All Chapters of Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan: Chapter 141 - Chapter 150

192 Chapters

Bab 151

Sinta pun kembali ke rumah setelah memutuskan Indri akan berobat di luar negeri. Kini dia kembali ke rumah setelah beberapa hari ini tidak kembali ke rumah. Namun, saat baru saja melangkahkan kakinya di depan pintu utama dia malah melihat Salsa. Salsa tengah berdiri di depan pintu juga. Sepertinya Salsa akan keluar. Tapi, saat itu Sinta pun menghentikan langkah kakinya. Memperhatikan wajah Salsa dengan penuh intimidasi. Kemudian Salsa pun menundukkan kepalanya. Sesaat kemudian Sinta pun menatap perut buncit Salsa. Cukup lama Sinta menatapnya dalam diam, tapi sesaat kemudian dia pun kembali melanjutkan langkah kakinya masuk ke dalam rumah. Sampai akhirnya Sinta pun melihat wajah anaknya. Raka yang menyusul Salsa yang terlebih dahulu keluar terpaksa harus menghentikan langkah kakinya saat Sinta mengajaknya berbicara. "Mau kemana kamu?" tanya Sinta. "Keluar, Ma," jawab Raka singkat. "Mama mau bicara." Raka pun mengangguk kemudian menunggu Sinta untuk berbica
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 152

"Aku mau rawat, Nyonya Indri!" tegas Salsa. Salsa merobek surat cerai yang hanya tinggal diserahkan pada Indri dan perceraian mereka pun sah. Akan tetapi, Salsa tidak mau jika Raka menceraikan Indri saat ini. Karena keadaan Indri yang begitu memprihatinkan. Apa lagi sebelumnya Salsa mendengar sendiri bahwa dokter mengatakan bahwa usia Indri tak lama lagi, karena benturan keras itu telah membuat kerusakan pada otaknya sangat parah. Sekalipun Indri telah mempersiapkan semua itu untuk dirinya tapi tidak lantas membuatnya menjadi wanita penuh dendam. Akan tetapi Raka yang dibuat kesal karena dia sudah tak ingin melihat wajah-wajah penuh kebencian menatap Salsa. Selama semuanya masih berlanjut maka perselisihan tidak akan pernah selesai. "Salsa, apa kamu tidak pusing setiap hari dipersalahkan?!" tanya Raka dengan frustasi karena Salsa terus saja menghalangi dirinya untuk menceraikan Indri. "Aku tanya, kamu punya hati nurani apa enggak?!" Salsa pun mengembalikan pertanyaan
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 153

Sementara di sisi lainnya Sinta telah mengambil keputusan untuk membawa Indri pulang ke rumah mereka. Sehingga kini menemui Raka untuk mengatakan bahwa Raka juga harus bisa merawat Indri nantinya, sebab dukungan dari Raka diharapkan bisa membantu keadaan Indri lebih baik. Sebab, jika bukan Raka yang merawat siapa lagi? Miska pun entah kemana perginya, sementara ayah kandung Indri juga entah siapa. Tidak ada tempat untuk Indri selain dari rumah mereka. Akan tetapi ketika masih berdiri didepan pintu kamar yang tak tertutup rapat dia pun tanpa sengaja mendengar suara perdebatan dari dalam sana. Tidak ada keinginan untuk menguping pembicaraan orang lain, tapi saat ini bingung dengan keinginan Salsa yang ternyata cukup mengejutkannya. Dia tak menyangka jika Salsa menentang Raka untuk menceraikan Indri dalam keadaan seperti ini. Bahkan, Salsa sendiri mengatakan ingin merawat Indri dengan tangannya sendiri setelah kembali dari luar negeri. Salsa mengetahui apa yang terjadi pa
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

Bab 154

Makan malam ini tampak sangat hening, semuanya hanya sibuk dengan makanan mereka saja. Tapi disana tidak ada Salsa, setiap kali waktu makan tiba Salsa tak pernah ikut. Kecuali sebelum Sinta kembali ke rumah, sebab saat terakhir kali dirinya satu meja makan dengan Sinta ternyata hanya mengundang keributan saja. Sejak saat itu Salsa memilih untuk makan setelah yang lainnya selesai. Ataupun makan di dapur bersama dengan para pembantu. Mungkin juga dia memilih untuk makan di kamar, asalkan tidak dimeja makan bersama dengan yang lainnya. Entah sampai kapan dia akan seperti ini, tinggal bersama mereka tapi dirinya memilih untuk mengasingkan diri Yang jelas ini demi menjaga kenyamanan dirumah tersebut. Apa lagi saat ini menantu yang diakui Sinta hanya Indri saja. Salsa malu jika ada di sana padahal tidak diinginkan sama sekali. Bahkan, Salsa telah meminta Raka untuk mengerti dengan keinginannya tersebut. Bahkan Salsa telah meminta pada Raka untuk kembali saja ke rumah l
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

Bab 155

"Bagaimana, sudah lebih baik?" tanya Raka. Salsa pun mengangguk cepat, kemudian dia pun segera menghampiri Sinta kembali. "Maaf, Nyonya," kata Salsa merasa tidak enak hati. Tapi, sungguh Salsa tak kuat dengan aroma parfum Sinta yang begitu luar biasa tajam di indra penciumannya. Meskipun demikian tetap saja Salsa tak berani mengatakannya. Dia pun mencoba untuk tidak lagi muntah, menahan rasa mual dengan susah payahnya. "Tidak apa, kamu istirahat saja. Saya bisa bicara nanti," ucap Sinta. Sinta pun segera keluar dari kamar tersebut, dia mendadak merasa tidak tega melihat wajah pucat Salsa yang menahan rasa mual. Meskipun Sinta tak tahu jika aroma parfum nya yang membuat Salsa menjadi mual seperti itu. *** "Huuueekkk....." Salsa pun kembali masuk ke dalam toilet. Lagi-lagi memuntahkan isi perutnya yang benar-benar tidak nyaman. Sesaat kemudian dia pun keluar. "Minum dulu," Raka pun memberikan mineral untuk diteguk oleh Salsa. Setelah itu dia pun merasa lebih
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 156

Pagi harinya.. "Kenapa istri mu tidak ikut sarapan?" tanya Sinta. Raka pun menatap sang Mama dengan bertanya-tanya, lagi-lagi Sinta bertanya tentang Salsa. Akan tetapi Raka tampak biasa saja tanpa ada keanehan yang terlihat. Dia memang seperti itu, sulit ditebak dari raut wajahnya. "Dia sarapan di dapur, Ma," jawab Raka singkat. "Di dapur?" tanya Sinta yang sepertinya cukup terkejut. Tetapi lagi-lagi Raka pun membenarkan yang akhirnya membuat Sinta pun terdiam sejenak. "Iya." "Kenapa kamu bertanya tentang Salsa?" kini Oma Mala yang kembali bertanya pada Sinta. Dia juga bingung dengan Sinta yang kini sepertiinya mulai penasaran dengan Salsa. Tadi malam juga sama, Sinta menanyakan tentang Salsa. "Nggak papa, Bu. Tapi, kenapa tidak sarapan bersama saja," balas Sinta. "Biasanya kamu tidak suka, jadi dia tidak mau membuat keributan. Begitulah," jelas Oma Mala. "Raka berangkat ke kantor," pamit Raka kemudian setelah bangkit dari duduknya. Dia pun tak langsung p
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 157

Salsa terkejut melihat kehadiran Sinta di dapur. Dia pun menjauh dari Raka, bahkan merasa tidak nyaman. "Sayang, kamu kenapa?" tanya Raka yang belum menyadari kehadiran Sinta. Tapi, sesaat kemudian tatapan mata Salsa yang melihat ke lain arah membuatnya penasaran. Dia pun mengikuti arah pandang Salsa dan ternyata ada Mamanya disana. Tentu saja Raka tahu apa yang kini dipikirkan oleh istrinya tersebut. "Abang, berangkat ke kantor dulu, ya," pamit Raka. Salsa pun menjawab dengan anggukan kepala. Kemudian saat Raka hendak mengecup keningnya dia pun mundur menghindarinya. Raka pun tak lagi memaksa, karena tahu alasan Salsa untuk kali inipun menolaknya. Tidak mungkin juga Salsa menolak jika bukan karena keberadaan Mamanya di sana. "Raka berangkat, Ma." Raka pun benar-benar pergi setelah berpamitan pada Salsa dan Sinta. "Permisi, Nyonya," pamit Salsa. Salsa juga ingin segera pergi dari sana dia takut jika Sinta marah padanya. Sesaat kemudian dia pun mengangkat
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Bab 158

Tetapi, saat baru saja memutar badannya tiba-tiba saja Intan pun muncul. "Intan, kamu tidak mengurus suami mu? Pagi-pagi sudah di sini," omel Sinta. "Dia udah berangkat lagi ke luar negeri, Ma," jawab Intan. Kemudian tatapan mata Intan pun mengarah pada Salsa. "Kok dia masih di sini sih, Ma?" sinis Intan. "Dia siapa?" tanya Sinta. "Wanita jahat ini!" jawab Intan dan yang dia maksud adalah Salsa. "Kok ngomong begitu? Kamu nggak boleh begitu, dia itu istri Kakak mu juga!" terang Sinta. Akan tetapi Intan membalasnya dengan tatapan mata yang sinis. "Dia yang udah mencelakakan Kak Indri, Ma. Dia ini wanita jahat," balas Intan lagi yang tak hentinya menyalahkan Salsa. "Intan, sudahlah. Oma tidak mau kamu terus seperti ini pada Salsa, kasihan dia," sahut Oma Mala. Oma Mala pun tak mengerti mengapa selalu saja Intan menyalahkan Salsa, padahal tidak ada hal yang dilakukan oleh Salsa hingga membuat Intan tersinggung. "Belain aja terus itu pelakor!" kesal Intan kemudian di
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Bab 159

Indri pun telah dibawa pulang ke rumah setelah dokter mengatakan menyerah, sebab tak ada lagi cara yang bisa menyembuhkan Indri selain keajaiban. Meskipun demikian tetap saja dokter menyarankan agar terus memeriksa keadaan Indri setiap 7 hari sekali. "Kamu istirahat disini," kata Sinta. Indri pun mengangguk pelan, sebab dia memang tak dapat berbicara. Yang bisa dilakukan oleh Indri hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan sebagai jawaban, kemudian duduk di kursi roda dan pastinya sangat kesulitan untuk melakukan sesuatu sendirian. Setiap kali menginginkan sesuatu tidak bisa melakukan secara langsung, dia membutuhkan bantuan orang lain. Begitu pun juga saat ini, untuk bangkit dari kursi roda dan berpindah ke atas kasur pun dia membutuhkan bantuan orang lain. Sinta dan Mayang harus bersusah payah untuk membantunya. "Istirahat dulu," kata Sinta setelah kini Indri berbaring di atas ranjang. "Nyonya, memanggil saya," kata Salsa yang muncul. Sinta pun mengangguk setela
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Bab 160

"Apa yang akan terjadi?" tanya Salsa bingung. Mayang pun mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban. Padahal sebelumnya sudah menakut-nakuti Indri. Lihat saja kini bibir Indri seakan ingin mengatakan sesuatu, sayangnya tidak bisa. Indri seperti sangat berusaha keras untuk bersuara, sayangnya masih saja sia-sia. Keadaannya sangat buruk sulit untuk melakukan sesuatu, bahkan hanya untuk berbicara saja dia sangat kesulitan. "Sudahlah, ayo kita makan. Takutnya telat makan jadi masuk angin," ucap Salsa. Kemudian Salsa pun duduk di sisi ranjang agar memudahkan dirinya untuk menyuapi Indri. Sayangnya Indri tidak mau menerima suapan dari Salsa. Bibirnya tertutup rapat seperti menolak untuk menelan bubur tersebut. Apa lagi alasannya jika bukan karena takut pada yang dikatakan oleh Mayang benar adanya, racun! "Kenapa, Nyonya tidak suka bubur?" tanya Salsa. Dia memang tak tahu apa-apa, andai saja dia tahu apa yang diucapkan Mayang saat dirinya sedang di dapur pasti dia akan sa
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status