Oma," tanya Oma Mala. Salsa pun tercengang mendengar ucapan Oma Mala. Dia sangat menantikan apakah Oma Mala juga sudah tahu tentang jenis kelamin calon anaknya? Bagaimana dengan sikap mereka semua setelah ini. Apakah dirinya akan diusir? Dipaksa pergi dar
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 183

Punggung Salsa bergetar karena tak lagi sanggup menahan air matanya. Sebenarnya dia belum tertidur sejak tadi, dia hanya sedangkan berpura-pura tidur demi menghindari Raka. Sudah jelas tadi saat dia bertanya Raka tampak sangat antusias membahas tentang anak laki-laki. Membuatnya kian semakin merasa ketakutan yang begitu luar biasa. Kini dia pun mengusap air matanya dan mendudukkan tubuhnya, dia melihat wajah Raka yang terlelap di sampingnya. Pikirannya lagi-lagi tentang kemarahan Raka jika saja mengetahui bahwa dirinya hamil anak perempuan. Membuatnya pun segera turun dari ranjang dan keluar dari kamar. Rasa lapar pun tidak lagi dia rasakan, terakhir kali dia makan siang dengan Raka. Kemudian setelah itu sampai saat ini pagi hampir tiba dia belum memakan apapun, mungkin jika bukan karena Sinta yang mengantarkan segelas susu hangat untuk ibu hamil dia benar-benar tidak mengisi perutnya. Kini tujuan Salsa adalah kamar Indri, dia pun perlahan masuk dan ternyata mata Ind
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 184

Raka tak mengerti mengapa Salsa lebih agresif dari biasanya, entah apa yang terjadi hingga istrinya tersebut menjadi seperti ini. Tapi bukankah ini bagus? Tentu saja, bahkan Raka tampak sangat menikmati suasana ini. Membalas lumatan bibir Salsa dengan liarnya dibawah guyuran air shower yang terus saja membasahi tubuh keduanya. Dipagi hari ini sepertinya cukup memanas meskipun matahari belum menampakkan diri sepenuhnya. Tapi, gairah panasnya percintaan mereka berdua jelas terpancar. Tanpa jeda, tanpa penolakan, bahkan seakan ingin mendapatkan kepuasan tersendiri. "Abang," desah Salsa kala Raka pun mulai menyentuh bagian dadanya. Tak ingin menolak dan memilih untuk terus menikmati sebab dia yakin setelah ini mungkin tak ada yang seperti ini lagi. Hingga akhirnya Salsa pun berteriak keras saat Raka mulai memasukinya dengan tidak sabar. Pagi ini istrinya tersebut benar-benar membuatnya hampir gila, rasanya sulit untuk mengendalikan diri jika sudah seperti ini. "Ah...
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 185

Karena kelelahan Salsa pun tertidur pulas di atas ranjang. Mungkin juga karena semalaman tidak dapat tidur. Raka yang menatapnya pun bertanya-tanya apakah yang terjadi pada istrinya tersebut hingga seperti ini. Kemarin Salsa hanya diam seperti tidak memiliki gairah hidup, kemudian di hari ini tampak sangat agresif. Tapi, sesaat kemudian Raka pun merasa ini hanya karena istrinya itu sedang hamil, dia pernah membaca tentang wanita hamil yang memiliki suasana hati yang dapat berubah-ubah diwaktu bersamaan. "Sayang, Abang pergi ke kantor dulu ya," pamit Raka. Kemudian Raka pun menyambar kunci mobilnya yang tergeletak asal di atas meja nakas dan pergi tanpa mendengar jawaban dari sang istri karena masih tidur pulas. Raka pun kasihan jika harus membanggakan Salsa. ** Siang harinya Salsa pun terbangun karena mendengar suara ketukan pintu kamarnya. Tok tok tok. "Salsa," panggil Sinta. Karena tidak juga mendengar sambutan suara akhirnya Sinta pun memutuskan untuk segera
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 186

Sementara ditempat lainnya Raka tengah sibuk dengan pekerjaannya. "Akhirnya rapat selesai," kata Raka penuh bahagia. Dia tak sabar untuk pulang ke rumah bertemu dengan istri tercintanya. Sesaat kembali ke ruangannya dia pun meraih ponselnya. Saat itu dia ingin menghubungi Salsa, menanyakan apakah sudah makan siang atau pun belum. Tapi, tiba-tiba saja Gio pun mengulurkan tangan padanya. Raka yang telah memegang ponselnya pun perlahan mulai meletakkan kembali pada meja. "Selamat," kata Gio sambil menggerakkan tangannya. Sementara Raka belum juga menerima uluran tangan Gio, dia masih bertanya-tanya mengapa Gio mengucap selamat padanya. "Selamat," Gio pun kembali mengulangi ucapannya. Saat itu Gio langsung meraih tangan Raka dan kini keduanya tampak bersalaman. "Untuk apa?" tanya Raka. "Karena sebentar lagi, Bos akan memiliki seorang putri," ucap Gio. Gio pun tersenyum karena ikut merasa bahagia karena Raka akan menjadi seorang Ayah. "Putri?" tanya Raka yang
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 187

Sedangkan di rumah kini Sinta tengah sibuk mempersiapkan sebuah kamar untuk calon cucunya. Dia merenovasi sebuah kamar yang nantinya akan menjadi seperti yang dia inginkan. "Sedang apa disini?" tanya Rama yang sejak tadi mencari keberadaan sang istri. Hingga art mengatakan bahwa Sinta tengah merenovasi kamar. Benar saja dia pun melihat ada beberapa orang kini tengah sibuk bekerja di sana. "Papa, udah pulang?" Sinta pun tersenyum pada sang suami, "ini kamar nantinya akan ditempati oleh calon cucu kita," terang Sinta dengan begitu bersemangat. Raka pun melihat lebih jelas dengan memasuki kamar tersebut. "Kamar ini kan nggak jauh dari kamar Raka," jelas Sinta lagi. Semangatnya begitu membara saat akan memiliki cucu lagi. "Kenapa dibuat seperti ini?" tanya Raka karena kamar tersebut lebih tepat untuk anak laki-laki. "Kan, calon cucu kita laki-laki," jawab Sinta. "Siapa yang bilang?" "Memangnya kenapa?" "Calon cucu kita perempuan, Ma," jelas Rama. "Papa, serius
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 188

Raka masih saja merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Salsa. Rasa mual akibat banyaknya bunga yang dia kirimkan sebelumnya kini membuat Salsa merasa lemas. Dia hanya berbaring di ranjang sambil menghirup aroma minyak kayu putih yang cukup membantunya mengurangi rasa mualnya. "Sayang, maaf ya," ucap Raka penuh rasa bersalah. "Aku nggak papa kok, agak pusing sedikit aja," jawab Salsa. "Kamu istirahat dulu, Abang mandi dulu," kata Raka. "Iya." Salsa menatap punggung Raka yang berjalan menuju kamar mandi. Pikirannya malah kembali pada sebelumnya, yaitu tentang dirinya yang mengandung anak perempuan, dia masih ketakutan dengan reaksi Raka nantinya. Entah seperti apa rumah tangganya setelah ini, apakah Raka akan sangat membencinya? Bagaimana jika Raka mengusirnya? "Selamat ya, Pak, anaknya perempuan," ucap sang dokter setelah selesai membantu persalinan Salsa. Senyum bibir Raka pun menghilang, wajah Raka yang sebelumnya penuh dengan kebahagiaan kini berubah menj
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 189

Makan malam ini terasa begitu hangat, lihat saja yang lainnya sibuk membicarakan tentang calon anggota keluarga baru mereka. Semuanya benar-benar tidak sabar ingin segera melihat wajah anak Raka. "Gimana kamarnya?" tanya Oma Mala. Sebab dia belum melihat kamar yang akan ditempati oleh calon anggota keluarga baru mereka. "Udah jadi, Bu. Kamarnya sesuai dengan keinginan Sinta," ucap Sinta sambil diiringi tawa kecil penuh kebahagiaan. "Nanti Ibu harus lihat kalau begitu," kata Oma Mala yang benar-benar sangat antusias membahas calon cicitnya. "Harus dong, Bu," tambah Sinta. Tapi lain halnya dengan Salsa. Dia masih saja diam larut dalam pikirannya, bahkan makanan di hadapannya pun hanya di lihat saja tanpa memakannya sama sekali. Dia belum juga bisa melupakan mimpi buruknya hingga membuatnya semakin ketakutan bukan main jika mimpi tersebut berubah menjadi nyata. Masih lebih baik jika yang diusir sekaligus dirinya dan bayinya. Tapi jika hanya bayinya saja bagaimana ca
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 190

Setelah memesan kamar kini Salsa pun segera beristirahat. Tapi, matanya tidak dapat terpejam karena isi pikirannya yang kacau. Dia memikirkan kemana akan pergi esok hari untuk menyelamatkan diri dari keluarga Raka Januartha. "Ke luar kota," katanya tiba-tiba. Dia mengangguk pasti, dia yakin sekali tidak ada yang menemukan dirinya dan Dara. "Atau aku bisa tinggal di desa terpencil," katanya lagi. Dara yang berbaring di samping Salsa tentunya bingung mendengar ucapan Salsa. "Kakak, ngomong sama siapa sih?" tanya nya dengan sinis. Begitu pun juga dengan tatapan mata Salsa yang tak kalah sinis menatapnya. Menurutnya adiknya hanya perlu diam dan mengikuti apapun yang terjadi. Bukannya banyak bertanya yang membuatnya semakin pusing. "Diam!" kesal Salsa. "Apaan sih, Kak? Perasaan marah-marah terus deh. Dara kan nanya," ketus Dara sambil bergerak membelakangi sang Kakak. "Anak kecil diam!" kata Salsa lagi. "Tau ah, mending tidur!" gerutu Dara. Benar saja dia pun
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more
PREV
1
...
151617181920
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status