***Sarah belum sempat membaca seluruh isi pesan itu karena Kevin sudah menghampirinya.“Sayang, kita pulang sekarang,” ajak Kevin.Sarah langsung menaruh ponselnya ke dalam tas.“Kenapa buru-buru pulang?” tanya Miranda, berusaha ramah pada Kevin.Kevin menatap Miranda sekilas, lalu kembali memandangi wajah istrinya. Sarah tahu, suaminya itu merasa risih.“Ini Tante Miranda dan anaknya, Adisty. Tante Miranda adalah adik dari mendiang Ayah,” Sarah memperkenalkannya pada Kevin.Kevin hanya tersenyum, tidak banyak bicara.“Kak Kevin, dulu aku pernah magang di perusahaannmu. Aku sangat suka dengan kultur dan etos kerja di sana. Pantas saja, perusahaan Kakak menjadi salah satu perusahaan top di Asia,” puji Adisty mencoba bersikap akrab.“Terima kasih,” balasnya singkat. Lalu ia berkata lagi, “Ayo, Sayang, kita cepat pulang. Malam ini aku harus sudah sampai di Singapura,” ajaknya sambil berlalu menggendong Shopia tanpa mempedulikan kehadiran Miranda dan Adisty.“Tante dan Adisty, kami harus
Baca selengkapnya